Anda di halaman 1dari 20

Sejarah CHANGE dan

Kasus Yang Pernah


Terjadi
Here is where your presentation begins
Change
(Perubahan)
population akan tumbuh jauh melebihi kemampuan the
power in the earth untuk menghasilkan makanan bagi manusia. Seperti nabi
besar yang menyajikan nubuat tentang masa depan, temuan Malthus tentu
saja menim- bulkan kehebohan-kehebohan.
Bagi sebagian besar orang Inggris, dunia atau bumi hanyalah
terdiri dari segumpalan tanah yang membentuk pulau yang mereka diami.
Ketidakmampuan bumi memberi makan manusia tentu saja bisa berarti
kiamat
Sejarah
sekitar 200.000 orang pergi meninggalkan Inggris dan belakangan jumlahnya membengkak menjadi sekitar 20 juta
orang pada akhir abad ke-19. Padahal, pada tahun 1900 jumlah penduduknya cuma 41 juta jiwa. Selain itu, Inggris
juga memperbaiki sistem pertanian- nya. Teknik-teknik baru bercocok tanam, penemuan benih-benih unggul,
manajemen lahan dan penuaian mereka perkenalkan. Hasilnya, produktivitas pangan meningkat tajam.
Revolusi Industri
Revolusi Industri ternyata tak berhenti sampai di situ. Perubahan bukan cuma bergulir di dalam industri dan
Ia menciptakan perubahan yang dahsyat pada babak dunia usaha, melainkan juga di sektor pemerintahan
berikutnya. Industri- alisasi menuntut kewirausahaan, Berkat para hange maker, nasib bangsa-bangsa telah
inovasi, bahan baku, dan pasar. Peta dunia pun berubah berubah menjadi lebih baik. Di tangan Lee Kuan Yew,
total. Penguasaan bangsa-bangsa beserta bahan baku Singapura yang cuma punya lapangan sepak. bola (tapi
yang dikuasainya, perang terhadap ideologi, dan pantainya jelek) berubah menjadi daerah investasi dan
perang informasi terjadi dari hari ke hari. Manusia perdagangan yang ramai.
rerus mencipta, melahir kan karya-karya baru, dan
perubahan terus mengikutinya. Dari mesin manusia
beralih ke otak, ke softicare dan image, ke keseharan
dan bioteknologi, ke informasi, luar angkasa, dan
seterusnya. Pemimpin baru pun bermunculan
menjanjikan perubahan, tapi ia juga rontok digusur
oleh perubahan yang tak bisa dikuasainya.
Ubud, Bali

Bali dari Kuta dan pantainya saja kalau Raja Ubud,


Tjokorda Gde Agung Sukawati, tak mengubah Ubud
menjadi desa seni yang indah. Dengan mencari
beberapa desa yang terkenal akan kekayaan seni yang
dimiliki dan keindahan alam yang indah. Sehingga
ubud menjadi salah satu destinasi wisata yang di
gemari dan bernilai ekonomis sangat tinggi
Perubahan di Benua Amerika

Demikian pula, berkat Martin Luther King, kaum sipil Amerika menikmati persamaan hak. Berkat Jose
Maria Figueres, orang-orang Costa Rica yang tadinya bertelanjang dada dan bekerja di kebun pisang
berhasil menjadi warga negara industri yang kaya di Ameri- ka Latin. Dan berkat orang-orang muda,
City of Charlotte dinegara-bagian North Carolina Amerika Serikat berubah menjadi kota dengan
pelayanan dan kesejahteraan terbaik
Perubahan di Dalam Beberapa
Perusahaan Di indonesia
PERUBAHAN yang paling menarik tentu saja terjadi di dunia usaha. Tak kurang dari Indofood yang
sekarang harus bekerja ekstra keras mempertahankan pertumbuhannya. Perusahaani berbasiskan mi
instan ini kini harus berbagi pasar dengan pemain-pemain baru yang sangat agresif yang dulu tak
terbayangkan kehadirannya. Bah- kan Unilever yang sudah puluhan tahun berada di sini kelihatannya
harus menarik napas panjang menyaksikan pemain-pemain lokal yang begitu dinamis. Di dunia
penerbangan, setelah pola permain- an bisnisnya diubah oleh Lion Air, kini datang lagi Air Asia
dengan motonya, "Kini Setiap Orang Boleh Terbang Di hampir setiap lapangan usaha selalu saja ada
pemain-pemain baru yang membuat lingkaran usaha pemain-pemain lama tidak utuh lagi
Pendapat Guru Besar Wharton School

