Anda di halaman 1dari 21

Kohesivitas

Tim
By : YULIANI WINARTI, M.PH
‫َر ِض ُت ِباِهللا َر َبا َو ِباِاْل ْس َالِم ِد ْيَنا َو ِبُمَحَّم ٍد َنِبَيا َو َر ُس ْو َال‬
‫َر ِّب ِز ْد ِنْي ِع ْلًم ـاَو ْر ُز ْقِنـْي َفْهًم ـا‬

Rodhitu billahirobba, wabil islaamidina, wabi-


muhammadin nabiyyaw warosula. Robbi zidnii 'ilmaan
warzuqnii fahmaan

Surat Taha bab 20 ayat 114......BACA DOA ini sebelum


memulai Perkuliahan!!
Cara
01 Pengertian 04 Meningkatkan
Kohesivitas

02 Faktor 05

03 Faktor Aspek 06
Agenda
Pengertian

Place Your Picture Here And Send To Back

Kohesivitas kelompok adalah kekuatan kelompok untuk tetap tinggal di dalam


kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok.
Kohesivitas kelompok merupakan tingkat solidaritas dan perasaan positif dari
anggota kelompok terhadap kelompoknya. Semakin tinggi kohesivitas, semakin
solid sebuah tim, dan anggotanya akan semakin loyal pada kelompok
Berikut definisi dan pengertian kohesivitas kelompok
dari beberapa sumber

01
Menurut Walgito (2003), kohesivitas
Menurut Carron, dkk (2001),
kelompok adalah dimensi fundamental
kohesivitas kelompok adalah proses
dari struktur kelompok dan secara
dinamis yang terlihat melalui
meyakinkan berpengaruh pada perilaku

02
kecenderungan kelekatan dan
kelompok.
kebersatuan kelompok dalam
pemenuhan tujuan dan atau
kepuasan kebutuhan afeksi anggota Menurut Robbin (2003), kohesivitas

03
kelompok. kelompok adalah yaitu tingkat dimana
para anggota kelompok saling tertarik
Menurut Mcshane dan Glinow (2003), satu sama lain dan termotivasi untuk
kohesivitas kelompok merupakan perasaan tinggal didalam kelompok tersebut.
daya tarik individu terhadap kelompok dan
motivasi mereka untuk tetap bersama
kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor
04 Menurut Forsyth (2006), kohesivitas kelompok

05
penting dalam keberhasilan kelompok. merupakan kesatuan yang terjalin dalam
kelompok, menikmati interaksi satu sama lain,
dan memiliki waktu tertentu untuk bersama dan
di dalamnya terdapat semangat kerja yang
tinggi.
Aspek aspek Kohesivitas
Kelompok
Menurut Forsyth (2006), terdapat empat aspek yang
mempengaruhi kohesivitas kelompok, yaitu:

01 02 03 04

Kekuatan Kesatuan dalam Daya Tarik Kerjasama


Sosial kelompok Kelompok

Yaitu keinginan dalam diri perasaan saling memiliki Individu akan lebih tertarik Individu memiliki keinginan
individu untuk tetap terhadap kelompoknya melihat dari segi kelompok yang lebih besar untuk bekerja
berada dalam dan memiliki perasaan kerjanya sendiri dari pada sama untuk mencapai tujuan
melihat dari anggotanya
kelompoknya, dapat juga moral yang berhubungan kelompok.
secara spesifik.
diartikan sebagai desakan dengan keanggotaannya Daya tarik ini dapat berupa Kerja sama sendiri juga
atau dorongan dari setiap dalam kelompok. memiliki semangat kerja yang dimiliki mampu menjadi standar
individu terhadap kesadaran bersama akan kelompok sehingga akan penilaian kerja sesorang dalam
organisasi ataupun keanggotaan dan saling berdampak positif terhadap beberapa kelompok. Untuk
kelompoknya untuk tetap berinteraksi. dapat perkembangan dan dapat melihat seberapa kuat
berada dalam kelompok memengaruhi perilaku keberlangsungan kelompok dan seberapa besar partisipasi
tersebut untuk dapat
para anggotanya dari setiap anggota kelompok.
mencapai tujuan.
Menurut McShane dan Glinow (2008), terdapat beberapa aspek
yang juga mempengaruhi kohesivitas kelompok, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya Kesamaan. Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari
pada kelompok kerja yang heterogen. Karyawan yang berada dalam
kelompok yang homogen dimana memiliki kesamaan latar belakang,
membuat mereka lebih mudah bekerja secara objektif, dan mudah
menjalankan peran dalam kelompok.
2. Ukuran kelompok. Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif dari
pada kelompok yang berukuran besar karena akan lebih mudah untuk
beberapa orang untuk mendapatkan satu tujuan dan lebih mudah untuk
melakukan aktivitas kerja.
3. Adanya interaksi. Kelompok akan lebih kohesif bila kelompok melakukan
interaksi berulang antar anggota kelompok.
Content Here
4. Ketika ada masalah. Kelompok yang kohesifYou mau bekerja sama untuk
can simply impress
mengatasi masalah. your audience and add
5. Keberhasilan kelompok. Kohesivitas kelompok kerja
a unique terjadi
zing and ketika
appeal to your
kelompok telah berhasil memasuki level keberhasilan. Anggota kelompok
Presentations.
akan lebih mendekati keberhasilan mereka dari pada mendekati kegagalan.
6. Tantangan. Kelompok kohesif akan menerima tantangan dari beban kerja
yang diberikan. Tiap anggota akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang
diberikan, bukan menganggap itu sebagai masalah melainkan tantangan
Faktor yang Mempengaruhi Kohesivitas
Kelompok
a. Interpersonal
attraction (ketertarikan
interpersonal)

b. Stability of
membership
Menurut Forsyth (stabilitas
keanggotaan)
(2006), terdapat
beberapa faktor
yang c. Group size
(ukuran kelompok)
mempengaruhi
kohesivitas d. Structural features (ciri-ciri
kelompok, yaitu: struktural)

e. Initations (permulaan kelompok)


a. Interpersonal attraction
(ketertarikan interpersonal)

Suatu kelompok dapat terjalin ketika dalam


sebuah kelompok tersebut ada ketertarikan dari
setiap individu. Faktor yang mempengaruhi
pembentukan kelompok selain ketertarikan
Place Your Picture Here And Send To Back diantaranya seperti kedekatan, frekuensi
interaksi, kesamaan, kelengkapan, timbal balik,
dan saling memberikan penghargaan dapat
mendorong terbentuknya suatu kelompok.
Dengan demikian juga mereka dapat
membentuk kelompok yang belum sempurna
menjadi kelompok yang sangat kompak.
b. Stability of membership
(stabilitas keanggotaan)

Stabilitas anggota dapat dilihat dari lamanya


anggota berada pada suatu kelompok. Suatu
kelompok yang keanggotaannya sering berganti
cenderung memiliki kohesivitas yang rendah
Place Your Picture Here And Send To Back dan berbanding terbalik dengan kelompok yang
keanggotaannya cenderung lama.
c. Group size (ukuran kelompok)

Ukuran kelompok bisa mempengaruhi


kohesivitas kelompok. Konsekuensi yang
ditimbulkan yaitu semakin besar sebuah
kelompok maka kebutuhan akan antar anggota
Place Your Picture Here And Send To Back kelompok semakin besar juga. Kelompok yang
besar memungkinkan adanya reaksi-reaksi
antar anggota kelompok yang meningkat
dengan cepat sehingga banyak anggota tidak
bisa lagi memelihara hubungan yang positif
dengan anggota kelompok lainnya.
d. Structural features
(ciri-ciri struktural)

Kelompok yang kohesif cenderung terjadi


secara relatif karena mereka lebih tersusun dan
struktur-struktur kelompok dihubungkan dengan
tingkat kohesi yang lebih tinggi dibanding
Place Your Picture Here And Send To Back dengan yang lain.
e. Initations (permulaan kelompok)

Seorang individu yang memiliki ketertarikan


untuk masuk dalam suatu kelompok, pada
umumnya melakukan serangkaian tes untuk
mendapatkan keanggotaan dari kelompok,
seperti tim olahraga yang melakukan tes
Place Your Picture Here And Send To Back kepada pemain baru dengan berbagai cara, baik
secara fisik maupun mental, terkadang seperti
dilakukan seperti tentara. Dengan adanya
tahapan-tahapan yang dilakukan seseorang
sebelum bergabung dalam suatu kelompok
akan membuat sebuah ikatan yang kuat antar
setiap anggota dengan kelompoknya.
Menurut Rachmawati (2009), kohesivitas kelompok dapat dipengaruhi banyak hal, ada yang tercipta
secara alami, beberapa lainnya terbentuk akibat pengaruh tujuan organisasi, struktur dan strategi
yang digunakan. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kohevisitas suatu
kelompok, yaitu:

Kegiatan-kegiatan kelompok, yakni dengan ikut


berpartisipasi dalam acara-acara yang Prospek masa depan, kohesivitas dipengaruhi
diselenggarakan bersama. oleh apakah organisasi tersebut memiliki prospek
Simbol, simbol yang dapat menjadi pembeda yang baik atau tidak, sebuah harapan menjadi
antar anggota kelompok dengan komunitas lain. factor penting saat mengerjakan tugas kelompok
Komunikasi, komunikasi dalam sebuah kelompok atau individu.
adalah sesuatu hal yang penting yang Homogenitas, semakin homogen sebuah
menyatukan banyak bagian menuju kohesivitas kelompok, maka semakin mudah untuk
yang tinggi. Fokusnya pada komunikasi menciptakan kohesivitas kelompok.
interpersonal, komunikasi interpersonal sendiri Interaksi, semakin sering anggota bekerja
merupakan interaksi berbalasan antara dua orang bersama, maka semakin mudah untuk terciptanya
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan atau START kohesivitas.
Pencitraan, saat anggota merasa bahwa
meraih hasil yang diharapkan.
Ancaman luar, tekanan yang dapat menahan kelompoknya mampu meningkatkan citra serta
ancaman dari luar yaitu adalah musuh. harga diri mereka, maka kohesivitas akan
meningkat.
Cara Meningkatkan Kohesivitas
Kelompok Tingginya
Menciptakan tujuan kohesivitas
Meningkatkan daya
bersama dan nasib kelompok
tarik antarpribadi.
bersama yang akan berhubungan
Seringkali, orang
mempengaruhi tiga dengan
Tingginyakesesuaian
kohesivitas
mau bergabung
variabel fungsional dalam anggota kelompok
kelompok
dalam sebuah tim berhubungan dengan
efektiviats kelompok, dengan norma
karena identitas kesesuaian anggota
yaitu task kelompok,
kelompok dengan
maupun kekaguman
interdependence, sense norma kelompok,
semangat bekerja
terhadap anggota semangat bekerja
of potency, dan outcome samasama dalam
01 tim. 03 dalam
interdependence. kelompok, maupun
kelompok, maupun
komunikasi. Menurut
komunikasi.
Wijayanto (2012),
Menjelaskan Menurut
terdapat Wijayanto
beberapa
kepedulian mengenai 02 04 (2012), terdapat
cara untuk
Meningkatkan interaksi. meningkatkan
kompetisi. Pimpinan beberapa cara
kohesivitas kelompok,
dapat menjelaskan Interaksi dipercaya untuk meningkatkan
yaitu:
keberadaan kompetisi dapat meningkatkan kohesivitas
yang tinggi dengan kohesivitas dengan kelompok, yaitu:
kompetitor (dari dalam membuat acara-acara
maupun luar agar intensitas interaksi
organisasi) untuk dapat ditingkatkan dan
meningkatkan terjadi kohesivitas
kohesivitas. kelompok.
Daftar Pustaka
1. Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
2. Carron, A.V., Bray, S.R., & Eys, M.A. 2001. Team Cohesion and Team Success
in Sport. iJournal of Sports Sciences.
3. Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks.
4. McShane dan Glinow. 2008. Organizational Behavior. Chicago: McGraw Hill.
5. Forsyth, D.R. 2006. Group Dynamics. New York: Cole-Wadsworth.
6. Rachmawati, R. 2009. Skripsi: Hubungan antara Adversity Intelligence dan
Persepsi Terhadap Kohesivitas Kelompok dengan Organizational
Citizenship Behavior pada Karyawan PT. Padma Soode Indonesia. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
7. Wijayanto, Dian. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
1. Kohesivitas timKohesi tim adalah upaya anggota tim untuk selalu membentuk ikatan emosional, dekat dan kuat
untuk menjaga anggota dalam kelompok.
2. Apa yang akan terjadi apabila semakin tinggi angka kohesivitas suatu kelompokSemakin tinggi tingkat
kohesivitas kelompok, maka semakin tinggi tingkat komitmen organisasi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
kohesivitas kelompok maka semakin rendah pula tingkat komitmen organisasi.
THANK YOU
‫َرَّبَنا اْنَفْع َنا ِبَم اَع َلْم َتَنا اَّلِذ ْي َيْنَفُعَنا َو ِزْد َنا ِع ْلًم ا‬
‫َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َع َلى ُك ِّل َح اٍل‬
Rabbanan fa'naa bima
'alamtanaldzi yanfa’una wa
zidna 'lman walhamdulillahi 'ala
kulihal
Artinya: "Ya Tuhan kami,
jadikanlah ilmu kami ilmu yang
bermanfaat, ajarkan kami
mengenai apa yang bermanfaat
untuk kami dan tambahkan ilmu
tehadap kami, segala puji hanya
bagi Allah dalam setiap kondisi."
https://
media.neliti.com/media/publications/publications/256455-p
engelolaan-kohesivitas-dan-keberhasilan-03595f6d.pdf

Berdasarkan jurnal tentang PENGELOLAAN, KOHESIVITAS DAN KEBERHASILAN TEAM


WORK diatas, buatlah critical appraisal berdasarkan jurnal diatas dan tuangkan hasilnya
dalam sebuah makalah sebagai syarat untuk memperoleh nilai UTS, adapun tema meliputi
poin-poin berikut :
1. Pengertian Kohesivitas dalam kelompok
2. Bagaimana pengelolaan kohesivitas yang dibahas dalam jurnal tersebut?
3. Bagaimana kohesivitas kaitannya dengan keberhasilan dalam sebuah team work?
4. Hasil critical appraisal di ketik dengan font 12 Arial, spasi 1,5 lengkapi dengan daftar isi
kesimpulan dan penutup.
5. Tugas ini bersifat individu, jika teridentifikasi tugas sama atau flagirisme maka tidak
diberikan nilai UTS untuk yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai