Anda di halaman 1dari 51

TES PRESTASI

Referensi

Penulis : Saifuddin Azwar


Penerbit : Pustaka Pelajar
Definisi
 Tes yang disusun secara terencana
untuk mengungkap bahan- bahan atau
materi yang diajarkan guna
pengambilan keputusan pendidikan
 Dapat berbentuk ulangan-ulangan
harian, tes formatif, tes sumatif,
ebtanas, ujian masuk PT.
Tujuan
 Mengungkap keberhasilan seseorang
dalam belajar sehingga selalu mengacu
pada perencanaan program belajar
yang dituangkan dalam silabus/RPS
masing-masing materi pelajaran
 mengukur prestasi belajar siswa
IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

Fungsi pengukuran penyusunan tes:


 Placement (Penempatan)
 Formatif
 Diagnostik
 Sumatif
IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

Placement (Penempatan)
Tujuan dari placement test ini adalah untuk
mengukur kecakapan yang disyaratkan
pada awal suatu program; item-item untuk
tujuan ini terdiri dari item-item yang taraf
kesukarannya sangat bermacam-macam
serta mengacu kepada norma (norm-
referenced). Cth : penjurusan
IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

Formatif
Tes prestasi formatif yang dimaksud di
sini, adalah untuk memperoleh umpan
balik bagi siswa dan guru mengenai
kemajuan belajar; sehingga item-itemnya
meliputi semua bagian yang paling pokok
dari keseluruhan program atau meliputi
semua unit instruksional
IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

Sumatif
Tes prestasi sumatif, digunakan dalam
menentukan nilai akhir, menentukan taraf
penguasaan, atau menentukan kelulusan di
akhir suatu program; item-itemnya
haruslah mewakili secara menyeluruh
tujuan instruksional yang telah digariskan
sejak awal
IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

Diagnostik
Tes prestasi diagnostik merupakan tes yang
disusun untuk menentukan sebab-sebab
kesukaran dalam belajar; item-item dalam
tes ini haruslah meliputi bagian-bagian
tugas yang berkaitan dengan sumber-
sumber kesalahan dalam belajar yang
umum terjadi
PEMBATASAN CAKUPAN ISI TES

Tujuan dari pembatasan cakupan isi tes


adalah,
1. Bahan tes yang akan ditulis tidak keluar
dari lingkup materi yang telah disepakati
2. Jangan sampai ada materi penting yang
terlewatkan dan tidak dituangkan dalam
bentuk item tes
PEMBATASAN CAKUPAN ISI TES

Cakupan isi tes yang baik haruslah,


Komprehensif
Berisi item-item yang relevan

Content validity
PEMBATASAN CAKUPAN ISI TES

Komprehensif artinya tes itu meliputi


keseluruhan bahan/materi pelajaran
secara representatif dan dalam jumlah
item yang sebanding (proposional) untuk
setiap bagian sesuai dengan urgensi dan
bobot masing-masing bagian
PEMBATASAN CAKUPAN ISI TES

Relevan adalah item-item yang ditulis


benar-benar menanyakan mengenai bahan/
materi pelajaran yang bersangkutan dan
segala sesuatu yang berhubungan dan
dianggap perlu diketahui dalam mema-
hami pelajaran tersebut.
PEMBATASAN CAKUPAN ISI TES

 Cara yang ditempuh untuk menyusun tes


yang komprehensif dan relevan adalah
dengan melakukan pembagian bahan/
materi sesuai dengan rencana pelajaran
atau tujuan instruksional yang telah
digariskan.
 Pembagian dapat didasarkan atas bab-bab
dalam buku yang dijadikan pegangan atau
didasarkan pada topik-topik utama selama
program berlangsung.
Syarat Tes Prestasi
Harus menggunakan unit2 pengukuran
dalam menyatakan hasil pengukurannya
cth: kg, ons
Hasil pengukuran dinyatakan dengan
angka
Reliabel = hasil pengukuran dpt
dipercaya / keajegan
Valid = mengukur yg seharusnya diukur
Tes prestasi harus dirancang
sedemikian rupa agar sesuai dengan
tujuan penggunaan hasilnya
Reliabilitas tes prestasi harus
diusahakan setinggi mungkin dan hasil
ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-
hati.
Tes prestasi harus dapat digunakan
untuk meningkatkan belajar pada anak
didik.
PERENCANAAN TES PRESTASI
Pertimbangan yg perlu diperhatikan:
Aspek yang menyangkut karakteristik tes:
1. Uraian isi materi & batasan perilaku
2. Tipe soal
3. Rata-rata taraf kesukaran
4. Banyaknya soal
5. Lamanya penyajian tes
6. Cara pemberian skor
PERTIMBANGAN PEMBUATAN TUJUAN

Daerah2 prestasi khusus mana yg akan


diukur?
Siapakah yang akan di tes?
Bagaimana nantinya skor2 hasil tes
digunakan?
Berapakah waktu yg tersedia untuk
mengerjakan tes?
IDENTIFIKASI TUJUAN & KAWASAN UKUR

1. Mrpkn penegasan tujuan pengukuran yg


akan dicapai oleh tes yg diikuti oleh
pembatasan kwsn ukur, yakni pendefinisian
lingkup materi ukur yg hendak diungkap.
2. Desain tes yg direncanakan hrs sesuai
dengan fungsi evaluasi
3. Tujuan ukur hrs dibuat spesifik & konkret
4. Kejelasan batasan tujuan ukur akan
menentukan kelayakan penguraian isi
materi dalam blue print
5. Contoh : Tes Matematika SMA kelas
3A1 semester 1
INDIKATOR PERILAKU
Penerjemahan tujuan instruksional umum ke
dlm bentuk paling konkret sehingga dapat
diukur.
Agar lbh konkret  rumusan dinyatakan dalam
taraf kompetensi kognitif yg lebih spesifik
berupa bentuk proses kognitif/proses mental yg
dapat mjd indikator tinggi – rendahnya tingkat
penguasaan siswa yg dikenai tes.
Cth : mengungkap kecakapan mllkn pembagian
angka, menjadi melakukan pembagian dua
bilangan yg masing2 terdiri atas tiga angka.
BATASAN PERILAKU &
KOMPETENSI
Merupakan operasional tujuan
instruksional
Dalam silabi/garis besar pokok
pengajaran, biasanya terdapat
penguraian TIU & TIK
TIK  sangat operasional shg
dapat dianggap sebagai indikator
perilaku
TINGKAT KOMPETENSI

Benyamin S. Bloom k s
p l e
o m Evaluation
K
Synthesis
Analysis
Application
n a
er ha Comprehension
d
Se
Knowledge
TINGKAT KOMPETENSI
Kompetensi Contoh Kata Kerja
Knowledge Mengenali, menamakan, mendifinisikan,
mendiskripsikan, memilih, memasangkan

Comprehension Mengklasifikasikan, menjelaskan, membe-


dakan, mengikhtisarkan

Application Menghitung, menyelesaikan, mengopera-


sionalkan, menghubungkan, menyusun

Analysis Menemukan perbedaan,membuat istimasi,


mengambil kesimpulan,membuat diagram.

Synthesis Menggabungkan, merumuskan, meran-


cang, merivisi, membuat komposisi

Evaluation Mengkritik, memberi alasan, membanding-


kan, menimbang-nimbang.
TIPE ITEM

F.G. Brown, membagi empat tipe kelompok


bentuk tes:

Memilih Alternatif.
Jawaban Pendek
Karangan
Problem
JUMLAH ITEM

Penentuan banyaknya item didasarkan


pada pertimbangan:
1. Teoritis
Secara teoritis, suatu tes haruslah
berisi sebanyak-banyaknya item yang
independen (tidak terikat) satu sama
lain, alasannya:
JUMLAH ITEM

 Suatu tes yang berisi item yang


independen dalam jumlah banyak akan
lebih komprehensif cakupannya daripada
tes yang hanya berisi sedikit item, jadi isi
tes akan lebih mewakili keseluruhan
bahan tes.
 Akan memiliki reliabilitas yang lebih tinggi
daripada tes yang berisi sedikit item
JUMLAH ITEM

