PENGERTIAN SADDU
DZARI’AH
PEMBAGIAN SYAR’U
MAN QABLANA
KEDUDUKAN SADDU
DZARI’AH SEBAGAI SUMBER
HUKUM
HUKUM SYAR’U MANQABLANA
MENURUT JUMHUR ULAMA
CONTOH-CONTOH SADDU
DZARI’AH
MATERI
PENGERTIAN SYAR’U MANQABLANA
Yang dimaksud dengan syar'u man qablana ialah syariat
yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kita, yaitu ajaran
agama sebelum datangnya agama Islam.Pada dasarnya syariat
yang diturunkan itu untuk dijadikan pedoman hidup manusia,
sejak dahulu hingga masa-masa selanjutnya bersumber dari
satu yaitu Allah. Namun karena masa turun dan keadaan
pemakainya berbeda, maka ketentuan-ketentuan dalam syariat
itu juga mengalami penyesuaian. Karenanya di antara isi
syariat tersebut ada yang berlaku terus untuk umat selanjutnya
dan ada yang tidak.
PEMBAGIAN SYAR’U MANQABLANA
Secara garis besar syariat sebelum kita dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) Apa yang disyariatkan kepada mereka juga ditetapkan kepada kita umat Nabi
Muhammad Saw., baik penetapannya itu melalui perintah melaksanakan, seperti
puasa
2)Apa yang disyariatkan kepada mereka tidak disyariatkan lagi kepada kita.
Misalnya, yang disyariatkan kepada Nabi Musa, seperti: "Dosa orang jahat ini tidak
akan terhapus selain membunuh dirinya sendiri" dan "pakaian yang terkena najis
itu tidak suci kecuali harus dipotong bagian yang terkena najis tersebut."Terhadap
syariat jenis kedua ini para ulama sepakat untuk ditinggalkan, karenasyariat kita
telah menghapusnya.
3)Apa yang disyariatkan terdahulu itu
dikisahkan dalam Al-Qur'an, akan tetapi,
tidak dinyatakan secara jelas oleh syariat
Nabi Muhammad Saw. bahwa syariat
terdahulu itu wajib diikuti umat Islam atau
tidak, maka para ulama berbeda pendapat.
HUKUM SYAR’U MANQABLANA MENURUT JUMHUR
ULAMA