UNSUR PERIODIK

KETIGA
BIMA BAGASKARA H
ARJUNA BARA P.W.
 ELEMENTS
Kelimpahan
Unsur

Sejarah

Sejarah unsur periode ketiga terkait dengan perkembangan tabel periodik yang dirancang oleh Dmitri Mendeleev pada tahun
1869. Pada saat itu, belum semua unsur dalam periode ketiga diketahui, tetapi Mendeleev berhasil mengidentifikasi pola
dalam properti unsur-unsur yang telah ditemukan, sehingga ia dapat memprediksi eksistensi unsur yang belum ditemukan dan
menentukan letak mereka dalam tabel periodik.Pada tahun-tahun berikutnya, unsur-unsur periode ketiga yang belum diketahui
pada awalnya, seperti aluminium, silikon, fosfor, belerang, dan argon, ditemukan dan ditempatkan sesuai dengan prediksi
Mendeleev dalam tabel periodik. Perkembangan ilmu kimia dan penemuan unsur-unsur baru terus memperkaya pemahaman
kita tentang unsur-unsur periode ketiga ini.
 SIFAT KIMIA DAN FISIKA UNSUR PERIODIC
KETIGA
• SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA MEMILIKI BERAGAM
SIFAT KIMIA YANG MENCAKUP:

1. REAKTIVITAS: UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA MENUNJUKKAN

REAKTIVITAS YANG BERVARIASI. NATRIUM (NA) SANGAT REAKTIF
DAN MUDAH BERINTERAKSI DENGAN AIR, SEDANGKAN MAGNESIUM
(MG) LEBIH STABIL DAN KURANG REAKTIF DALAM KONDISI YANG
SAMA.

2. KEMAMPUAN MEMBENTUK ION: UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA

DAPAT MEMBENTUK ION DENGAN MUDAH DENGAN KEHILANGAN
ATAU MENDAPATKAN ELEKTRON. LOGAM SEPERTI NATRIUM AKAN
MELEPASKAN ELEKTRON UNTUK MEMBENTUK ION POSITIF
(KATION), SEMENTARA UNSUR NON-LOGAM SEPERTI KLOR AKAN
MENERIMA ELEKTRON UNTUK MEMBENTUK ION NEGATIF (ANION).

3. SIFAT ASAM-BASA: UNSUR-UNSUR DALAM PERIODE KETIGA DAPAT

BERPERAN SEBAGAI ASAM ATAU BASA DALAM BERBAGAI REAKSI
KIMIA. CONTOHNYA, KLOR (CL) DAPAT BERTINDAK SEBAGAI ASAM
KETIKA BEREAKSI DENGAN LOGAM, TETAPI SEBAGAI BASA KETIKA
BEREAKSI DENGAN AIR.

4. KEMAMPUAN MEMBENTUK SENYAWA: UNSUR-UNSUR PERIODE

KETIGA MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK BERBAGAI
SENYAWA DENGAN UNSUR-UNSUR LAIN, BAIK SENYAWA
MOLEKULER MAUPUN SENYAWA IONIK. ALUMINIUM (AL), MISALNYA,
SIFAT FISIKA
Unsur-unsur periode ketiga memiliki beragam sifat fisika yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Konduktivitas Listrik: Unsur-unsur logam dalam periode ketiga, seperti
natrium (Na), magnesium (Mg), dan aluminium (Al), memiliki
konduktivitas listrik yang tinggi karena keberadaan elektron bebas di
dalam strukturnya.
2. Kepadatan: Kepadatan unsur periode ketiga bervariasi. Misalnya,
aluminium adalah logam ringan dengan kepadatan rendah, sementara
belerang memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi.
3. Titik Leleh dan Titik Didih: Titik leleh dan titik didih unsur periode
ketiga juga bervariasi. Misalnya, belerang adalah padatan pada suhu
kamar, sementara natrium adalah logam yang meleleh pada suhu yang
relatif rendah.
4. Sifat Molekuler dan Ionik: Unsur-unsur non-logam dalam periode ketiga,
seperti silikon, fosfor, belerang, dan klor, dapat membentuk berbagai
senyawa molekuler dan ionik dengan sifat-sifat yang berbeda.
5. Kemampuan Isomeri: Beberapa unsur dalam periode ketiga, seperti
fosfor, memiliki kemampuan untuk membentuk banyak isomer dengan
struktur kimia yang berbeda.
6. Kepadatan Elektron: Dalam periode ketiga, penambahan elektron ke
lapisan kulit atom menyebabkan peningkatan kepadatan elektron di
sekitar inti atom, yang mempengaruhi sifat ikatan kimia unsur-unsur ini.
7. Spektrum Emisi: Unsur-unsur dalam periode ketiga menghasilkan
spektrum emisi cahaya yang berbeda-beda ketika dipanaskan atau
tereksitasi, yang dapat digunakan untuk identifikasi mereka dalam
analisis kimia.
PROSES PEMBUATAN UNSUR PERIODIK
KETIGA
1. NATRIUM (NA): NATRIUM ADALAH LOGAM ALKALI YANG DAPAT DITEMUKAN DALAM ALAM DALAM BENTUK GARAM,
SEPERTI NATRIUM KLORIDA (NACL). PROSES EKSTRAKSI NATRIUM BIASANYA MELIBATKAN ELEKTROLISIS LELEHAN
NATRIUM KLORIDA (METODE DOWNS) ATAU REDUKSI ELEKTROKIMIA DARI NATRIUM HIDROKSIDA (METODE
CASTNER-KELLNER).
2. MAGNESIUM (MG): MAGNESIUM DIEKSTRAKSI DARI MINERAL DOLOMIT ATAU MAGNESIT. PROSES UTAMANYA
MELIBATKAN ELEKTROLISIS LELEHAN MAGNESIUM KLORIDA ATAU REDUKSI TERMAL DARI MAGNESIUM OKSIDA
DENGAN BANTUAN ENERGI PANAS YANG TINGGI.
3. ALUMINIUM (AL): ALUMINIUM ADALAH UNSUR YANG PALING MELIMPAH DALAM KERAK BUMI, TETAPI DIEKSTRAKSI
DARI BOKSIT (BAUKSIT), YAITU BIJIH ALUMINIUM YANG MENGANDUNG ALUMINIUM OKSIDA (AL2O3). PROSES
EKSTRAKSI UTAMANYA ADALAH PROSES BAYER YANG MELIBATKAN PEMURNIAN OKSIDA ALUMINIUM YANG
KEMUDIAN DIUBAH MENJADI ALUMINIUM MURNI MELALUI ELEKTROLISIS.
4. SILIKON (SI): SILIKON ADALAH UNSUR NON-LOGAM YANG UMUMNYA DIEKSTRAKSI DARI PASIR SILIKA (SIO2) MELALUI
PROSES REDUKSI KARBON ATAU REDUKSI DENGAN LOGAM SEPERTI ALUMINIUM.
5. FOSFOR (P): FOSFOR DAPAT DIHASILKAN MELALUI BEBERAPA METODE, TERMASUK PROSES REDUKSI FOSFAT ALAM
DENGAN KARBON PADA SUHU TINGGI ATAU MELALUI PROSES SOLVAY ELEKTRIK.
6. BELERANG (S): BELERANG DAPAT DITEMUKAN DALAM BENTUK ALAMINYA DALAM BENTUK PADATAN SEPERTI
BELERANG BEBAS. PROSES PALING UMUM UNTUK MEMPEROLEH BELERANG MURNI ADALAH MELALUI PROSES
PEMURNIAN FRASCH, DI MANA BELERANG DIEKSTRAKSI DARI TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN AIR PANAS
DAN UDARA BERTEKANAN TINGGI.
7. KLOR (CL): KLOR BIASANYA DIPRODUKSI MELALUI ELEKTROLISIS LARUTAN NATRIUM KLORIDA (NACL) ATAU
MANFAAT UNSUR PERIODIK KETIGA
BERIKUT ADALAH BEBERAPA MANFAAT UTAMA DARI UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA:
• NATRIUM (NA): - DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI KIMIA UNTUK SINTESIS BERBAGAI SENYAWA, SEPERTI
NATRIUM HIDROKSIDA (NAOH) DAN NATRIUM KLORIDA (NACL). - NATRIUM JUGA PENTING DALAM
BIDANG MEDIS UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN ELEKTROLIT DALAM TUBUH MANUSIA.
• MAGNESIUM (MG): - DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN PADUAN LOGAM RINGAN, SEPERTI PADUAN
MAGNESIUM-ALUMINIUM DAN MAGNESIUM-LOGAM TANAH JARANG, UNTUK APLIKASI DALAM
INDUSTRI OTOMOTIF DAN DIRGANTARA. - MAGNESIUM DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN
BAJA SEBAGAI AGEN PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI.
• ALUMINIUM (AL): - ALUMINIUM ADALAH SALAH SATU LOGAM PALING BANYAK DIGUNAKAN DI DUNIA,
DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN PRODUK SEPERTI KEMASAN MAKANAN, KENDARAAN, PESAWAT
TERBANG, DAN BANYAK LAGI. - KEKUATAN, KEAWETAN, DAN KETAHANAN KOROSI ALUMINIUM
MEMBUATNYA IDEAL UNTUK BERBAGAI APLIKASI KONSTRUKSI.
• SILIKON (SI): - SILIKON DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI SEMIKONDUKTOR UNTUK PEMBUATAN CHIP DAN
PERANGKAT ELEKTRONIK. - SILIKON DIOKSIDA (SILIKA) DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN KACA,
KERAMIK, DAN BETON, SERTA SEBAGAI BAHAN PENYANGGA DALAM KROMATOGRAFI
• Fosfor (P): - Fosfor digunakan dalam pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
produktivitas pertanian. - Juga digunakan dalam pembuatan deterjen, senyawa kimia
organik, dan sebagai komponen dalam bahan peledak.

• Belerang (S):* - Belerang digunakan dalam pembuatan berbagai senyawa kimia, seperti
asam sulfat, sulfida logam, dan berbagai bahan kimia industri lainnya. - Dalam bentuk
padatan, belerang digunakan dalam pembuatan karet vulkanisasi.

• Klor (Cl): - Klor digunakan dalam penyaringan air untuk pembasmian bakteri dan patogen.
- Juga digunakan dalam industri kimia untuk pembuatan berbagai senyawa kimia, termasuk
PVC (polivinil klorida) dan berbagai zat pemutih.

• Argon (Ar): - Digunakan dalam las argon, pengelasan gas logam yang memerlukan
atmosfer inert untuk melindungi logam dari oksidasi. - Argon juga digunakan dalam industri
elektronika, di mana ia digunakan dalam proses produksi semikonduktor.
LESAI SUDAH PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI HARI INI,
PERTI KAMU DAN DIA YANG SELESAI TANPA PERNAH DIMULAI
JIKA INGIN BERTANYA, BERTANYALAH SESUAI
KAPASITAS KAMI, SESUNGGUHNYA ALLAH SWT
TIDAK MENYUKAI ORANG ORANG YANG
MENYUSAHKAN ORANG LAIN
1. Bagaimana sifat reduktor dan oksidator unsur periode ketiga? (dzul)
2. Mengapa argon tidak ada dalam kelimpahan? (anov)
3. Ditstilasi fraksional itu apa? (azzahra)
4. Kegunaan belerang alumium silicon pada unsur periode ketiga? (gemita)
5. Mengapa jari jari atom unsur periode ketiga semakin kecil? (Gisel)
6. Dimanakan keberadaan silicon di dunia? (rafa)