Kredit Pada Akad Rahn Kel 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Kredit pada

Akad Rahn
Hasnah Wiva
Kelompok 4
SEMUA TENTANG RAHN
01. 02. 03.
Pengertian Dasar Hukum Fatwa DSN MUI

04. 05. 06.


Aplikasi Rahn di
Syarat Syarat Pegadaian Syariah
Time to discuss
Pengertian
Rahn
Asal kata rahn adalah dari bahasa arab, yang artinya
gadai. Sedangkan secara etimologi, ar-rahn berarti
tetap dan lama.

Kata lain dari rahn adalah al-habsu, yaitu penahanan


suatu harta untuk dijadikan sebagai pelunasan

01
pinjaman.
Dasar Hukum
Rahn
1. Al-Quran
pada Surah Al-Baqarah Ayat 289.

2. Al-Hadits
riwayat Al Bukhari no. 2513 dan Muslim no. 1603

02
3. Ijma Ulama
Kesepakatan para ulama mengenai akad rahn juga didasari
pada tabiat manusia yang tidak bisa hidup sendiri tanpa
adanya pertolongan dan bantuan saudaranya, termasuk
dalam hal pinjam-meminjam.

Selain itu, fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.


25/DSNMUI/III/2002 pada tanggal 26 Juni 2002
Fatwa DSN MUI tentang
Rahn
Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk Rahn
dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai
semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.

2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh
dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun

03
dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.

3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun
dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap
menjadi kewajiban Rahin.

4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan
jumlah pinjaman.
Syarat Syarat Rahn
Syarat terkait aqid: menurut jumhur ulama, orang yang berakad harus sudah balig
dan berakal.

Syarat Marhun Bih (pinjaman): utang harus dikembalikan oleh peminjam kepada
pemberi pinjaman dengan barang jaminan. Selain itu, jumlah utang harus jelas dan
terhitung.

04
Syarat marhun (barang gadai):
Jelas dan dapat ditunjukkan.
Milik sah si pemberi agunan.
Bisa dijual dan memiliki nilai yang sama besarnya dengan utang.
Dapat dimanfaatkan menurut ketentuan hukum Islam.
Tidak terkait dengan pihak lain.
Utuh.
Bisa diserahterimakan ke pihak lain secara materi atau manfaatnya.
Aplikasi Rahn di Pegadaian
Syariah
Mekanisme operasional akad rahn di Pegadaian Syariah adalah
masyarakat menyerahkan barang bergerak dan kemudian pegadaian
menyimpan dan merawat barang tersebut di tempat yang telah
disediakan oleh pegadaian.

05
Discuss
time…..
Disilakan untuk sanggahan,
pertanyaan dan tanggapan
lainnya

06
Thanks!
Mohon maaf bila masih ada kekurangan dan kesalahan
Terimakasih atas perhatiannya wassalamu’alaikum wr.
wb

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai