Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

GASTROENTERITIS

0LEH :
NURJANNAH BR RITONGA ( 71230891036)
AISYAH NABILA (71230891042)

PEMBIMBING:
dr. Ade Rachmat Yudianto, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS

01 Penyebab tersering morbiditas dan


mortalitas pada bayi dan anak

02 Penyebab utama kelima kematian pada


anak dibawah lima tahun

03 Malnutrisi, air yang tidak bersih dan


sanitrasi merupakan faktor risiko
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Gastoenteritis akut didefenisikan sebagai


penyakit diare dengan onset yang cepat dengan adanya
insidens tiga atau lebih feses lembek atau cair, atau tiga
kali muntah dalam 24 jam dengan tambahan nyeri
peurt atau demam. Hal ini dikarenakan kerusakan pada
vili di usus, yang menyebabkan berkuranganya
kapasitas untuk menyerap isi usus sehingga
menyebabkan diare osmotic. Beberapa agen penyebab
juga mengeluarkan toxin yang mengikat pada reseptor
spesifik, mengeluarkan ion klorida ke luman usus yang
akhirnya menyebabkan diare sekretorik
ETIOLOGI

1 2 3 4 5

Rotavirus Norovirus Astrovirus Salmonella Eschericia coli


Penyebab tersering . .
PATOFISIOLOGI
Dua mechanisme primer yang bertanggung jawab terhadap gastroenteritis
akut adalah (1) kerukasan pada lapisan vili di intestinal, menyebabkan malabsopsi
dari kandungan lambung yang menyebabkan diare osmotic, dan (2) pengeluaran
toksin yang mengikat kepada reseptor enterosit spesifik dan menyebabkan keluarnya
ion klorida ke lumen intestinal, menyebabkan diare sekretorik
Pada umumnya, virus penyebab diare masuk kedalam tubuh melalui saluran
pencernaan, menginfeksi enterosit, dan menimbulkan keruskan villi usus halus.
Enterosit yang rusak akan digantikan oleh enterosit berbentuk kuboid atau epitel
gepeng yang belum matang secara struktur dan fungsi. Hal ini yang menyebabkan villi
mengalami atropi sehingga tidak dapat menyerap makanan dan cairan secara
maksimal. Makanan dan cairan yang tidak terserap dengan baik tersebut akan
menyebabkan peningkatan tekanan osmotic usus dan meingkatkan motilitas usus,
pada akhirnya akan timbul diare
MANIFESTASI KLINIS
a. Viral diare
Gejala gastroenteritis rotavirus biasanya dimulai dengan muntah dan diikuti oleh
sering keluarnya feses berair yang tidak berdarah, dihubungkan dengan demam. Diare tidak
memiliki leukosit feses tetapi feses dari 20% kasus mengandung mucus. Kesembuhan dengan
resolusi gejala sempurna biasanya terjadi dalam 7 hari.
b. Bakterial diare
Meskipun saling tumpah tindih, demam >40 C, darah pada fese, nyeri perut, tidak
ada muntah sebelum diare dan frekuensi feses yang tinggi (>10 per hari) lebih sering pada
pathogen bakterial.
c. Protozoal diare
Penyakit yang disebabkan protozoa intestinal cenderung lebih lama, kadang-kadang
selama 2 minggu atau lebih, tetapi biasanya sembuh sendiri pada host yang sehat. Etiologi
protozoal sebaiknya dicurigai ketika terjadi diare yang panjang yang dikarakteristikkan oleh
episode diare dengan mual, nyeri abdomen, dan perut kembung. Feses biasanya berair tetapi
dapat berminyak dan berbau akibat malabsorpsi lemak, yang mungkin terjadi jika jumlah
parasite tinggi
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebagian besar pasien dengan kasus diare
tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan tidak memerlukan
pemeriksaan penunjang lebih lanjut, namun berbeda
pada kasus dengan dehidrasi berat. Pada kasus dengan
dehidrasi berat diperlukan pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan blood urea (BUN),
pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan analisis gas
darah (AGD). Pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan mikrobiologi serta virologi dikerjakan jika
hasil pemeriksaan dasar masih meragukan dalam
memberikan tatalaksana lebih lanjut. Pemeriksaan
feses lengkap dilakukan jika ditemukan tanda klinis
yang mengarah pada kondisi intoleransi laktosa dan
kecurigaan infeksi amebiasis
TATALAKSANA
WHO merekomendasikan lima tatalaksana utama diare
yang disebut lintas penatalaksanaan diare (rehidrasi, suplementasi
zinc, nutrisi, antibiotic selektif dan edukasi orangtua/pengasuh)
RENCANA TERAPI A
RENCANA TERAPI B
RENCANA TERAPI C
DIAGNOSA BANDING
Klinisi sebaiknya mempertimbangkan penyakit non infeksi yang memiliki
gejala feses berdarah atau hematochezia. Pada bayi atau anak tanpa gejala sistemik,
mungkin termasuk fisura anal, intususepsi intermiten, polip juvenile dan Meckel
diverticulum. Necrotizing enterocolitis dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna
bawah pada bayi terutama pada neonates premature. Inflammatory bowel disease
sebaiknya dipertimbangkan pada anak yang lebih tua. Contoh dari penyakit non
infeksi yang menyebabkan diare tidak berdarah termasuk diare sekretori kongenital,
penyakit endokrin (hipertiroidism), neoplasma, intoleransi makanan dan obat-obatan
(terutama antibiotic). Penyebab non infeksi dari diare kronik atau relapse termasuk
kistik fibrosis, penyakit celiac, intoleransi susu dan defisiensi disaccharide kongenital
atau didapat. Nyeri abdomen signifikan perlu mencurifai proses infeksi lainnya di
abdomen seperti apendisitis atau pelvic inflammatory disease
KOMPLIKASI
Komplikasi mayor dari diare oleh berbagai sebab adalah dehidrasi,
gangguan elektrolit dan asam basa, dimana dapat mengancam nyawa.
Menghindari penundaan dalam diagnosis dan terapi dapat mencegah dan
mengobat kebanyakan kondisi ini. Anak yang sering mengalami diare akut,
prolong atau persisten memiliki risiko untuk pertumbuhan yang buruk dan
komplikasi seperti infeksi sekunder dan defisiensi mikronutrien (zat besi,
zinc, vitamin A). Memastikan dukungan nutrisi yang berkelanjutan ketika
episode diare penting karena pembatasan diet berkelanjutan dapat
memperpanjang gejala diare. Komplikasi yang paling ditakutkan pada diare
pediatric adalah Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), penyabab gagal ginjal
yang didapat pada anak-anak, terjadi 5-10% pada anak yang terinfeksi
dengan STEC
IDENTITAS PASIEN
Nama : Azka Yuri Al Rasyid Nasution
Nama
: Trix Derril Putra Barus
Umur Umur : 1 thn 9 bln 2 hr
: 1 thn 1 bln 9 hr
Tanggal Lahir Tanggal Lahir : 15 Januari 2022
: 19 Agustus 2022
Jenis Kelamin Jenis Kelamin : Laki – laki
: Laki – laki
Agama Agama : Islam
: Kristen
Alamat Alamat
: Jl. Bersama gg sembada
Medanno
: Jalan Tangguk Bongkar Tambung
06, Kota Medan
Ruangan
: A6
Ruangan Orangtua : E2
: Titus Aginta Barus
Orangtua : Seugeng Supriadi Nasution
Tanggal Masuk
Tanggal Masuk : 28 September 2023: 17 Oktober 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Demam , Muntah, Batuk.

Telaah
Pasien anak dengan keluhan demam naik turun ± 5 sebelum masuk
RS. Batuk berdahak (+), mual,muntah (+) 2x berisi makanan.mencret
(+).
BAK : (+) normal
BAB : 1 x konsistensi cair
RPT : (-)
RPK : (-)
RPO : Paracetamol
Alergi : (-)
ANAMNESIS
• Riwayat Kehamilan
Pasien lahir secara SC

• Riwayat Kelahiran
Serotenus (>42 mgg), ditolong oleh dokter

• Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI (24 bulan), susu formula dan makanan tambahan
diberikan saat usia 6 bulan

• Riwayat Tumbuh Kembang


Sesuai dengan usia

• Riwayat Imunisasi
BCG 3x, DPT 3x, Polio 3x, Campak 1x
PEMERIKSAAN FISIK

Kesan Sakit: Sedang


Sensorium
- Kualitatif: Compos mentis
- Kuantitatif: GCS 15
Vital Sign
- HR: 110 x/I
- RR: 22 x/I
- T: 38,3 ºC
- SpO2: 99 %
- BB: 10 kg
PEMERIKSAAN FISIK

• Kepala : Normochepali
• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut, rontok (-)
• Wajah : Pucat (-)
• Mata : Pupil isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-),
sekret (-/-), mata cekung (-/-)
• Telinga : Serumen (-/-), sekret (-/-)
• Hidung : Deviasi septum (-/-), Polip (-/-), Epistaksis (-/-)
• Mulut : Sianosis (-/-), mukosa bibir kering (-)
• Lidah : Beslag (-)
• Leher : Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thorax
1. Paru
• Inspeksi : simetris, retraksi (-)
• Palpasi : Stem Fremitus kanan=kiri
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : SP: Vesikuler, ST: wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
2. Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Pekak
• Auskultasi : S1-S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• ABDOMEN
• Inspeksi : Simetris, distensi (-), ascites (-), jaundice (-)
• Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrik (-), hepar & lien tidak
teraba
• Auskultasi : Peristaltik usus(+)meningkat
• Perkusi : Timpani
•GENITALIA : Tidak ada kelainan
•EKSTREMITAS : Akral hangat, CRT <2 detik, oedem (-)
STATUS GIZI
STATUS GIZI
STATUS GIZI
STATUS GIZI
STATUS GIZI
INTERPERTASI
Umur : 1 thn 9 bln 2 hr
BB : 10 kg
TB : 86 cm
BMI : 13,6 kg/m2

BB/U : BB cukup
TB/ U : Normal
BB/TB : Normal
BMI/U : Gizi Baik
DIAGNOSA BANDING DIAGNOSA KERJA
-Demam denguae
GASTROENTERITIS +DHS
-Bronkitis
TERAPI IGD
-IVFD RL 20 gtt/i (mikro)
- inj. Paracetamol 100 mg

TERAPI SEMENTARA

• IVFD RL 20 gtt/I (mikro)


• Inj. Novalgin 100 mg/ 8j
• Ambroxol syr 3x ½ cth
• Multivitamin syr 2x ½ cth
HASIL CEK LAB ( DARAH RUTIN)
17/10/2023

Darah Lengkap Hasil Rujukan


Hemoglobin 10.8 g/Dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 32.2 % 40 – 50
Leukosit 4.70 ribu/mm3 4 – 11
Trombosit 232 ribu/mm3 150 – 440
Eritrosit 5.12 juta/uL 3.95 – 5.26
PDW 15.2 fL 9.0 – 13.0
RDW-CV 16.5 % 11.5 – 14.5
MPV 10.1 fL 7.2 – 11.1
PCT 0.267 % 0.150 – 0.400
HASIL CEK LAB ( DARAH RUTIN)
17/10/2023

Index Eritrosit Hasil Rujukan


MCV 63 fL 77 – 95
MCH 21 pg 25 – 33
MCHC 34 g/dL 31 – 37
Hitung Jenis Lekosit

Basofil 0% 0–1
Eosinofil 1% 1–3
Neutrofil segmen 38 % 50 – 70
Limfosit 53 % 20 – 45
Monosit 9% 4–8
HASIL CEK LAB ( DARAH RUTIN)
17/10/2023

Jumlah total sel Hasil Rujukan


Total lymphosit 2.49 ribu/uL 0.58-4.47
Total Basofil 0.00 ribu/uL 0-0.1
Total Monosit 0.41 ribu/uL 0.17-1.22
Total eosinophil 0.03 ribu/uL 0-061
Total neurtrofil 1.8 ribu/uL 1.88-7.82
FOLLOW UP PASIEN
Hari, Tanggal S O A P

17/10/2023 Demam (+), Sens : CM GE + DRS + ISPA -IVFD RL 750


batuk HR : 112 x/i =4/jam selanjutnya
Berdahak (+), RR : 20 x/i KaEN 3B 30 gtt/i
muntah (+), Temp : 38,3 ºc -inj Cefotaxim
nafsu makan TD : 95/60 -inj PCT drip 150
↓, mencret 1x mmHg mg/ 8 jam/iv
berair -zinc 1x20 mg
-cetirizine 2x 22 cc
-multivitamin syr
2x ½ cth
-Nebul Ventolin 1
rsp/8 jam
-diet susu soya
FOLLOW UP PASIEN
Hari, Tanggal S O A P

18/09/2023 Demam (-), Sens : CM GE + DHS +ISPA -IVFD RL 30 gtt/I


batuk HR : 106 x/i -inj Cefotaxim
Berdahak (+), RR : 23 x/i -inj PCT drip 150
muntah (+), Temp: 37ºc mg/ 8 jam/iv
nafsu makan -zinc 1x20 mg
↓, mencret -cetirizine 2x 22 cc
(+) -multivitamin syr
2x ½ cth
-Nebul Ventolin 1
rsp/8 jam
- Lacto B 1x1
sachet
-diet susu soya
FOLLOW UP PASIEN
Hari, Tanggal S O A P

19/09/2023 Demam (-), Sens : CM GE + DHS +ISPA -IVFD RL 30 gtt/I


batuk HR : 110 x/i -inj Cefotaxim
Berdahak (+), RR : 22 x/i -inj PCT drip 150
mencret (+) Temp: 36,5 ºc mg/ 8 jam/iv
-zinc 1x20 mg
-cetirizine 2x 22 cc
-multivitamin syr
2x ½ cth
-Nebul Ventolin 1
rsp/8 jam
- Lacto B 1x1
sachet
-diet susu soya
FOLLOW UP PASIEN
Hari, Tanggal S O A P

20/09/2023 Demam (-), batuk Sens : CM GE + DHS +ISPA PBJ


Berdahak (+), HR : 110 x/i = Obat pulang
RR : 22 x/i • Cefotaxim 2x ½
Temp: 36,7 cth
ºc • Apyalis 2x ½ Cth
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai