Anda di halaman 1dari 23

MUNASABAH AL-QUR’AN

Oleh : Dhandy Bhima Sh


NIM : 2220040054
Daftar Isi
A. Pengertian Munasabah
B. Cara mengetahui Munasabah
C. Macam-macam Munasabah
Pendahuluan
Lahirnya pengetahuan tentang teori korelasi
(munasabah) ini tampaknya berawal dari kenyataan
bahwa sistematik Al-Qur’an sebagaimana terdapat
dalam mushaf Usmani sekarang tidak berdasarkan
atas fakta kronologis turunnya. Sehubungan
ini,ulama salaf berbeda pendapat bahwa hal itu
didasarkan pada tauqifi dari Nabi Muhammad Saw.
Golongan lain berpendapat bahwa itu didasarkan
ijtihad para sahabat setelah sepakat dan memastikan
bahwa susunan ayat-ayat adalah tauqifi.
A. Pengertian Munasabah
Kata munasabah secara etimologi, menurut As-
Sayuthi berarti musyakalah (keserupaan) dan al-
muqarabah (kedekatan). Istilah munasabah yang
digunakan dalam illat dalam bab qiyas dan
berarti al-wasf al-muqarib li Al-Hukm (gambaran
yang berhubungan dengan hukum)/ rabith
(pertalian).
Munasabah secara termonoligi
Menurut Az-Zarkasyi
‫َاْلُم َناَسَبُة َأْم ٌر َم ْع ُقْو ٌل ِإَذ ا ُع ِرَض َع َلى ْالُع ُقْو ِل َتَلَّقْتُه ِبْالَقُبْو ِل‬
Munasabah adalah suatu hal yang dapat dipahami
taktala dihadapkan kepada akal, pasti akal itu akan
menerimanya
‫َو ْج ُه اِإْل ْر ِتَبُط َبْيَن اْلُج ْم َلِة ِفي ْاألَيِة اْلَو اِح َد ِة َأْو َبْيَن اأْل َيِة َو ْاَألَيِة ْالُم َتَع ِّد ِة َأْو َبْيَن‬
‫الُّس ْو َر ِة َو الُّس ْو َر ِة‬
Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa
ungkapan di dalam satu ayat, atau antar ayat pada
beberapa ayat, atau antar surat di dalam Al-Qur’an
B. Cara mengetahui Munasabah
1. Harus memperhatikan tujuan pembahasan
suatu surat yang menjadi objek pencarian
2. Memerhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai
dengan tujuan yang dibahas dalam surat
3. Menentukan tingkatan uraian-uraian itu,
apakah ada hubungannya atau tidak
4. Dalam mengambil kesimpulan, hendaklah
memperhatikan ungkapan-ungkapan
bahasannya dengan benar dan tidak berlebihan
C. Macam-macam Munasabah

1. Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya

2. Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya

3. Munasabah antar bagian surat

4. Munasabah antar ayat yang letaknya berdampingan


5. Munasabah antar suatu ayat dan kelompok ayat disampingnya

6. Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat

7. Munasabah antar awal surat dengan akhir surat yang sama

8. Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya


Macam-macam Munasabah
1. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya
2. Munasabah antara nama surat dengan kandungannya
3. Munasabah antara bagian satu surat
Macam-macam 4. Munasabah antara ayat yang berdampingan
Munasabah 5. Munasabah antara suatu kelompok ayat di sampingnya
6. Munasabah antara fashilah dengan isi ayat
7. Munasabah antara penutup satu surat dengan awal
surat berikutnya.

1. Ta’kid
2. Tafsir
Jelas 3. I’tiradh
Macam-macam 4. Tasydid
munasabah
1. Tanzhir
antara ayat yang
2. Mudhadhat
Tidak Jelas 3. Istihardh
4. Takhallush
1. Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya

As-Suyuthi menyimpulkan bahwa munasabah


antar satu surat dengan surat sebelumnya
berfungsi untuk menerangkan atau
menyempurnakan ungkapan-ungkapan
sebelumnya. Sebagai contoh surat Al-Fatihah
ayat 1 ada ungkapan Alhamdulillah.
Ungkapan ini berkorelasi dengan surat Al-
Baqarah ayat 152 dan 186
Contoh 1
﴾١٥٢ ‫﴿َفٱۡذ ُك ُروِنٓي َأۡذ ُك ۡر ُك ۡم َو ٱۡش ُك ُروْا ِلي َو اَل َتۡك ُفُروِن‬
152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku.

‫﴿َو ِإَذ ا َس َأَلَك ِع َباِد ي َع ِّني َفِإِّني َقِريٌۖب ُأِج يُب َد ۡع َو َة ٱلَّد اِع ِإَذ ا َدَع اِۖن َفۡل َيۡس َتِج يُبوْا ِلي َو ۡل ُيۡؤ ِم ُنوْا ِبي َلَع َّلُهۡم‬
﴾١٨٦ ‫َيۡر ُش ُد وَن‬
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
2. Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya

Setiap surat mempunyai tema pembicaraan


yang menonjol dan itu bercermin pada
namanya masing-masing, seperti surat Al-
Baqarah(2), yusuf (12), dan surat Al-Jinn (72)
3. Munasabah antar bagian surat

Munasabah antar bagian surat sering berbentuk


pola munasabah Al-Tadhadat (perlawanan)
seperti terlihat dalam surat Al-Hadid (57) ayat 4.
Antara kata “yaliju” (masuk) dengan kata
“yakhruju” (keluar), serta kata”yanzilu” (turun)
dengan kata “al-adzab” dan “ar-rahmah”dan
janji baik setelah ancaman. Munasabah seperti
ini dapat dijumpai dalam surat Al-Baqarah (2),
An-Nisa (4) dan surat Al-Ma’idah(5).
Al-Hadid ayat 4
‫• ﴿ُهَو ٱَّلِذ ي َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأۡلۡر َض ِفي ِس َّتِة َأَّياٖم ُثَّم ٱۡس َتَو ٰى َع َلى ٱۡل َع ۡر ِۖش‬
‫َيۡع َلُم َم ا َيِلُج ِفي ٱَأۡلۡر ِض َو َم ا َيۡخ ُرُج ِم ۡن َها َو َم ا َينِزُل ِم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو َم ا َيۡع ُرُج‬
﴾٤ ‫ر‬ٞ‫ِفيَهۖا َو ُهَو َم َع ُك ۡم َأۡي َن َم ا ُك نُتۚۡم َو ٱُهَّلل ِبَم ا َتۡع َم ُلوَن َبِص ي‬
• 4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas
'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam
bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang
turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan
Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
4. Munasabah antar ayat yang letaknya berdampingan

Munasabah antar ayat yang terletaknya


berdampingan sering terlihat dengan jelas, tetapi
sering pula tidak jelas. Munasabah antar ayat yang
terlihat dengan jelas umumnya menggunakan pola
ta’kid (penguat), tafsir (penjelas), I’tiradh (bantahan)
dan tasydid (penegasan).
Munasabah antar ayat yang menggunakan pola ta’kid
yaitu apabila salah satu atau bagian ayat memperkuat
makna ayat atau bagian ayat yang terletak
disampingnya.
5. Munasabah antar suatu ayat dan kelompok ayat
disampingnya

Dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 1 sampai ayat


20,misalnya Allah memulai penjelasan-Nya
tentang kebenaran dan fungsi Al-Qur’an bagi
orang-orang yang bertakwa. Dalam kelompok
ayat-ayat berikutnya dibicarakan tiga kelompok
manusia dan sifat-sifat mereka yang berbeda-
beda, yaitu mukmin, kafir dan munafik.
6. Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat

Macam munasabah ini mengandung tujuan-tujuan tertentu.di


antaranya adalah untuk menguatkan (tamkin) makna yang
terkandung dalam suatu ayat. Misalnya dalam surat Al-Ahzab
(33) ayat 25 diungkapkan sebagai berikut :
Dalam ayat ini, Allah menghindarkan orang-orang mukmin
daripeperangan, bukan karena lemah, melainkan karena Allah
Maha Kuat dan Maha Perkasa. Jadi, adanya fashilah di antara
kedua penggalan ayat di atas dimaksudkan agar pemahaman
terhadap ayat tersebut menjadi lurus dan sempurna, yang
meskipun tanpa fashilah sebenarnya, makna ayat sudah jelas.
Misalnya dalam surat An-Naml (27) ayat 80
Kalimat idza wallau mudbirin merupakan penjelasan tambahan
terhadap orang tuli.
Al-Ahzab (33) ayat 25
‫﴿َو َر َّد ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َك َفُروْا ِبَغ ۡي ِظ ِهۡم َلۡم َيَناُلوْا َخ ۡي ٗر ۚا َو َك َفى ٱُهَّلل ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن‬
﴾٢٥ ‫ٱۡل ِقَتاَۚل َو َك اَن ٱُهَّلل َقِوًّيا َع ِز يٗز ا‬
25. Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir
itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan,
(lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan
apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang
mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah
Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
surat An-Naml (27) ayat 80

‫﴿۞َو ِإَذ ا َو َقَع ٱۡل َقۡو ُل َع َلۡي ِهۡم َأۡخ َر ۡج َنا َلُهۡم َد ٓاَّبٗة ِّم َن ٱَأۡلۡر ِض ُتَك ِّلُم ُهۡم َأَّن‬
﴾٨٠ ‫ٱلَّناَس َك اُنوْا َٔ‍ِباَٰي ِتَنا اَل ُيوِقُنوَن‬
80. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan
orang-orang yang mati mendengar dan (tidak
pula) menjadikan orang-orang yang tuli
mendengar panggilan, apabila mereka telah
berpaling membelakang.
7. Munasabah antar awal surat dengan akhir surat yang sama

Tentang munasabah semacam ini, As-Sayuthi telah


mengarang sebuah buku yang berjudul Marasid Al-Mathali
Tanasub Al-Maqati wa Al-Mathali. Contoh munasabah ini
terdapat dalam surat Al-Qashash (28) yang bermula dengan
menjelaskan perjuangan Nabi Musa dalam berhadapan
dengan kekejaman Fir’aun. Atas perintah dan pertolongan
Allah, Nabi Musa berhasil keluar dari Mesir dengan penuh
tekanan. Di akhir surat Allah menyampaikan kabar gembira
kepada Nabi Muhammad Saw yang menghadapi tekanan dari
kaumnya dan janji Allah atas kemenangannya. Kemudian, jika
di awal surat dikemukakkan bahwa Nabi Musa tidak akan
menolong orang kafir. Munasabah di sini terletak dari sisi
kesamaan kondisi yang dihadapi oleh kedua Nabi tersebut
8. Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat
berikutnya

Jika diperhatikan pada setiap pembukaan surat,


akan dijumpai munasabah dengan akhir surat
sebelumnya, sekalipun tidak mudah untuk
mencarinya misalnya pada permulaan surat Al-
Hadid (57) dimulai dengan tasbih.
D. Urgensi dan kegunaan mempelajari Munasabah

Sebagaimana asbab an-nuzul, munasabah


sangat berperan dalam memahami Al-Qur’an.
Muhammad Darraz berkata: sekalipun
permasalahan-permasalahan yang diungkapkan
oleh surat-surat itu banyak, semuanya
merupakan satu kesatuan pembicaraan yang
awal dan akhir saling berkaitan.
Kegunaan munasabah diantaranya sebagai berikut :

1. Dapat mengembangkan bagian anggapan bahwa tema-tema


Al-Qur’an kehilangan relavansinya antara satu bagian dan
bagian yang lainnya.
2. Mengetahui atau persambungan/hubungan antara bagian Al-
Qur’an, baik antara kalimat atau antar ayat maupun antar
surat, sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan
pengenalan terhadap kitab Al-Qur’an dan memperkuat
keyakinan terhadap kewahyuan dan kemukjizatannya.
3. Dapat diketahui mutu dan tingkat ke-balaghah-an bahasa Al-
Qur’an dan konteks kalimat-kalimatnya yang satu dari yang lain.
4. Dapat membantu dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an
setelah diketahui hubungan suatu kalimat atau ayat dengan
kalimat atau ayat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai