Senyawa Bertanda
Senyawa Bertanda
14
CH3 – CN + H2O → 14CH3 – COOH
Hal ini menyebabkan harga asam asetat- 14C pada
posisi C1 lebih murah daripada pada posisi C2
b. Hemisintesis
Sintesis yang dimulai dari suatu molekul yang bertanda
radioaktif, kemudian menjadi molekul lain dengan struktur
berbeda dan lebih besar. Contoh : Pembuatan timidin
bertanda fosfor-32 (32P) melalui satu tahap reaksi fosforilasi
dari gugus OH pada posisi 5`dalam media asetonitril :
H332PO4 + T – OH → T – O – 32PO4H2 + H2O
Keseluruhan proses sintesis ini memakan waktu selama 4
hari. Waktu ini cukup ideal bila dibandingkan dengan waktu
paro 32P yang 14 hari.
Metode ini biasanya menghasilkan senyawa bertanda
dengan aktifitas spesifik 3 Ci/mol
2. Biosintesis
• Dalam metode ini, sumber radionuklida dalam bentuk
kimia yang sesuai, dimasukkan ke dalam suatu sistem
biologis yang sudah dipilih untuk menghasilkan senyawa
bertanda yang sesuai
• Kelebihan utama dari metode ini adalah dapat diperoleh
senyawa bertanda yang mempunyai bentuk optik yang
sesuai dengan bentuk alamiahnya
• Kelemahannya adalah sangat sulit memperoleh senyawa
bertanda yang murni karena selalu diikuti oleh senyawa
bertanda lain yang berada dalam satu seri, misalnya gula,
asam amino, lipid, dsb sehingga memerlukan proses
pemurnian yang rumit dan panjang
Contoh biosintesis : pembuatan asam
amino/karbohidrat bertanda karbon-14 ( 14C)
Proses ini dimulai dari pembiakan ganggang hijau
Chlorella, yang disinari dalam udara yang
mengandung gas 14CO2, Radionuklida 14C akan
tertambat baik dalam protein maupun karbohidrat
dari ganggang tersebut. Setelah dihidrolisis,
diisolasi, dan melalui pemurnian yang rumit dan
panjang, diperoleh karbohidrat atau asam amino
bertanda 14C yang murni
3. Reaksi pertukaran isotopik
• Dalam reaksi ini, atom suatu molekul digantikan dengan
atom isotop radioaktifnya
• Diperlukan suatu tambahan energi aktifasi dari luar.
Penggunaan sumber energi biasanya disesuaikan
dengan tipe reaksi pertukaran, sifat dari reaktan, dan
media yang dipakai. Sumber energi yang dapat
dipergunakan adalah :
a. Pengocokan dan pemanasan
b. Penambahan katalisator
c. Pengaduk ultrasonik
d. Gelombang mikro (microwave)
e. Penyinaran dengan sinar ultraviolet (uv)
Kelebihan metode reaksi pertukaran isotopik :
a. mekanisme reaksi dapat diketahui dengan mudah,
karena merupakan reaksi kimia yang umum
b. Senyawa bertanda yang diperoleh sangat murni
c. Dapat dipilih satu atau beberapa atom stabil diganti
dengan atom radioisotopnya
d. Metode pemurnian tidak terlalu sulit
n = muatan Tc-tereduksi
L = ligan
X = atom oksigen yang berasosiasi dengan Tc-tereduksi
Y = pengotor dalam ligan atau garam-garam yang berada pada
sediaan sebagai pembawa, pengawet, atau stabilisator
• Harga n selalu positif, m dapat nol atau negatif,
muatan (99mTcL)n+ atau (99mTcY)+n-y ditentukan oleh
jumlah n atau m. Apabila harga n = m, akan
terjadi kompleks netral, contoh : 99mTc-L,L-ECD.
Jika n < m akan terjadi kompleks bermuatan
negatif, contoh : (99mTc-IDA), sedangkan jika n >
m, maka terjadi kompleks bermuatan positif,
contoh : (99mTc-MIBI)
• 99mTc(OH)4 atau 99mTcO2 adalah hasil hidrolisis,
jika 99mTcO4- tereduksi tapi tidak berikatan
dengan ligan, dan merupakan pengotor kimia.
Senyawa ini ditentukan keberadaannya dengan
metode kromatografi
• (99mTcY)+n-y adalah pengotor radiokimia yang
disebabkan ketidakmurnian ligan, atau karena
adanya garam-garam. Senyawa ini dapat
ditentukan secara kromatografi
• 99mTcO4- selalu ditambahkan terakhir untuk
mengurangi pembentukan pengotor dan
terhidrolisis