Tim
By : YULIANI WINARTI, M.PH
َر ِض ُت ِباِهللا َر َبا َو ِباِاْل ْس َالِم ِد ْيَنا َو ِبُمَحَّم ٍد َنِبَيا َو َر ُس ْو َال
َر ِّب ِز ْد ِنْي ِع ْلًم ـاَو ْر ُز ْقِنـْي َفْهًم ـا
02 Faktor 05
03 Faktor Aspek 06
Agenda
Pengertian
01
Menurut Walgito (2003), kohesivitas
Menurut Carron, dkk (2001),
kelompok adalah dimensi fundamental
kohesivitas kelompok adalah proses
dari struktur kelompok dan secara
dinamis yang terlihat melalui
meyakinkan berpengaruh pada perilaku
02
kecenderungan kelekatan dan
kelompok.
kebersatuan kelompok dalam
pemenuhan tujuan dan atau
kepuasan kebutuhan afeksi anggota Menurut Robbin (2003), kohesivitas
03
kelompok. kelompok adalah yaitu tingkat dimana
para anggota kelompok saling tertarik
Menurut Mcshane dan Glinow (2003), satu sama lain dan termotivasi untuk
kohesivitas kelompok merupakan perasaan tinggal didalam kelompok tersebut.
daya tarik individu terhadap kelompok dan
motivasi mereka untuk tetap bersama
kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor
04 Menurut Forsyth (2006), kohesivitas kelompok
05
penting dalam keberhasilan kelompok. merupakan kesatuan yang terjalin dalam
kelompok, menikmati interaksi satu sama lain,
dan memiliki waktu tertentu untuk bersama dan
di dalamnya terdapat semangat kerja yang
tinggi.
Aspek aspek Kohesivitas
Kelompok
Menurut Forsyth (2006), terdapat empat aspek yang
mempengaruhi kohesivitas kelompok, yaitu:
01 02 03 04
Yaitu keinginan dalam diri perasaan saling memiliki Individu akan lebih tertarik Individu memiliki keinginan
individu untuk tetap terhadap kelompoknya melihat dari segi kelompok yang lebih besar untuk bekerja
berada dalam dan memiliki perasaan kerjanya sendiri dari pada sama untuk mencapai tujuan
melihat dari anggotanya
kelompoknya, dapat juga moral yang berhubungan kelompok.
secara spesifik.
diartikan sebagai desakan dengan keanggotaannya Daya tarik ini dapat berupa Kerja sama sendiri juga
atau dorongan dari setiap dalam kelompok. memiliki semangat kerja yang dimiliki mampu menjadi standar
individu terhadap kesadaran bersama akan kelompok sehingga akan penilaian kerja sesorang dalam
organisasi ataupun keanggotaan dan saling berdampak positif terhadap beberapa kelompok. Untuk
kelompoknya untuk tetap berinteraksi. dapat perkembangan dan dapat melihat seberapa kuat
berada dalam kelompok memengaruhi perilaku keberlangsungan kelompok dan seberapa besar partisipasi
tersebut untuk dapat
para anggotanya dari setiap anggota kelompok.
mencapai tujuan.
Menurut McShane dan Glinow (2008), terdapat beberapa aspek
yang juga mempengaruhi kohesivitas kelompok, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya Kesamaan. Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari
pada kelompok kerja yang heterogen. Karyawan yang berada dalam
kelompok yang homogen dimana memiliki kesamaan latar belakang,
membuat mereka lebih mudah bekerja secara objektif, dan mudah
menjalankan peran dalam kelompok.
2. Ukuran kelompok. Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif dari
pada kelompok yang berukuran besar karena akan lebih mudah untuk
beberapa orang untuk mendapatkan satu tujuan dan lebih mudah untuk
melakukan aktivitas kerja.
3. Adanya interaksi. Kelompok akan lebih kohesif bila kelompok melakukan
interaksi berulang antar anggota kelompok.
Content Here
4. Ketika ada masalah. Kelompok yang kohesifYou mau bekerja sama untuk
can simply impress
mengatasi masalah. your audience and add
5. Keberhasilan kelompok. Kohesivitas kelompok kerja
a unique terjadi
zing and ketika
appeal to your
kelompok telah berhasil memasuki level keberhasilan. Anggota kelompok
Presentations.
akan lebih mendekati keberhasilan mereka dari pada mendekati kegagalan.
6. Tantangan. Kelompok kohesif akan menerima tantangan dari beban kerja
yang diberikan. Tiap anggota akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang
diberikan, bukan menganggap itu sebagai masalah melainkan tantangan
Faktor yang Mempengaruhi Kohesivitas
Kelompok
a. Interpersonal
attraction (ketertarikan
interpersonal)
b. Stability of
membership
Menurut Forsyth (stabilitas
keanggotaan)
(2006), terdapat
beberapa faktor
yang c. Group size
(ukuran kelompok)
mempengaruhi
kohesivitas d. Structural features (ciri-ciri
kelompok, yaitu: struktural)