2. Praktis
Secara praktis ada beberapa aspek yang
perlu dipertimbangkan, a.l.
• Tujuan diadakan tes
• Waktu yang tersedia bagi penulis dan
koreksi jawab
• Jumlah responden yang akan dikenai tes
• Waktu yang tersedia untuk mengerjakan tes
• Kondisi atau keadaan responden yang akan
dikenai tes (tingkat pendidikan dan umur)
TABEL SPESIFIKASI (Jumlah Item)
Kompetensi KNL CMP APL ANS SYN EVA Jml
Materi
Peng. Belajar 5 5 - - - - 10
Masalah Belajar 2 2 2 2 2 2 12

Metode Belajar 5 5 - - - - 10
Ingatan 3 2 3 2 - - 10

Proses Belajar 2 2 2 2 - - 8

Jumlah 17 16 7 6 2 2 50
TABEL SPESIFIKASI (Penyebaran Item)
Kompetensi KNL CMP APL ANS SYN EVA Jml
Materi
Peng. Belajar 1,20 6,25 - - - - 10
,39 ,42
Masalah Belajar 2,21 7,26 11,3 15,3 18,3 19,3 12
0 4 7 8
Metode Belajar 3,22 8,27, 12,3 - - - 10
,40 43 1
Ingatan 4,23 9,28 13,3 16,3 - - 10
,41 2,48 5
Proses Belajar 5,24 10,2 14,3 17,3 - - 8
9 3 6
Jumlah 17 16 7 6 2 2 50
PENULISAN ITEM
Penulisan Soal yang baik

1. Menanyakan hal yg penting untuk diketahui.


2. Tulislah aitem yg berisi pernyataan pasti
3. Utamakan aitem yg mengandung pernyataan
umum yg bertahan lama
4. Berisi hanya 1 gagasan saja
5. Aitem menanyakan inti pertanyaan dengan
jelas. Gunakan kalimat sederhana & tdk
berlebihan
6. Aitem tidak didasarkan oleh pernyataan
negatif
7. Gunakan bahasa yg jelas, kata yg
sederhana, & pernyatan yg langsung
8. Aitem harus memberikan alternatif bagi
isi pernyataan yg paling penting
9. Berikan alternatif jawaban yg jelas
berbeda
10. Alternatif yg ditawarkan hendaknya
mempunyai struktur & arti yg
sejajar/dalam 1 kategori
11. Penggunaan alternatif yg semata2
meniadakan/bertentangan dgn alternatif yg
lain, haruslah dihindari
12. Bilamana mungkin, susunlah alternatif
jawaban dalam urutan besarnya atau urutan
logisnya
13. Jangan menjebak siswa dengan menanyakan
hal yg tidak ada jawabannya
14. Hindari penggunaan kata2 yg dapat dijadikan
petunjuk oleh siswa dalam menjawab
UJI COBA (TRYOUT)

Tujuan uji coba dalam merancang tes


adalah untuk mengetahui apakah alat
ukur yang disusun mudah dipahami oleh
responden atau tidak.
ANALISIS ITEM

Tes prestasi tipe karangan/problem tidak


mengandalkan analisis item sebagai
prosedur pengujian kualitasnya, tetapi lebih
menekankan pada pengujian segi content
(isi) tes dan prosedur skoringnya secara
keseluruhan.
Tes prestasi tipe objektif, perlu adanya
analisis item guna untuk mengetahui
kualitas item; ada tiga kreteria untuk
analisis item, yaitu
ANALISIS ITEM

 Taraf Kesukaran Item


 Daya Diskriminasi item atau Validitas Item
 Pola Penyebaran Jawaban

Ke-tiga kriteria tersebut dilihat secara terpisah,


namun dalam evaluasi ketiganya dilihat sebagai
kesatuan komponen yang akan menentukan apa-
kah suatu item dapat dianggap baik atau tidak.
TARAF KESUKARAN ITEM
Taraf kesukaran item dinyatakan dalam
suatu indeks yang disebut Indeks
Kesukaran Item; yang disimbolkan dengan
huruf p.
Indeks kesukaran item merupakan proporsi
antara responden yang menjawab item
dengan benar dan banyaknya responden
yang mengerjakan soal.
Bila pernyataan tersebut diformulasikan
maka rumusnya adalah,
TARAF KESUKARAN ITEM

p = B/N
Keterangan:
P = Indeks kesukaran item
B = Banyaknya responden yang menjawab de-
ngan benar item tersebut
N = Banyaknya responden yang mengerjakan
soal tersebut
VALIDITAS ITEM

 Validitas item bertujuan untuk mendekteksi


perbedaan individual yang sekecil-kecilnya
diantara para subjek tes sejalan dengan
fungsi dan tujuan tes itu sendiri.
 Untuk mendapatkan validitas item dapat
digunakan dengan cara penghitungan
melalui korelasi Pointbiserial, dan kemudian
dilakukan Part-Whole
VALIDITAS ITEM

Rumus Pointbiserial:
M M p
r  i

s 1 p
pb

Keterangan:
rpb = Koefisien korelasi pointbiserial
Mi = Mean skor tes dari subjek yang mendapatkan
angka 1 pada item yang bersangkutan
M = Mean skor tes dari seluruh subjek
s = Deviasi standar skor tes dari seluruh subjek
p = Indeks kesukaran item
VALIDITAS ITEM

Rumus Part-Whole

r 
r sD   sD 
pb y x
pq
sD   sD   2r sD sD 
y
2

x
2

xy y x

Keterangan:
rpq = Angka koefisien korelasi setelah
dikoreksi
rpb = Angka koefisien korelasi sebelum
dikoreksi
sDy = Standard deviasi skor item
sDx = Standard deviasi total
VALIDITAS ITEM

Sebenarnya korelasi pointbiserial adalah


mengkorelasikan antara item dengan total
skor, seperti halnya korelasi product-
moment; sehingga dengan demikian dalam
operasionalnya dengan menggunakan
program SPSS, tidak berbeda.
POLA PENYEBARAN JAWABAN/EFEKTIFITAS
DISTRAKTOR

 Pola penyebaran jawaban menggambarkan


distribusi jawaban terhadap item pada
alternatif yang disediakan.
 Pola penyebaran jawaban terhadap item
diperiksa untuk melihat apakah semua
alternatif jawaban yang disediakan telah
berfungsi sebagaimana fungsinya, terutama
apakah distraktor-distraktor yang tersedia
ada pemilihnya.
POLA PENYEBARAN JAWABAN

Untuk memudahkan dalam mengetahui


pola penyebaran item, terlebih dahulu
harus disediakan tabel Formulir Analisis
Item.
Bentuknya Formulir Analisis Item adalah
sebagai berikut:
POLA PENYEBARAN JAWABAN

Formulir Analisis Item


No. Alt. Jwb. p rpq Keterangan
Item A B C D O
1

Dst.
ANALISIS ITEM

Kriteria kualitas item yang baik:


 Pola penyebaran jawaban terdistribusi pada
semua alternatif jawaban, dan distraktor
berfungsi dengan baik.
 Indeks kesukaran item (p) berada disekitar
0.5
 Validitas item ≥ 0.30 (kajian empirik)
RELIABILITAS

Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas


dapat dicari dengan menggunakan
formula:

 Alpha Cronbach
 Kuder Richardson 20
RELIABILITAS

Formula Alpha-Cronbach

k   Sx
2

 1  2 
k  1 S Tot 
Keterangan:
 = Koefisien reliabilitas Alpha
k = Jumlah butir
S2x = Varians butir soal
S2Tot = Varians Total
RELIABILITAS

Formula Kuder Richardson-20

k   p1  p 
KR  20  1  
k 1 2
Sx 
Keterangan:
KR-20 = Koefisien reliabilitas 20
k = Banyak soal
p = Indeks kesukaran item
S2x = Varians Skor total (x)
VALIDITAS

Dalam mencari validitas tes prestasi,


umumnya cukup dengan menggunakan
validitas isi (content validity), yaitu melihat
apakah soal yang disusun sudah relaven
dan komprehensif; melalui analisis rasional.
Namun apabila tersedia suatu tes prestasi
standard, yaitu tes prestasi yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya; maka tes
tersebut dapat kita gunakan untuk mencari
validitas tes prestasi yang kita susun, asal-
kan keduanya mengungkap hal yang sama.

Anda mungkin juga menyukai