Anda di halaman 1dari 27

Difusi Antar fase

TRANSFER MASSA ANTAR FASE DUA


FILM
Interface

Batasan film
A
PAG Film Bulk Liquid

liquid
Liquid
PAi B
Tekanan Konsentrasi

Batasan film
D CAi
parsial gas zat A di
A Bulk Film dlm fasa

gas
gas gas CAL cair
E

PAG = Tek. Parsial pada fasa bulk


PAi = Tek. Parsial pada interface
CAL = Konsentrasi pada fasa liquid
CAi = Konsentrasi pada fasa interface

5
Difusi melalui gas stagnant
Absorpsi gas yang mengandung komponen dapat-larut A
dan tak-dapat-larut B melalui gas stagnant menurut hukum
Stephan:
CT dC A
N   DV
'
A
C B dz
N’A = total perpindahan massa (mol/luas.waktu)
,
z = jarak pada arah perpindahan massa
CA,CB,CT = konsentrasi komponen A, B dan total gas,
DV = difusivitas fasa gas
DV CT C B 2 DV P PB 2 (untuk gas
N 
'
A ln  ln
zG C B1 RTzG PB1 ideal) 6
Jika PBM = (PB2- PB1)/ ln (PB2/ PB1), maka

DV P PB 2  PB1 DV P PA1  PA 2
N 
'
A 
RTz G PBm RTz G PBm

N  kG ( PA1  PA 2 )
'
A
Difusi pada fasa liquid
dC A
N   DL
'
A
dz

DL = difusivitas fasa liquid


z = jarak pada arah perpindahan massa
CA, CT = konsentrasi molar komponen A, B dan total
gas

N  k L (C A1  C A 2 )
'
A

8
Laju Absorpsi dan koefisien menyeluruh
Tekanan parsial
Interface
gas A
D A
PAG Pada kondisi tunak:

N  kG ( PAG  PAi )  k L (C Ai  C AL )
'
A
PAi E
B

PAe F
Konsentrasi zat A di dlm fasa
cair
CAL CAi CAe

kG dan kL sulit diukur, maka digunakan


N 'A  K G ( PAG  PAe )  K L (C Ae  C AL )
9
KG dan KL adalah koefisien transfer menyeluruh gas dan liquid
Laju Absorpsi dalam fraksi mol
Laju perpindahan massa dapat ditulis:

N  k ( y A  y Ai )  K ( y A  y Ae )
'
A
'
G
'
G

dan

N  k ( x Ai  x A )  K ( x Ae  x A )
'
A
'
L
'
L

10
• HUBUNGAN KESEIMBANGAN ANTAR FASE
• Untuk memprediksi konsenstrasi solut di masing-
masing fase pada keadaan berkeseimbangan, maka
perlu data keseimbangan berdasarkan hasil
eksperimen.
• Variabel-variabel yang mempengaruhi keseimbangan
adalah T, P, dan konsentrasi.
Contoh ekperimen menentukan data keseimbangan:
• Sistem SO2 - udara - air.
• Fase I = udara, fase II = air, sedangkan solut = SO2.
• SO2 , Udara, air dimasukkan dalam tempat tertutup, digoyang
pada P, T tertentu sampai keadaan seimbang tercapai. Keadaan
seimbang ditandai dengan tidak adanya perubahan konsentrasi
terhadap waktu.
• Jadi keadaan keseimbangan tercapai setelah kefua fase
dikontakkan untuk waktu yang cukup lama. Kemudian dianalisis
SO2 di udara (pA) dan SO2 di
• dalam air (XA). Hubungan keseimbangan:
Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel


tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi
Faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel,
semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak
kecepatan difusi semakin tinggi.
2.Ketebalan membran. Semakin tebal membran,
semakin lambat kecepatan difusi.
3.Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin
cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi,
semakin lambat kecepatan difusinya.
5.Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat
pula kecepatan difusinya
MACAM-MACAM DIFUSI

• Difusi cair
Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul cairan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Contoh: ketika kita merendam kedelai dalam air saat pembuatan
tempe. Selama perendaman akan terjadi difusi air dari lingkungan luar
(yang kadar airnya tinggi) ke dalam kedelai (yang kadar airnya rendah)
Difusi padat
• Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan
molekul padatan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.
• Contoh : ketika kita melakukan perendaman buah
dengan larutan gula dalam pembuatan manisan buah.
Selama perendaman selain terjadi difusi air dari
lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi
molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah.
Difusi gas
• Dikatakan difusi gas jika terjadi perpindahan molekul
gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
• Contoh : yaitu difusi O2 pada pengemas plastik.
• Ketika kita menggunakan pengemas plastik untuk
membungkus suatu bahan, maka selama
penyimpanan akan terjadi difusi oksigen dan uap air
dari lingkungan luar ke dalam plastik pengemas.
Jumlah oksigen dan uap air yang dapat masuk ke
dalam plastik pengemas bervariasi tergantung
permeabilitas dari plastik pengemas tersebut.
Semakin banyak jumlah oksigen dan uap air yang
dapat masuk ke dalam plastik pengemas berarti
kualitas plastik pengemasnya semakin buruk. Disini,
difusi oksigen merupakan difusi gas dan difusi uap air
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,
yaitu:
• Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin
cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi
semakin tinggi.
• Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi.
• Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat
kecepatan difusinya.
• Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin
lambat kecepatan difusinya.
• Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat
pula kecepatan difusinya
MEKANISME DIFUSI

Difusi vacancy dan difusi interstitial.


Difusi Vacancy adalah mekanisme perpindahan
atom karena ada kekosongan tempat. Kekosongan
ini akan diisi oleh atom yang lain.
Difusi interstitial adalah mekanisme perpindahan atom
karena gerakan atom yang terjadi di dalam rongga atom.
Difusi gas

NA dy A
= yA (NA + NB) - c DAB
dZ
NB = yB (NA + NB) - c DBA dy B

dZ

Diffusi equivalent berlawanan arah NB = - NA


dy A
NA = -cDBA
dZ
Diffusi A melalui B stagnan NB = 0
dy A
NA = yA (NA) – cDAB
dZ

PA P DAB dPA
 NA 
P RT P dZ

 PA  DAB dPA
N A 1   
 P RT dZ

P
D AB A 2 dPA
N A  dZ   P
RT PA1 P  PA

P  PA 2 DAB P
NA 
D AB
RTZ
Ln
P  PA1
atau PA1  PA2 
RT Z PBM
Contoh
Gas NH3 berdiffusi melalui pipa seragam
sepanjang 0.1 m yang mengandung N2 pada tek.
1,0132 x 105 Pa dan 298 K. Pada titik 1, PA1 =
1.013 x 104 Pa dan pada titik 2, PA2 = 0.507 x 104
Pa. Diffusivitas DAB = 0.23 x 10-4 m2/s.
• Hitung JA pada keadaan steady
• Hitung JB
Penyelesaian :

D
J A  AB
PA1  PA2  
0.23 x10 1.013 x10
4
 0.507 x 10 4
4

RT Z 2  Z1  8314 2980.1 
kgmole
= 4.7 x 10 -7
s.m2

JB =

D BA PB 1  PB2 
RT Z 2  Z1 
PB1= P – PA1 = 1.013 x 105 – 1.013 x 104
= 9 . 119 x 104 Pa
PB2= P – PA2 = 1.013 x 105 – 0.507 x 104
= 9 . 625 x 104 Pa

JB 

0.23 x 10 4 9.119 x 10 4  9.625 x 10 4 
8314 2980.1  0 
= -4.7 x 10-7
Contoh
• Diffusi uap air melalui udara stagnan
Air dibagian dasar tabung logam berada pada suhu konstan
293 K, tekanan total udara konstan 1.013 x 105 Pa. Air
menguap dan berdiffusi melalui udara didalam tabung
sepanjang 0.1524 m, diffusivity uap air melalui udara adalah
0.25 x 10-4 m2/s. Tekanan ruap air pada 293 adalah 17.54
mmHg = 0.0231 atm.
• Hitung laju penguapan air pada keadan steady ?
DAB P
NA  PA1  PA2 
RT Z PBM

PB1 = P – PA1 = 0.9769 atm

PB2 = P – PA2 = 1 atm

PB 2  PB1 1  0.9769
PBM    0.988 atm  1.001 x 105 Pa
PB 2 1
Ln Ln
PB1 0.9769

0.25 x 104 x 10.023  0  7 kgmole


NA   1.595 x 10 2
0.08206 x 293 x 0.1524 x 0.988 s.m

Anda mungkin juga menyukai