Budidaya Krisan 2016
Budidaya Krisan 2016
PENANGANAN OPT
5. Pemanenan Bunga
5.1. Waktu dan kriteria panen
5.2. Cara memanen bunga
1. Penyiapan Sarana dan Prasarana Produksi
1.1. Mempersiapkan Rumah Lindung
Fungsi:
Melindungi dari intensitas matahari yang berfluktuasi,
Guyuran air hujan (peny. Karat, bakteri)
Bunga krisan yang terkena air hujan akan mudah
busuk dan rusak.
• Cukupnya intensitas cahaya matahari yang masuk,
jenis atap naungan yang digunakan ( UV 10-
12%, solartap, fiber, etc)
Temperatur dan kelembaban udara di dalam rumah
lindung tidak jauh berbeda dengan di luar rumah lindung
pengaturan sirkulasi udara di dalam rumah lindung
Bentuk dan macam rumah lindung
RL permanen:
•Tiang beton cor
•Konstruksi atap dari besi
•Atap dari fiber
Tomohon (Sulut)
Ciwidey (Bandung)
• Konstruksi rumah lindung non permanen sederhana yang
biasa dibuat di Balithi ada 2 bentuk:
• Miring tunggal
• Miring ganda
• bambu betung (besar) atau beton bertulang untuk tiang
penyangga dan batang bambu untuk konstruksi atap.
• Beton bertulang lebih kuat dan tahan lama.
Arah angin
3m
3m
2m 2m 2m
Zigzag 1-1
tahan angin
Telah teruji..!
Zigzag 2-1
Biasa
Insect Screen
Sebagai dinding penutup
sekeliling RL
Fungsi:
Mencegah masuknya
serangga ke dalam rumah
lindung
Menjaga suhu di dalam RL
tidak jauh berbeda dengan di
luar
Mengurangi tiupan angin
1.2. Mempersiapkan Instalasi Listrik
• Penambahan cahaya ini dapat
dengan pemasangan lampu
dengan sumber listrik dari PLN
atau Genset.
2.5m
Sebaiknya gunakan
NCB (yg bagus=mahal)
1.3. Pembuatan sistem irigasi
• Sumber air dapat berasal dari mata air atau sumur pompa
• Jika debit air sedikit dan keperluan yang banyak maka
sebaiknya dibuat bak penampungan air (tandon atau bak
semen)
• Dari bak penampungan dengan bantuan pompa air listrik
dialirkan dengan selang ke lahan pertanaman
• Agar tidak memadatkan tanah dan penyiram yang merata dan
butiran air yang kecil-kecil pada ujung selang ditambahan
sower.
2. Penyiapan Lahan
2.1. Mengolahan Lahan
• Penggemburan tanah
pertama mencangkul
sedalam 30 cm dan
membalikannya. (1-2
minggu sblm tanam)
Penggemburan tanah
kedua dilakukan dan
membentuk bendengan
berukuran lebar 100 cm –
120 cm, tinggi 20 cm – 30
cm, panjang sesuai
kebutuhan
Jarak antar bendengan 40
cm – 50 cm.
Pemasangan Jaring Penegak
• Pasang jaring/net penegak tanaman yang sesuai
dengan jarak tanam,
• artinya setiap lubang net yang dipasang satu
tanaman tepat di tengah-tengahnya .
Penanaman
• Satu sampai dua hari sebelum tanam bedengan disiram
sampai mencapai kapasitas lapang
Arah bendengan
Jalur pemupukan
X X X X X X X x
X X X X X X X x
X X X X X X X x
X X X X X X X x
Perlakuan Panjang Hari
• Penambahan cahaya tambahan dapat dilakukan
selama 4 jam mulai pukul 22.00 sampai pukul 02.00
pagi.
Macrosiphoniella sanborni
2. Penggorok Daun Liriomyza spp : L. trifoii ; L. huidobiensis
Pengendalian :
- Tanaman resisten
- Parasit Diglyphus begini
- Insektisida
- Trap crops
Liriomyza
1. Penggorok Daun Liriomyza sp.
Ordo : Diptera
Famili : Agromyzidae
Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama yaitu cabai,
bawang merah, bawang daun dan jenis bawang lainnya, dan tomat.
Tanaman inang lain yaitu tembakau, kopi, ubi jalar, labu siam, bayam,
kentang, kapas, tanaman dari famili Crusiferae, Crotalaria, kacang-
kacangan, mawar, dan sedap malam.
Larva serangga ini aktif pada malam hari dan menyerang tanaman
dengan cara menggigit atau memotong ujung batang tanaman muda, sehingga
mengakibatkan tunas apikal atau batang tanaman terkulai dan layu.
Hama ini bersifat polifag dan merupakan jenis yang paling umum di
daerah tropis. Tanaman inang selain krisan antara lain singkong, kapas,
leguminosa, jeruk, mawar, karet, jarak, pepaya, dadap, kacang-kacangan,
tomat dan gulma terutama golongan dicotyledonae.
Pengendalian :
- Pencegahan, dengan penyiraman air secara rutin
sampai bunga belum mekar
- Setelah bunga mekar penyiraman di bagian bawah
- Beauveria bassiana
Hewan ini juga bersifat polifag antara lain pada kol, sawi,
tomat, kentang, tembakau, karet dan ubi jalar. Gejala serangan
sering dijumpai pada tanaman yang masih muda.
1. Karat Puccinia
A B
CARA PENGENDALIAN
SECARA
UMUM
Secara umum beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan terhadap serangan hama dan
penyakit adalah :
Pseudomonas chicorii
Rebah kecambah
TSWV Stunt viroid
Lalat dewasa Liriomyza sp.
I II
III IV
Disbudding pada Krisan Spray
Disbudding pada Krisan Standar
2 MST
Saat tanam
Pengolahan lahan
4 MST
Bunga di-Contong
Krisan standar dekoratif
Pertanaman Krisan di
Sukaresmi, Cipanas
Panen bunga potong
• Tanaman krisan berbunga antara 90 sampai 120 hari
tergantung jenis varietas dan lokasi penanaman.
• Grade I
• Bunga mekar, segar, tidak bergerombol, tidak ada
serangan HPT
• Batang besar, tegar, lurus, min 75 cm
• Bentuk bunga normal, tidak ada penyimpangan
dari aslinya
• Grade II
• Bunga mekar, segar, tidak ada serangan HPT
• Batang boleh agak kecil, lurus, min 50 cm
• Masih dapat diterima jika ada serangan HPT tidak
terlalu parah, misalnya hanya di bagian bawah
saja
Pasca Panen Bunga Potong Krisan
• Sortasi Bunga
Memotong akar bersama pangkal batang
1. Membawa bunga potong yang sudah
dipanen ke tempat bangsal pengemasan
2. Memegang tangkai bunga dan
memotong akar bersama bangkal batang
dengan menggunakan pisau atau gunting yang
tajam
3. Membuang bekas potongan ke wadah sampah yang
telah disiapkan
Membuang daun-daun yang kotor/kena hama dan
penyakit :