Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI TERHADAP STATUS OHI-S PADA

ANAK TUNAGRAHITA DI YAYASAN PANTI ASUHAN ANAK CACAT


MELATI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
TAHUN 2024

AKMILA
NIM: PO71251230134

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


RPL SARJANA TERAPAN TERAPIS GIGI DAN MULUT
KEMENKES JAMBI
2024
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Survei Awal di Yayasan Panti Asuhan Anak
Kebersihan Mulut Cacat Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Salah satu masalah penting yang perlu mendapat
perhatian dalam rongga mulut untuk dapat terhindar dari Anak Tunagrahita masih menunjukkan perilaku
berbagai penyakit rongga mulut. menyikat gigi yang belum sesuai dengan aturan
sikat gigi yang benar. Masih terdapat anak yang
Anak Tunagrahita malas dan sulit untuk diminta menyikat gigi.
Merupakan anak yang fungsi intelektual secara
Anak yang memiliki keterbelangan intelektual ini
signifikan berada di bawah rata-rata normal perlu diperhatikan perilaku dalam menyikat gigi.
dengan kekurangan dalam tingkah laku,
penyesuaian diri dan semua ini berlangsung
atau termanifestasi pada masa
perkembangannya. Motivasi Menyikat Gigi
Kesadaran menjaga kebersihan mulut sangat
perlu untuk diterapkan karena merupakan
Perilaku Menyikat Gigi pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut.
Tingkat kebersihan gigi dan mulut anak berkaitan
dengan perilaku anak tersebut dalam memelihara
kebersihan gigi dan mulutnya.
BAB I PENDAHULUAN
Apakah terdapat hubungan perilaku 1. Manfaat Teoritis: menambah wawasan
menyikat gigi terhadap status OHI-S dan informasi
pada anak Tunagrahita di Yayasan 2. Manfaat Praktis: Poltekkes Kemenkes
Panti Asuhan Anak Cacat Kabupaten Jambi , Yayasan Panti Asuhan Anak Cacat
Tanjung Jabung Barat Tahun 2024 ? Melati Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dan Peneliti Selanjutnya
Rumusan Manfaat
Masalah Penelitian

Tujuan
Penelitian
1. Tujuan umum: menganalisis hubungan perilaku
menyikat gigi terhadap status OHI-S pada Anak
Tunagrahita di Yayasan Panti Asuhan Anak Cacat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2. Tujuan khusus: mengetahui perilaku menyikat gigi,
mengetahui status OHI-S, dan menganalisa
hubungan perilaku menyukat gigi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Kesehatan Syarat Sikat Gigi
Perilaku kesehatan adalah tanggapan a. Tangkai sikat harus enak dipegang dan stabil,
seseorang terhadap rangsangan yang pegangan sikat harus cukup lebar dan cukup tebal
berkaitan dengan sakit dan penyakit, b.Kepala sikat dewasa maksimal 25-29 mm x 10 mm;
sistem pelayanan kesehatan, makanan untuk anak-anak 15-24 mm x 8 mm;
dan lingkungan. c. Tekstur sikat gigi harus lembut dan elastis

OHI-S
Faktor Perilaku Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) adalah indeks
Faktor-faktor predisposisi yang digunakan untuk mengukur keadaan kebersihan
Faktor-faktor pendukung gigi dan mulut dari responden yang dinilai dari
Faktor-faktor pendorong adanya sisa makanan/debris dan kalkulus (karang
gigi) pada permukaan gigi yang merupakan jumlah DI
(debris indeks) dan CI (kalkulus indeks).
Waktu dan Lama Menyikat Gigi Anak Tunagrahita
Waktu terbaik untuk menyikat gigi adalah a. Tunagrahita Ringan IQ nya (50-70)
setelah makan dan sebelum tidur. b. Tunagrahita Sedang IQ nya (30-50)
c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat IQ nya kurang dari 30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keturunan

Status Kesehatan
Lingkungan

Kerangka Teori Pelayanan Kesehatan


Keterangan:

Variabel yang diteliti

Perilaku
Variabel yang tidak diteliti
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai