Anda di halaman 1dari 14

TINDAK PIDANA DALAM

KUHP
PUTUSAN NO.635 K/Pid/2011
Pencurian

1. NOVI AMBAR WATI (040)


2. EKA AMELIA PUTRI (046)
3. NAJWA SAFIRA BILQIS (047)
4. LAILIL JANNAH M (048)
5. BINTANG MAHARANI M. D. (050)
6. FAYI AZIRAF ZEBRINA (171)
7. SINTA RESY HARDIANTI (275)
8. VINDA YUDISTIRA (276)
KRONOLOGI
 Terdakwa Rasminah sebagai pembantu rumah tangga di rumah saksi HJ. Siti Aisyah Mr Soekarno Putri yang telah bekerja sekitar 10 tahun, namun sempat
berhenti bekerja pada tahun ke 6 dan kemudian masuk kerja kembali. Saat terjadinya banjir sekitar tahun 2007, Terdakwa mengambil barang-barang secara satu
persatu dari rumah pemilik HJ. Siti Aisyah Mr Soekarno Putri yang sekaligus saksi dari kejadian tersebut.
 Terdakwa telah mengambil berupa 1 buah piring keramik merek Anchor Hocking, 1 buah piring Geshen Kartikel, 2 buah piring merek Royal Province, 1 buah
piring merek Taichi Cina, 3 buah piring kecil dan 1 kantong plastik daging buntut sapi, gelas, mangkok, Hair tonic, Baju Muslim, Sapu Tangan, Tempat Tisu, obat
kumur Listerin, shampo Hadi Suwarno, dan racun nyamuk Force Magic.
 Akibat perbuatan Terdakwa, mengakibatkan saksi HJ. Siti Aisyah Mr Soekarno Putri mengalamin kerugian sekitar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
 Merasa dirugikan oleh perbuatan Rasminah maka Hj. Siti Mr. Soekarno Putri melaporkan Rasminah kepada Polisi sampai kasus ini dipersidangkan. Pada tanggal
22 Desember 2010 Pengadilan Negeri Tangerang membacakan putusan Nomor. 775/Pid.B/2010/PN.TNG yang amarnya menyatakan bahwa terdakwa Rasminah
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa serta membebaskan Rasminah dari dakwaan
tersebut.
 Pada tanggal 24 November 2010 Kejaksaan Negeri Tangerang tanggal Jaksa/Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. Kemudian
Mahkamah Agung Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang No.775/Pid.B/2010/PN.TNG. dan menyatakan bahwa Rasminah telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian, Menghukum Terdakwa Rasminah dengan pidana penjara selama 4 (empat ) bulan 10 (sepuluh)
hari, Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500, - (dua ribu lima ratus rupiah) dan
mengembalikan barang bukti kepada pemiliknya yaitu Hj. Siti Mr. Soekarno Putri.
D A K WA A N ( PA S A L 3 6 2 K U H P i d a n a )
Terdakwa Rasminah binti Rawan bulan Februari tahun 2007 atau pada waktu-waktu lain dalam tahun 2007 bertempat di
Perumahan Graha Permai Blok A6 No. 9 dan Jalan Mahoni Blok A7 No. 8 RT. 01/09 Kelurahan Sawah Lama Kecamatan
Ciputat Tangerang Selatan atau pada tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Tangerang yang
berwenang memeriksa dan mengadili, telah mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Bahwa pada awalnya Terdakwa sebagai pembantu rumah tangga di rumah saksi Hj. Siti Mr. Soekarno Putri dan
telah bekerja sekitar 10 tahun namun sempat berhenti pada tahun ke 6 dan kemudian masuk bekerja lagi, kemudian pada
waktu terjadi banjir sekitar tahun 2007 Terdakwa mengambil barang-barang secara (satu) per(satu) dari rumah saksi Hj. Siti
Mr. Soekarno Putri tanpa seijin pemiliknya yaitu saksi Hj. Siti Mr. Soekarno Putri berupa 1 (satu) buah piring keramik merek
Anchor Hocking, 1 (satu) buah piring Geshen Kartikel, 2 (dua) buah piring merek Royal Province, 1 (satu) buah piring merek
Taichi Cina dan 3 (tiga) buah piring kecil, setelah masing-masing barang- barang ter sebut te lah berhasil diambil oleh
Terdakwa selanjutnya barang-barang tersebut disimpan dirumah Terdakwa dan selanjutnya oleh Terdakwa barang-barang
tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa ;
b. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa mengakibatkan saksi Hj. Siti Mr. Soekarno Putri mengalami kerugian sekitar Rp.
5.000.000, - (lima juta rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp. 250, - (dua ratus lima puluh rupiah); Perbuatan Terdakwa
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana.
TUNTUTAN PENUNTUT UMUM ( 5 BULAN
PENJARA)Umum pada Kejaksaan Negeri Tangerang tanggal 24 November 2010 sebagai berikut :
Tuntutan pidana Jaksa/Penuntut
a. Menyatakan Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan secara sah dan meyakinkan bersalah telah
melakukan tindak pidana Pencurian sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal362 KUHP, sebagaimana dalam
surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, dakwaan tunggal
b. Menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan selama 5 (lima) bulan
dikurangkan selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara
c. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) kantong plastik daging buntut sapi (diganti dengan foto) terlampir dalam berkas perkara , 1(satu) buah gelas,
Hair tonic Hadi Suwarno dan shamponya, Baju Muslim, Sapu Tangan , Listerin obat kumur, Force Magic, Tempat Tisu ,
1 (satu) buah piring keramik merek Anchor Hocking , 1(satu) buah piring Geshen Kartikel , 2 (dua) buah piring merek
Royal Province, 1 (satu) buah piring merek Taich i Cina, 3 (tiga) buah piring kecil. Dikembalikan kepada saksi Hj. Siti
Mr. Soekarno Putri
d. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp.2.000, - (dua ribu rupiah).
AMAR PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
Amar putusan Pengadilan Negeri Tangerang No.775/Pid.B/2010/PN.TNG. tanggal 22 Desember 2010 sebagai berikut :
- Menyatakan Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa
- Membebaskan oleh karena itu terhadap Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan tersebut di atas dari
dakwaan tersebut
- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya
- Memerintahkan terhadap barang bukti berupa: 1 (satu) kantong plastik daging buntut sapi (berupa foto), 1 (satu)
buah gelas, 1 (satu) botol Hair Tonic Hadi Suwarno dan shamponya, 1 (satu) lembar Baju Musl im, Sapu Tangan, 1 (satu)
boto l Listerin, 1 (satu) kaleng racun nyamuk Force Magic, 1 (satu) buah Tempat Tisu, 1 (satu) buah piring keramik
merek Anchor Hocking, 1 (satu) buah piring Geshen Kartikel, 2 (dua) buah piring merek Royal Province dan 1 (satu)
buah piring merek Taichi Cina, dikembalikan kepada Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan serta 1 (satu) buah
mangkok dan 3 (tiga) buah piring kecil/cawan dikembalikan kepada saksi Samirah melalui Terdakwa;
- Membebankan biaya perkara kepada Negara.
AMAR PUTUSAN MAHKAMAH
Putusan Mahkamah Agung Nomor. No. 653 K/Pid/2011

A
M EG UD IN
NGA L I :G
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi :
JAKSA/PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI TANGERANG tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang No.
775/Pid.B/2010/PN.TNG. tanggal 22 Desember 2010;
MENGADILI SENDIRI :
1. Menyatakan Terdakwa RASMIAH alias RASMINAH binti RAWAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“PENCURIAN“ ;
2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan 10 (sepuluh) hari ;
3. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah di jalani oleh Terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
4. Memerintahkan agar barang bukti berupa : 1 (satu) kantong plastik daging buntut sapi (berupa foto), 1 (satu) buah gelas, 1 (satu) botol Hair Tonic
Hadi Suwarno dan shamponya, 1 (satu) lembar Baju Musl im, Sapu Tangan, 1 (satu) boto l Listerin, 1 (satu) kaleng racun nyamuk Force Magic, 1
(satu) buah Tempat Tisu, 1 (satu) buah piring keramik merek Anchor Hocking, 1 (satu) buah piring Geshen Kartikel, 2 (dua) buah piring merek Royal
Province dan 1 (satu) buah piring merek Taichi Cina, dikembalikan kepada Terdakwa Rasmiah alias Rasminah binti Rawan serta 1 (satu) buah
mangkok dan 3 (tiga) buah piring kecil/cawan dikembalikan kepada saksi Hj. Siti MR. Soekarno Putri;
5. Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500, - (dua ribu lima ratus rupiah).
ANALISIS TUNTUTAN JAKSA/PENUNTUT UMUM
Jaksa penuntut umum menyatakan bahwa alasan diajukannya kasasi terhadap putusan Pengadilan
Negeri Tangerang kepada Mahkamah Agung adalah bahwa putusan bebas oleh Pengadilan Negeri
Tangerang merupakan putusan bukan bebas murni sehingga dapat diajukan kasasi. Namun disini, aspek
yang disoroti adalah tidak dikenalnya putusan bebas tidak murni dalam perundang-undangan yang
mana hanya terdapat tiga putusan yang telah dikenal luas, yakni putusan bebas, lepas, dan pemidanaan.
Oleh karena itu, Jaksa/Penuntut Umum mestinya dapat membuktikan unsur-unsur yang harus dipenuhi
terkait putusan bebas tidak murni tersebut. Namun, dalam pengadilan Mahkamah Agung,
Jaksa/Penuntut Umum banyak menyatakan terkait tidak dipenuhinya unsur pencurian dan dissenting
opinion oleh hakim. Sehingga tidak ditemukannya korelasi yang acapkali dinyatakan sebagai alasan
oleh Jaksa/Penuntut Umum melakukan kasasi dengan bukti dan pernyataan yang disertakan oleh
Jaksa/Penuntut Umum di pengadilan Mahkamah Agung. Selain itu, terkait putusan Mahkamah Agung
dianggap hanya memenuhi aspek kepastian hukum sehingga melukai keadilan di masyarakat.
A S P E K YA N G DI KRITISI

Argumentasi hukum Penuntut Umum dalam perkara Nomor.775/Pid.B/2010/PN.TNG dengan


terdakwa Rasminah tidak berkesusaian dengan Pasal244 KUHAP karena putusan bebas tidak
dapat dilakukan kasasi. Sesuai dengan perkembangan hukum saat ini apabila putusan bebas
murni maka putusan tersebut tidak dapat diajukan kasasi. Dengan demikian argumentasi
Penuntut Umum ini bertentangan dengan Pasal244 KUHAP.
A S P E K YA N G D I K R I T I S I
Argumentasi hukum Hakim Kasasi dalam memeriksa dan memutus pengajuan kasasi Penuntut Umum
terhadap putusan bebas dalam perkara Rasminah pada kasus Nomor.775/Pid.B/2010/PN.TNG adalah
menerima kasasi terhadap putusan bebas yang dijatuhkan oleh judex factie. Dalam hal ini juga terdapat
dissenting opinion dalam putusan kasasi atas nama terdakwa Rasminah, di mana menurut Pemohon
Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum tidak dapat membukikan bahwa putusan judex factie (Pengadilan Negeri) bukan
bebas murni. Namun, pada dasarnya dalam menerapkan hukum, hakim kasas tidak hanya berpedoman pada
asas kepastian hukum, tetapi juga kemanfaatan dan keadilan. Ketiga asas inilah yang harus dijalankan dengan
baik oleh hakim.
1. SISI NILAI KEADILAN HUKUM

Jika ada pertanyaan "apakah adanya putusan dari Mahkamah Agung itu dirasa adil bagi masyarakat ?"
Jawabnya bisa ya atau bisa tidak, tergantung dari sisi mana kita melihat. Dari Mahkamah Agung putusan tersebut
merupakan putusan yang adil, karena saudara Rasminah secara yuridis formal telah memenuhi persyaratan untuk
dihukum, ditambah jika aspek pencurian pada saat bencana “banjir” yaitu pada pasal 363 ayat (1) yang bisa menjadi
hukuman pemberat dengan pidana 7 tahun. Kalaupun pasal pemberat itu diberikan tetap saja pada sisi lain dari kerugian
yang ditimbulkan tidak begitu besar. Oleh sebab itu Hakim Agung berusaha untuk berdiri di antara dua kepentingan,
yaitu kepentingan hukum dan kepentingan keadilan.
2 . S I S I N I L A I K E M A N FA ATA N
Kasus Nenek Rasminah mendapat perdebatan di masyarakat. Sebagian masyarakat menginginkan nenek Rasminah tidak
perlu dihukum atau dibebaskan dari hukuman, karena nilai kerugian yang tidak begitu besar. Sementara masyarakat yang
lain, khususnya penegak hukum beranggapan berapapun nilai kerugian yang ditimbulkan kejahatan tetap harus dihukum.
Penanganan perkara tindak pidana ringan seperti pencurian ringan, penipuan ringan, penggelapan ringan dan sejenisnya
dapat ditangani secara proporsional mengingat ancaman hukuman paling lama tiga bulan penjara dan acara pemeriksaan
yang digunakan seharusnya adalah penyelesaian perkara gugatan sederhara melalui mediasi terlebih dahulu pada
pengadilan berlandaskan PERMA NO 1 Tahun 2008 dan PERMA NO. 2 Tahun 2012 dengan pendampingan mediator
yang dapat dilaksanakan dengan efisien dan bertujuan pada perdamaian dengan pemulihan hak – hak korban.
3 . S I S I N I L A I K E PA S T I A N H U K U M
Putusan Mahkamah Agung menunjukkan bahwa penegakan hukum di
Indonesia lebih mengutamakan kepastian hukum dibandingkan dengan
keadilan hukum. Ketidakbulatan hakim Agung dalam memutus perkara
ini menunjukkan bahwa ada penilaian yang berbeda di antara ketiga
hakim Agung mengenai kepastian dan keadilan hukum. Satu hakim
Agung dalam menyelesaikan kasus ini lebih menitikberatkan pada rasa
keadilan. Sementara dua Hakim Agung lebih menitikberatkan pada
kepastian hukum. Hakim tidak akan berani untuk tidak menghukum
seseorang yang terbukti secara sah dan meyakinkan para hakim,
kecuali ketentuan dalam perundang-undangan memberi peluang untuk
tidak menghukum dan/atau mengganti hukuman.
Kesimpulan
 Putusan Mahkamah Agung No. 653 K/Pid/2011 dilihat dari sisi keadilan terdakwa kurang terpenuhi.
Karena putusan tidak didasarkan pada substansi keadilan tetapi didasarkan pada suara terbanyak dari
Majelis Hakim
 Adanya putusan Mahkamah Agung ini mempunyai manfaat atau membawa pengaruh terhadap kasus-
kasus lain yang menimbulkan kerugian yang tidak besar dimasa yang akan datang. Sebab Mahkamah
Agung telah mengeluarkan Perma No. 02 Tahun 2012 tentang penyesuaian batasan tindak pidana
ringan dan jumlah denda dalam KUHP
 Putusan Mahkamah Agung ini menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia lebih
mengutamakan kepastian hukum dibandingkan dengan keadilan hukum
 Penegak Hukum khususnya bagi hakim pada Mahkamah Agung seharusnya dalam Putusannya harus
memperhatikan segala aspek terutama sosiologis, yuridis, dan filosofis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai