Anda di halaman 1dari 7

NEGARA

KESEJAHTERAAN DAN
JAMINAN SOSIAL
OLEH :ENDAH WINDYANA
2202036099
para perintis kemerdekaan dan para pendiri negara selalu
menyatakan bahwa negara demokratis yang akan didirikan
adalah negara kesejahteraan (welfare state), bukan negara
penjaga malam (nachtwachter staat/night-watchman state).
negara penjaga malam adalah suatu bentuk
pemerintahan demokratis yang hanya mementingkan
penegakan hukum dan keamanan saja (Mantaining
Negara kesejahteraan adalah suatu bentuk
Law and Order). Aliran ini berpendapat bahwa
pemerintahan demokratis yang menegaskan pemerintah sebaiknya tidak ikut campur dalam bidang
bahwa negara bertanggung jawab terhadap perekonomian. Doktrinnya Laissez Faire [Leave it
kesejahteraan rakyat yang minimal, Dapat (economic system) alone], yakni ajaran yang
menyatakan bahwa kesejahteraan rakyat dapat
juga dikatakan bahwanegara kesejahteraan meningkat bila pemerintah tidak ikut campur
mengandung asas kebebasan (liberty), asas mengurusi perekonomian. Semboyannya,
kesetaraan hak (equality) maupun asas “Pemerintahan yang terbaik adalah pemerin- tahan
persahabatan (fra- ternity) atau kebersamaan yang tidak mencampuri urusan perekonomian” (The
least government is the best government). Ideologi
(mutuality). utama negara penjaga malam adalah unsur kapitalisme.
Para tokoh negara penjaga malam adalah penganut

NEGARA faham demokratis yang lebih mementingkan


kebebasan (lib- erty) daripada kesetaraan hak

PENJAGA (equality).Menurut mereka, pemerintah tidak boleh


ikut campur untuk menentukan upah minimum dan

MALAM
mengatur kesehatan para pekerja (intervention in the
form of minimum wages, health protection, or even
compulsory vaccination it was contended is both
immoral in theory and improper in fact).
Konsep welfare state secara singkat dapat

NEGARA
didefinisikan dimana pemerintah dianggap
memegang peranan penting dalam menjamin

KESEJAHTERAN
kesejahteraan bagi setiap warga negaranya. Ciri dasar
konsep Welfare state adalah adanya program asuransi
sosial bagi masyarakat serta adanya program
penjamin kesejahteraan masyarakat.
Dapat dilihat bahwa secara konstitusional maka indonesia
menganut welfare state. Namun, jika dilihat secara realita di
lapangan maka makna kesejahteraan sesungguhnya sesuai dengan
konsep awal welfare state semakin bias. Pasalnya, dari seluruh
Undang-undang maupun pasal yang ada di Indonesia tak jarang
hanya sebatas aturan tertulis yang tidak diimplementasikan secara
penuh. Disinilah tanggung jawab serta peran negara dituntut untuk
menciptakan negara yang sejahtera atau welfare state. (NBP)
Terima Kasih
🌷

Anda mungkin juga menyukai