Dr. Peter Lorange (2002), univeni tas-universitas besar selama ini terlalu terbelenggu oleh
kepercaya an bahwa kampus tak perlu dikelola Seperti kata Lord Dahrendorf (1995) yang selama
beberapa kali mengepalai The London School of Economics, "Sebuah universitas tak perlu dan tak
ingin dikelola la akan berjalan sendiri mengikuti irama internal channels' mis- terius." Pendapat ini
tentu sangat mewarnai jalan pikiran para pe- ngelola kampus, khususnya di kalangan yang berlatar
belakang kuat dalam ilmu ekonomi.
cara pengelolaan kampus yang demikian bukan hanya terjadi di negara-negara maju. Di
hampir kebanyakan kampus ne- geri di seluruh dunia hal yang sama juga terjadi. Maka ketika dunia
berubah menjadi lebih kompetitif dan dinamis, cara-cara pengelola- an tradisional itu sudah tidak
sesuai lagi dengan tuntutan zaman.
Perubahan di Universitas Indonesia

Tak ketinggalan di sini Sekarang kampus-kampus tengah melakukan tranformas besar-besaran Setelah
berubah menjail Badan Hukum Milik Negara (BFIMN), kampas-kampus negeri di Indonesia dituntur
lebih profesional. Berikut adalah bagaimana Universitas Indonesia merespons perubahan itu.
Pada tanggal 2 Februari 2005 Universitas Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-
55. Di usianya yang ke-55, Ul tentu bukan lagi sebuah universitas yang genit dan lincah bergerak.
Sudah barang tentu Ul juga telah berubah menjadi sebuah lem baga yang beberapa bagiannya mulai
mengalami penyakit ke- tuaan. Beberapa bagian yang lain memang sudah cukup dinamis dan terkesan
"muda" Ul juga masih sangat digemari pasar dan masih sangat dihormati. Tapi pesaing-pesaing baru
terus berda- tangan. Mereka bukan cuma membawa modal, teknologi, dan berlokasi strategis.
Melainkan juga membawa aliansi dari seko- lah-sekolah unggulan internasional. Perubahan dalam
kampus mencerminkan tuntutan baru dalam masyarakat dari sana elite suatu bangsa di hasilkan.
Beberapa Karakteristik Change

• Pertama, ia begitu misterius karena tak mudah dipegang. Bahkan yang sudah digenggam pun tak
bisa pergi ke tempat lain tanpa berpamitan. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tak kenal budi.
• Kedua, change memerlukan change makers. Rata-rata pemimpin yang menciptakan perubahan
tidak bekerja sendiri, tetapi ia punya keberanian yang luar biasa. Bahkan sebagian besar pemimpin
perubahan gugur di usia perjuangannya.
• Ketiga, tak semua orang bisa diajak melihat perubahan. Sebagian besar orang malah hanya melihat
memakai mata persepsi. Hanya mampu melihat realitas, tanpa kemampuan melihat masa depan.
• Keempat, perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula,
bukan sekali sekali.
Beberapa Karakteristik Change

• Kelima, ada sisi keras dan sisi lembut dari perubahan. Sisi keras termasuk masalah uang dan
teknologi, sedangkan sisi lembut me- nyangkut manusia dan organisasi Sebagian besar pemimpin
hanya memfokuskan pada sisi keras, padahal keberhasilan sangat ditentu kan pada sukses
mengelola sisi lembut tadi.
• Keenam, perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan. Untuk berhatil menaklukkannya
perlu kematangan berpikir, kepri- badian yang teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dilakukan
secara bertahap, dan dukungan yang luas.
• Ketujuh, dibutuhkan upaya-upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar organisasi (budaya
korporat). Tanpa menyentuh nilai-nilai dasar, perubahan tidak akan mengubah perilaku dan ke-
biasaan-kebiasaan,
• Kedelapan, perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Salah satunya adalah mitos bahwa
perubahan akan selalu membawa ke majuan atau perbaikan instan.
Beberapa Karakteristik Change

• Kesembilan, perubahan menimbulkan ekspektasi, dan karenanya ekpektasi dapat menimbulkan


getaran-getaran emosi dan Harapanyang bisa menimbulkan kekecewaan
• Kesepuluh, perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan ke- panikan-kepanikan. Namun
demikian, dengan teknik-teknik ko- munikasi dan perilaku yang baik, perubahan dapat dikelola
menjadi sebuah pesta, Sebuah pesta yang menyenangkan dan hangat, dapat menimbulkan efek
kebersamaan.
Kasus di Keluarkanya Lee Lacocca

DI dunia bisnis, perubahan pun bukan sesuatu yang baru. Berkat perubahan, dunia mengenal nama Lee
lacocca yang ditendang begitu saja oleh cucu Henry Ford dan menjadi pembaru di Chrysler yang kala
itu nyaris bangkrut. Tapi pada era selanjutnya, Lee berubah dari part of the solution menjadi part of the
problem. Ia terpaksa digusur oleh pemegang saham dengan sedikit agak kasar Di dunia ini pekerjaan
paling sulit dalam perubahan adalah menggusur tokoh perubahan, karena seakan-akan dirinya
sendirilah perubahan. itu. Ia akan tampak begitu karismatik, dan kejatuhannya dapat menimbulkan
gempa yang mahadahsyar.
Kasus 2 perusahaan Besar

perubahan juga pernah menelan armada penerbangan kebanggaan negara adikuasa: Pan Am. Ia
dilikuidasi begitu saja karena gagal memenuhi kehendak pasar setelah pesawatnya dise- rang beberapa
kali oleh teroris. Sedangkan Harley Davidson yang juga nyaris bangkrut ternyata berhasil
diselamatkan.
Kasus Tahun 1998

Di Indonesia, pada tahun 1998 ribuan konglomerat gulung tikar. Saham-saham mereka diambil oleh
pemerintah karena mereka tak mampu membayar utang. Puluhan bank ditutup dan ratusan ribu orang
kehilangan pekerjaan. Bursa efek yang tadinya ramai tiba-tiba menjadi sepi. Televisi tak kebagian iklan
sehingga mereka pun saat itu nyaris bangkrut. Ribuan buruh turun ke jalan dan se- jumlah mahasiswa
gugur tertembus pelor aparar saat menentang kekuasaan rezim Soeharto.
Revolusi yang belum
terjadi
Indonesia pun mulai memasuki masa-masa baru.
Proses peng- hancuran itu sendiri memakan waktu
yang sangat lama. Enam ta- hun sudah berlalu,
empat presiden sudah bergantian memimpin,
tetapi sesuatu yang baru belum tampak betul.
Proses penghancuran terhadap nilai-nilai lama
masih terus berlangsung, dan seperti me- nambal
gigi yang berlubang
BERUBAH atau diubah?

Seperti Inggris yang memilih untuk berubah, Indonesia pun harus memilih untuk berubah sendiri.
Pemerintahan tak bisa berubah dalam sekejap, tetapi bisnis b64. Maka itu perubahan harus dimulai
dari tatanan mikro. Dari dunia usaha. Dari industri-industri keuangan, perbankan, pasar modal,
barang-barang konsumsi, ekspor, pendidikan, dan seterus- nya. Tetapi reformasi di sektor mikro
tak dapat menghasilkan kesejahteraan kalau makronya tidak ikut berubah. Maka mulai hari ini
birokrasi pun harus berubah.
Tetapi berubah bukanlah sesuatu yang mudah. Untuk bergerak, manusia harus
diajak melihat dan memercayai bahwa sesuatu telah berubah. Sehari-hari, manusia
akan berselancar pada kurva "S" (Sig- maid Curve). Dan untuk menikmati
perubahan manusia harus me- fompat dari satu kurva ke kurva baru. Pada saat
itulah Anda akan berpindah dan zona kenyamanan (comfort zone) ke zona
ketidaknya- manan (discomfort zone). Ini berarti manusia harus berperang mela-
wan naluri-nalurinya, melawan sejarah hidupnya. Yang, kalau tak kuasa, seperti
kata pepatah, benda yang tak lentur mudah parah.
Untuk mengajak melompat ke kurva kedus, diperlukan sebuah teknik dan seni yang tinggi. Belajarlah dari
nabi-nabi besar yang menciptakan perubahan dengan menghadapi cobaan-cobaan. Me- reka bekerja dengan
hari, mengajak orang-orang melihat, memer cayainya, bahkan menyelesaikan perubahan itu. Belajarlah dari se-
jarah bangsa-bangsa besar bagaimana mereka survive dan bagai mana kerajaan-kerajaan besar Nusantara
digantikan oleh kerajaan kerajaan lainnya.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai