Anda di halaman 1dari 14

KOHESI

DAN
KOHERENSI

ROFI’ATUL FAUZIYAH_21320054
KOHESI

Apa itu Kohesi ?


Pengertian Kohesi

Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang
lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang apik atau koheren.Kohesi
juga merupakan perangkat sumber-sumber kebahasaan yang dimiliki setiap
bahasa sebagai bagian dari metafungsi tekstual untuk mengaitkan satu bagian teks
dengan bagian lainnya.
Penanda Hubungan Kohesi

1.Penanda Hubungan Penunjuk ( Referen )


Contoh : Di daerah desa Kumbang telah terjadi peristiwa tanah longsor.Tanah longsor tersebut
terjadi pada saat siang hari ketika warga sedang beraktivitas.

2.Penanda Hubungan Pengganti


Contoh : Para direktur perusahaan telah menyetujuhi persyaratan yang telah mereka buat.Dengan
demikian,meraka juga harus menerima resiko jika terjadi kesalahan.
3.Penanda Hubungan Pelesapan/Penghilangan ( Ellipsis )
Contoh :
 Sebelum pulang, Kikin mengajak teman-temannya ke sungai untuk membersihkan badan dari
lumpur.
Jika dituliskan secara lengkap bentuk kedua kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
 Sebelum (Kikin) pulang, Kikin mengajak teman-temannya ke sungai untuk membersihkan badan
dari lumpur.

4.Penanda Hubungan Perangkaian


Contoh : : Andhika akan pergi ke rumah neneknya tapi hujan turun dengan begitu derasnya , oleh
sebab itu Andhika membatalkan rencana tersebut.

5.Penanda Hubungan Leksikal


Contoh : : Setiap manusia pasti pasti menginginkan suasana baru untuk mengusir kejenuhan. Suasana
yang lebih baik dari sebelumnya.
KOHERENSI

Apa itu
Koherensi ?
PENGERTIAN KOHERENSI

Koherensi merupakan keserasian atau perpaduan gagasan, ide, dan


fakta yang terbentuk menjadi untaian yang logis sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami pesan yang
dihubungkannya dan tidak memiliki pemaknaan yang ambigu.
Penanda Hubungan Dalam
1.Hubungan Sebab Akibat Koherensif
Contoh :
Ia tidak mungkin menemukan buku fiksi di perpustakaan itu.Koleksi di perpustakaan itu khusus
buku nonfiksi ilmiah.

2.Hubungan Akibat Sebab


Contoh:
Tiba-tiba ia merasa rindu kepada anaknya.tanpa banyak persiapan pergilah ia ke kota yang jauh itu.

3.Hubungan Sarana Hasil


Contoh :
Atlit bulu tangkis kita akhirnya mendominasi kejuaraan Indonesia Terbuka.Kita tidak usah
heran,mereka berlatih dengan ketat dan sangat disiplin.
4.Hubungan Sarana Tujuan
Contoh :
Bekerjalah dengan keras.Cita-citamu menjadi orang kaya bakal kesampaian.

5.Hubungan Alasan Tindakan


Contoh :
Tahun ini mereka bertekad membangun rumah sendiri.Sudah lama sekali mereka numpang di
rumah saudara.

6.Hubungan Latar Simpulan


Contoh :
Mobil itu sudah tua,Tetapi rupanya pemiliknya pandai merawatnya.

7.Hubungan Kelonggaran Hasil


Contoh :
Sudah lama aku di kota ini untuk mencarinya.Alamat itu tak juga kutemu.
8.Hubungan Syarat Hasil
Contoh :
Beri bumbu dan penyedap rasa yang tepat.Masakannya pasti enak.

9.Hubungan Perbandingan
Contoh :
Pengan itu sangat anggun.Seperti dewa-dewi dari Khayangan.

10.Hubungan Parafrastis
Contoh :
Saya tidak setuju dengan penambahan anggaran untuk proyek ini,karena tahun lalu dana juga
tidak habis.Sudah saatnya kita menghemat uang rakyat

11.Hubungan Amplikatif
Contoh :
Dua burung itu jangan dipisah.Masukkan dalam satu kandang saja.
12.Hubungan Adiktif
Contoh :
Biar dia duduk dulu.Saya akan selesaikan pekerjaan ini.

13.Hubungan Identifikasi
Contoh :
Tidak bisam amsuk universitas itu tidak berarti bodoh.Kamu tau nggak Einstein ? .Fisikawan genius
itu juga pernah gagal masuk ke universitas.

14.Hubungan Generik-Spesifik
Contoh :
Gadis model itu sangat cantik.wajahnya bersih,matanya indah,bibirnya menawan.Apalagi
jalanny,luar biasa.
15.Hubungan Spesifik-Generik
Contoh :
Saya bangun tidur pukul 05.00.Saya mandi lalu sholat subuh.Setelah itu saya membantu ibu
lalu makan pagi bila ada.Kemudian berangkat sekolah.Itulah kegiatanku setiap hari.

16.Hubungan Ibarat
Contoh :
Kelihatannya menggelola bisnis sungguh piawai.Memang dia seperti belut di lumpur basah.

17.Argumentatif ( Makna Alasan )


Contoh :
Dia menang dalam pemilihan ketua RW.Dia orang yang bijaksana dan dapat bergaul dengan
siapa saja.
Tujuan Pemakaian Koherensi

Tujuan ini ialah agar terciptanya suasana dan struktur wacana yang memiliki sifat
serasi, runtut, dan logis.

1.Sifat serasi artinya sesuai, cocok, dan harmonis.


2.Runtut artinya urut, sistematis, tidak putus-putus, tetapi bertautan satu sama lain.
3.Sifat logis mengandung arti masuk akal, wajar, jelas, dan mudah dimengerti.
SEKILAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai