Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Belajar 1

Tahap Perkembangan Bahasa


Oleh :
 Ida Bagus Gde Basma Manuaba
 Putu Tangkas Dharma Wirayuda
 Ida Bagus Gde Vidrawan
A. Bahasa dan Komponen Penyusunnya
1. Komponen Penyusun Bahasa

a. Fonologi

b. Morfologi

c. Semantik

d. Sintax

e. Pragmatik
2. Teori Perkembangan Bahasa

a. Teori Empiris

b. Teori Nativisme

c. Teori Interaksi
B. Tahap Perkembangan Bahasa

 Periode Pralinguistik
Tahap perkembangan bahasa sudah terjadi sejak bayi. Walaupun mereka belum
dapat bicara atau mengatakan apa yang mereka mau, mereka mengirimkan pesan
dengan berbagai cara, seperti ekspresi wajah dan suara (menangis, berteriak, tertawa,
dan sebagainya).

 Periode Holophrase
Tahap ini dikenal dengan one-word period atau tahap satu kata. Pada tahap ini,
anak belum memulai mengombinasikan kata-kata, tetapi mereka sedang belajar untuk
menangkap makna yang lebih sulit dari pada tahap sebelumnya. Contohnya, pada tahap
pralinguistik, anak akan menangis jika ia haus. Namun, pada tahap ini, anak akan
mulai membentuk makna dari satu kata, seperti susu. Maka kemungkinan anak ingin
minum susu walaupun ia tidak mengatakan dengan kalimat yang lengkap, “Aku mau
susu. ”
 Periode Telegrafis
Jika pada tahap holophrase, anak mencoba menyampaikan pesan melalui satu
kata, pada tahap telegrafis, anak mencoba membentuk makna dengan mengombinasikan
dua kata. Contohnya, anak mengatakan “mam nasi” yang sebenarnya anak itu ingin
sampaikan adalah ia sedang makan nasi atau ia ingin makan nasi. Namun,
kemampuannya masih terbatas sehingga ia hanya mengatakan dua kata.

 Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-Kanak, dan Remaja


Sebagai pendidik, penting untuk mengetahui tahap perkembangan bahasa
anak. Selain untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan sebagai alat pendeteksi gejala-
gejala yang terjadi pada anak dalam proses perkembangannya. Sebagai contoh, anak
dengan keterlambatan berbicara atau speech delay dengan kondisi yang serius dapat
menunjukkan adanya gangguan pendengaran. Mereka sulit berkomunikasi dan
mengekspresikan keinginannya. Oleh karena itu, penting untuk Anda mengetahui
tahapan perkembangan bahasa pada anak agar tetap dapat memahami kondisi peserta
didik.
C. Bilingualisme

Pemerolehan bahasa kedua dilakukan setelah


seseorang menguasai Bahasa pertamanya. Elis
(Maharani dan Astuti, 2018) berpendapat bahwa
pembelajaran bahasa kedua akan lebih mudah jika
seseorang telah menguasai bahasa pertamanya
dengan baik karena kemampuan bahasa pertama
dapat berguna dalam proses pembelajaran bahasa
kedua.
Bambang Kaswati Purwo (1989) meneliti pemerolehan bahasa kedua,
khususnya bahasa inggris oleh anak Sekolah Dasar ( SD), dan dapat
disimpulkan :

 Masa emas seseorang belajar bahasa kedua adalah saat ia berusia 6-12 tahun
sehingga pembelajaran bahasa kedua pada masa ini harus dilakukan dengan
maksimal.
 Pada pembelajaran usia 6-8 tahun, kemampuan yang lebih ditonjolkan adalah
penguasaan fonologi ( tata bunyi/pelafaran ).
 Pada usia 9-12 tahun, kemampuan anak ditonjolkan pada penguasaan morfologi
dan sintaksisnya karena fonologi sudah dikuasai saat mereka berada pada usia
6-8 tahun.

Anda mungkin juga menyukai