Anda di halaman 1dari 21

Referat

Penatalaksanaan Henti
Jantung

Oleh :

Preseptor :
dr. Adji Mustiadji, Sp.An
BAB I
PENDAHULUAN

PRE NEX
V T
LATAR BELAKANG
Henti jantung seringkali merupakan keadaan akhir dari progresivitas
dan dekompensasi berbagai patofisiologi penyakit.

Henti jantung dapat terjadi di luar rumah sakit (out-hospital cardiac


arrest - OHCA) ataupun di dalam rumah sakit (in-hospital cardiac arrest -
IHCA).
Pasien OHCA yang bertahan hidup hingga keluar rumah sakit
diperkirakan sebesar 8 – 10%, sedangkan pada pasien IHCA sebesar 15 –
20%
inti dari penanganan Resusitasi Jantung Paru adalah untuk sesegera
mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah
terjadinya kematian otak

PRE NEX
V T
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

PRE NEX
V T
DEFINISI

Cardiac arrest atau yang biasa dikenal


henti jantung merupakan suatu kondisi
dimana terjadinya kegagalan organ
jantung untuk mencapai curah jantung
yang adekuat, yang disebabkan oleh
terjadinya asistole (tidak adanya detak
jantung) maupun disritmia.

PRE NEX
V T
ETIOLOGI
Temponade
Aritmia
Cardiac

Hipoksia
Syok Hipovolemik

Hipotermia

PRE NEX
V T
MANIFESTASI KLINIS

A B
Pada pasien tidak teraba Pernafasan pasien
nadi di arteri besar (carotis, tidak normal
radialis maupun femoralis)

C
Pasie tidak berespon
terhadap rangsangan verbal
maupun rangsang nyeri
PRE NEX
V T
PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG
In Hospital Cardiac Arrest (IHCA)

2 3

Penanganan Mengaktifkan RJP Melakukan Berikan


awal emergency Defibrilasi perawatan dan
respon pemulihan

PRE NEX
V T
PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG
Out Hospital Cardiac Arrest (OHCA)

2 3

Mengaktifkan RJP Melakukan Resusitasi Berikan


emergency Defibrilasi Lanjutan perawatan dan
respon pemulihan

PRE NEX
V T
RESUSITASI JANTUNG

Resusitasi Jantung merupakan suatu Tindakan


pertolongan pertama yang diberikan pada
seseorang dengan keadaan henti napas maupun
henti jantung disebut bantuan hidup dasar,
Tindakan yang dilakukan berupa pemberian
napas buatan dan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
pada pasien.

PRE NEX
V T
Prinsip utama yang mendasari RJP
a. Ketepatan
 Tujuan untuk mengembalikan pasien pada kehidupan yang berkualitas.

b. Kecepatan
 Penanganan pada pasien henti jantung harus dilakukakn sesegera mungkin,
karena jika tidak dilakukan dalam waktu 4-6 menit maka akan meningkatkan resiko
dan memungkinkan pasien akan berujung kematian

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

Menganalisa Situasi
1  Perhatikan situasi dan keadaan yang
aman untuk penolong dan korban

Cek respon korban


2  Periksa keadaan pasien dengan
memberikan rangsangan nyeri ataupun
verbal

3 Meminta bantuan dan aktifkan


Emergency Medical Service (EMS)
 Jika korban tidak merespon segera minta
PRE NEX bantuan dan mengaktifkan EMS
V T
Langkah-Langkah RJP

Memperbaiki posisi korban dan penolong


4
1. Posisikan korban supinasi atau telentang di
permukaan yang keras dan datar

2. Memperbaiki posisi korban dengan cara log roll

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

4 3. Posisikan penolong senyaman mungkin dengan


posisi berlutut sejajar dengan bahu pasien untuk
pemberian resusitasi secara efektif

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

5 Periksa Airway
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya sumbatan pada jalan nafas yang disebabkan benda
asing dalam mulut.
● Jika sumbatan dalam bentuk cairan, dapat diberishkan
dengan jari telunjuk dan jari tengah yang ditutupi
sepotong kassa
● Jika sumbatan benda padat dikeluarkan menggunakan
jari telunjuk (finger sweep), membuka jalan nafas dengan
menggunakan head tilt chin lift
● Jika curiga cedera kepala, lakukan jaw trust

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

6 Breathing

Tindakan pemeriksaan pernafasan ini dilakukan dengan cara melihat


pergerakan dada (look), mendengarkan suara nafas (listen), dan merasakan
hembusan nafas pasien (feel) dengan mendekatkan telinga penolong
dengan hidung pasien, melihat pergerakan dinding dada 5-6 detik. Jika
tidak ada pernafasan segera beri nafas buatan sebanyak 10-12 kali per
menit (1 kali bantuan nafas, 5-6 detik).

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

7 Circulation

Memastikan adanya denyut nadi pasien dengan meletakkan jari telunjuk


dan jari tengah di nadi karotis pasien ( di sisi kanan atau kiri leher sekitar
1-2cm dari thakhea) raba selama < 10 detik. Jika nadi tidak teraba dan
nafas tidak terasa lakukan resusitasi jantung paru.

PRE NEX
V T
Langkah-Langkah RJP

8 Recovery Position

● Bila keadaan pasien sudah Kembali normal, posisikan pasien dengan


posisi pemulihan dengan tujuan dapat mencegah terjadinya sumbatan
saluran nafas jika terdapat cairan.

PRE NEX
V T
BAB III
KESIMPULAN

PRE NEX
V T
KESIMPULAN
Henti jantung seringkali merupakan keadaan akhir dari progresivitas dan
dekompensasi berbagai patofisiologi penyakit. Henti jantung dapat terjadi di luar
rumah sakit (out-hospital cardiac arrest - OHCA) ataupun di dalam rumah sakit (in-
hospital cardiac arrest - IHCA). Resusitasi pasien henti jantung dengan pendekatan
bantuan hidup jantung dasar dan lanjut bertujuan mencapai keadaan kembalinya
sirkulasi spontan (return of spontaneous circulation - ROSC) yang ditandai dengan
terabanya nadi dan terukurnya tekanan darah. Penatalaksanaan henti jantung yang
paling efektif adalah dengan pemberian RJP berkualitas dan melakukan defibrilasi.

PRE NEX
V T
TERIMA KASIH

PRE NEX
V T

Anda mungkin juga menyukai