Anda di halaman 1dari 10

KONSEP JIWA DALAM MASYARAKAT

SUKU JAWA: TELAAH PSIKOLOGI


ULAYAT
Oleh:
Aldila Dyas Nurfitri, M.Si
Fakultas Psikologi dan Kesehatan
UIN Walisongo Semarang
JIWA RAOS

Bagian dari manusia yang tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat,
tidak dapat ditangkap oleh panca indra, tetapi keberadaannya
dapat dirasakan, sehingga dapat diakui keberadaannya.

Mempelajari raos atau jiwa, dapat melalui jalan kawruh. Kawruh


jiwa ialah pengetahuan untuk mengetahui jiwa/raos/budi wening
dengan segala sifat-sifatnya (jiwa lan sawateg-wategipun).

Ada 3 komponen dalam raos: karep, aku (kramadangsa), AKU


• Karep (keinginan) bila tercapai akan mulur dan mulur
terus sampai karep/keinginan tersebut tidak
Karep tercapa/tercapai lalu menjadi mungkret.

• Karep terkait dengan semat/harta, drajat/kemuliaan,


dan kramat/kekuasaan

aku (Kramadangsa)
Kramadangsa, yang berisi catatan-catatan hidup
--> berisi catatan-catatan hidup

aku adalah basic needs.

AKU Konsep mirip super ego yang berisikan ego ideal dan
kata hati, aku yang tidak pernah salah, penuh rasa
sayang.

STRUKTUR
KEPRIBADIAN AKU adalah aktualisasi.
KAREP
Raos Hidup  mendorong manusia
melakukan sesuatu berdasarkan
Raos bertindak-tanduk dalam gagasan dan
keinginannya.
pikiran, misalnya rasa marah akan
menimbulkan pikiran untuk mencelakakan
orang lain, rasa unggul muncul dalam
gagasan ngaya-aya mencari drajat, semat, Raos Ajrih  raos menolak mati,
kramat. menganggap bahwa hidup akan selalu
bahagia.

Dalam Kawruh Jiwa, ada beberapa Raos Bebas  rasa tidak bertentangan.
ragam raos yang mendeskripsikan Apabila orang melihat sesuatu dan mengerti
sifatnya, ia akan merasa bebas, yaitu tdk
peristiwa kejiwaan lebih detail: berselisih dengan sesuatu yang dilihat dan
dimengerti.

Raos Merdeka  raos tidak sulaya


(mengeluh).
TINGKATAN RAOS

Sejatining rasa, yaitu RAHSA, hidup itu sendiri


abadi

Rasa sejati, yaitu rasa yang masih mengenal rasa


yang merasakan dan rasa yang dirasakan. Sudah
manunggal, tetapi masih disebut rasa damai,
bebas.

Rasa rumangsa, rasa eling, rasa cipta rasa


grahita, misalnya ketika seseorang menyatakan
bahawa Kramadangsa telah ngrumangsani
kaluputane

Rasa pangarsa , rasa badan wadag, seperti yg


dihayati seseorang melalui indranya. Juga rasa
yang hadir ke badan seseorang, seperti rasa sakit,
rasa enak
PROSES MENGERTI DIRI (KAWRUH JIWA)
KRAMADANGSA

Sifat dari kramadangsa adalah


mendorong manusia untuk mencari
Kramadangsa bersemayam dalam
kenyamanan diri sendiri tanpa
kesadaran dan menghalangi
mempertimbangkan atau peduli
munculnya diri sejati (AKU).
kepada orang, sehingga membuat
manusia bertindak sewenang-
wenang.

Kramadangsa membuat manusia


memercayai kenyataan yang hanya
dikehendakinya dan menghalangi
manusia untuk melihat dunia
sebagaimana adanya
DINAMIKA
KEPRIBADIAN

Jiwa adalah rasa, gerak manusia adalah suatu proses


perluasan kesadaran menuju ke arah dimensi yang
lebih tinggi

Kramadangsa ------------------ Manusia tanpa ciri


MANUSIA TANPA CIRI: KUALITAS KEPRIBADIAN
SEHAT MANUSIA SEUTUHNYA

Manusia yang penglihatan mata hatinya tidak lagi


terpengaruh atau terhalangi oleh berbagai rekaman dan
catatan-catatan yang memenuhi ruang rasanya.

Manusia tanpa ciri menempatkan diri pada


posisi untuk bisa dan mau merasakan rasa orang lain,
sehingga seseorang mempunyai bekal untuk berinteraksi
dengan lebih baik dihadapan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai