Ilmu Asbabun
Nuzul
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Besse Ruhaya, M.Pd.I
Nama- Nama Kelompok 1
1. Adelia Utami Putri (60200123004)
2. Nur Oktavia Hsb (60200123012)
3. Gifari Rahman (60200123016)
4. Hilda Inayah (60200123023)
Pembahasan
1 Pengertian Asbabun Nuzul
A. Asbab al-Nuzul bi al-Asbab: Sebab turunnya ayat disebabkan oleh situasi atau kejadian tertentu. Contohnya adalah surat Al-
Hashr ayat 7 yang turun sebagai respons terhadap perjanjian antara beberapa suku untuk mengusir Nabi Muhammad SAW dari
Madinah Al-Hashr ayat 7:
ها الماء هللا على رسوله من أهل القرن هللا والرسول ولذى القرني واليتفي والمشكين وأبن الشبيل كن ال يكون دولة بين األغنياء منكم " وما اليكم الرسول فخذوه وما تهيكم
عنه فانتهوا واتقوا هللا إن هللا شديد العقاب
Artinya: Harta rampasan (fal) dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul- Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri,
adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan,
agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras
hukuman-Nya.
Lanjutan
s
B. Asbab al-Nuzul bi al-Naskh: Sebab turunnya ayat untuk menggantikan ayat-ayat sebelumnya yang
telah dicabut (naskh). Contohnya adalah ayat yang mengatur minuman beralkohol yang dinyatakan
haram dalam beberapa tahap. Al Baqarah ayat 219:
يسألونك عن الخمر والميير كل فيهما إثم كبير ومنبع الثاني والظهما أكبر من تفعهما ويسلونك ماذا ينفقون قل العلم كذلك يبين هللا لكم
العاليت لعلكم تتفكرون
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apayang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih
dari keperluan", Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
Lanjutan
C. Asbab al-Nuzul bi al-Istithna: Sebab turunnya ayat dengan menyatakan pengecualian.
Contohnya adalah ayat tentang larangan menikahi wanita musyrik kecuali jika mereka telah
memeluk Islam.
نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم وقدموا ألنفسكم واتقوا هللا واعلموا الكم فالقوة " وبشر المؤمنين
Artinya: Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah
tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal
yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak
akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang- orang yang beriman.
4 Aneka Riwayat Tentang Sebab
Turunnya Satu Ayat
A
Menurut M. Hasbi al-Shiddieqy, asbab al-nuzul ialah sesuatu yang
dengan sebabnyalah turun suatu ayat atau beberapa ayat yang
mengandung sebab itu, atau memberi jawaban tentang sebab itu, atau
menerangkan hukumnya, pada masa terjadinya peristiwa itu.
B
Menurut Al-Zarqani dalam kitabnya Manahil Al-Irfan fi Ulum Al-
Quran yang dimaksud dengan asbab nuzul adalah peristiwa-peristiwa
yang terjadi mengiringi ayat-ayat itu diturunkan untuk membicarakan
peristiwa tersebut,atau menjelaskan ketentuan hukumnya.
Lanjutan
C
Menurut Manna Al-Qahtan asbab nuzul adalah sebagai peristiwa yang
menyebabkan ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan waktu kejadian
peristiwa tersebut, baik berupa pertanyaan maupun kasusu-kasus
tertentu.
D
Menurut As-Shabuni Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian
yang menyebabkan turunya satu atau beberapa ayat mulia yang
berhubungan.
Kesimpulan
Menurut As-Shabuni Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan. Kedudukan asbab an-nuzul
dalam pemahaman Al-Qur'an sangat membantu dalam memahami Al-Qur'an, apabila
tidak niscaya banyak kekeliruannya. Kebanyakan ulama untuk menjadikan pedoman
hukum lebih sepakat pada "umum lafadh" daripada "khusus sebab", karena mempunyai
tiga macam dalil yaitu: pertama, lafadh syar'i saja yang menjadikan hujjah dan dalil.
Kedua, kaidah tersebut ditanggungkan kepada makna selama tidak ada pemalingannya
dari makna tersebut. Ketiga, para sahabat dan mujtahid kebanyakan tanpa memerlukan
qias atau mencari dalil apabila berhujjah dengan lafadh yang umum dari sebab yang
khusus.
Terima
Kasih!
Kami meminta maaf bila masih banyak kekurangan!