Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ULUMUL QURAN

ASBABUN NUZUL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

AHMAD FARHAN : 642019

FEBY THERESYAH : 642019010

HAYA :

MASAYU :

DOSEN PEMBIMBING

IDMAR WIJAYA,S.AG.M.Hum

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


A.Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia yang


diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW.
Pengembagan studi keislaman yang berkaitan dengan al-Qur’an dapat ditempuh di
antaranya dengan pendekatan sosio-historis. Aplikasi pendekatan tersebut
memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna substansial dalam al-Qur’an.
Ayat-ayat al-Qur’an dapat dikategorikan menjadi dua kelompok menurut sebab
turunnya ayat. Pertama, ayat yang turun dengan adanya sebab; kedua, ayat yang
turun tanpa sebab atau peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti ayat-ayat yang
menceritakan umat terdahulu, berita-berita alam ghaib, gambaran alam barzakh,
persaksian alam kebagkitan, keadaan hari kiamat dan sebagainya
Pada masa Rasulullah, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui
hukumnya me nurut islam. Beberapa sahabat juga sering bertanya kepada
Rasulullah tentang sesuatu yang belum mereka pahami. Kemudian mereka
bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu.
Maka al-Qur’an turun untuk menjelaskan atau menunjukkan hukum atas peristiwa
atau pertanyaan yang muncul tersebut. Jawaban dari al-Qur’an merupakan
pedoman hidup bagi umat manusia. Itulah yang kemudian disebut dengan
Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turunya ayat-ayat al-Qur’an. Untuk lebih
mengetahui atau memahami maksud al-Qur’an secara utuh maka lebih utama jika
mengetahui tentang Asbabun Nuzul. Pengenmbangan studi keislaaman yang
berkaitan dengan al-Qur’an dapat ditempuh diantaranya dengan pendekatan
Sosio-historis.
Pendekatan ini memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna substansial
dalam al-Qur’an yang terangkum dalam Asbabun Nuzul, yakni sesuatu yang
disebabkan olehnya diturunkan suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung
peristiwa, atau menerangkan hukumnya pada saat terjadinya peristiwa itu.
Karena kita bisa salah menangkap pesan-pesan Al-Qur’an secara utuh, jika hanya
memahami dari bahasanya saja secara tekstual tanpa memahami konteks Sosio-
historisnya.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian asbabun nuzul menurut bahasa,istilah,dan para ulama

2.Bagaimana redaksi asbabun nuzul

3.Bagaimana faidah dan hikmah asbabun nuzul

4.Bagaimana al-‘ibrah dengan keumuman lafadz

5.Bagaimana problematika kronologi turunnya Al-Qur’an

C.Tujuan

Pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan mengenai


asbabun nuzul yang terdiri dari definisi asbabun nuzul,redaksi asbabun
nuzul,faidah dan hikmah asabun nuzul,al;’ibrah dengan keumuman lafadz,dan
problematika turunnya Al-Qur’an.

D.Pembahasan

Definisi Asbabun Nuzul

Kata”Asbabun nuzul”merupakan susunan kata yang terdiri dari dua kata yaitu
Asbab dan al-Nuzul.Asbab merupakan bentuk plural dari sabab,mempunyai arti
hakiki yang menunjukkan sesuatu yang dengannya dicapai sebuah tujuan dan
maksud.1.Dalam lisan al-arab kata sabab berarti saluran,yang artinya dijelaskan
sebagai segala sesuatu yang menghubungkannya dengan yang lain2.Namun dapat
juga berarti,jalan yang seperti tersebut ,‫( فأتبع سببا‬QS.al-Kahfi (18):85) atau berarti
pintu ‫( لعلي أبلغ األسببا‬QS.AL;Mu’min(40):36) juga berarti tali “al-hablu”seperti
penafsiran ayat ‫( فليمدد بسبب إلي السماء‬QS.al-hajj(22).15)

Dalam menjelaskan arti sabab,para pemerhati mendapatkan arti yang variatif


menurut kecenderungan keilmuan masing-masing.Dalam pembahasan ini akan

1
Salim Muhammad,Asbab al-Nuzul Baina al-Fikr almani wa al-Fikri al;’Imani
(Cairo: Dar al-Maktabah al Misriyah 1996) h.19
2
Ibn Mandhour,Lisan al-Arab ( Beirut: Muassasat al-Tharikh al-Arabi,1999) jilid VI,
h.127
diketengahkan pendapat para sarjana al-Quran saja.Mereka memaksudkan sabab
dengan sesuatu yang mengantarkan kepada perkataan atau jawaban.3.Sedangkan
kata nuzul adalah masdar dari fi’il

‫إنحدر‬:‫نزوالمن علوإلي أسفل‬-‫بترل‬-‫ينز‬

Meluncur dari atas kebawah,turun. 4Menurut al-Zamakhsari

3
Muhammad,Asbab al-Nuzul,h.26.
Louis Ma’luf,al-Munjid fi al-Lughah wa al-‘Alam, (Beirut: Dar al
4

Masyrik,1986),h.802
Sebagaimana dikutip oleh Abdul Djalal nuzul berarti ‫ اإلجتماء‬seperti dalam
ungkapan ‫ نزل الرجال في المكان‬orang-orang telah berkumpul ditempat itu.5

Kata nuzul jika dihubungkan dengan al-Quran akan terdapat dua


makna,konotatif dan denotatif.Arti konotatif dari kata ‫ يترل نزل‬artinya turun secara
berangsur-angsur,sedangkan makna denotatif dari kata ‫يترل‬-‫ أنزل‬berarti
menurunkan.6

Dari beberapa denisi diatas dapat diambil pengertian tentang asbabun nuzul yang
merupakan bagian dari Ulumul Qur'an. Asbabun nuzul adalah pertanyaan,
permintaan, keterangan, penjelasan, kejadian, peristiwa yang karenanya al-Qur’an
diturunkan, sebagai jawaban, penjelasan berdasarkan ketetapan Allah,7dalam hal
ini tentunya tidak termasuk seperti yang disebutkan oleh al-Wahidi dalam buku
asbabun nuzul susunannya tentang surah al-Fil yang mengatakan bahwa sababun
nuzulnya adalah penyerangan tentara Abrahah. Karena hal ini bukan termasuk
dalam asbabun nuzul tetapi merupakan berita tentang kejadian masa lampau
seperti halnya penyebutan kisah kaum Nuh as., kaum’Ad, kaum Tsamud,
pembangunan Ka’bah dan lain sebagainya.

Untuk keakuratan asbabun nuzul dapat diperhatikan dua hal berikut: Pertama
hendaknya turunnya al-Qur’an “disebabkan” dan “untuk” suatu perkara. Kedua
turunnya al-Qur’an tetap bersamaan waktunya dengan perkara tersebut.8Untuk
memperjelas definisi tentang asbabun nuzul dapat dlihat dalam contoh-contoh
berikut yang biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan, permintaan fatwa dan
hukum atau pernyataan adalah ketika Rasulullah ditanya oleh orang Yahudi
tentang Dzulqornain maka pertanyaan itu menjadi penyebab turunnya ayat
disebutkan oleh al-Wahidi dari Qatadah.9

5
6
7
8
9
Contoh dari sebuah peristiwa yang menjadi penyebab turunnya al-Quran,
adalah peristiwa Hilal Ibn Ummayah yang menuduh istrinya berbuat seeing
dengan Syarik Ibn Samha’ . Hal ini menjadi penyebab dari turunnya ayat-ayat
mula’anah dalam surat al-Nur (24):6-9

‫ن‬
)٦( ‫الصدقي‬ ‫لمن‬، ‫والذين يرمون أزواجهم ولم يكن لهم شهدآءإآلأنفسهم فشهدةأحدهم أرب ع شهدت باهلل إنه‬
‫ن‬
‫لمن‬،‫) ويدرؤاعنهاالعذاب أن تشهد أرب ع شهدت باهلل إنه‬٧( ‫الكذبي‬ ‫والخمسةأن لعنت هللا عليه إن كان من‬
‫ن‬
)٩( ‫الصدقي‬ ‫ن‬
‫) والخمسةأن غضب هللا عليهاإن كان من‬٨( ‫الكذبي‬

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Hilal Ibn
Ummayah meng-qodzaf istrinya berzina dengan Syarik Ibn Samha’ kepada Nabi
saw. Nabi bersabda “Harus ada bukti, kalau tidak engkau kena hokum cambuk”
Hilal menjawab “ Aku bersumpah dengan Zat yang telah mengutusmu, aku tidak
bohong, dan pasti Allah akan menurunkan ayat yang akan membebaskanku dari
hokum cambuk. “Kemudian turunlah Malaikat Jibril as., dengan ayat ‫والذين يرمون‬
‫ن‬
‫الصدقي‬ ‫لمن‬,‫أزواجهم ولم يكن لهم شهداءإالأنفسهم فشهدةأحدهم أرب ع ڜهدت باهلل إنه‬

Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak


mempunyai saksi;saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksin orang itu ialah
empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya dia adalah termasuk
orang-orang yang benar.10

B.Redaksi Asbabun Nuzul

Redaksi asbabun nuzul ada berupa lafadz yang jelas menunjukkan asbabun
nuzul, juga ada berupa indikasi. Untuk itu butuh kejelian dan kewaspadaan agar
tidak tercampur dengan sesuatu yang bukan asbabun nuzul.

Redaksi yang jelas menerangkan asbabun nuzul adalah apabila seorang rawi
berkata “ sebab turunnya ayat ini begini” atau apabila ia menggunakan huruf fa’
ta’ qibi11 atas ayat setelah menyebutkan peristiwa atau pertanyaan. Seperti apabila

10
11
rawi berkata “telah terjadi peristiwa seperti ini” atau “Rasul ditanya tentang hal
ini, maka turulah ayat ini.”Dua redaksi diatas jelas menunjukkan asbabun nuzul12

Redaksi berupa indikasi dan asumsi asbabun nuzul. Apabila seorang rawi
berkata “ayat ini turun dalam persoalan ini” atau “ayat ini turun pada orang yang
mengerjakan inu”. Lafadz seperti ini sering dimaksudkan sebagai penjelasan tema
ayat atau kandungan hukum yang terdapat dalam ayat,13 kadang juga
dimaksudkan sebagai asbabun nuzul.

Begitu pula apabila dikatakan “mungkin ayat ini turun dalam persoalan ini
“atau” saya kira ayat ini turun dalam soal ini” Redaksi yang seperti ini
mengandung pengertian asbabun nuzul dan lainnya.

Selain dua hal yang menyangkut redaksi diatas ada beberapa metode yang
diketengahkan oleh Manna’ Qaththan untuk penetapan asbabun nuzul,antara lain
sebagai berikut :

1. Apabila periwatannya banyak dan kesemuanya menujukkan kepada asbabun


nuzul, diantara riwayat tersebut ada yang shahih dan yang lainnya tidak, maka yag
diambil riwayat yang sahih

2. Apabila periwayatan asbabun nuzul sama-sama yang shahih, dan ada


kemungkinan ditarjih, maka diambil yang paling tepat.

3. Jika dalam periwayatan asbabun nuzul tidak dapat

Ditarjih, maka diusahakan pengompromian dan penyatuan antara riwayat


tersebut, karena boleh jadi suatu ayat turun karena dua sebab atau lebih karena
dekatnya jarak waktu suatu kejadian, seperti asbabun nuzul pada ayat li’an dalam
surah al-Nur

‫والذين يرمون أزواجهم ولم يكن لهم شهداءإالأنفسهم فشهدةأحدهم أرب ع‬


‫ن‬
‫الصدقي‬ ‫لمن‬,‫ڜهدت باهلل إنه‬
12
13

Anda mungkin juga menyukai