Anda di halaman 1dari 27

REGULASI PROGRAM PEMAGANGAN

DALAM DAN LUAR NEGERI


Mempersiapkan Tenaga Kerja kompeten sesuai kebutuhan dunia usaha/industri

Disampaikan dalam rangka:


DISEMINASI PERATURAN BIDANG DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITA
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN KEMNAKER RI

Bandung, 6 Nopember 2020


PROGRAM PEMAGANGAN DALAM
NEGERI
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN

1 2
Dominasi pengangguran
SLTA kebawah Skill Mismatch

Solusi & Terobosan Peningkatan


daya Saing Tenaga Kerja Pemagangan

Dapat
Fleksibilitas Program pelatihan dikombinasikan
Input peserta tidak program pelatihan yang to the point dengan berbagai
Durasi relatif SDM pengajar
terbatas usia terhadap terhadap kegiatan
singkat adalah praktisi
tertentu perubahan dunia kompetensi yang pengentasan
kerja dibutuhkan kemiskinan yang
berbasis SDM

STRONG POINT PEMAGANGAN


REGULASI

Permenaker No. 6 tahun 2020


UU No. 13 Tahun 2003 PP No. 31 Tahun 2006 tentang PENYELENGGARAAN
Tentang KETENAGAKERJAAN Tentang SISLATKERNAS PEMAGANGAN di DALAM
NEGERI

Pasal 21: Pasal 9:


Pelatihan kerja dapat (3) Metode pelatihan di tempat
diselenggarakan kerja dapat diselenggarakan
dengan sistem dengan pemagangan.
pemagangan . (4) Ketentuan lebih lanjut
mengenai pemagangan
diatur dengan peraturan
Menteri.
Perbedaan Pemagangan & Prakrin/PKL

Perbedaan Pemagangan Prakrin/PKL


Skema Program Pemagangan Kurikulum Silabus Lembaga
Kurikulum & Silabus Mengacu Jabatan Pendidikan
17 tahun ke atas* & tidak
Peserta dalam masa pendidikan Siswa dalam masa pendidikan

Perjanjian Ada Tidak Ada


Uang Saku Ada Mungkin
Asuransi Ada Tidak Ada
Teori maks 25% & Praktek min Belum tentu terlibat proses
Metoda Pembelajaran 75% produksi
(Terlibat Proses Produksi)
Sertifikat Kompetensi Ada Tidak Ada

*Peserta usia 17 tahun harus melampirkan surat persetujuan dari orangtua/wali


Ciri-ciri Pemagangan Kemnaker

1 Berbasis Jabatan
Berbeda dengan program yang lalu, pemagangan
Kemnaker saat ini didesain mengacu jabatan kerja
yang didasarkan pada kebutuhan industri

2 Kurikulum Berdasar SKKNI


Program Pemagangan harus mengacu kepada SKKNI,
Standar Khusus dan Standar International.

3 Komposisi 25% Teori : 75% Praktek


Komposisi materi pemagangan terdiri dari 25% teori, 75% praktek,
dilaksanakan sepenuhnya oleh Industri.

4 Uji Kompetensi
Selesai magang peserta mendapat sertifikat dan mengikuti uji kompetensi
untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi.

5 Pembimbing Berpengalaman
Program pemagangan dilaksanakan sepenuhnya di industri dengan difasilitasi oleh
pembimbing/ pelatih di tempat kerja.

6 Fasilitas Pemagangan
Perusahaan penyelenggara pemagangan harus mempunyai program (kurikulum/silabus):
sarana dan prasarana; Pembimbing/Mentor pemagangan; dan pendanaan.
ASPEK PENTING PENYELENGGARAAN
PEMAGANGAN
1 Penyelenggara / Perusahaan (Syarat2 Penyenggara Pemagangan)

2 Peserta Pemagangan (bukan peserta Pendidikan/Pelatihan)

3 Instruktur – Pembimbing Teknis/Mentor – (Manajemen Persh – Bimtek Instruktur)

4 Program (Kurikulum Sillabus) – (SKKNI/SKK/Internasional)

Perjanjian Pemagangan (Hak


dan Kewajiban Pst dan Persh) - (Asuransi dan
5
Uang Saku) – (Diketahui Dinas Ketenagakerjaan setempat)
6 Sarana dan Prasarana (Pendanaan)

7 Manajemen / Pengelola Pemagangan (HRD)

8 Sertifikat pemagangan dan sertifikat kompetensi (Persh – BNSP/LSP)

9 Pasca Magang (Penempatan / wirausaha)


Tahapan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam Negeri

1. Ditjen. Binalattas
PERSIAPAN 2. Disnaker Prov.
3. Disnaker Kab./Kota

Pemberitahuan LULUS Ijin


Perusahaan
Penyelenggaraan
Verifikasi
Penyelenggaraan
PELAKSANAAN

TIDAK LULUS

PELAKSANAAN Surat
Keterangan Bekerja di
TIDAK LULUS Perusahaan

Data calon Sertifikasi LULUS Alumni


Seleksi Penyelenggaraan
peserta pemagangan Kompeten

Wirausaha
Sertifikasi
Kompetensi
Permenaker No. 6 Tahun 2020
MANFAAT PROGRAM
PEMAGANGAN
Bagi Bagi
Pengalaman peserta
kerja yang Merekrut perusahaan
sesungguhnya karyawan baru
Jembatan Peningkatan
menuju dunia kompetensi
kerja bagi karyawan
yang dilibatkan
Sertifikat Tanggung jawab
sosial

Pemagangan bukan merupakan relasi pemberi kerja dan pencari kerja, namun relasi pencari
keterampilan dengan penyedia keterampilan di lingkungan pekerjaan.
INSENTIF PROGRAM
PEMAGANGAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2O1O
TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN
PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN

Pasal 29B (1) :


Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan,
dan latau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis
kompetensi tertentu dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 2OO o/o (dua ratus
persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/ atau
pembelajaran.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 128 /PMK.010/2019
TENTANG
PEMBERIAN PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO ATAS
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA, PEMAGANGAN, DAN/ATAU PEMBELAJARAN
DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
PROGRAM PEMAGANGAN LUAR
NEGERI
REGULASI YANG TERKAIT DENGAN
PEMAGANGAN LUAR NEGERI

• UU NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG


KETENAGAKERJAAN
• PP 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM
PELATIHAN KERJA NASIONAL
• PERMENAKERTRANS 08 TAHUN 2008
TENTANG TATA CARA PERIZINAN DAN
PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN LUAR
NEGERI
PENGERTIAN PEMAGANGAN LUAR NEGERI
(Permenakertrans 08 Tahun 2008)

Pemagangan di luar negeri adalah bagian dari sistem pelatihan


kerja yang diselenggarakan secara terpadu di Indonesia dan di luar
negeri oleh lembaga pelatihan kerja atau perusahaan atau instansi
pemerintah atau lembaga pendidikan di bawah bimbingan dan
pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman
dalam proses produksi barang dan jasa di perusahaan dalam rangka
menguasai keterampilan atau keahlian tertentu
PENYELENGGARA PEMAGANGAN LUAR
NEGERI
(menurut Permenakertrans No. 8 tahun 2008)

PENYELENGGARA PEMAGANGAN

LEMBAGA INSTANSI
LPKS PERUSAHAAN PEMERINTAH
PENDIDIKAN

Bagi masyarakat Bagi karyawan/ Bagi Siswa/ Bagi masyarakat


umum buruhnya Mahasiswanya umum
Perizinan Penyelenggaraan Pemagangan bagi LPKS

Ijin LPK Dinas Kab / Kota (Permenakertrans


No. 17 Tahun 2007)
Ijin Program Pemagangan Ke Dirjen
Copy izin LPK
Copy perjanjian antara LPK
dengan lembaga penerima magang
Permohonan
Contoh perjanjian pemagang dengan LPK
Contoh perjanji an pemagang dengan lembaga
penerima
(2 hari kerja) Verifikasi Dokumen dll

Tidak lengkap Lengkap

Tolak (2 hari kerja) Verifikasi Lapangan (5 hari kerja)

Tidak Lengkap Lengkap

WEBSITE :
SO.kemnaker.go.id Tolak (2 hari kerja) Terbit Izin (2 hari kerja)
Pendaftaran Penyelenggaraan Pemagangan bagi Perusahaan
(pemagangan lebih dari 3 bulan)
Copy SK pengangkatan
Permohonan
Copy perjanjian antara perusahaan
dengan lembaga penerima
Contoh perjanjian pemagangan
dll
Diketahui oleh instansi Kab/kota

Daftar Program Pemagangan Ke Dirjen

(3 hari kerja) Verifikasi Dokumen

Tidak lengkap Lengkap

Tolak (2 hari kerja) Tanda Daftar


Terbit (2 hari kerja)
Pendaftaran Penyelenggaraan Pemagangan bagi Instansi Pemerintah
(pemagangan lebih dari 3 bulan)
Program Pemagangan
Copy perjanjian antara instansi
Permohonan dengan lembaga penerima
Contoh perjanjian pemagangan
dll
Daftar Program Pemagangan Ke Dirjen

(3 hari kerja) Verifikasi Dokumen

Tidak lengkap Lengkap

Tolak (2 hari kerja) Tanda Daftar


(5 hari kerja)
Terbit
Pendaftaran Penyelenggaraan Pemagangan bagi Lembaga Pendidikan
Copy izin lembaga pendidikan
Copy perjanjian antara lembaga
pendidikan dengan lembaga penerima
Permohonan Contoh perjanjian pemagangan
Program pemagangan
Tingkat pencapaian kualifikasi
Daftar Program Pemagangan Ke Dirjen

(2 hari kerja) Verifikasi Dokumen

Tidak lengkap Lengkap

Tolak (2 hari kerja) Tanda Daftar


(2 hari kerja)
Terbit
KONDISI LPKS (SO)
LPKS (SO) Lembaga pengirim peserta pemagangan ke
luar negeri sampai dengan Oktober 2020 sebanyak 207
Lembaga; 133 aktif, 20 dalam pembinaan (teguran), 54
belum aktif (SO Baru).
POLA PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN LUAR NEGERI
1 MO
SENDING U ACCEPTING
3 Informasi

4 2
5 Rekomendasi
Izi
REKRUT Lapor n

TES
5

Pelatihan Pra
PEMBERANGKATAN 6 DITJEN.
BINALATTAS
7

8
BERANGKAT
9

PASCA 10 Lapor

11

1.PENEMPATAN
2.MANDIRI
PROGRAM PEMAGANGAN
1. NAMA PELATIHAN a. Persyaratan peserta
b. Kualifikasi Kompetensi yang ingin
dicapai
2. TUJUAN & SASARAN c. Kurikulum dan silabus
d. Jadwal pelaksanaan program
e. Perangkat lunak yang digunakan
3. PROGRAM KEJURUAN f. Perangkat keras yang digunakan
g. Instruktur dan Tenaga Kepelatihan
h. Sistem dan metode pelatihan
i. Persyaratan kurikulum
j. Sertifikasi kompetensi
k. Perjanjian yang memuat :
1) Uang saku dan transport peserta
2) Perlindungan (asuransi, fasilitas K3)
3) Pembiayaan program
4) Penyelesaian perselisihan
l. Sarana dan prasarana instruktur, tenaga
kepelatihan, dan workshop

a. Nama, alamat LPK dan Pnj. Program


b. Nama, alamat perush, Pnj. Program
4. PELAKSANAAN PROGRAM c. Monitoring dan evaluasi
d. Pelaporan

a. Penempatan dalam negeri


5. TINDAK LANJUT PASCA MAGANG b. Penempatan luar negeri
c. Usaha mandiri
PERMENAKERTRANS NOMOR 08 TAHUN
2008
Pasal 31 : Pencabutan izin (memungut biaya, mengikut sertakan
kembali, tidak melaksanakan kegiatan, tidak memberangkatkan,
terbukti melakukan tindak pidana, izin LPK di cabut, melanggar
norma kesusilaan, tidak sesuai dengan program)

Pasal 32 : Tahapan pencabutan


(teguran lisan, tertulis, pemberhentian sementara, pencabutan izin).
MONITORING SENDING ORGANIZATION
BERDASARKAN REGULASI (PASAL 31)
Direktur Jenderal Mencabut Izin Penyelenggaraan Pemagangan Di Luar Negeri Apabila
Penyelenggara Pemagangan :
1. Memungut biaya kepada peserta pemagangan diluar ketentuan;
2. Mengikutsertakan kembali peserta pemagangan pada program pemagangan yang
sama;
3. Tidak melaksanakan pemagangan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun setelah
memperoleh izin;
4. Merekrut peserta pemagangan diluar ketentuan (penyelenggara pemagangan hanya
dapat merekrut peserta pemagangan dalam satu wilayah provinsi setelah
memberitahukan secara tertulis kepada instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan provinsi dan ditembuskan ke dinas kabupaten/kota);
5. Melakukan rekruitmen dan seleksi calon peserta pemagangan sebelum tersedianya
tempat magang;
6. Tidak memberangkatkan peserta pemagangan;
7. Terbukti melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan pemagangan di luar
negeri;
TAHAPAN PEMBINAAN
SENDING ORGANIZATION PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
PENGIRIMAN
PERINGATAN PESERTA
TERTULIS PEMAGANGAN
(DIKELUARKAN SELAMA 4 (EMPAT)
TEGURAN LISAN APABILA SENDING BULAN (APABILA
(JANGKA WAKTU ORGANIZATION SELAMA 60 (ENAM
14 HARI KERJA) TIDAK PULUH) HARI KERJA
MENGINDAHKAN TIDAK
KETENTUAN MENGINDAHKAN
SELAMA 14 HARI TEGURAN TERTULIS
KERJA)

APABILA

DALAM MASA PEMBERHENTIAN SEMENTARA


PENYELENGARA TETAP MELAKSANAKAN
PELANGGARAN IZIN
PENYELENGGARA TERBUKTI MELAKUKAN TINDAK
PENYELENGGARAAN
PIDANA SETELAH ADA PUTUSAN PENGADILAN PEMAGANGAN
YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DICABUT
IZIN LPK DICABUT OLEH INSTANSI YANG
BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG
KETENAGAKERJAAN
PEMBINAAN PASCA MAGANG
1. Pembentukan Forum Komunikasi Alumni
2. Pembentukan Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia
(IKAPEKSI)
3. Pembinaan Peningkatan Produktivitas
4. Fasilitasi Penempatan
5. Pembinaan Kewirausahaan
Direktorat Bina Pemagangan
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan RI

JL. Jend. Gatot Subroto Kav.51, Lt. 6A Jakarta Selatan


Telp/Fax. 021-52963358
Website: www.pemagangan.com

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai