Budaya Positif Di
SDIT NURUL FIKRI
MAKASSAR
EDY KURNIAWAN N, S.Pd, Gr
Calon Guru Penggerak Recognisi Angkatan 9
SALAM &
BAHAGIA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Usulan
Kesepakatan
Kelas
Pertanyaan Pemantik
Setuju/Tidak Setuju?
1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau
membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin
anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar
anak.
Topik dalam Eksplorasi Konsep
Orang lain
Orang lain bisa
bisa mengontrol
mengontrol saya. saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa
Saya bisa mengontrol
mengontrol orangorang
lain. lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan
Pemaksaan adaada
padapada saat bujukan
saat bujukan gagal. gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
pilihan baru.
Model Berpikir
Model Berpikir Menang/Kalah
Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
Disiplin Positif
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)
Pembelajaran 2.2
Teori Motivasi, Hukuman
dan Penghargaan, Restitusi
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Pengaruh
Pengaruh Jangka
Jangka Pendek
Pendek dandan Jangka
Jangka
Panjang
Panjang
Penghargaan menghukum
Penghargaan mengurangi
ketepatan
Penghargaan merusak
hubungan
DIHUKUM OLEH
PENGHARGAAN
Penghargaan
menurunkan
kualitas
Penghargaan mematikan
kreatifitas
Penghargaan
mengurangi
motivasi intrinsik
Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker
ke sekolah.
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
dihargai untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan
Luhur
Apa itu ‘Restitusi’?
Pembelajaran 3
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus
Keyakinan Kelas?
Keyakinan
Kelas
Peraturan
Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T &
Y HORMAT
HORMAT
Berperilaku
Terlihat
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab
Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia
dan Dunia Berkualitas
Kebutuhan Dasar
Manusia
Kasih Sayang dan
Rasa Diterima Penguasaan
Bertahan
Hidup
Kesenangan Kebebasan
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 5
5 Posisi Kontrol
5 POSISI KONTROL
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS BERHASIL/SUKSES IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
MOTIVASI: (Kontrol dari Luar) (Kontrol dari Luar) (Kontrol Diri)
Kaitan Murid meletakkan Murid meletakkan Murid meletakkan guru Murid meletakkan guru Murid meletakkan dirinya
dengan Dunia guru di luar Dunia guru di dalam Dunia di sebagai orang yang peraturan dan hukum sebagai individu yang positif
Berkualitas Berkualitas Berkualitas sangat penting di Dunia di dunia Berkualitas dalam Dunia Berkualitas
Berkualitas
Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu “Berapa banyak bintang “Bagaimana caranya saya bisa
juga marah-marah lagi.” teman saya. Ternyata yang saya harus peroleh?” memperbaiki keadaan?”
begitu.” “Berapa halaman yang
harus saya tulis?”
Dampak pada Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak Menitikberatkan pada Mengevaluasi diri, bagaimana cara
Murid: mandiri, sanksi atau hadiah untuk memperbaiki diri?
tergantung dirinya.
Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
“Saya kecewa sekali dengan kamu…” Pembuat orang merasa bersalah
Peraturan Nilai-nilai
Pemantau Manajer
Konsekuensi/Hadi Memperbaikiny
ah a
Kalau kamu tidak…… Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini?
Saya akan
(Diberi hukuman untuk membuat tidak nyaman) (Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita
butuhkan )
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 6
Segitiga Restitusi
Untuk membuat anak yang Menstabilkan Identitas
merasa gagal karena berbuat
salah menjadi positif terhadap
dirinya
Guru Berkata:
Berbuat salah itu hal yang
manusiawi Tidak ada manusia
yang sempurna Bapak/Ibu juga
buat salah
Kita pasti bisa menyelesaikan
permasalahan ini
Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang
benar, siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk
menyelesaikan masalah.
Membantu murid mengenali basic
need/kebutuhan dasar yang ingin Validasi
dipenuhinya ketika melakukan kesalahan
itu. Kebutuhan
Pada dasarnya setiap tindakan manusia
tujuannya adalah memenuhi basic needs,
apakah itu power, freedom, love and
belonging, fun atau survival….
Guru Berkata:
• Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk,
tapi kamu tidak melakukannya kan?
• Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya
• Apa yang penting bagi kamu?
• Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi
tambahkan sikap yang lain, yang
baru,
• Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa
harus memukul?
Anak melihat kesalahannya
dihubungkan dengan norma sosial dan Menanyakan Keyakinan
nilai-nilai
yang mendasari manusia berinteraksi
dengan orang lain.
Guru Berkata
Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah
kita? Nilai-nilai universal apa yang telah kita
sepakati?
Kelas yang ideal itu seperti apa
sih? Kamu ingin jadi anak seperti
apa?,..
Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan
itu, kamu menjadi orang yang seperti apa?
Intervensi 30
detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-
konfrontatif. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.
https://padlet.com/anisuparti75/myzhu87cdiatu994
Terima
Kasih