Anda di halaman 1dari 23

Asuhan keperawatan

anak
Bronkitis
Anggota Kelompok
Misna maisarah
Nurul akma
Zakia ulfa
Hayatun nufus
Safira
A.Definisi Pengertian
Nunc Bronkitis ( sering disebut trakeo
bronkitis ) adalah inflamasi jalan napas utama (
trakea dan bronku ) , yang berkaitan dengan ISPA.
s
Agens virus merupakan penyebab utama penyakit ini ,
meskipun Mycoplasma Pneumonia merupakan penyebab
tersering pada anak yang berusia lebih dari 6 tahun .
Kondisi ini sering dicirikan denga batuk non produktif
dan kering yang memburuk di n malam hari dan menjadi
produktif dalam 2 sampai 3 hari ( Wong , 2008 ).
Bronkitis juga merupakan peradangan atau
inflamasi pada selaput lendir ( mukosa )
bronkus ( salauran pernapasan dari trakea
hingga saluran napas di dalam p a r u - p a r u ).
Peradangan ini mengakibatkan permukaan
bronkus membengkak ( menebal ) sehingga
saluran pernapasan relative menyempit (
Depkes RI , 2015 ) .
B.Klasifikasi Bronkitis
Bronkitis dibagi menjadi dua bagian, diantaranya:
a. Bronkitis akut
Bronkitis akut adalah infeksi akut
yang terjadi pada
sa lu r a n nafas ba wa h. bia sa nya a ka n
m uncul gejala ya ng
lebih singkat dan mendadak. Pada
bronkitis akut
penyebabpada peradangan dan
inflamasi
itudikarenakan bakteri ataupun virus dan kondisi akan
lebih parah yang disebabkanoleh polusi udara karena
rokok dan kendaraan.
Lanjutan…
b. Bronkitis kronik
Bronkitis kronik yaitu terjadinya
peradanganpada bronkus yang berlangsung
selamabeberapa saat dan terjadinya hambatan
atauobstuksi pada aliran u d a r a normal
dalambronkus.
Adapun Etiologi bronchitis menurut Ikatan Dokter Anak
Indonesia 2010 antara lain :
a. Virus
Sebagian besar disebabkan oleh virus ,antara lain yaitu
Rhinovirus, Virus fluenza, Virusparainfluenza, Adenovirus ,
Virusrubeola, dan Paramyxovirus.
b. Bakteri
Jumlah bronchitis akut bacterial jauh lebihsedikit dari pada
bronchitis viral. Invasibakteri ke bronkus dapat merupakan
infeksisekunder setelah terjadi kerusakan pada permukaan
mukosa oeh virus sebelumnya .Bakteri penyebab
diantaranyaStaphylococcus aureus , Streptococcus
pnumoniae , dan Haemophilusinfluenza .
Lanjutan….
c. Faktor Lingkungan
Karena sering t e r p a p a r polusi u d a r a
yang t e r u s – menerus seperti asap
rokok , debu, polusi u d a r a , dan
perubahan cuaca .
D . Manifestasi klinis
Adapun manifestasi klinis bronchitis menurut(
Corwin, 2009 ) yaitu sebagai berikut :
a. Demam dengan kisaran suhu normal 40˚C
b. Batuk produktif dengan mukus kental
dansputum berlebih
c. Takipnea
d. dispnea
e. Terdengar suara ronkhi dan wheezing
f. Sianosis
g. Anoreksia dan sukar makan
E . Patofisiologi
Menurut Kowalak (2011) Bronchitis terjadikarena Respiratory
Syncyt ia l vir us (RSV). Vir us Influe nza , Vir us P a ra Influe nza ,
Asa p Rokok. Polusi Uda r a yang t e r hir up selam a m asa
inkuba sivir us kur a ng lebih 5 sa mpa i 8 ha r i. Unsur -unsur ir it a n ini
me nimbulka n infla ma si pada pe r ca ba nga nt r a ke obr onkia l, yang
me nye ba bka n pe ningka t a npr oduksi se kr e t dan pe nye mpit a n a t a u
penyumbatanjalan napas. Seirinug berlanjutnya proses
infla ma sipe r uba ha n pada sel-sel yang m em bentuk dindingt r a kt us
r e spir a t or ius akan me nga kiba t ka n r e sist e nsija la n napas yang ke cil
dan ke t ida k se imba nga nve nt ila si-pe r fusi yang be r a t se hingga
me nimbulka npe nur una n oksige na si da e r a h a r t e r i Efe k
t a mba ha nla innya me liput i infla ma si yang me nye ba r
lua spe nye mpit a n jalan napas dan penum pukan m ucus di da la m
jalan na pa s. Dinding br onkus me nga la miinfla ma si dan pe ne ba la n
a kiba t edem a se r t a pe numpuka n sel-sel infla ma si.
F . Komplikasi
Komplikasi bronkitis yang diderita dapat terjadi karena terlambatnya penanganan
bronchitis tersebut. Hal ini tidak lagi jarang ditemukan. Bahkan cenderung banyak
masyarakat yang menyepelekan penyakit bronkitis dan membuatnya menjadi semakin
parah dan terjadi komplikasi,
a. Pneumonia adalah penyakit yang pasti muncul setelah terjadi komplikasi pada
pe nya kit br onkit is anda. Tidak dapat dipungkir i pe nya kit ini akan m enyebabkan
ke a da a n
paru menjadi semakin parah. Khususnya pneumonia ini akan terjdi pada pasien
bronkitis yang lanjut usia, Tidak jarang anda kemudian membutuhkan penanganan
sesak nafas mendadak pada kasus kasus pneumonia
b. Otitis Media
Otitis media adalah penyakit infeksi yang terjadi di bagian
telinga. Keadaan ini t e r n y a t a dapat terjadi pada penderita
bronkitis yang mengalami komplikasi. Pasalnya, saluran
pernafasan memang memiliki hubungan dengan telinga.
c. Efusi Pleura
Efusi pleura merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya
penumpukan cairan di a n t a r a lapisan pleura paru paru anda.
Pleura atau membran p a r u p a r u ini tidak boleh memiliki
cairan berlebih. Karena akan membuat pernafasan menjadi
tidak normal.
d. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis adalah penyakit bronkitis yang terjadi
menahun. Keadaan ini juga merupakan akibat dari
komplikasi penyakit bronkitis akut yang terjadi dalam
waktu hari atau minggu saja. Jika menderita bronkitis
kronis, maka biasanya perawatan pemulihannya pun
akan semakin rumit dilakukan. e. Sinusitis
Sinusitis adalah penyakit yang dapat terjadi yang mengidap bronkitis. Alasannya
adalah karena sinusitis ini merupakan peradangan pada yang terjadi pada rongga hidung . Jadi
akan mengalami banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan sinusitis.
f. Pleuritis
Pleuritis adalah penyakit radang pada pleura . Pleura adalah lapisan tipis yang membungkus
p a ru p a ru . J ika t e r ja di pada pe nde r it a br onkit is, maka akan me nga la mi ra s a sa kit a t a u
nye r i di dada. Ke a da a n ini akan me nye ba r hingga me nja di pe nya kit ple ur it is pada. Oleh
se ba b it u, ke t a huila h ba ga ima na c a ra m encegah ple ur it is t e r ja di a kiba t komplikasi br onkit is
ini.
g. Infeksi Pernafasan
Infeksi pernafasan sangat mungkin terjadi pada penderita bronkitis. Terutama jika bronkitis
sudah semakin menyebar dan menyebabkan komplikasi anda. Oleh sebab itu, anda perlu
mencegah penyebaran penyakit bronkitis sesegara mungkin sebelum semakin parah. Jika
perlu anda dapat menggunakan pengobatan alami infeksi paru yang dipercaya aman dalam
masyarakat.
h. Atelektasis
Atelektasis adalah penyakit atau gangguan paru paru yang menunjukkan gejala pengerutan
sebagian atau seluruh paru paru anda. Hal ini akibat terjadinya penyumbatan pada saluran
pernafasan anda. Keadaan ini sangat mungkin terjadi pada anda yang menderita bronkitis
karena gangguan pada saluran pernafasan anda.
i. Gagal Nafas
Ga ga l nafas adalah pe nya kit p a ru p a ru yang paling
b e ra t yang dapat t e r ja di pada pe nde r it a br onkit is.
Ke a da a n ini m enunjukkan bahwa t e r ja di m asalah
pe r na fa sa n bahkan me nye ba bka n pe nde r it a t ida k lagi
j. Bronkicktasis
Bronkiektasis adalah kerusakan p a r u p a r u
yang disebabkan oleh dilatasi p a r u - p a r u yang
terjadi tidak normal. P a r u p a r u menjadi
melebar dan saluran pernafasan melebar dan
menyebabkan produksi lendir di p a r u p a r
u t e r u s meningkat .
G . Periksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk anak yang
menderita bronkiolitis adalah:
a. Pemeriksaan d a ra h menunjukkan leukositosis dengan predominan
polimorfonuklear a t a u dapat ditemukan leukopenia yang menandakan
prognosis buruk, dapat ditemukan anemia ringan a t a u sedang
b. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gambaran d a ra h tepi
dalam batas normal, kimia d a ra h menunjukkan gambaran asidosis
respiratorik maupun metabolik Usapan nasofaring menunjukkan flora
bakteri normal.
c. Pemeriksaan radiologis: Foto dada anterior
posterior, hiperinflasi p a r u pada foto lateral,
diameter ant eropost eri or membesar dan
terlihat bercak honsolidasi yang t e r s e b a r
d. Analisa gas d a r ah Hiperkarbia sebagai
tanda air trapping, asidosis metabolik, at au
respiratorik .
H . Penatalaksanaan medis
a. Terapi farmakologis
a. Bronkodilator, diberikan untuk membantu anak lebih mudah
bernapas dengan cara membuka saluran u d a r a di p a r u - p a r a dan
mengurangi sesak napas. Obat ini dapat diberikan dengan nebulasi,
contoh obat ini adalah proventil, ventolin.
b. Steroid, untuk mengatasi radang saluran pernapasan,
membantu mengurangi sesak napas dan mengontrol demam,
namun pemberiannya tidak dianjurkan Deksametason 0.5 mg/kgBB
inisial, dilanjutkan 0.5 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis.
c. Antivirus, seperti ribavirin (Rebetol) dapat diberikan dalam bentuk nebulasi,
penggunanya telah dianjurkan untuk bayi dengan penyakit jantung konginetal
oleh komite penyakit infeksi akademik pediatric amerikaka (AAP)
d. Antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak berguna untuk mengobati RSV
karena RSV disebabkan oleh infeksi virus. Meskipun demikian, antibiotik tetap
diberikan karena bronchiolitis sukar dibedakan dengan pneumonia
interstisialisi dan apabila telah terjadi komplikasi bakteri, seperti infeksi di
telinga bagian tengah, a t a u radang p a ru -p a ru karena bakteri. Bila tidak ada
komplikasi, maka dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan yang
dapat dibeli secara bebas seperti asetaminofen (Tylenol, dll) atau ibuprofen
(Advil, Motrin, dll), yang dapat mengurangi demam tetapi tetap tidak dapat
mengobati infeksi t e rse b u t untuk sembuh lebih cepat.
a. Untuk kasus bronkiolitis community base :
▪ Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian
▪ Kloramfenikol 75 mg/kgBB/han dalam 4 kali
pemberian
b. Untuk kasus bronkiolitis hospital base :
▪ Sefotaksim 100 mg/kgBB/hari dalam 2kali
pemberian
▪ Amikasin 10-15mg/kgBB/hari dalam 2kali pemberian
e. Nebulasi, untuk membantu mengeluarkan
lendir dari hidung anak
f. Oksigenasi. Biasanya, penderita diberikan
oksigen yang lembab melalui selang u d a r a ke
hidung atau headbox a t a u pada beberapa
kasus parah, melalui ventilasi buatan. Untuk
bronchiolitis ringan. oksigen diberikan
sebanyak 1-2 L/menit a t a u sesuai kebutuhan.
g. Pada kasus yang serius, anak mungkin membutuhkan
pemasangan ventilasi mekanik, sebuah alat bantu
pernapasan. Anak akan merasa lega setelah lebih mudah
bernapas dan selera makannya juga akan mulai kembali
membaik.
h. Pemberian cairan infuse, untuk mencegah terjadinya
dehidrasi apabila anak sulit makan dan minum. Jumlah cairan
sesuai b e r a t badan.kenaikan suhu, dan status hidrasi.
i. Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit.
Te r i m a k a s i h !

Anda mungkin juga menyukai