Anda di halaman 1dari 359

BAHAN KULIAH HUMANIORA

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
1
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 1

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
2
BAB PERTAMA
Rincian Materi Yang Akan di Sajikan
 pengertian filsafat
 filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan
 fokus filsafat ilmu pengetahuan
 manfaat belajar filsafat ilmu pengetahuan
 Peranan Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Ilmu
Pengetahuansarana berfikir ilmu

3
Humaniora, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (
Balai Pustaka:1988), adalah
Ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap
bertujuan membuat manusia lebih manusiawi,
dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Kategori yang tergolong dalam ilmu ini meliputi
antara lain:

4
Filsafat
Hukum
Sejarah
Filologi
Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa)
Kesusastraan
Kesenian
Psikologi
Teknologi

5
PENGERTIAN
FILSAFAT = FALSAFAH

Falsafah berasal dari kata Yunani “philosophia”.


•“Philos” berarti “mencintai” atau “mencari”
•“Sophia” berarti “kebijaksanaan”/
“kebenaran” (wisdom).

Secara harfiah falsafah berarti mencintai


kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab
adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli
filsafah Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan
tentang alam maujud ( tidak nyata) bagaimana
hakikat yang sebenarnya. Sementara
bentuknya sifatnya wujud artinya nyata
6
PENGERTIAN
FILSAFAT

Filsafat: (brsal dr kata yunani kuno=philosophia)


Philos artinya mencari
Shopia artinya kebenaran
Philosophia artinya mencari kebenaran
FILSAFAT adalah ilmu yang mempelajari tentang
pencarian ilmu dengan kebenaran, melibatkan
logika, akal, rasional, logis,qolbu
Sikap bertanya: Sikap Mencinta, mencari
Metode/Cara : Dipandang sebagai sesuatu yang
berawal dari pertanyaan dan berakhir pada
pertanyaan (bertanya secara terus-menerus).

7
HAKIKAT FILSAFAT
Beda antara Filsafat, Dogma & Ideologi:

Dogma & Ideologi (kykinan/tdk ada krguan):


Sifatnya tertutup
Cenderung menganggap kebenaran tertentu sebagai hal
yang tidak bisa dipersoalkan lagi dan diterima begitu
saja.

Filsafat:
Terbuka artinya (selalu mempertanyakan).dan selalu
ada jawaban kebenaran secara rasional

8
FILSAFAT SEBAGAI LANDASAN JATIDIRI
A. Ditinjau dari Landasan Historis
 Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang
cukup panjang sejak kerjaan KUTAI, (KUDUNGGA,
ASYAWARMAN, MULAWARMN, PURNAWARMAN,
PAWARMAN) Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya
bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama ratusan
tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati
dirinya,yang digunakan sebagai filosofi hidup dan
bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia. Yang sekarang kita kenal sebagai
Pancasila dan tiada lain sebagai nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan
kemerdekaan RI yaitu dalam ketatanegaraan RI
dilakukan upaya menyusun rancangan UU
Ketatanegaraan RI dalam sidang BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) digunakan pertama kali istilah Pancasila
oleh Ir. Soekarno dan Moch. Yamin.
B.Sebagai Landasan Kultural sosiologis
Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan
budaya kehidupan bangsa Indonesia dan
menentukan eksistensi bangsa Indonesia.
Selain itu sikap mental, tingkah laku ataupun
amal perbuatan setiap bangsa Indonesia
harus mencerminkan dari sila-sila Pancasila,
karena nilai-nilai budaya Pancasila ada dan
tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.
C. Ditinjau sebagai Landasan Yuridis
Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum
dalam Pembukaan UUD’45. Pancasila adalah
dasar negara RI, hal ini berarti bahwa
Pancasila dipergunakan sebagai dasar hukum
dan pedoman dalam mengatur pemerintahan
dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan
dari semua perundang-undangan di
Indonesia harus berdasarkan Pancasila.
D. Ditinjau sebagai Landasan Philosofis
Falsafah berasal dari kata Yunani
“philosophia”.
• “Philos” berarti “mencintai” atau “mencari”
• “Sophia” berarti “kebijaksanaan”/ “kebenaran”
(wisdom).
Sec harfiah falsafah ara berarti mencintai
kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab
adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli filsafah
Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan tentang
alam maujud ( tidak nyata) bagaimana hakikat
yang sebenarnya. Sementara bentuknya sifatnya
wujud artinya nyata
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 2

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
13
 MENULIS BENTUK LAPORAN
 KETENTUAN TEKNIS
 GAGASAN MENULIS
 BENTUK ARTIKEL ILMIAH
 MATERI BAHAN YANG TELAH DIPELAJARI
 MASUKAN KEDALAM BENTUK TUGAS

14
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 3

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
15
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 3

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
16
 Plato: adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang
asli;
 Aristoteles: adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu matematika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika;
 Al Farabi: Ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakekat yang
sebenarnya;
 Descartes: Kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan
manusia menjadi pokok penyelidikan;
 Immanuel Kant: adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang tercakup di dalam 4 persoalan, yaitu:
 (1) Apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika);
 (2) Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (etika);
 (3) Sampai di manakah harapan kita? (agama);
 (4) Apakah yang dinamakan manusia? (antropologi).

17
Ontologi = telaah tentang kebenaran (hkkat sgla sstu)
Epistemologi = telaah tentang pengetahuan/bgmna ilmu
itu diperoleh.
Ontologi dan epistemologi sering terkait erat.
Metafisika

klaim. Klaim tidak selalu dapat dibuktikan. Klaim tersebut


kembali pada keimanan, suatu ilmu pun kalau diruntut
terus sampai ke hulu, akan mentok pada akhirnya harus
dikembalikan pada iman.
Dalam matematika dimulai dengan aksioma, kemudian
dideduksikan. Aksioma tersebut tidka bisa dibuktikan
kebenarannya. Dalam ilmu ada yang didasarkan pada
aksioma, ada pula dari postulat. Postulat kadang tak perlu
dibuktikan, bisa dibuktikan kemudian.

18
Aksiologi = mmbcrakan kgnaan dr ilmu itu.
 Kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan

manusia
 Kajian tentang nilai khususnya etika

Aksioma = pernyataan yg dapat diterima sbg


kebenaran tanpa pembuktian.
 Pernyataan yang dapat diterima sebagai

kebenaran tanpa pembuktian

19
 LOGIKA: cabang filsafat yang membicarakan tata cara
penarikan kesimpulan yang benar;
 METODOLOGI: cab. Filsafat yang membicarakan
tentang teknik-teknik penelitian atau penyelidikan;
 METAFISIKA: cabang filsafat yang membicarakan
tentang segala sesuatu yang ada;
 ONTOLOGI: cabang filsafat yang membicarakan
tentang asas-asas rasional dari kenyataan (yang ada);

20
 KOSMOLOGI: cabang filsafat yang
membicarakan tentang bagaimanakah
keadaannya sehingga ada asas-asas rasional dari
kenyataan yang teratur itu;
 EPISTEMOLOGI: cabang filsafat yang
membicarakan asal mula, susunan, metode-
metode, dan sahnya pengetahuan;
 BIOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat
yang mempelajari tentang hakikat hidup

21
 KOSMOLOGI: cabang filsafat yang
membicarakan tentang bagaimanakah
keadaannya sehingga ada asas-asas rasional dari
kenyataan yang teratur itu;
 EPISTEMOLOGI: cabang filsafat yang
membicarakan asal mula, susunan, metode-
metode, dan sahnya pengetahuan;
 BIOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat
yang mempelajari tentang hakikat hidup

22
 PSIKOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat yang
membicarakan tentang jiwa;
 ANTROPOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat
yang membicarakan tentang hakikat manusia;
 SOSIOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat yang
membicarakan tentang hakikat masyarakat dan
negara;
 ETIKA: cabang filsafat tentang apa yang baik dan
apa yang buruk;

23
 ESTETIKA: cabang filsafat yang membicarakan
tentang keindahan;
 FILSAFAT AGAMA: cabang filsafat yang
membicarakan tentang hakikat keagamaan.

24
Nilai secara harfiah mengandung arti :
merupakan konsepsi abstak dalam diri manusia mengenai
1. Mana yang benar dan Mana yang salah ( nilai kebenaran),
2. Mana yang indah dan Mana yang buruk (nilai estetis),
3. Mana yang religius dan Mana yang tidak religius ( nilai
agama),
4. Mana yang baik dan Mana yang buruk (nilai moral atau
nilai etis ).
Menurut Prof.Notonegoro :
ada 3 kelompok nilai:
1. Nilai material ; yaitu segala sesuatu wujud yang
berguna bagi umat manusia
2. Nilai vital; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan
aktivitas
3. Nilai kerohanian; yaitu segala sesuatu maujud yang
berguna bagi rohani manusia,terdiri dari:
- nilai kebenaran yang bersumber kepada unsur
akal, logika, budi pekerti manusia
- nilai keindahan, yang bersumber pada unsur hati
nurani manusia
 Nilai religius,merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian
yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber
pada kepercayaan dan keyakinan manusia.
 Nilai kebenaran/nilai moral, yang bersumber pada
unsur kehendak/kemauan manusia.
 Dalam pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan
dalam bentuk norma/kaidah, seperti :
a. Norma agama dengan sanksi agama.
b. Norma kesusilaan dengan sanksi rasa susila
c. Norma sopan santun dengan sanksi sosial,
d. Norma hukum dengan sanksi hukum dari pemerintah
 Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu obyek.
 Didalam nilai terkandung cita-cita, harapan-
harapan,dan keharusan ( das Sollen).
 Nilai sebagai das sollen (normatif) perlu
direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari
yang merupakan fakta.
 Nilai diformulasikan kedalam norma.
 Norma hukum sifatnya memaksa dan dapat
dipaksakan.
.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 4

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM.


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
29
FILSAFAT ILMU
APA ILMU ITU.?

30
ILMU : Adalah pengetahuan yang didapat melalui proses secara
sistemati, dan berdasarkan usia tertentu
PENGETAHUAN : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan
gaib) atau fakta. Yang didapat kapan saja tanpa mengenal waktu
dan usia
ILMU PENGETAHUAN : Kumpulan pengetahuan yang benar
disusun dengan sistematis dan metode untuk mencapai tujuan yang
berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya
 ILMU PENGETAHUAN :
bukan satu, melainkan banyak (plural)
bersifat terbuka (dapat dikritik)
berkaitan dalam memecahkan masalah

31
Filsafat Ilmu Pengetahuan :
Mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan
tertentu secara rasional.logis,yang memperhatikan dan
melibatkan hatinurani

Filsafat Ilmu Pengetahuan :


Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu,
metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar
kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan
kebenaran ilmu tertentu.

32
 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat:
1. LOGIKA ; yaitu mana yang dianggap benar dan
mana yang dianggap salah
2. ETIKA; yaitu Mana yang dianggap baik dan mana
yang dianggap buruk
3. ESTETIKA ; yaitu mana yang termasuk indah dan
mana yang termasuk jelek

33
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang
ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakikat ilmu seperti :
 obyek apa yang ditelaah ilmu?
 Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
 Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya
tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

34
Apa yang ingin diketahui ilmu?
“Obyek penelahaan ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dapat diuji oleh pancaindera manusia” (dsbt ontologi)
ONTOLOGI: membicarakan tentang asas-asas rasional dari
kenyataan (yang ada);

Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan?


Kita sebut epistemologi.
EPISTEMOLOGI: membicarakan asal mula, susunan, metode-
metode, dan sahnya pengetahuan;

35
Utk mdptkan pngthuan ini, maka kita mbuat bbrpa
andaian (asumsi) mngnai obyek2 empirik.
Asumsi ini perlu, sebab pnytaan asumsif inilah yg
mbri arah dan lndasan bg kgtan penelahaan. Sebuah
pngthuan, maka baru dianggap bnr slma kita bisa
mnrima yg dikemukakannya.

36
CONTOH : AMIR SKIT PERUT SDH SEMINGGU...?
 PENDEKATAN ILMIAH : PENDEKATAN NON
ILMIAH
 Cari data di lapangan - pergi kedukun
 Amir makan apa ? - penyembuhan
 Periksa ke dokter - kesimpulan :
 Tes laboratorium Amir kena guna2
tman/msuhnya
 Pengobatan
 Kesimpulan :
Amir Keracunan

PENDEKATAN RELIGIUS :
- Mecari Kiyai/habib/usatz
- Mendoakan
- Iktiar Penyembuhan
- Kurang pendekatan dengan tuhan 37
 FUNGSI ILMU PENGETAHUAN :
 Untuk menerangkan gejala
 Untuk memahami hakekat gejala
 Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
 Untuk mengendalikan gejala

 CIRI ILMU PENGETAHUAN :


 Mempuyai obyek kajian
 Mempunyai metode pendekatan
 Disusun secara sistematis
 Bersifat “universal” (legitimated)
38
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 6

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
39
 Filsafat Ilmu Pngthuan lbh menyoroti bgmna hakikat kgtan
ilmiah itu sebenarnya : di balik (beyond) suatu pnmuan atau
teknologi baru sebenarnya ada apa?;

 yg mndsari seorg ilmuwan mmpu mnghsilkan suatu


pnmuan/pnlitian shngg mmpu mncptakan suatu teori baru
atau ia mncoba mngmbangkan dan mmbangun (rekonstruksi)
teori yg tlh ada ataukah ia mncoba "membongkar” atau
mendekonstruksi teori-teori lama utk diperbaharui
 terfokus pada aspek de jure / hukum suatu ilmu
pengetahuan.

40
 Pertama, kmmpuan mngmati fenomena di sekelilingnya dg cermat
dan akan brguna bgi penelitiannya (pengamatan/observasi) thdp
brbgai gejala atau peristiwa, menemukan data, merumuskan
hipotesis, dan pembuktian teori.
 Kedua, kmmpuan analisis scra kritis, baik scra sintesis
(paduan/cmpuran), komparatif (perbandingan), maupun dialogis
(terbuka utk mndptkan pnjlsan).
 Ketiga, dpt mlhat, mrmalkan/mmprediksi hub antara gejala satu
dengan gejala lainnya scra logis dan kaitan antara gejala satu dan
gejala lainnya scra logis dan sistematis.

 Keempat, mmpu mmcahkan brbgai mslah. scra tuntas dan cermat
atas dasar pertimbangan rasional atau logis.
 Kelima, mmpu mngmbangkan penalaran srta mmpu mlhirkan
kreativitas dlm kgtan ilmiah (spti mncptakan dan mngmbangkan
teori serta teknologi yg tepat bagi masyarakat.

41
 Peran filsafat ilmu sngt pnting artinya bg
prkmbangan dan pnympurnaan ilmu
pngtahuan. Meletakkan kerangka dasar
orientasi dan visi penyelidikan ilmiah, dan
menyediakan landasan2 ontologisme,
epistemologis, dan aksiologis ilmu pd
umumnya. Filsafat ilmu mlkukan kritik thdp
asumsi dan postulat ilmiah srt analisis-kritis ttg
istilah2 teknis yg brlku dlm dunia keilmuan.
Filsafat ilmu jg mjd pengkritik yg sngt
konstruktif thdp sstm krj dan susunan ilmu.

42
 Manusia adalah binatang/ Mahkluk yang
berbicara/berpikir.

 Berbicara/berpikir adalah bertanya.

 Bertanya adalah mencari jawaban.

 Mencari jawaban adalah mencari Kebenaran.

 Mencari kebenaran tentang tuhan, alam dan manusia.

43
 Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi
untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori
suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
 Interaksi antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu

mengandung arti bahwa filsafat ilmu ini tidak dapat


berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu
pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dapat
tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.

44
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 7

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
45
BAB KEempat
Rincian Materi Yang Akan Di Sajikan
 Teori tentang pengetahuan

 pengetahuan dan keyakinan


 sumber pengetahuan : rasionalisme dan empirisme
 kebenaran ilmu
 Masalah kepastian dan falibilisme moderat
 Ilmu, teknologi dan kebudayaan
 Etika keilmuan

46
 Apakah kebenaran itu?
 Jawaban terhadap pertanyaan itu bermacam-macam,
tergantung pada kriteria untuk menentukan
kebenaran.
 Dilihat dari kriteria ini muncullah berbagai teori
kebenaran.
 Di dalam epistemologi ada beberapa teori kebenaran
yang dominan:

47
I. TEORI KOHERENSI/KONSISTENSI
(The Consistence/Coherence Theory of Truth):
1) Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dg
prnyataan2 lainnya yg sdh lbh dhlu dikthui, ditrma dan
diakui sbg benar.
2) Suatu ptsan dianggap bnr apbla mdpt penyaksian
(pembenaran) oleh ptsan2 lainnya yg tdhulu yg sdh dikthui,
ditrma dan diakui benarnya.
Contoh: “Smua mnsia akn mati. Rudi adl sorg mnsia. Id Rudi
pst akan mati.” “Sukarno adalah ayahanda Megawati.
Sukarno mempunyai puteri. Megawati adalah puteri
Sukarno”.

Mahasiswa/i membuat contoh masing masing 8 contoh kalimat


serupa tapi berbeda, dan tidak ada yang sama, di buat dala
kertas selembar kemudian dikumpulkan

48
2. TEORI KORESPONDENSI
(The Correspondence Theory of Thruth):
Kebenaran adalah kesesuaian antara pernya-taan
tentang sesuatu dengan kenyataan sesu-atu itu
sendiri.
Contoh :
Semua besi bila dipanaskan akan memuai.
Jakarta adalah ibukota negara RI
Pancasila adalah dasar negara RI

49
3. TEORI PRAGMATIS
(The Pragmatic Theory of Truth):
Mnrut teori ini sstu prnytaan/pmkiran diktkan bnr
apbla dpt mndtangkan manfaat/kgnaan pd bnyk org.
Apbla sstu itu brnfaat bg mnsia brti sstu itu benar.
Contoh :
Prnytaan “Smua besi bl dipnaskan akn memuai”
mpnyai kbnaran pragmatis bg tukang pandai
besi/pabrik utk mengolah besi shgg mjd alat2 yg
brmfaat bg mnsia.

50
A.PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN
 Pngthuan adl infrmsi yg dikthui/disadari olh mnsia, atau
pngthuan adl brbgai gejala yg ditmui&diprleh mnsia mllui
pengamatan indrawi.
 Keyakinan adl suatu sikap yg ditnjkkan mnsia saat dia mrsa
cukup tahu&menyimpulkan bhw dirinya tlh mncpai
kebenaran.
Ada dua istilah yang berhubungan dengan keyakinan dan
pengetahuan :
1. Magic power- (kekuatan magis) –> fenomena kktan gaib.
Orang yang lebih percaya pada sesuatu yang aneh (krn tdk
tahu sbbnya) sbg kktan magis
2. Naturalisme, berarti sesuatu yang alami.

51
B.SUMBER PENGETAHUAN RASIONALISME DAN
EMPIRISME
1. Rasionalisme.
Rasionalisme adl bhw hny dg mnggnkan prosedur tttu dr
akal saja bs sampai pd pngthuan yg sbnarnya, yaitu pngthuan
yg tdk mngkn salah. Mnrut kaum rasionalis, smbr pngthuan,
adl akal budi manusia. Olh krn itu, konsekuensinya adl kaum
rasionalis menolak anggapan bhw ssorg bs mnmukan
pngthuan mllui pancaindra.
2.Empirisisme
Empirisisme adl paham filosofis yg mngtkan bhw smbr
stu2nya bg pngthuan mnsia adl pnglaman. Utk bs smpai pd
pngthuan yg bnr, mnrutnya adl data dan fakta yg ditngkap
oleh pancaindra.

52
C.KEBENARAN ILMIAH/ILMU
Kebenaran ilmiah mrpkan sstu yg krusial dlm khdpan
ini. Bgtu pla dlm bdng pnddkan tdk mngkn sorg guru
mlkkan pnddkan, dan pngjaran thdp psrta didik jk tdk
mykini sebuah kebenaran.
D.MSLH KPSTIAN ILMU/ILMIAH DAN FALIBILISME
MODERAT
Ilmu pngthuan tdk akn prnh mbrikan suatu formulasi
final&absolute ttg slruh universum. Pngkuan ini dlm
filsafat ilmu pngthuan dsb falibilisme. Falibilisme tdk
brti bhw ilmu pngthuan slh sm skli, mlainkan bhw
ilmuwan hrs brsikap kritis thdp apa yg sdh dicapainya.

53
Dimulai dari proses:
 Mengamati

 Membedakan (memilah)

 Memilih

 Melakukan percobaan

 Mengembangkan.
A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Menurut kamus bahasa Indonesia :
 Gabungan berbagai pengetahuan yang disusun

secara logis dan bersistem dengan


memperhitungkan sebab dan akibat.

55
 Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
 Teknologi adalah
(1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
(2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia
 Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan
erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering)
 Ada satu konsep penting tentang pengertian teknologi ialah
kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan.
 Kebudayaan adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
 Pengertian kebudayaan Menurut Para Ahli :

Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.
M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi
bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan
kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan
warisan sosial.

Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalamrangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 8

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
59
PENGERTIAN
ILMUPENGETAHUAN,TEKNOLOGIDAN
KEBUDAYAAN

- Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber pada rasio


dan fakta, karena rasio dianggap sebagai sumber
kebenaran dan mengembangkan faham rasionalisme.

- Sedangkan fakta itu sendiri berupa tertangkap lewat


pengalaman manusia sehingga menghasilkan paham
yang disebut empirisme dimana empiris itu berarti
“pengalaman seseorang”
Ilmu sebagai landasan dalam penciptaan teknologi

Teknologi berperan dalam pengembangan ilmu


.
peranan ilmu dalam teknologi juga sebagai asas
moral dalam penciptaan dan
penerapan teknologi.

Beberapa tingkatan dalam pengembangan

ilmu dan teknologi, yaitu invention,


discovery, innovation dan development
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 9

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
63
 Perkembangan ilmu dalam satu masyarakat tergantung
dari kondisi kebudayaan masyarakat tesebut, dan juga
perkembangan ilmu akan mempengaruhi
berkembangnya kebudaayaan masyarakat.
 Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak
perkembangan ilmu dalam satu masyarakat tergantung
dari kondisi budaya masyarakat tesebut, dan juga
perkembangan ilmu akan mempengaruhi
berkembangnya budaya masyarakat
 Sama halnya dengan ilmu, teknologipun menjadi
bagian dari kebudayaan bahkan teknologi itu adalah
kebudayaan kebendaan.
 Sumbangan kebudayaan terhadap teknologi yaitu
kebudayaaan memberikan pengaruh terhadap
terciptanya teknologi.
Etika dapat diartikan sebagai aturan normatif yang
mengatur tentang apa yang boleh atau tidak boleh
dilakukan seseorang di dalam suatu lingkungan sosial
tertentu
Etika Kampus - mengatur perilaku komunitas kampus (
maha-siswa, dosen, pimpinan, staf karyawan ) tentang
apa yang boleh atau tidak boleh dilakukannya di
lingkungan kampus
# Etika Perilaku -- berlaku norma-norma sosial pada
umumnya
# Etika Keilmuan – berlaku norma-norma keilmuan
( ilmiah ) yang secara spesifik teruntuk bagi komunitas
ilmiah

67
 Mngtur prbtan mnsia, apa yg bLh dan tdk blh
dilkkannya;
 Mmbntengi mnsia dr upaya mlnggar
disiplin/atran yg brlku;
 Mmtivasi mnsia utk mlkkan prbtan yg
bnar/baik dan mnghindar dr prbtan yg
slh/bruk;
 Mnmbuhkan kesadaran kpd mnsia akn
makna prbtannya dan konsekwensi/akibat
dr apa yg tlh diperbuatnya’dan
 Mnguhkan hak dan kwjban ssorg dlm
pergaulan sosialnya. 68
# Ilmu-Ilmu Sosial
1. Kompetensi Profesi ( Professional Competence )
- mmtivasi dri trus-mnerus utk mprthankan tngkat
kinerja yg tertinggi;
- mngkui akan ktrbatasan keahliannya;dan
- mmlih hnya mlkkan tgs yg ssuai dg pnddkan, pltihan
dan pengalamannya.
2. Integritas Diri ( Integrity )

- brsikap jjr, adil, sling mnghrgai dlm mjlnkan


aktivitas profesionalnya : dlm pnltian, pngjaran,
praktek dan pelayanan
69
- tdk blh mlkkan tndkan yg bs mbhyakan profesi dirinya atau
profesi orang lain;dan
- dlm mlksnakan perannya sedapat mngkn bs mmbngkitkan rsa
prcya dan kykinan yg dlm dan
tdk mbuat prnytaan yg plsu, salah, dan curang.
3. Tanggungjawab Profesi dan Keilmuan ( Professional and
Scientific Responsibility )
- ptuh pd standar profesi dan keilmuan yg trtnggi;
- sadar bhw mrk trikat pd sbuah komunitas dan hrs sling
mnghrgai kndati mrk brbda teori;dan
- menyadari adanya penilaian publik thd sosiologi dan ikatan
perilaku etisnya masing-masing tetapi rasa saling percaya harus
tetap ada
70
4. Menghormati Hak-Hak, Martabat dan Perbedaan Orang
Lain ( Respect for People’s Rights, Dignity and Diversity
)
- mbrikan respek kpd hak2, mrtbat&nilai org lain;
- brsha mnghpus bias dlm mjlnkan profesinya&tdk
mentoleransi stiap bntk diskriminasi usia, gender, ras,
etnis, asal negara, agama, seks, ktdkmmpuan, kshtan,
status perkawinan, dan orangtua;
- peka thdp prbdaan budaya, individu dan peran dlm
mlyni, mngjar&mngkji klmpok org dg pelbagai
karakteristik;dan
- mngkui hak2 org lain utk mmgang teguh nilai, sikap dan
pndpat yg brbda dengannya.

71
5. Tanggungjawab Sosial (Social Responsibility )
- mnydari akan tnggngjwab profesi dan keilmuannya kpd masy
dimna mrk hdp dan bekerja;
- mmhami masy-nya dan mnggnkan pngthuannya demi
kebaikan publik;dan
- ktka mlkkan penelitian, mrk brsha mmjukan ilmu
administrasi dan diperuntukkan bagi kepentingan melayani
publik

72
 Antara ilmu, teknologi, kebudayaan dan etika keempatnya
mmliki keterkaitan yakni :
 Ilmu, teknologi, kebudayaan dan etika semuanya
dikembangkan mnsia, dan jg keempatnya mbrikan sumbangan
yg brti thdp kdpan mnsia srta bgmna mmproleh dan
mnrpkannya dlm khdpan mnsia.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 11

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
74
BAB KETIGA
Rincian Materi Yang Akan di Sajikan
 Metode ilmu pengetahuan

 Metode ilmiah
 Metode induksi dan dekduksi
 Hukum dan Teori Ilmiah

75
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH &
PENELITIAN
Apakah “Metode Ilmiah”
itu ?
Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan
pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur
logis yang terdiri atas tahapan kerja :
 adanya kebutuhan obyektif
 perumusan masalah
 pengumpulan teori
 perumusan hipotesis
 pengumpulan data/informasi/fakta
 analisis data
 penarikan kesimpulan
 disebut daur logico-hypothetico-
verifikatif
76
ILMU PENGETAHUAN, METODE
ILMIAH & PENELITIAN
Sifat Metode Ilmiah :
 Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
 Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
 Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola Pikir dalam Metode Ilmiah :
 Induktif
Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat
khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat umum
 Deduktif
Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
menjadi kasus yang bersifat khusus
77
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN

Contoh sederhana :
Induktif :
Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus)
Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum)
Deduktif :
Semua manusia akan mati (umum)
Aris adalah manusia (khusus)
Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)

78
Metode Ilmiah Mengikat

1 . Objektif → Kesesuaian dan kebenaran yang


dibuktikan dengan empiris
2 . Metodik → Pengetahuan diperoleh dengan cara
tertentu dan terukur
3 .Sistematik → Tersusun dalam suatu sistem tidak
berdiri sendiri , sehingga merupakan satu
kesatuan
4 . Berlaku umum → Dapat dilakukan dan
diketahui semua orang jika mengikuti ketentuan
yang sama
Kriteria metode ilmiah
1 . Berdasarkan fakta
2 . Bebas dari prasangka
3 . Menggunakan prinsip2 analisis
4 . Menggunakan hipotesis
5 . Menggunakan ukuran objektif
6 . Menggunakan teknik kuantitatif
Langkah-langkah metode ilmiah

1 . Penentuan dan perumusan masalah


2 . Penyusunan kerangka berpikir
3 . Pengajuan hipotesis
4 . Pengujian hipotesis
5 . Penarikan kesimpulan
Keunggulan dan keterbatasan metode
ilmiah

1 . Keunggulan
Melahirkan sikap ilmiah yang terpuji
a . Kebenaran ilmu tidak absolut mendorong
belajar ilmu terus menerus
b . Mencintai kebenaran yang objektif
c . Tidak mudah percaya pada tahayul atau
peruntungan semata
d . Membimbing rasa ingin tahu
e . Tidak berfikir secara prasangka
f . Metode ilmiah membimbing kita tidak
begitu sajapercaya tanpa bukti nyata
g .Membimbing kita selalu bersikap optimis

2 . Keterbatasan
Karena data yang disimpulkan dari
datailmiah
padahal panca indera kita terbatas , maka
pengamatan harus lebih hati –hati supaya
tidak
keliru , maka kebenaran ilmiah sifatnya
Tentatif
Yang Berperan dalam pengembangan ilmu
1 . Bahasa
Mnsia dibri kmpuan brbhsa yg tdk dipunyai makhluk lain .
Dr kempuan inilah kmpuan brpkir dan ilmiah berjalan.
2 . Logika
Logika/pnlaran mrpkan suatu proses brpkir yg mbdakan
pengetahuan.
3 . Matematika
Mrpkan bhsa yg mlmbangkan srngkaian makna&prnytaan yg
ingin kt smpaikan, brpa simbol.
4 . Statistika
Memudahkan kita dalam penarikan kesimpulan
Berkat bantuan matematika , logika :
1. Hipoerates (150 SM) dpt mnghitung jarak bumi
ke bulan;
2. Capernicub mengemukakan konsep
heliosentris (matahari sebagai pusat)
3. Phytagoras mengadakan perhitungan terhadap
benda benda berbentuk segitiga
4. Galileo galilei berjasa dalam menetapkan
hukum lintasan peluru , gerak dan percepatan

Sekarang hampir semua aspek kehidupan


dipengaruhi matematika
Hukum ilmiah
 Hukum ilmiah adl suatu prnytaan fakta yg brtjuan utk
mnggmbarkan kjdian/kjdian2 dg term yg jelas.
Biasanya diterima secara benar dan universal. Hukum
Ilmiah mnggmbarkan tp tdk mnjlaskannya. Utk
mbakan antra hkm dan teori adl bhw hukum tdk
mjlaskan mngpa. Contohnya adl : hukum gravitasi
Newton. Dia bisa memprediksi sifat benda jatuh tapi
tidak menjelaskan kenapa.

86
Hipotesis
 Adl prkiraan kaum trplajar mngnai observasi.

Hipotesis adl ide atau preposisi yg bs dites dg


observasi/eksperimen. Biasanya hipotesis bs di
dkung/disngkal mllui eksperimen dan
observasi, Hipotesis bs dibktikan salah, tp tdk
bs dibktikan benar. Agar bs mjd ilmiah
hipotesis hrslah Falsifiable, artinya hrs bs
dibktikan salah.

87
Teori
 Teori ilmiah merangkum hipotesis2 yg tlh

didkung dg tes yg brlang2. Teori valid selama


tdk ada bukti yg melawannya. Krn itu teori bs
dibktikan salah. Teori jg bs diktkan hipotesis
yg diterima. Jerry Wilson mnytakan bhw
prbdaan trbsar antra hukum dan teori adl bhw
teori lbh komplek dan dinamis. Hukum
menggambarkan sebuah aksi, sementara teori
menjelaskan seluruh grup atau fenomena
terkait.

88
Beberapa Hukum dan Teori
hukum Archimedes
hukum Boyle
hukum Newton
hukum Snellius
hukum Mendel
hukum Bernoulli
hukum Pascal
hukum Ohm

teori gravitasi
teori relativitas
teori kinetika (dinamika) gas
teori kuantum
teori elektromagnetik
teori ion
teori Maslow

Hery@File.Com
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 12

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
90
SUB BAB KE-tujuh
Rincian Materi Yang Akan Di Sajikan
 Ilmu pengetahuan dan masyarakat

 ilmu pengetahuan dan life- world


 ilmu pengetahuan dan politik
 masalah bebas nilai dalam ilmu pengetahuan

91
 C.P. Snow dlm bukunya The Two Culture, prbdaan
antra dunia ilmu pngthuan dan life-world adalah,
dunia ilmu pngthuan adalah dunia fakta,
sdngkan life-world mnckup pnglaman subjektif-
praktis mnsia ktka ia lahir, hidup dan mati, pnglman
cinta dan kbncian, hrpan dan putus asa, pndritaan
dan kgmbiraan, kbdohan dan kbjksanaan. Dunia
ilmu pngthuan adalah dunia objektif, universal,
rasional, sdngkan life-world adalah dunia shri2 yg
subjektif, praktis, dan situasional.

92
 Ilmu pngthuan mnwarkan cr krj rasional.
Prinsip kausalitas mslnya mjd prinsip rasional
dr ilmu pngthuan. Smntara itu kt jg tdk bs
mlpskan diri dr dunia shri2 dan tradisi dg sgla
mcm bntk kprcyaan dan prakteknya. Ilmu
pngthuan mrpkan produk dr kbdyaan
enlightenment, pencerahan. Dampak ilmu
pngthuan thdp life-world masy adalah dampak
intelektual langsung, terutama prbhan cr
pndang tradisional thdp realitas. Dampak tdk
lngsung, mllui mediasi teknik2 ilmiah trtama
teknik2 produksi dan organisasi sosial.

93
DAMPAK INTELEKTUAL
Pnlitian antropologi mbuat kt sdar akn bnyaknya
kprcyaan tak brdsar yg mpngaruhi khdpan masy
tradisional. Penyakit dianggap brkaitan dg sihir,
panen gagal dianggap krn dewa marah atau ulah
setan jahat.
 Itu smua mndakan bhw mnsia mbtuhkan wkt sngt
lma utk mngbah cr pndang itu. Satu per satu
gejala2 alam ditrngkan dg ilmu pngthuan. Gejala
alam prtma yg mlpskan diri dr cngkraman
takhayul dg diterngkan ilmu pngthuan adl
gerhana (Thurkydides). Bgtu jg dg mslah komet,
yg sblmnya dilht sbg bkti kemurkaan thn atau
tanda nasib bruk ssorg, skrg mlai ditrngkan dg
hukum gravitasi.

94
WATAK INTELKTUAL
 Stiap org mngmbangkan diri ssuai dg tnttan masy
ilmiah pd umumnya, yaitu taat pd rasio. Ciri-ciri
watak intelektual adl adanya
 (1). keinginan utk mngthui fakta2 pnting dan
keengganan utk mnytujui ilusi2 yg mnynangkan
(yg disjikan olh ajran2 yg fanatik&dukun2).
 (2). Skp ilmiah yg lain adl mnjnjung tinggi
ktrbkaan.
 (3). Ilmu pngthuan sllu didsrkan pd pngmatan.
Ilmu pngthuan dpt mncptakan suatu masy
yg enlightened, hny bl masy itu mngkuti
rasionalitas ilmu pngthuan yg taat pd rasio.

95
Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pngtahuan (Science)
 Adklanya diprsoalkan apkah ilmu pltik
mrpkan suatu ilmu pngthuan (science) atau tdk,
dan disangsikan apkah ilmu pltik mmnuhi
syarat sbg ilmu pngthuan. Soal ini menblkan
prtnyaan : apkah yg dinmakan ilmu pngthuan
(science) itu? Karakteristik ilmu pngthuan
(science) ialah tntangan utk mngji hipotesis
mllui eksperimen yg dpt dilkkan dlm kdaan
terkontrol (controlled circumstances) mislnya
laboratorium. Brdsarkan eksperimen2 itu
ilmu2 eksakta dpt mnmukan hukum2 yg dpt
diuji kebenarannya.

96
DEFINISI ILMU POLITIK
 Ilmu politik adl ilmu yg mpljari politik atau politics atau
kepolitikan. Politik adl usha mnggapai khdpan yg baik. Di
Indo kt teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang
Yunani Kuno trtama Plato dan Aristoteles mnmakannya
sbg en dam onia atau the good life. Scra etimologis politik
brsal dr bhsa Yunani ”polis” yg brti kota yg brstatus
negara. Scra umum istilah politik dpt diartikan brbgai
mcm kgtan dlm suatu negara yg mnyagkut proses
mntukan tjuan2 dr sstm itu dan mlksnakan tjuan2 itu.

97
Bebas nilai adl tuntutan agar ilmu pngthuan
dikmbangkan hnya brdsarkan pd ilmu pngthuan sj dan
tdk bleh dikmbangkan brdsarkan prtimbangan lain di
luar ilmu pngtahuan.Tujuannya agar ilmu pngthuan
tdk mengalami distorsi atau tunduk kpd ilmu yg lain
dan dpt brkmbang secara autonom. Tuntutan bebas
nilai bersifat tdk mutlak, krn ilmu pngthuan sndiri
hrs tetap peduli pd nilai kbnaran dan nilai kejujuran.
 Trdpat dua konteks bebas nilai dlm ilmu pngthuan,
yakni context of discovery dan context of
justification. Context of discovery mrpkan konteks
dimna ilmu pngthuan ditmukan, Dlm konteks ini
ilmu pngthuan tdk bebas nilai. Bnyk pnmuan ilmu
pngthuan diltarblkangi oleh nilai2 diluar ilmu
pngthuan. Sdngkan dlm context of justification, yaitu
konteks pengujian ilmiah thdp hsl pnlitian dan kgtan
ilmiah, ilmu pngthuan hrs bebas nilai. Hny kbnaran
data, fakta, dan keabsahan metode ilmiah yang
diperhitungkan.

99
“Bagaimana dengan hasil penelitian ilmiah
yang telah terbukti kebenarannya berdasarkan
kriteria ilmiah murni, tetapi ternyata dianggap
bertentangan dengan nilai moral dan religius
tertentu ..... ?

100
Contoh Nyata :
 pembuatan bom nuklir “Project Manhattan” yang digelar
oleh Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Proyek
ini mempekerjakan lebih dari 130.000 orang dan hampir
menghabiskan US$ 2 milyar. Proyek Manhattan
menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari
tiga bom nuklir pada tahun 1945. Yang pertama
menggunakan Plutonium yang diproduksi di Hanford,
dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama
dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Yang kedua
adalah bom Uranium yang disebut juga Little Boy,
diledakkan pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota
Hirosima, Jepang. Yang ketiga adalah bom Plutonium
yang disebut juga Fat Man, diledakkan di Nagasaki,
Jepang, pada tanggal 9 Agustus 1945.
101
 Dalam context of justification, penemuan ini
telah terbukti kebenarannya berdasarkan
kriteria ilmia rnurni. Hasil ini sah secara
ilmiah dan tidak dapat ditolak. Namun dalam
context of dicovery, pembuatan bom nuklir
ini bertentangan dengan nilai moral dan
religius.

102
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 15

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
103
BAB KE delapan (8)
BAHAN YANG AKAN
DISAJIKAN

104
 Etika, Moral dan Etiket
 Amoral dan Imoral
 Etika Sbg cabang Filsafat
 Nilai, Moral, Hukum dan agama
 Hak dan Kewajiban

105
 PENGERTIAN ETIKA
Diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan
dan keburukan dalam hidup manusia khususnya
perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak
dengan didasari pikiran yang jernih dengan
pertimbangan perasaan".
 Mnrut para ahli, etika tdk lain adl atran prilaku,
adat kebiasaan mnsia dlm prgaulan antara
ssmanya dan menegaskan mna yg bnar dan
mna yg buruk.

106
ETIKA DALAM ISLAM
Dlm Islam Etika dsb akhlak. Berasal dari bahasa
Arab al-akhlak yg mrpkan bntuk jamak dri al-
khuluq yg brti budi pkrti, tabiat atau watak yg
tercantum dlm al-qur’an sbg konsideran.
(Pertimbangan yg mjd dasar penetapan
keputusan, peraturan)
“ Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas
budi pekerti yang agung” ( Q.S Al-Qalam: 4 )

107
ADA 3 JENIS MAKNA ETIKA (K. BERTENS)

1. Etika  Nilai atau norma yg mjdi pegangan


individu/masyarakat dalam mengatur
tingkahlaku/sikap
2. Etika  Kumpulan Azas, Nilai moral (Kode Etik)
3. Etika  Ilmu tentang baik dan buruk (Filsafat
Moral)

 Nilai (KUBI)  Harga, angka/skor, kadar, mutu,


kualitas, sft yg pnting, keadaan
yg bermanfaat
108
 PENGERTIAN MORAL
Moral mrpkan pngthuan yg mnyngkut budi
pekerti mnsia yg beradab. Moral jg brti ajran yg
baik dan buruk prbtan dan kelakuan (akhlak).
 Moral scr etimologis brsal dri bhsa latin Mores,
bntuk plural dri Mos yg brti kesusilaan, tabiat
atau kelakuan.
 Dlm (KUBI) dri W.J.S Poerwodarminto dijlaskan
bhw moral adl ajran ttg baik-buruk dr perbuatan.
 Moral scra terminologis adl suatu istilah yg
dignakan utk mntukan btas2 dr sifat, perangai,
khndak, pdpt/prbtan yg scra layak dpt diktakan
benar–salah, dan baik-buruk.
109
KESIMPULAN : JADI ETIKA DAN MORAL.......?

Bila kita mbndingkan dg arti kata ‘etika’, maka


secara etimologis, kata ’etika’ sama dg kata ‘moral’
krn kedua kata tsb sma2 mpnyai arti yaitu
kebiasaan,adat. Dg kata lain, kalau arti kata ’moral’
sama dg kata ‘etika’, mka rumusan arti kata ‘moral’
adl nilai2 dan norma2 yg mjd pegangan bg ssorg
atau suatu klmpok dlm mngtur tngkahlkunya.
Sdngkan yg mbdakan hny bahasa asalnya sja yaitu
‘etika’ brsal dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari
bahasa Latin.

110
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 14
ETIKET
DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd
0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
111
 PENGERTIAN ETIKET
Etiket adl tata cara dlm masyarakat, sopan dlm
mmlihara hub baik antara sesama manusia. Arti
etiket disini sma dg adat kebiasaan, yaitu sesuatu
yg diknal, diktahui dan diulang-ulangi srt mjd
kbiasaan dlm masy, brpa kata2 atau mcam2
bntuk prbtan mnsia dlm berinteraktif dg mnsia
lainnya.

112
 Etika
 Etika tdk trbtas pd cra mlkkan sebuah prbtan,
etika mbri norma ttg prbtan itu sendiri.
 Etika sllu brlku walaupun tdk ada org lain.

Etika jauh lbh absolut. Printah sprti “jangan
berbohong”, “jangan mencuri” mrpkan prinsip
etika yg tdk dpt ditawar-tawar

113
 Etiket
 Etiket mnyngkut cra mlkkan prbtan mnsia. Etiket
mnjukkan cra yg tpat artinya cra yg dihrapkan
srt ditntukan dlm sebuah kalangan tertentu.
 Etiket hny brlku utk prgaulan. Etiket bersifat
relatif. Yg dianggap tdk sopan dlm sebuah
kebudayaan, dpt sja dianggap sopan dlm
kebudayaan lain.
 Etiket hny mmandang mnsia dr sgi lahiriah sj.

114
 Etika dan etiket mnyngkut prlaku mnsia. Istilah
tsb dipkai mngenai mnsia sj tdk mngenai
binatang.
 Kedua-duanya mngtur prlaku mnsia scra
normatif artinya mbri norma bg prlaku mnsia
dan dg dmkian mnytakan apa yg hrs dilkkan
dan apa yg tdk blh dilkkan. Justru krn sifatnya
normatif mka kedua istilah tsb sering
dicampuradukkan.

115
PENGERTIAN AMORAL
Amoral adl sbuah tndakan tdk bermoral yg
dilkukan olh ssorg krn kurangnya pngtahuan,
mmliki kelainan atau belum cukup umur.
PENGERTIAN IMMORAL
Immoral adl tndakan tdk bermoral yg dilkukan olh
ssorg walaupun org tsb sdh tahu bhw hal tsb mmg
salah dan tetap melakukannya.

116
PENGERTIAN AMORAL
Amoral adl sbuah tndakan tdk bermoral yg
dilkukan olh ssorg krn kurangnya pngtahuan,
mmliki kelainan atau belum cukup umur.
PENGERTIAN IMMORAL
Immoral adl tndakan tdk bermoral yg dilkukan olh
ssorg walaupun org tsb sdh tahu bhw hal tsb mmg
salah dan tetap melakukannya.

117
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 15
ETIKET
DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd
0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
118
KENAPA ETIKA
DIKATAKAN
SEBAGAI CABANG
FILSAFAT ......?
119
PENGERTIAN AMORAL
Amoral adl sbuah tndakan tdk bermoral yg
dilkukan olh ssorg krn kurangnya pngtahuan,
mmliki kelainan atau belum cukup umur.
PENGERTIAN IMMORAL
Immoral adl tndakan tdk bermoral yg dilkukan olh
ssorg walaupun org tsb sdh tahu bhw hal tsb mmg
salah dan tetap melakukannya.

120
 Etika mrpkan cbg filsafat
 Etika mrpkan cbg filsafat yg brbicara ttg
tndakan (praxis) mnsia.
 Etika tdk mpersoalkan kdaan mnsia, ttpi
mpersoalkan bgmna mnsia hrs brtindak.
Tindakan mnsia dittukan olh brbagai norma.
 Etika adl cabang dr filsafat yg mbcarakan ttg
nilai baik-buruk. Etika dsb jg Filsafat Moral.
Etika mbcarakan ttg prtmbangan2 ttg tndakan2
baik buruk, susila tdk susila dlm hub antar
manusia.
 W. Lillie MNGTKAN: ETIKA SBG ILMU
PNGTAHUAN NORMATIF BRTGAS
MBRIKAN PRTIMBANGAN TTG PRLAKU
MNSIA DLM MASY, APAKAH BAIK ATAU
BURUK, BENAR ATAU SALAH.

122
 Etika sbg filsafat, brti mncari ktrangan yg bnar,
mncari ukuran2 yg baik dan yg buruk bg tngkah
laku mnsia. Srta mncari norma2, ukuran2 mna
baik&buruk/tndakan mnkah yg pling dianggap
baik. Dlm filsafat, mslh baik dan buruk,
dibicarakan dlm etika. Jd Tugas etika tdk lain
brsha utk hal yg baik dan yg diktkan buruk.
Sdngkan tujuan etika, agr stiap mnsia
mngtahui&mjlankan perilaku, sbb perilaku yg
baik bkn sj bg dirinya sj, ttpi jg pnting bg org lain,
masy, bangsa dan Negara, dan yg trpnting bg
TYME.
123
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 17

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
124
NILAI, MORAL/etika,
AGAMA, hukum dan hati
nurani
APA SIH,KAITANNYA...?

125
Definisi Nilai
 Nilai mrpkan sstu yg diyakini kbnrannya dan

mndorong org utk mwjudkannya. Nilai mrpkan


sstu yg mmungkinkan individu/klmpok sosial
mbuat kptsan mngenai apa yg dibtuhkan/sbg
suatu yg ingin dicapai. (Lht Deifinisi etika/moral
pd bhsan sebelumnya).
 Nilai mrpkan sstu yg baik, sstu yg menarik, sstu

yg dicari, sstu yg mnynangkan, sstu yg disukai,


sstu yg diinginkan. Mnrut filsuf Jerman Hang
Jones nilai adl the addressee of a yes, sstu yg
ditjukan dg kta, dan sstu yg kt iyakan (setujui).
126
 Menyenangkan (pleasant)

 Berguna (useful)

 Memuaskan (Satisfying)

 Menguntungkan (Profitable)

 Menarik (interseting)

 Keyakinan (Belief)
1. Menurut Prof. Notonagoro
NILAI MATERIAL
adl segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
Ex : pangan, papan, sandang, dll
NILAI VITAL
adl segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Ex : api, air, dll
NILAI KEROHANIAN
adl segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
a. Nilai kebenaran ( RATIO )
bersumber pada unsur akal manusia
b. Nilai keindahan (ESTETIKA)
bersumber pada perasaan manusia
c. Nilai moral ( ETIKA )
bersumber pada kehendak atau kemauan
d. Nilai Ketuhanan (RELIGIUS)
nilai yg tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi.
Pengertian Agama
Sistem atau prinsip kprcayaan kpd adanya
kekuasaan mngatur yg brsifat luar biasa yg berisi
norma2/prtran yg menata bgmna cra mnsia
bhubungan dg TYME dan bgmna mnsia hdp yg
brklanjutan sampai ssdh mnsia itu mti.

130
HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN MORAL
 Nilai mrpkan ttnan tttu/kriteria di dlm diri individu yg

dijdikan dasar utk mengevaluasi suatu sistem.


Sdngkan Moral mrpkan ttnan prilaku yg mmuat nilai2
tttu utk dilkukan individu dlm hbngannya dg objek,
individu, klmpok/masy. Jd dpt ditarik benang merah
bhw nilai mrpkan dasar prtimbangan bg individu utk
mlkkan sstu, utk mwjudkan nilai moral/prilaku yg
shrusnya dilkkan atau dihindari.

131
 Tdk bs disangkal, agama mpnyai hub erat dg moral.
Setiap agama mngndung suatu ajaran moral.
 Doktrinasi agama di masy cnderung mngjarkan bhw
agama adl stu2nya sumber moral/stu2nya sumber baik
dan buruk. Dlm suatu kajian keagamaan, bhw agama
tttu diklaim sdmikian “lengkap”, mngatur mnsia dr A
sampai Z. Shgga bs diasumsikan, jk ssorg tdk
beragama, mk org tsb tdk mngnal moralitas; bejat,
liar, dan akan bertindak sesuai hawa nafsunya.

132
 Hub Moral dan Agama adl dua hal yg yg
brhubngan erat, sbb agama mltakkan nilai moral
dlm brtngkahlku.
 “Agama” itu sndiri adl “moralitas yg diberi
kemasan”. Sprangkat konsep / ttanan moral, do
and don’t, yg dibakukan, diberi merk, kmdian
diajarkan dg gabungan teologi dan kslmatan
surgawi. Lbh jauh, agama pd akhirnya tampak
memonopoli moralitas itu sndiri. di luar agama
tak ada moralitas, karena pemikiran manusia
pada ujungnya adalah dari suber kitab yang di
ajarkan Tuhan
133
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 18

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
134
HUKUM
R. Soeroso, SH
Definisi hukum secara umum :
himpunan prtran yg dibuat olh yg
brwnang dg tjuan utk mngtur tata
khdpan bermasyarakat yg mpnyai
ciri mmrintah dan mlrang srt mpnyai
sfat mmaksa dg mnjtuhkan sanksi
hkman bg yg mlnggarnya.
Unsur-unsur yang terkandung dalam
definisi hukum sebagai berikut :
1. peraturan dibuat oleh yang
berwenang
2. tujuannya mengatur tata tertib
kehidupan masyarakat
3. mempunyai ciri memerintah dan
melarang
4. bersifat memaksa dan ditaati
Moral dan hukum.
Prof. Dr. Hazairin dlm buku Demokrasi
Pancasila mnytkan bhw hukum tanpa moral adl
kezaliman dan Moral tanpa hukum adl
anarki/kebebasan dan utopia/khayalan yg
menjurus kpd peri-kebinatangan. Jd hukum dan
moral hrs berdampingan, krn moral adl pokok
dr hukum.
Hubungan Hukum Dan Moral
Hukum tdk akan brti tanpa dijiwai moralitas,
hukum akn kosong tanpa moralitas. Olh krn itu
kualitas hukum hrs sllu diukur dg moral dan
prndang2an yg immoral hrs diganti. 137
 Hukum yg baik adl hukum yg sesuai dg hukum
yg hidup (the living law) dlm masy, yg tntunya
sesuai pla/mrpkan pncerminan dr nilai2 yg
brlku dlm masy tsb. Ada adagium “ibi ius ubi
cociates” dimana ada masyarakat sisitu ada hukum
hub antara hukum dg moral adl slh stu topik
pnting dlm kajian filsafat hukum. antara hukum
dan moral mmg mpnyai kaitan erat, ttpi hukum
tdk sama dg moralitas. Hukum mengikat smua
org sbg wrg ngra, ttpi moralitas hny mngikat org
sbg individu.
138
Suatu Hukum yang bertentangan dengan Norma Moral
kehilangan kekuatannya (T.Aquinas)

Pelanggar EtikaTanpa etika profesi, profesi yang


terhormat jatuh sebagai okupasi/pelayanan belaka

Pelanggar HukumMasyarakat secara formal(negara)


berwenang memberi sanksi

Hukum dapat digunakan sebagai alat kekuasaan, dibuat justru


untuk melayani
kekuasaan dalam negara
1. NORMA AGAMA
adl prtran yg sfatnya mutlak&tdk dpt ditawar
atau diubah ukurannya krn brsal dr Tuhan.
Norma ini berisikan prtran hdp yg diterima sbg
perintah2, lrngan2 dan anjuran2 yg brsal dr
Tuhan. Sbgian bsr norma agama brsifat umum
(universal). Sanksinya adl rasa berdosa.
Ex : tidak berbohong, bersembahyang

140
2. NORMA KESOPANAN
adl skmpulan prtran sosial yg timbul dr
prgaulan segolongan mnsia dan dianggap sbg
tntutan pergaulan sehari2 sekelompok masy yg
brkenaan dg bgmna seorg brtngkahlaku yg
wajar dlm masy. Sanksinya berupa celaan, kritik
dll.
Ex : tidak meludah di sembarang tempat

141
3. NORMA KEBIASAAN
adl skmpulan prtran sosial yg brsi ptnjuk/prtran
yg dibuat scr sadar/tdk ttg perilaku yg diulang-
ulang shngga perilaku mjd kebiasaan individu.
Sanksinya berupa celaan, pengucilan secara batin
Ex : bersalaman
4. NORMA KESUSILAAN
adl prtran sosial yg brsal dr hati nurani yg
mnghsilkan akhlak shngga ssorg dpt mbdakan
apa yg dianggap baik dan yg dianggap buruk.
Sanksinya dpt dipenjara, diusir atau dijauhi.
Ex : berpelukan di sembarang tempat

142
5. NORMA HUKUM
adl aturan yg dibuat olh lembaga2 tttu, spti
pmrintah shingga dg tegas dpt mlrang srt
mmaksa org utk berperilaku sesuai dg aturan.
Norma hukum ada 2, yaitu tertulis dan tak
tertulis. Sanksi bagi norma hukum tertulis adl
denda, penjara bahkan hukuman mati.
Ex : membayar pajak
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 19

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
144
HATI NURANI
Hati nurani akan memberikan
penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku nyata
kita. Hati nurani memerintahkan atau
melarang kita untuk melakukan sesuatu
sekarang yang akan kita lakukan di sini.

145
 Hak mmliki pngrtian ttg sstu hal yg bnar, milik,
kepunyaan, kwnangan, kekuasaan utk berbuat
sstu (krn tlh ditntukan olh UU, aturan, dsb),
kekuasaan yg bnar ats sstu atau utk mntut sstu,
derajat atau martabat. Contoh :
Pasal 28A s/d Pasal 28I UUD 1945
“Setiap org brhak utk hdp srt brhak mprthankan
hdp dan kehidupannya”.
Pasal 28B UUD 1945
(1) Stiap org brhak mbntuk kelrga dan mlnjutkan
ktrunan mllui prkwinan yg sah. Dll.
146
Kewajiban adl sstu yg dilkkan dg tnggungjwab.Contoh dr
kwjiban adl :
Pasal 28J UUD 1945
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dll.
Sbgmna yg tlh diatur olh UUD 1945 mk kt hrs mlksnkan
hak dan kewajiban kt sbg wrg ngra dg tertib,yang meliputi:
 Hak dan kewajiban dalam bidang politik;
 Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
 Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan
 Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi. 147
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 20

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
148
PERTEMUAN KE 20
PENDEKATAN APPROACH FILOSOFI
IMPLEMENTASI BERPANCASILA

 PENDEKATAN HISTORIS
 PENDEKATAN KETATANEGARAAN
(YURIDIS KONSTITUSIONAL

 BAHASAN HARI INI


 PENDEKATAN FILSAFAT
• Pendekatan Hermeneutik
• Pendekatan Pedagogis
Pendekatan filsafat paling banyak digunakan.

Pendekatan Hermeneutik
Hermeneutik adalah metode pendekatan filsafat untuk memaknai fenomena-
fenomena hidup. Artinya pergulatan pemikiran dalam tataran praktis.
Mempelajari Pancasila tidak sebagai sebuah dogma yang sakral, tetapi
mempelajari Pancasila dari pendekatan ilmiah akademik/dari segi yuridis
konstitusional dan objektif ilmiah, artinya mempelajari Pancasila sebagai
faham filsafat atau philosophical way of thinking.

Pendekatan Pedagogis
Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan nilai (mk. pengembangan
kepribadian). Kebebasan intepretasi harus diikuti usaha konstruktif atas nilai
yang muncul. Artinya tidak hanya sekedar kritis tetapi juga mampu
memberikan solusi. Berarti menggali Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa atau way of life.
BERFILSAFAT HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT BERPIKIR
YAKNI :
 RASIONAL
Memakai akal sehat, memecahkan masalah dengan rasio, logika logis dan
menggunakan argumentasi
 KRITIS
Tidak cepat puas atas jawaban sendiri atau yang disodorkan orang lain
(apa sebab? Kenapa/mengapa? Bagaimana?) . Mencari jawaban benar di
tengah relativitas jawaban
 SISTEMATIS (RUNTUT)
Berpikir atau mengajukan jawaban dengan urutan tertentu, dengan pola
yang jelas. Menggunakan logika atau cara berpikir yang teratur.
 MENYELURUH
 Artinya mereta keseluruh lapisan masarakat dari kota sampai pelosok
desa terkecil sampai terpencil, dari pejabat sampai rakyat
 MENDALAM
 Artinya meresap masuk kedalam pemikiran sanubari, sehingga lebih
paham lebih mengerti
 NORMATIF
 Pancasila merupakan perwujudan diri dari nilai nilai yang hidup dalam
masyarakat
PERBEDAAN NILAI NORMA DAN SANKSI
NILAI : Sesuatu yang berharga/penting

SIFAT NILAI :
• Nilai bersifat imanen ( iman/keyakinan) dan subjektif
Artinya nilai yang dihayati berkaitan dengan keselarasan, kecocokan
keserasian (sreg ) suatu sikap batin, sulit dijelaskan ( susah dibaca
semua orang)

• Nilai bersifat universal dan objektif


Artinya nilai tersebut dapat dijelaskan dengan alasan yang masuk akal
mengapa suatu nilai yang ‘dicita-citakan oleh pribadi tertentu’ penting bagi
hidup semua orang sejauh mereka manusia, karena itu nilai ini patut dikejar
oleh semua orang.
PERBEDAAN NILAI, NORMA DAN SANKSI
Norma : Ukuran bagi perilaku (patokan/pedoman perilaku)
1. Berdasarkan sumber
a. norma dekat – tolak ukur, langsung dapat diterapkan pada yg hrs diukur
b. norma terakhir/asli – alasan berlakunya norma dekat
2. Berdasarkan cakupannya
a. norma teknis – berlaku untuk tujuan ttt, kegiatan sementara, terbatas
b. norma berlaku umum – skala luas, bagi banyak orang
- norma sopan santun
berlaku atas dasar kebiasaan dan pendapat kebanyakan orang
- norma hukum
ditetapkan oleh otoritas masyarakat, dpt dituntut pelaksanaannya,pelanggarannya
ditindak dengan pasti oleh penguasa sah
- norma moral
merangsang orang berperilaku berdasarkan ajaran, prinsip moral yang ditetapkan
agama, masyarakat. Bertujuan mengarahkan orang pada tujuan terakhir hidup manusia
( benar, indah, baik, bahagia)
PERBEDAAN NILAI, NORMA DAN SANKSI

Sanksi : Hukuman atau Penghargaan yang diberikan


untuk ketepatan pelaksanaan norma.

Sanksi bisa berupa :


1. Reward ( upah, hadiah atau pahala )
2. Punishment ( hukuman )
 Nilai Dasar
Asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat
mutlak. Nilai dasar ini diterima dan tidak
dipertanyakan lagi; dijabarkan dalam norma dasar

 Nilai Instrumental
lebih rendah dari nilai dasar karena nilai instrumental
menjabarkan nilai dasar ke dalam wujud konkrit serta
sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai ini
merupakan tafsiran positif terhadap nilai dasar

 Nilai Praksis
nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam
kenyataan
Empat Nilai Dasar humaniora (sebagai
Pendidikan Politik)

1. Hormat pada martabat manusia (nilai kebebasan,


freedom)
2. Cinta kepada bangsa sendiri (nasionalis)
3. Demokrasi atau kedaulatan rakyat (nilai kesamaan,
equality)
4. Keadilan sosial atau kesetiakawanan sosial (nilai
solidaritas)
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 21

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
157
NILAI FILOSOFIS KETUHANAN YANG MAHA ESA

Secara umum nilai yang terkandung pada sila ketuhanan YME


diintepretasikan:
1. Sikap takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Nilai kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan
3. Manusia Indonesia wajib beragama dan manusia yang religius

Ada kekuatan tarik menarik antara:


- keinginan untuk lepas dari agama dalam mengatur kehidupan sehari-hari
dan;
- Keinginan untuk memadukan agama dalam bidang-bidang kehidupan

Ini berkaitan dengan moralitas, perilaku sehari-hari dan perkara mengatur


bangsa dan negara ini
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGERTIAN PAHAM KETUHANAN DALAM SILA I
• SECARA IMPLISIT
Untuk sampai pada pengertian Tuhan, manusia bisa berpangkal pada
pengetahuannya tentang alam dan dirinya sendiri.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini:
- memiliki sifat-sifat terbatas (fana)
- relatif /tidak pasti , tidak ada yag tahu, tergantung penafsir
- tergantung
- diciptakan (terjadi)
- tidak niscaya (tidak sempurna)
- tidak mutlak

Dibandingkan sifat Tuhan yang adikodrati. Maka Sila I muncul sebagai dari
kodrat manusia yaitu usaha manusia untuk lebih mengenal dan dekat pada
sang Maha Sempurna.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGERTIAN PAHAM KETUHANAN DALAM SILA I


• SECARA EKSPLISIT
Keber-ada-an Tuhan juga timbul karena pengaruh-pengaruh agama-agama
besar di dunia. Agama-agama ini menyebarkan pemahaman dan penghayatan
bahwa selain fenomena alami, ada kekuatan Adikuasa yang menguasai alam
semesta, yaitu Tuhan yang diyakini keesaan-Nya dimana tidak ada kekuasaan
lain yang dapat menandinginya.

Rumusan Ketuhanan YME mengandung muatan konsensus yang tinggi.


Konsensus ini mengakui keragaman bangsa dari barat sampai ke timur.
Penggunaan ini juga berkonsekuensi serius untuk hidup bersama sebagai
bangsa yang majemuk (suku, budaya, agama, strata, ekonomi).
Maka Perumusan Satu Tuhan ini sebenarnya menegaskan satu arah bersama
yang hendak dituju oleh berbagai unsur yang beragam.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
ARTI RELIGI
Religare, Religio mengikat, ikatan / pengikatan Latin
Religi adalah Ikatan antara manusia dengan Tuhan.
Ikatan religius bukan penghalang kebebasan, tapi sumber justru kebahagiaan
manusia.
Karenanya tidak ada siapapun termasuk negara yang bisa memaksakan
keyakinan individual terhadap ikatannya dengan Tuhan. Karenanya negara
sekalipun tidak berhak memerintah cara-cara beribadat, bersembahyang dsb.
Dengan kata lain negara tidak berhak mencampuri kehidupan batiniah
seseorang yang merupakan kemerdekaan pribadinya.
Seandainya seseorang secara sadar meyakini kehidupan batiniah yang
dipilihnya, maka penghayatan tersebut tidak hanya berlandaskan tradisi,
melainkan pada pencarian pada makna dan hakikat hidupnya yang unik
sebagai ciptaan Tuhan.
Religi
-pertama-tama berupa keputusan batin pribadi
-Kemudian diikuti dengan keputusan komunal dalam wadah agama
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

Soekarno menemukan fakta bahwa pada dasarnya orang Indonesia adalah


berTuhan.
Fakta inilah yang menurutnya menjadi jiwa bangsa Indonesia.
Maka dengan perumusan sila I, soekarno mengatakan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang bertuhan (karena warganya demikian) dan
terbuka bagi bagi semua kalangan yang dibentuk oleh pelbagai pluralitas yang
ada. Dengan demikian secara implisit ia menyatakan, fungsi negara bagi religi
adalah wadah bagi hidupnya agama-agama dan kepercayaan setiap individu
atau kelompok di negara ini.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI


Prof. Dr. Drijarkara mencoba mengintepretasikan pemikiran Soekarno dalam
ceramahnya berjudul ‘Pancasila dan Religi’ dalam hubungan agama dan negara ia
mengemukakan :
1. Dalam kaitannya dengan pandangan hidup ia tidak melihat adanya perlawanan.
Pancasila mendorong ke arah religi. Sebab jika diperas maka intinya adalah cinta
kasih, sehingga Pancasila (khususnya sila I) menggiring manusia untuk mencintai
Tuhannya.
2. Dalam kaitannya dengan gotong royong demi kesejahteraan dan kemakmuran
bersama, sila I diletakan sebagai prinsip fundamental
3. Kekhasan tidak bisa dipaksakan, apalagi negara campur tangan (intervensi
hegemonistik) terhadap religi.
4. Negara berdasarkan Pancasila ini bukan negara agama. Artinya walaupun setiap
orangnya beragama dan berjamaah, ini tidak langsung berarti negara dijalankan
berdasarkan satu norma agama tertentu. Sekaligus juga ia menghindari ekstrem lain
negara Pancasila bukan pula negara profan Artinya negara mengakui eksistensi
dan esensi agama dalam tiap warganya dan tidak memilih sikap ‘tidak peduli’ atau
memusuhi realitas.
5. Lebih jauh ia berusaha memakai argumen jalan tengah.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

• Nasionalisme Sekuler
Berargumentasi bahwa peran agama perlu dibatasi karena dalam modernitas
sudah terjadi diferensiasi atau spesialisasi bidang kehidupan. Masalah hidup
sudah sedemikian kompleks, karena itu agama bukan satu-satunya solusi
tepat bagi penyelesaian masalah. Agama adalah bagian dari wahana solusi
konflik dalam tataran personal dan komunal. Golongan ini membawa
keyakinan bahwa negara akan makmur jika serius menerapkan ilmu
pengetahuan, karena itu dia tidak terlalu mengedepankan isu agama, namun
isu nasionalisme. Sutan Takdir Alisyahbana, merupakan salah satu tokoh yang
menegaskan ini.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI
• Kaum Nasionalisme Religius
Melihat cara-cara yang ditempuh kaum sekuler sebagai pelanggaran perintah
Tuhan. Mereka menuduh kaum sekuler telah merusak tatanan religiusitas
yang diperintahkan Tuhan dan dipelihara berabad-abad. Rusaknya tradisi
biasanya diikuti dekadensi moral. Standar penilaian etis moral menjadi kacau
akibat pola pikir dan hidup yang dibawa kaum sekuler dengan ilpeng dan
teknologinya.Karena itu mereka yakin dengan pengembalian posisi agama
dalam proses kehidupan politik akan membawa kembali kesejahteraan dan
kemakmuran. Pelaksanaan norma-norma agama dalam proses politik atau
proses bernegara bukanlah barang baru bagi masyarakat tradisional. Dalam
sejarah kebudayaan yang terjadi di nusantara ini, proses bernegara selalu
identik dengan dominasi norma atau hukum agama sebagai dasar pegangan
perilaku proses berfikir dan pemaknaan relitas.

Kedua golongan tersebut bertemu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Pada wadah BPUPKI dan PPKI, pembicaraan menjadi signifikan karena sudah
menjurus dirumuskannya sebuah filosofis dasar negara.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI


3 (tiga) Model relasi (hubungan) antara negara dengan religi
• Model Pendekatan Politik Legal
• Model Pendekatan Kultural
• Model Independensi (pemisahan) Agama terhadap Negara
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI


IMPLIKASI SILA KETUHANAN DALAM KEHIDUPAN
Allah adalah figur yang diyakini menciptakan alam semesta dan isinya.
Mempersoalkan penciptaan berarti mempersoalkan titik awal kehidupan.
Adalah fakta. Kehidupan adalah sesuatu yang bernilai, berharga. Diwakili
‘membangun’, ‘merawat’, ‘memelihara’. Kebalikan istilah itu dalam se:jarah
manusia berusaha dihindari ‘menghancurkan’, ‘memusnahkan’ adalah fakta
yang dicegah sepanjang umur manusia.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI
IMPLIKASI SILA KETUHANAN DALAM KEHIDUPAN
Maka sikap menjaga kehidupan yang lahir dari pemahaman kultur kehidupan :
1. Segala benda dan mahluk berada dalam kedudukan yang sama. Sama-
sama diciptakan Tuhan. Melecehkan salah satu bentuk dari tingkat kedupn
sama saja dengan tidak menghormati Allah. Sikap pelecehan yaitu segala
sikap yang bernuansa subordinatif, diskriminatif, otoritarianistik, terhadap
mahluk lain dapat dikatagorikan sikap ini.
2. Upaya pelestarian alam menjadi penting. Tidak hanya bertujuan
memperbaharui sumber alam saja, upaya ini bersifat konservasi alam dan
pengembangan kemampuan bumi sebagai tempat hidup yang laya
3. Penelitian dan upaya memerangi penyakit juga penting bagi upaya
merawat kehidupan. Upaya ini bisa dikembangkan dengan bantuan sains
dan teknologi. Persoalannya bagaimana mengarahkan perkembangan
sains dan teknologi sebagai sarana konstruktif.
4. Penolakan upaya peghancuran misalnya perang, mengedepankan sikap
anti kekerasan.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG


Tolerate (Ing), Tolerare (Lat) berarti memikul, menanggung (endure, Ing) atau
mengizinkan (allow, Ing).
Toleransi : berarti memberi kesempatan kepada atau membiarkan pihak lain
untuk menyelenggarakan kegiatan.

Mengakui adanya perbedaan, sikap tidak saling mengganggu, membiarkan


penganut agama lain menjalankan ibadah dan misinya sejauh tidak
mengganggu ibadah dan misi agama saya.

Toleransi memberi rasa aman, damai dan menjamin situasi harmonis. Namun
toleransi hanya membuat orang mengakui, namun belum tentu menerima.
Toleransi hanya mengiyakan perbedaan agama di negara ini, tetapi tidak
mengakomodasi perbedaan ini menjadi peluang untuk bertemu membahas
kesejahteraan dan kepentingan bersama.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG


Dialog : komunikasi dua arah
Dalam konteks agama-agama biasa disebut interaksi dialogis, berupa aktivitas
verbal diskursif maupun non verbal diskursif.
Dalam konteks pluralitas di Indonesia, orang tidak bisa bersembunyi dan
berkomunikasi dengan golongannya saja. Di dunia kerja, di dunia pendidikan,
di pergaulan sosial lain orang ‘dipaksa’ bertemu orang lain dengan latar
belakang yang kompleks. Di sini pluralitas dapat menjadi sarana konflik dan
sumber krisis, sekaligus pertemuan ini bisa menjadi sarana penyelesaian
konflik. Maka tidak cuku jika dikatakan “yang penting hidup damai
berdampingan” (peacefull-coexistence) tanpa usaha untuk saling memahami
dan mengerti.
Diperlukan sikap keterbukaan menerima perbedaan, mengusahakan
pertemuan unsur majemuk tersebut dan mengarahkan pluralitas agama bukan
untuk mencari siapa yang unggul (doktrin supersessionisme), tetapi pada
mencari inspirasi untuk memecahkan masalah kemanusiaan.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG


Perhatian agama bukan hanya mencari kebenaran dalam agamanya sendiri
(melalui dialog intra religius), tetapi tertuju pada masalah kemanusiaan (dalam
dialog inter religius). Melalui pergumulan secara langsung dengan peristiwa
ketidak adilan, penindasan, pengucilan. Yang akan menyadarkan bahwa religi
benar-benar memiliki daya pembebas (emansipatoris)

Perlu diwaspadai agama jangan sampai menjadi alat politik, tetapi peran untuk
memberikan jalan keluar kreatif mengingat harkat dan martabat kita sebagai
gambaran (citra) Allah.

Interaksi dialogis mengandaikan sikap terbuka terhadap tradisi agama sendiri


dan agama lain yang memungkinkan terjadinya otokritik. Dialog atau
intersubjektivitas antar tradisi religius akan menghantar kita pada pemahaman
mendalam pada masalah manusia yang akhirnya mempertajam pengenalan
kita pada TUHAN.
NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG


Agama hendaknya menjadi titik konvergen (pertemuan) dari berbagai
ajaran moral, kepentingan, keyakinan, serta niat untuk membangun.

Ada beberapa syarat dialog antar umat beragama:


1. Dialog beragama mesti berdasarkan pengalaman religius atau pengalaman
beriman yang kokoh.
2. Dialog menuntut keyakinan bahwa religi lain juga memiliki dasar kebenaran
pula.
3. Dialog harus didasari keterbukaan pada kemungkinan perubahan yang
tulus (pemahaman)
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 22

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
173
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Membahas nilai filosofis sila kedua berarti : membahas


keunikan, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan yang
berlaku universal.

 Nilai-nilai tersebut merupakan hasil proses sejarah, digali dari


pelbagai budaya manusia di muka bumi ini.

 Nilai-nilai itu kemudian disadari, direnungkan dan


dikonfrontasikan dengan nilai-nilai setempat. Dengan demikian,
proses perumusan nilai kemanusiaan universal mengalami
pemurnian.

 Oleh karenanya penting mengambil sikap mawas diri yakni


mengkaji dan meninjau kembali nilai-nilai kemanusiaan universal
dengan prinsip kehidupan masyarakat kita sendiri.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

INTI MARTABAT MANUSIA

Tidak terletak pada fisik tapi pada keyakinan


mendasar tentang manusia.
Keyakinan mendasar itu yakni :
 Manusia itu berakal budi tinggi derajatnya
 Manusia memiliki kehendak bebas
 Manusia itu bersuara hati dan bertanggung jawab
 Manusia itu mahluk individual sekaligus mahluk
sosial
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

PIAGAM HAM UNIVERSAL

 Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember


1948
 kristalisasi pergumulan pemikiran dan perenungan
manusia mengenai jati dirinya, hampir sepanjang
sejarah manusia.
 Lewat humanisme, pemikiran kemanusiaan semakin
menguat.
 Pemikiran bahwa manusia bukan saja sebagai
ciptaan Allah sebagaimana diakui oleh pelbagai
agama, tetapi manusia memang berharga, layak
dilindungi dan dikembangkan.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB
Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948
 Aspek filosofis (pasal 1 dan 2)

Pasal 1
Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak
yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul dalam
persaudaraan.

Pengakuan hakiki kodrat manusia (Thomas Aquinas) bahwa setiap orang


dilahirkan dengan hak-hak yang tidak dapat dihapuskan, karenanya hak
individu tersebut lebih tinggi dari hukum negara.

Pasal 2
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam
persyaratan ini dengan tak ada kecuali apapun…selanjtnya tidak akan
diadakan perbedaan atas dasar kedudukan politik, hukum ataupun kedudukan
internasional dari negara atau daerah seseorang berasal, baik dari negara
merdeka atau tidak merdeka.

Pasal ini merupakan tuntutan logis dari pasal 1, prinsip anti diskriminasi ,
karena kebebasan manusia memiliki equalitas, kesamaan derajat.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948


 Hak Asasi Manusia HAM (pasal 3 - 27)

Pasal 3
Sendi pertama HAM : hak kehidupan, kebebasan dan keamanan pribadi.

Pasal 4-21
- Hak-hak dalam proses peradilan

- Hak-hak kewarganegaraan (sipil)

- Hak-hak politik

Pasal 22
Sendi kedua : jaminan sosial

Pasal 23-27
- Hak-hak ekonomi

- Hak-hak sosio-budaya
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948


 Penutup (pasal 28 - 30)

Memberi penegasan dan mendorong agar yang tercantum dalam


piagam ini menjadi pedoman perilaku perorangan bangsa-bangsa di
dunia.

Pembatasan Positif, baik berupa undang-undang, hukum sipil, tata


tertib atas pelaksanaan hak-hak pada piagam ini. Sehingga diyakini
orang tidak akan saling menindas justru dengan alasan kebebasan dan
tuntutan haknya.

Prinsip netralitas, yaitu prinsip yang melarang orang


menyalahgunakan piagam ini demi kepentingan dirinya, kelompok,
atau bangsanya.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB
Deklarasi
HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948
 KEKUATAN

Kata “ASASI” menunjukan bahwa hak dan kebebasan manusia adalah


mendasar, pokok, sentral.

Hak hidup, bebas, dilahirkan merdeka. Keluhuran manusia bukan buatan


melainkan inheren dengan proses hidup.

Dari perbedaan ditemukan unsur yang sama yaitu kemanusiaan.

Hak-kak ini dijadikan rumusan normatif, dalam bentuk piagam legal yang
memiliki kekuatan hukum, sehingga pelanggaran terhadapnya dapat diajukan
kepada lembaga hukum demi kebenaran dan keadilan.

Tidak ada lagi sekat vertikal (kasta, kelas ekonomi) maupun sekat horisontal
(perbedaan agama, bangsa, warna kulit), sehingga bersifat global (tidak
tergantung kewarganegaran).

Mendorong tumbuhnya penghargaan atas dasar prestasi bukan kelahiran,


kesadaran bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Deklarasi
HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948
 KELEMAHAN

Pengakuan hak milik (pasal 17) memperlihatkan pengaruh pihak kapitalis.

Isu pelanggaran HAM sering digunakan untuk kepentingan kelompok.

Ada pasal-pasal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut suatu


bangsa, karena piagam ini sangat mementingkan (memprioritaskan) aspek
kebebasan insani yang fundamen bagi kemanusiaan, bukan agama atau
sekat-sekat sosial yang dibangun dalam masyarakat.

Piagam HAM tidak bebas nilai.


NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

 HAM di INDONESIA

HAM bukanlah hal yang baru di Indonesia :


- Undang-undang Dasar 1945 mengandung HAM (bandingkan

dengan piagam PBB)


- Pembentukan KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi

Manusia)
- Terbentuknya Undang-undang 39/1999 tentang HAM

Namun masalah HAM tidak cukup hanya menjadi masalah hukum


semata. Hal-hal di atas belum membuktikan bahwa HAM sudah
benar-benar terlaksana sepenuhnya. Pelanggaran HAM masih terjadi
di sana sini, bisa juga dalam skala ‘masal’.
NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

HAM di INDONESIA

Pemaknaan HAM dan masalahnya di Indonesia memang


belum konsisten, meskipun sudah ada upaya legalis dan
pemerintah berupaya mentaati, namun justru pelanggaran
HAM terjadi di tingkat horisontal atau dalam masyarakat.
UU 39/1999 yang memuat pelbagai aturan HAM juga
memuat 106 pasal yang meratifikasi pasal-pasal piagam
HAM PBB. Adapun upaya menyusun perangkat pelaksana
dan pengawasan HAM adalah melalui pembentukan
Komnas HAM. Dalam UU HAM juga dimasukan unsur
“kewajiban dasar” dan penyadaran eksistensi sebagai
mahluk individual dan mahluk sosial.
Persoalan yang hendak dijawab dari sila Kedua yaitu bagaimana hubungan
antara negara an warganya serta umat manusia pada umumnya.
Prinsip negara kemanusiaan;
iAdalah negara yang bersikap terhadap bangsa dan negara lain berdasarkan
harkat dan martabat manusia. Perhubungan antar negara Indonesia dengan
negara lain diwarnai sikap saling menghormati dan mengandung makna
penghormatan terhadap hak asasi manusia warga bangsa Indonesia,
sebagaimana penghormatan itu diberikan kepada manusia bangsa lain (butir-
butr HAM ini dalam UUD 1945 yang diamandemen telah dirinci)
Dampak prinsip tersebut terhadap politik luar negeri. Politik Luar negeri
bersifat BEBAS, artinya menghormati kebebasan negara lain untuk mengelola
kehidupan masing-masing (tidak mencampuri urusan dalam negeri). AKTIF,
aktif membela bangsa/negara yang terancam oleh tindakan yang bertentangan
dengan prinsip kemerdekaan dan kesamaan derajat.

Terhadap politik dalam negeri, pemerintah berkewajiban melindungi hak-


hak asai warga negara.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 23

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
185
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

Persatuan Indonesia cita-cita bersama


(dirumuskan saat sumpah pemuda,
usaha mengkonkritkan setelah
kemerdekaan 1945)

cita-cita tersebut mengandung


tujuan/harapan bersama
Menghadapi tantangan

Masyarakat adil dan makmur


(dijelaskan dalam alinea IV UUD’45)
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

Kecenderungan dan kesadaran menjadi bangsa


meliputi karakter :

 Bangsa diidentifikasikan dengan negara


 Bangsa diidentifikasikan dengan bahasa dan
kebudayaan
 Bangsa diidentifikasikan dengan wilayah
 Bangsa diidentifikasikan dengan warisan bersama
 Bangsa diidentifikasikan dengan tujuan bersama
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PENGERTIAN IDEOLOGI

Ide artinya gagasan


Logos / logi artinya ilmu
- ilmu tentang idea-idea (Destutt de Tracy)
- Dari ide dan logos (ilmu tentang gagasan), ‘a system of ideas’
- Merupakan sistem nilai, suatu kesatuan yang terdiri dari
sejumlah nilai yang menyeluruh dan mendasar, sebagai hasil
pemikiran manusia dalam berusaha memahami suatu realita
situasi tertentu atau menggambarkan situasi baru yang dicita-
citakan serta cara mencapainya.
- Dimensi ideologi menurut (Alfian) :
- dimensi realitas
- dimensi idealisme
- dimensi fleksibilita
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

Ideologi bukan agama meskipun keduanya


mengandung sistem nilai yang dijadikan dasar
bersikap dan berbuat manusia dalam kehidupannya
maupun dasar dalam memecahkan masalah yang
dihadapi manusia serta berfungsi untuk
mengarahkan manusia menuju pada kondisi yang
diidealkan, karena:
1. Dasar orientasi berbeda
2. Perbedaan dalam menyikapi (rasional-kritis)
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

WATAK IDEOLOGI (Sutarno) :

 Intepretasi dan evaluasi terhadap realitas dengan menggunakan


kriteria yang bersumber pada hasil pemikiran filsafat yang membuat
ideologi berwatak sebagai filsafat.
 Sebagai pandangan hidup ideologi berwatak sebagai sistem nilai.
Dalam hai ini ideologi memberi motivasi kepada pemiliknya untuk
mewujudkannya.
 Ideologi juga berwatak pemberi harapan, sehingga menjadi sumber
optimisme dalam menghadapi pelbagai persoalan.
 Ideologi juga berwatak mempersatukan penganutnya. Jika sebuah
ideologi sudah menjadi ideologi negara, watak mempersatukan ini
sangat penting untuk membawa warganegara yang memiliki latar
belakang yang sangat heterogin ke arah tujuan yang sama.
 Ideiologi bisa cenderung terbuka atau tertutup atau, tergantung pada
apakah berpijak pada watak dogmatis atas berpijak pada realitas yang
ada.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


(Pancasila ideologi atau bukan?)

 Pancasila adalah ideologi, karena nilai-nilai Pancasila


merupakan kesatuan utuh, bulat dan mendalam yang kemudian
dirumuskan sebagai dasar negara, yang artinya dasar dalam
menyelenggarakan negara serta dasar dalam melaksanakan
aktivitas negara dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita
nasional. Pancasila sebagai rancangan dasar tentang keadaan
ideal yang hendak dicapai bangsa Indonesia.
 Pancasila juga mempunyai watak dan fungsi sebagai : pemberi
harapan, pemersatu maupun memenuhi fungsi sebagai dasar
untuk memahami dan menaksirkan realita, memberi makna dan
menunjukkan tujuan dan jalan untuk menemukan identitasnya,
menyemangati dan mendorong untuk melakukan kegiatan.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

SIKAP TERHADAP IDEOLOGI


Mengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap ideologi:
• KRITIS
Kritis terhadap Ideologi (terbuka atau tertutup). Daya kritis
diarahkan pada usaha menemukan alasan mendasar mengapa kita
meyakini ideologi sebagai pedoman hidup (way of life) atau filosofi
bangsa. Kritis juga disebabkan ideologi sangat mudah digunakan
mengatasnamakan kepentingan, kekuasaan.Disini perlu semakin
kritis mengamati, menegur jika ideologi digunakan sebagai alat
untuk kepentingan tertentu atau hanya menguntungkan
sekelompok masyarakat dan menindas lainnya.
• REINTEPRETASI
• TERBUKA
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

SIKAP TERHADAP IDEOLOGI


Mengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap ideologi:
• KRITIS
• REINTEPRETASI
Ideologi bermuatan nilai, oleh karena itu senantiasa sebaiknya
dilakukan penafsiran atas nilai itu. Dengan tetap kritis,
menafsirkan nilai-nilai itu dalam koridor normatif dan tujuan
mengapa bangsa ini dibentuk. Reintepretasi juga berarti
pemaknaan atas nilai-nilai itu dalam kehidupan nyata.
• TERBUKA
Kita diharapkan memiliki wawasan mengenai ideologi lain. Dalam
wacana demokratis, sangat dimungkinkan munculnya beragam
ideologi. Kita perlu membaca dan mengenali ideologi lain dan
menggali ideologi lain untuk pemahaman atas ideologi sendiri.
Langkai ini perlu mengingat kita tidak mungkin lagi mengisolasi
diri dari informasi.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


A. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Ajaran atau pandangan dunia atau filsafat sejarah yang


menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma sosial politik
yang diklaim kebenarannya. Kebenaran ini tidak boleh
dipersoalkan, diragukan lagi. Sifatnya dogmatis dan apriori
artinya tidak bisa dimodifikasi lagi, total tertutup terhadap
revisi isi karena faktor pengalaman yang berkembang di
kemudian hari. Karena itu ideologi ini disebut ideologi
tertutup, dirumuskan oleh seorang atau sekelompok orang
dan strata sosial tertentu dan memiliki kepentingan politik
ekonomi atau kultural tertentu atau orang-orang yang berada
dalam lingkaran kekuasaan. Contoh ideologi tertutup adalah
Marxisme Leninisme.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


IDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Jelas ideologi tertutup ini dapat dikatakan ideologi elitis,


artinya dibuat oleh para elite, para penguasa demi
kepentingan mereka sendiri. Dapat digokogkan dalam
ideologi macam ini adalah Kapitalistik klasik (yang
mementingkan pemilik modal yang berkuasa), Liberalisme
(mendahulukan kebebasan bagi orang-orang yang punya
kedudukan kuat di bidang politik, sosial ekonomi, budaya)
Konsevatisme (jika dijadikan alasan untuk menolak segala
bentuk pembaharuan dengan alasan mempertahankan
tradisi, menguntungkan orang-orang yang berkuasa
misalnya bangsawan atau melestarikan struktur feodal),
sosialisme dan ideologi pendekatan keamanan versi Amerika
Latin.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


IDEOLOGI DALAM ARTI PENUH
Marxisme Leninisme, berciri:

• Sebuah teori metafisika berisi materialisme0dialektis dan atheisme.


• Makna sejarah (sejarah menuju masyarakat tanpa kelas)
• Norma ketat bagaimana masyarakat ditata secara sosialis,tanpa hak
milik pribadi, kehidupan masyarakat ditetapkan secara langsung
oleh negara (totaliter)
• Tentang pengaturan kehidupan individu
• Melegitimasi monopoli kekuasaan sekelompoh orang atas
masyarakat.
• Ideologi tertutup.
• Sisi positif: solidaritas, kebersamaan yang tinggi dalam kepemilikan
serta ketaatan masyarakat.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


IDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Ciri –ciri Liberalisme


• Menempatkan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi
• Peran minimal negara (penjaga hak-hak individu)
• Peran bebas dalam berbagai bidang (termasuk liberalisme
ekonomi), liberalisme menjaga persaingan bebas.
• Penolakan tanggung jawab sosial seluruh masyarakat
sehingga menciptakan keadaan individu/kelompok kuat
semakin kuat.
• Sisi positif: kemajuan teknologi dan kemanusiaan
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


B. IDEOLOGI TERBUKA
Bentuk ideologi ini mendasarkan kehidupan masyarakat, atau cita-
cita tertentu martabat manusia serta sedaftar hak asasi manusia
yang dimuat dalam konstitusi. Cita-cita politis semacam ini bersifat
terbuka artinya penganutnya mengizinkan berbagai intepretasi dan
perwujudan cita-cita tersebut. Menjamin kebebasan masyarakat
dalam menentukan nasib sendiri, kebebasan agama dan pandangan
politik. Dalam alam ini kedudukan hukum menjadi penting sekali.
Ideologi diangkat dari apa yang dimiliki masyarakat (internal),
bukan orang tertentu. Sifatnya internal, tidak memaksa, luwes.
Terbuka juga berarti orientasi dasarnya tetap dipertahankan,
sedangkan intepretasinya dalam tujuan, norma politik selalu dapat
dipertanyakan. Operasionalisasi cita-cita dibicarakan dalam
diskursus, suasana demokratis. Bersifat inklusif dan tidak totaliter.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
IDEOLOGI

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA


C. IDEOLOGI IMPLISIT
Keyakinan masyarakat tradisional tentang realitas/alam
semesta. Keyakinan semacam ini seringkali tidak
dirumuskan secara eksplisit, tetapi mempengaruhi dan
meresapi seluruh gaya hidup, perilaku, dan pandangan
hidup dalam bermasyarakat. Keyakinan sering bersifat
ideologis karena ternyata dapat mendukung tatanan sosial
yang ada, memberi legitimasi pada kekuasaan pada sebuah
kelas atau lapisan tertentu. Sejauh pandangan ini tidak
pernah dirumuskan secara eksplisit, bisa jadi penganutnya
melegitimasinya menjadi sarana kekuasaan. Sifatnya
tertutup, status quo. Bisa jadi membuat penguasa bersikap
semena-mena karena merasa sebagai’wakil tuhan’ untuk
memerintah negrinya.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
OTONOMI DAERAH

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi


daerah.

Negara RI adalah sebuah negara kesatuan (NKRI). Dibagi


atas daerah-daerah provinsi. Provinsi dibagi atas kabupaten
dan kota.

BENTUK PEMERINTAHAN DAERAH


Pemerintah Daerah :
1. Mengurus dan mengatur sendiri pemerintahannya
2. Memiliki Dewan Perwakilan Daerah (DPRD)
3. Memiliki kepala pemerintahan (gubenur, bupati/walikota)
4. Menjalankan otonomi seluas-luasnya
5. Berhak menentukan peraturan daerahnya
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
OTONOMI DAERAH

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH


Hubungan ditentukan dengan undang-undang demikian
juga pembagian keuangan dan hasil kekayaan sumber daya
alam, pengakuan mengenai daerah-daerah khusus dan
daerah istimewa, kesatuan masyarakat adat.

DASAR KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH


Dasarnya adalah demokratisasi, pemberdayaan daerah,
pelayanan masyarakat yang lebih baik, dan pembagian
keuangan serta hasil SDA yang adil dan merata.
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
OTONOMI DAERAH

SIFAT OTONOMI DAERAH

1. Luas (kabupaten dan kota)


terdapat keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang mencakup kewenangan seluruh bidang
pemerintahan
2. Nyata
kewenangan dasarnya adalah datang dari aspirasi yang nyata dari
masyarakatnya sehingga otonomi menjadi sangat bervariasi sesuai
kebutuhan setempat
3. Bertanggung jawab
wujud tanggung jawab sebagai konsekuensi pemberian hak dan
kewenangan, pemerintah wajib mencapai tujuan dan dasar
kebijakan otonomi dan memelihara hubungan yang serasi antara
pusat dan daerah, daerah dengan daerah demi keutuhan NKRI
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
OTONOMI DAERAH

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH


Kewenangan pemerintah pusat adalah :
- Politik Luar negeri
- Hankam
- Peradilan
- Moneter
- Fiskal
- Agama
- Serta bidang-bidang lain yang bersifat strategis
NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA
OTONOMI DAERAH

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH


Kewenangan daerah provinsi sifatnya terbatas dan meliputi:
1. Pemerintahan lintas daerah, pekerjaan umum, kehutanan
dan perkebunan, rencana tata ruang provinsi, pelabuhan
regional, penanganan penyakit menular dan pengelolaan
sumber daya nasional wilayah
2. Kewenangan duapertiga wilayah lautnya

Kewenangan daerah kabupaten/kota sifatnya luas meliputi:


pelbagai kewenangan yang bukan kewenangan pemerintah
pusat
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 24

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
205
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PAHAM DASAR DEMOKRASI


 Logika Kesamaan Politik
“semua anggota kelompok ataupun asosiasi manapun sama berhak dan
mampu untuk berpartsipasi secara sama dengan rekan-rekannya dalam
pemerintahan kelompok atau asosiasi tersebut”
Kesamaan derajat, pengakuan kebebasan hakiki, pengakuan
derajat, sehingga setiap orang sebenarnya mampu memberikan
hati, pikiran dan kehendaknya untuk ikut mengatur bangsanya.

 Paham Kedaulatan Rakyat


Berkembang pada polis Yunani (508 SM), adanya Majelis yang
mewakili rakyat, kesadaran berpartisipasi dalam kehidupan
politik.

 Tradisi Republikan
 Paham Pemerintahan Perwakilan
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PAHAM DASAR DEMOKRASI

 Logika Kesamaan Politik


 Paham Kedaulatan Rakyat

 Tradisi Republikan
Berkembang di Italia Utara (abad 11), campuran pemerintahan
monarchi, aristokrasi dan demokrasi. (gagasan penting:
kebebasan dan kemerdekaan).

 Paham Pemerintahan Perwakilan


Berkembang di negara-negara Eropa abad 17, prinsip perwakilan
dan pemerintahan representatif.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

LEGITIMASI DEMOKRASI

Dasar :
 Tidak ada orang atau kelompok yang begitu saja berhak
memerintah.
 Dengan sendirinya orang berhak mengurus dirinya sendiri, kalau
ia mau diurus orang lain, orang tersebut harus diberi tugas oleh
yang bersangkutan.

Kesulitan dalam prakteknya karena:


 Pemegang kekuasaan harus memiliki keahlian khusus yang tidak
dimiliki oleh rakyat jelata.
 Kelas sosial-budaya membuat pandangan tentang kesamaan hak
dan kedudukan dalam masyarakat dianggap hal yang aneh.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

LEGITIMASI DEMOKRASI

Pola pemahaman agama-agama monotheis sejalan


dengan pola demokratis karena ajaran bahwa pada
dasarnya manusia sederajat, memiliki kedudukan dan
status yang sama di mata Allah. Sehingga pola pikir
feodalitis, sistem masyarakat piramidal dan hirarkis
tidak cocok lagi diterapkan pada masa sekarang.
Kalaupun ada perbedaan status dan kedudukan sosial,
itu hanya bersifat fungsional, tidak identik dengan
pembedaan yang dibawa sejak lahir.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Negara Hukum
 Kontrol efektif pada pemerintah
 Lembaga Pemilu
 Prinsip mayoritas
 Jaminan atas hak dasar demokratis rakyat
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Negara Hukum

 fungsi-fungsi negara dijalankan oleh setiap lembaga


berdasarkan UUD
 UUD menjamin HAM, agar tidak terjadi penindasan
oleh penguasa
 Lembaga-lembaga negara berjalan atas dasar hukum
 Masyarakt dapat mengajukan badan negara ke
lembaga peradilan
 Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Kontrol efektif pada pemerintah

 Kewajiban pemerintah mempertanggungjawabkan kebijakan-


kebijakannya
 Parlemen dan mass media sebagai “suara langsung rakyat”
berada di atas kedudukan pemerintah
 Parlemen harus independen, anggotanya dapat secara bebas
menyatakan pendapat, meminta pertanggungjawaban
pemerintah, atau menolak kebijakan yang diambil pemerintah
 Parlemen dan pemerintah bersama membuat perundang-
undangan
 Berdasarkan hasil pemilu, parlemen dan rakyat dapat
mengesahkan atau menolah/menghentikan pemilu
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Lembaga Pemilu
mengandung unsur-unsur :

 Multi partai peserta pemilu


 Semua warganegara berhak memilih dan
dipilih/mencalonkan diri
 Hasil pemilu berupa lembaga perwakilan rakyat
berfungsi sebagai lembaga legislatif
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Prinsip Mayoritas
dalam negara demokratis selalu terdapat unsur mayoritas dan
minoritas (yang selalu berganti-ganti). Pihak mayoritas maupun
minoritas harus memperhatikan syarat-syarat berikut:

 Harus terdapat mekanisme demokrasi yang wajar


 Minoritas akan mau menerima pemerintahan mayoritas
sepanjang pihak minoritas dilindungi hak dan kepentingannya.
 Partai-partai tidak bisa bersifat primordial murni (terbuka).
Parlemen yang terdiri dari partai mayoritas karena suku atau
aliran cenderung diskriminatif terhadap minoritas.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

 Jaminan atas hak dasar demokrasi rakyat


Hak-hak ini meliputi :

 Hak menyatakan pendapat secara lisan ataupun


tertulis melalui media massa
 Hak mendapatkan informasi alternatif selain informasi
pemerintah
 Hak berkumpul, berserikat, mendirikan partai politik
dan hak berasosiasi.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

THOMAS HOBBES
TEORI PERJANJIAN NEGARA

“Homo homini lupus”


(manusia adalah serigala bagi sesamanya)
“bellum omnium contra omnes”
(cara terbaik dalam bertahan adalah berperang semua lawan semua)

perlu Perjanjian untuk mengikatkan diri dengan menyerahkan haknya


pada institusi Negara
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

THOMAS HOBBES
TEORI PERJANJIAN NEGARA

 Bentuk negara bukan negara hukum tetapi negara kekuasaan


 Kekuasaanlah yang menentukan jalannya sebuah negara
(leviathan)
 Di tangan negara hukum dihasilkan
 Negara harus stabil agar dapat melindungi warga berdasar
hukum yang dihasilkan penguasa
 Dituntut kesadaran penguasa agar tidak sewenang-wenang, agar
perjanjian tidak gagal dan membubarkan negara
 Negara harus menakutkan agar warga taat.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

THOMAS HOBBES
TEORI PERJANJIAN NEGARA

Kelemahan :

 Dilematik, karena jika negara lemah, masyarakat tidak taat


hukum, negara ambruk. Di lain pihak jika negara terlalu keras
menindas akan terjadi perlawanan yang juga dapat menyebabkan
negara bisa bubar.
 Pandangan deterministik dan pesimistik tentang manusia.
Penolakan kebebasan manusia adalah penolakan terhadap
kreativitas. Hobbes melupakan aspek sosial manusia yang dapat
mendorong manusia membangun komunitas dan mengaturnya
berdasarkan kebutuhan untuk hidup bersama-sama dalam
sebuah kelompok tanpa harus saling menghancurkan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

JOHN LOCKE
PAHAM NEGARA LIBERAL

 Mendasarkan diri pada bentuk, negara sebagai perjanjian.


 Berbeda dengan Hobbes, ia mengasumsikan manusia memiliki
kebebasan menentukan dirinya dan menggunakan hak miliknya
dan tidak tergantung pada kehendak orang lain, mampu hidup
damai, berkehendak baik, mampu saling menguntukan dan
memelihara kehidupan bersama. Karena hakekat sosial itulah
manusia mempunyai hak dasar : hak untuk hidup dan
mempertahankan diri.
 Negara didirikan untuk menjaga hak milik perorangan yaitu : hak
hidup, hak kebebasan dan hak milik barang. Ini menjadi tugas dan
kewajiban negara.
 Pembatasan wewenang tampil dalam bentuk konstitusi (sebagai
dasar legalitas negara, sebagai penjaga warganegara).
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

JOHN LOCKE
PAHAM NEGARA LIBERAL

 Pembatasan wewenang negara lain adalah melalui pembagian 3 lembaga


yi:
1. Legislatif, sebagai pembuat undang-undang, wewenang lembaga ini
dibatasi hukum kodrat (artinya dituntut menghormati hak asasi terutama
tidak bertentangan dengan hak milik perorangan).
2. Eksekutif , diikat oleh UU dan harus melaksanakan UU, tidak boleh
sewenang-wenang
3. Federatif, enangani urusan LN (praktis dijalankan oleh eksekutif)
 Kekuasaan lembaga berasal dari rakyat dan pemegang kekuasaan dapat
menjalankan kekuasan sejauh ia mendapat kepercayaan rakyat, dan
melindungi hak hidup wn dan berusaha mencapai kesejahteraan umum,
sehingga pemegang kekuasan harus mempertanggungjawabkannya
kepada rakyat.
 Kekuasaan negara dibatasi, tidak boleh mencampuri setiap urusan rakyat
dengan kekuasaannya (Locke menolak hegemoni negara dan bentuk
negara totalitarianistik).
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

JOHN LOCKE
PAHAM NEGARA LIBERAL

Kelemahan:

 Pada hubungan antara agama dan kekuasaan negara.


Argumentasinya tentang kodrat alamiah hanya berupa pikiran
spekulatif tentang kodrat manusia, menyebabkan pengandaian
tentang hak asasi manusia sendiri adalah sebuah fiksi.
 Fungsi negara sebagai penjaga hak milik perorangan, faktanya
sering terjadi pemihakan penjagaan kekayaan pada golongan
pemilik kekuatan (ekonomi, politik, dsb) sehingga terjadi
ketidakseimbangan pembagian kesejahteraan dan harta milik
(property) yang justru mengakibatkan pelanggaran prinsip
kesejajaran kedudukan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
PENGGAGAS DEMOKRASI

MONTESQUE
TRIAS POLITICA

Dalam rangka pembagian dan pembatasan kekuasaan maka diperlukan


3 lembaga yaitu :

Legislatif Eksekutif Yudikatif


NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

DEMOKRASI DI INDONESIA
PEMIKIRAN MOH HATTA

 Berangkat dari paham kerakyatan untuk menjelaskan


sistem demokrasi di Indonesia.
 Paham kerakyatan dan kedaulatan rakyat bisa
ditemukan dalam sistem kemasyarakatan tradisional.
 Tidak berpijak pada sistem demokrasi barat.
 Demokrasi tidak hanya pada sistem politik saja, sistem
ekonomi juga mesti menetapkan pola ini.
 Menolak feodalisme, dan menentang keras keenggan
kuasan politik dan ekonomi jatuh ke tangan para
ningrat atau bangsawan. Menurutnya feodalisme
identik dengan pemerintahan autokratis.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
DEMOKRASI DI INDONESIA
PANDANGAN SOEPOMO

 Beranjak dari persatuan untuk menjelaskan sistem demokrasi


Indonesia.
 Sistem demokrasi Indonesia harus mengekpresikan “semangat
kebatinan bangsa Indonesia” yakni semangat persatuan hidup
antara satu golongan dengan golongan yang lain, antara dunia
luar dan dunia batin, antara pemimpin dan rakyatnya. Setiap
anggota adalah bagian dari golongan, setiap golongan adalah
bagian dari sebuah bangsa. Setiap unsur mempunyai hak dan
kewajiban yang khas dalam masyarakat, yang dipahami sesuai
porsinya masing-masing. Dengan kata lain: sistem demokrasi
Indonesia mengacu pada pola pikir dan tindakan harmoni.
 Karena beranjak dari keseimbangan (harmoni), sistem
kemasyarakatan Indonesia disebut juga sebagai sistem negara
integralistik. Pahamnya disebut ‘ide integralistik’.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
DEMOKRASI DI INDONESIA
PANDANGAN SOEPOMO

 Menolak demokrasi barat dengan pola individualismenya. Di


negara barat, negara melulu dipandang sebagai wujud kontrak
antar individu. Individu mendapt kedudukan penting dan kuat
dalam masyararakat, golongan yang satu beroposisi dengan
golongan yang lainnya, masyarakat beroposisi terhadap negara.
 Penolakan total artinya menolak juga: jaminan hak-hak dasar dan
kebebasan individu terhadap negara, prinsip mayoritas dan sistem
parlementarisme.
 Nilai-nilai dan semangat keindonesiaan yang memberi muatan
pada gagasan negara integralistiknya adalah gotong royong dan
kekeluargaan. Karenanya tidak ada dualisme pemisahan negara
dan masyarakat yang saling beroposisi.
 Baginya figur pemimpin dan lembaga perwakilan tidak dipilih
dalam pemilihan umum.
N ILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

1. Perlindungan konstitusional
Pasal 27, 28, 28A s/d 28J, 29, 30, 31 dan 34 mengatur
perlindungan konstitusional atas berbagai hak asasi
manusia/WNI

2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak


Pasal 24 (1) “kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum
dan keadilan” 24 (2) “kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh sebuah
mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya….. dan sebuah
mahkamah konstitusi” Pasal 24B (1) tentang Komisi Yudisial.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

3. Lembaga-lembaga negara
Bagan lembaga-lembaga negara sebelum dan setelah amandemen.
STRUKTUR KETATANEGARAAN SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945

MPR
UUD 1945

BPK PRESIDEN DPR DPA MA


STRUKTUR KETATANEGARAAN SETELAH PERUBAHAN UUD 1945

UUD 1945

BPK MPR PRESIDEN KEKUASAAN KEHAKIMAN


DPD DPR WAPRES MK MA KY
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

4. Pemilihan umum yang bebas


Pelaksanaan Pemilu diatur dalam UUD 1945 pada pasal 22E
(1) dan ayat (2), Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap 5 tahun sekali.

5. Kebebasan menyatakan pendapat


Menurut Harold J. Laski kemerdekaan politik seseorang
hanya nampak melalui kemampuan masing-masing warga
berperan aktif dalam mengelola masalah kenegaraan.
Kemerdekaan warga negara akan terwujud jika masing-masing
mampu berpikir secara bebas tentang kegiatan kenegaraan dan
kemasyarakatan yang tengah terjadi, mengemukakan pendapat
secara terbukadan mengkoreksi pendapat orang lain yang tidak
sesuai kebenaran.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

6. Tersedianya berita-berita yang benar dan disampaikan secara


jujur
Hal ini menuntut adanya jaminan kebebasan mengemukakan
pendapat termasuk di dalamnya kebebasan pers.

7. Pendidikan politik bagi setiap warga negara


Pendidikan politik penting kedudukannya dalam negara
demokrasi. UUD 1945 menentukan setiap WN berhak mendapat
pendidikan.Tentang isi pendidikan yang menyangkut Pendidikan
Politik diwujudkan dalam Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945


1) Latar belakang dan etos kerja
Latar belakang historis kerajaan tidak mengenal demokrasi. Etos
kerja feodalistis, dimana tidak semua orang mempunyai
kedudukan sama dan hanya menerima nasib.
2. Kurangnya kemandirian masyarakat
Ketergantungan masyarakat yang besar pada pemerintah (orba).
Ketika pemerintah hancur, rakyat kehilangan pegangan dan arah.
Akibatnya berbagai persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan
masyarakat sendiri menjadi terkatung-katung dan bahkan
menimbulkan aksi kekerasan di tingkat horisontal sebagai solusi
konflik sosial.
3. Komunikasi politik
4. Supremasi hukum
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)
MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945


1. Latar belakang dan etos kerja
2. Kurangnya kemandirian masyarakat
3. Komunikasi politik
Masyarakat dituntut mampu berkomunikasi politis,
mengutarakan pikiran-pikirannya kepada khalayak ramai dan
pemerintah. Diperlukan saluran-saluran independen, saluran
yang bersifat merdeka dan mengutamakan aspek keterbukaan
informasi dan kedewasaan berargumentasi.
4. Supremasi hukum
Lembaga hukum mandiri (independen). Supremasi juga berarti
penghidupan penegak hukum tidak berada di tangan lembaga
pemerintah. Supremasi hukum berarti pembenahan seluruh
sistem hukum. Dan tidak kalah pentingnya adalah kesadaran
masyarakat.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG NEGARA DEMOKRASI


BERDASARKAN PANCASILA
 mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya
mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga di
bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehipan agama.
 Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan gotong
royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan atau
kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan akses atau
peluang bagi setiap warganegara untuk mengalami dan
menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial.
 Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan karakter kita
sebagai bangsa yang mampu menghargai mengakomodasi
perbedaan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG NEGARA DEMOKRASI


BERDASARKAN PANCASILA
 mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya
mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga di
bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehipan agama.
 Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan gotong
royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan atau
kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan akses atau
peluang bagi setiap warganegara untuk mengalami dan
menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial.
 Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan karakter kita
sebagai bangsa yang mampu menghargai mengakomodasi
perbedaan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM


 mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya
mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga di
bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehidupan agama.
 Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan gotong
royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan atau
kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan akses atau
peluang bagi setiap warganegara untuk mengalami dan
menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial.
 Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan karakter kita
sebagai bangsa yang mampu menghargai mengakomodasi
perbedaan.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 PARADIGMA GOOD GOVERNANCE


Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik tidak semata-mata disandarkan pada
pemerintah atau negara, melainkan melibatkan unsur-
unsur intern birokrasi maupun di masyarakat. Adapun
paradigma good governance adalah:
pertanggungjawabab kepada publik, akuntabilitas
kinerja dalam layanan publik, kontrol internal

 KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE


NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE


1) Participation: kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi konstruktif.
2) Rule of Law: Adil terutama dalam HAM
3) Tranparancy: Informasi jelas dan jujur
4) Responsiveness: melayani setiap stake holders
5) Consensus Orientation: perantara kepentingan berbeda menuju
pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.
6) Equity: kesempatan yang sama meningkatkan atau menjaga
kesejahteraan semua warganegara
7) Effectiveness and efficiency
8) Acountability: pertanggungjawaban kepada publik dan stakeholders
9) Strategic Vision: perspektif jatuh ke depan sejalan untuk membangun
good governance
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 HUBUNGAN PEMILU DAN GOOD GOVERNANCE


Pemilu baik dan benar, sistem pemerintahan akan
kokoh dan sah, sebaliknya apabila Pemilu curang maka
pemerintahan yang dihasilkannya akan rapuh dan cacat
politis/yuridis.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)

Presiden/wakil legitimate dan Memperlemah MPR


kuat

Presiden tak terikat konsesi Memperlemah DPR


partai yang mencalonkan

Posisi presiden dan DPR Makan biaya besar


seimbang

Kriteria calon dinilai langsung Menguntungkan calon dari dari


oleh rakyat/pemilih partai besar, karismatik
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)

Metode SPPL
1. First past the post : peraih suara terbanyak menang
2. Preferential voting: sistem peringkat
3. Two round system
4. Electoral college: alokasi tiap profensi
5. Kandidat independen: syarat, tandatangan 3%
penduduk.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 PARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIK


Partisipasi politik
adalah kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut serta
secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih
pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan ini mencakup
tindakan seperti memberikan suara dalam pemilu, menghadii
rapat umum, menjadi anggota partai atau kelompok kepentingan,
mengadakan pendekatan atau hubungan dengan pejabat
pmerintah atau anggota parlemen dan sebagainya.
Cara berpartisipasi :
 Partisipasi intensif
 Partisipasi Tidak intensif
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 PARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIK


Cara berpartisipasi : cara berpartisipasi biasanya dibedakan
dalam jenis menurut frekuensi dan intensitasnya.

 Partisipasi tidak intensif


yi kegiatan yang tidak banyak menyita waktu dan biasanya tidak
berdasarkan prakarsa sendiri. Contoh: memberi suara dalam
Pemilu (ekstrim termasuk golput)

 Partisipasi intensif
yi kegiatan menjadi pengamat, menghadiri rapat umum, menjadi
anggota kelompok kepentingan, ikut berusaha meyakinkan orang,
mendiskusikan masalah politik, memberi perhatian pada
perkembangan politik. Sebagai partisipan menjadi petugas
kampanye, sebagai aktivis menjadi pejabat umum, pejabat partai,
pimpinan kelompok kepentingan. Sedangkan yang ekstrim dan
menyimpang adalah menjadi pembajak, teroris.
NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

 PARTAI POLITIK DAN SISTEM MULTI PARTAI


 Partai Politik
 Fungsi Partai politik
dalam negara yang demokratis parpol berfungsi:
- sebagai sarana komunikasi politik
- sebagai sarana sosialisasi politik
- sebagai sarana rekruitment politik
 Sistem multi partai
sistem multi partai cenderung dipakai, didasarkan anggapan
bahwa pola multi partai lebih mampu menyalurkan
keanekaragaman budaya dan politik. Kelemahannya,
keanekaragaman budaya sering menyebabkan parpol mudah
melibatkan diri dalam berbagai konflik sosial dan politik dan
menyebabkan fragmentasi politik dan berakibat menghambat
stabilitas nasional.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 25

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
245
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

Pengertian Keadilan
Sebuah keadaan dimana seseorang atau semua orang mendapatkan hal
apa saja yang menjadi haknya. Atau bisa juga keadaan seseorang
mendapatkan bagian yang sama seperti yang diterima orang lain.

Keadilan individual
Keadaan keadilan ditentukan oleh kehendak baik seseorang memberi
sesuatu pada orang lain menurut hak atau prestasi mereka.

Keadilan sosial (masyarakat)


Berarti meletakan keadilan dalam struktur dan sistem masyarakat.
Tindakan adil seseorang tidak hanya tergantung dari kemauannya saja
(tidak seperti pada keadilan individual), tetapi ditentukan juga oleh unsur-
unsur dalam keseluruhan struktur itu beserta dinamikanya (struktur,
pengawasan, media dan standar sosial yang berlaku). Walaupun
seseorang mau melaksanakan keadilan, kondisi sosial bisa mencegahnya
dan membuatnya tak bisa adil.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

KESADARAN BUDAYA TERHADAP KEADILAN SOSIAL


1. BUDAYA FEODALISME
 Berpola Patron-klien / hamba Tuhan (kawula -gusti)
 Keadilan yang berlaku aadalah keadilan individual
 Kesadaran budaya : yang penting setiap orang tahu kedudukannya dan
kewajibannya dan apa yang harus dikerjakannya, serta mengerti haknya.
 Masalah keadilan sosial luput dari perhatian masyarakat. Keadilan terjadi bila
setiap orang dari golongan manapun berkehendak baik, berlaku adil terhadap
sesamanya.
 Di indonesia, masa kerajaan, penjajahan, Keadilan sosial tidak disinggung-
singgung, persoalan keadilan adalah bagaimana raja memelihara rakyatnya
dan bagagaimana rakyat berterimakasih kepada raja.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

KESADARAN BUDAYA TERHADAP KEADILAN SOSIAL


2. BUDAYA INDUSTRIALISASI DAN KAPITALISME
 Revolusi industri tidak semata pengembangan pengetahuan praktis dan
mekanis, revolusi industri juga menumbuhkan pola baru dalam bidang
ekonomi, pola hubungan kerja yang baru, pola gaya hidup baru dan pola
sosial yang baru.
 Pola relasi sosial baru ditandai dengan munculnya kelas sosial baru dari
patron-klien menjadi pemilik modal-pekerja. Kelas sosial baru tumbuh (kelas
buruh industri), disamping para pemilik modal.
 Ketidak adilan sosial terjadi. Kemiskinan kelas sosial buruh industri bukan
karena faktor alamiah, tetapi karena sistem kerja kapitalistik.
 Ketidak adilan sosial disebabkan oleh para kapitalis atau sistem masyarakat
kapitilstik itu sendiri.
 Dalalam perjalanan sejarahnya struktur masyarakat kapitalistik mendapat
tantangan dari kaum sosialis, marxis dan gereja yang antara lain melahirkan
komunisme
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
KEADILAN SOSIAL SECARA GLOBAL
 SUDUT PANDANG NEGARA INDUSTRI
 Di tingkat global kesadaran akan keadilan sosial dalam proses dan struktur
bangsa-bangsa menjadi masalah pelik karena ketimpangan dan kesenjangan
antar negara.
 Negara maju, negara berkembang dan negara miskin, menyadari bahwa
terdapat ketidak adilan sosial dalam struktur global (artinya dalam relasi
internasional).
 Pertemuan Roma tahun 1971, muncul pemikiran perlunya pengallihan modal
dari negara maju ke negara miskin. Namun akibatnya negara miskin menjadi
sangat tergantung pada negara atau lembaga donor.
 Hutang LN menumpuk dan ketidakmampuan negara miskin untuk
melunasinya. Hal ini menimbulkan ketimpangan sosial antar negara maju dan
negara miskin bahkan menjadi semakin dalam.
 Maka masalah tersebut harus dipecahkan terlebih dahulu, jika ingin keadilan
sosial dapat ditegakan.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
KEADILAN SOSIAL SECARA GLOBAL

 SUDUT PANDANG NEGARA INDUSTRI


 PROBLEMATIKA NEGARA BERKEMBANG
 Perubahan status dari negara jajahan menjadi negara merdeka tidak selalu
diikuti perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi.
 Negara baru ini serta merta meneruskan pola perekonomian penjajah pada
negara yang merdeka ini.
 Perubahan semakin sulit karena para penguasa modal/perekonomian baru ini
ternyata ikut ambil bagian dalam usaha menegakan stabilitas politik di
negara-negara berkembang ini.
 Negara berkembang harus berkompromi dengan kepentingan negara donor
yang menyediakan dana untuk menggulirkan perekonomian
 Dalam posisi ini, para elit politik dan ekonomi sering memperoleh keuntungan,
demi terjaganya situasi yang menguntungkan bagi para investor agar mereka
tidak lari.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

MASALAH KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA


 KEMISKINAN STRUKTURAL
adalah bentuk kemiskinan yang bukan disebabkan oleh faktor alamiah seperti
faktor alam, pendidikan atau karakter manusia. Kemiskinan lebih disebabkan
oleh produk langsung atau tak langsung dari sebuah struktur di bidang politik,
ekonomi dan budaya.
Misalnya: kekuasaan golongan elit yaitu sosial yang sewenang-wenang;
urbanisasi; penanaman modal besar yang tidak menciptakan lapangan kerja;
sistem pertanian modern yang tidak menguntungkan petani kecil.
 MASALAH BUDAYA
Masalah keadilan sosial dari sudut budaya berkaitan dengan pola gaya hidup
yang berkembang di Indonesia. Gaya hidup yang berakar dari pola feodal
berhadapan dengan pola modern yang mengutamakan kepentingan individu,
kebebasan, supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadi ketimpangan
sosial, karena yang diuntungkan adalah golongan patron, baik melalui
penanaman modal maupun akibat kolonialisme. Demokrasi yang dibawa oleh
pola modernisasi gaya kapitalis tidak merubah mentalitas rata-rata
masyarakat karena kuatnya pola patron-klien yang tidak demokratis pada
budaya feodal.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
MASALAH KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA
 MASALAH DAYA BELI MASYARAKAT
Jumlah penduduk yang besar merupakan peluang baik bagi pelemparan
produk. Namun pelemparan produk ke pasar ternyata tidak dibarengi dengan
peningkatan daya beli masyarakat, sehingga harga-harga tidak pernah benar-
benar terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.

 MASALAH PENENTUAN ORIENTASI PASAR


daya beli masyarakat yang rendah membuat orientasi pasar hanya
menjangkau golongan menengah keatas yang jumlahnya hanya sekitar 10%
penduduk. Kebanyakan masyarakat tidak mampu menjangkau barang-barang
tsb, sehingga kesejahteraan mereka meningkat. Ini merupakan bentuk lain
dari kemiskinan struktural yang mengakibatkan ketidak adilan sosial.

 MASALAH PERTANIAN
Petani kecil yang ingin meningkatkan daya beli tidak mampu memenuhi
standar penanaman pangan. Sementara petani kaya cenderung beralih ke
tanaman yang lebih menguntungkan.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
MENUJU KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA
 MENANAMKAN NILAI SOLIDARITAS DAN SUBSIDIARITAS
Solidaritas berarti membela dan mengusahakan kehidupan bagi orang-orang
yang dipinggirkan dalam proses atau mekanisme hubungan antar bidang
kehidupan karena terbatas dalam akses kepentingan politik, ekonomi dan
budaya mereka.
Bersikap solider adalah upaya menentukan prioritas dalam struktur
masyarakat: siapa yang mendapat pemberdayaan lebih dahulu.

Nilai subsidiaritas berkaitan berkaitan dengan prinsi p ekonomi . Nilai ini


mendorong orang untuk tidak mengambil alih urusan yang bisa dikerjakan
oleh level di bawahnya. Dalam struktur masyarakat prinsip ini berarti golongan
masyarakat yang mampu berakses ekonomi, politik dan budaya tidak
mengambil alih kehidupan golongan di bawahnya. Kemandirian publik
menjadi hal penting dalam nilai ini dan akan mempengaruhi struktur
masyarakat agar dalam bidang kehidupan ekonomi, politik dan budaya tidak
mementingkan kebutuhan pihak yang berakses kuat.
NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
PAHAM KEDAULATAN RAKYAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
 PRINSIP DEMOKRASI EKONOMI BUNG HATTA
Dalam konsep negara demokrasinya, Bung Hatta menegaskan pentingnya
prinsip demokrasi diterapkan dalam bidang ekonomi. Bung Hatta tidak
menginginkan perekonomian diatur oleh segelintir penguasa, para ningrat dan
bangsawan atau oleh penjajah. Dengan kemandirian rakyat di bidang
ekonomi diharapkan kondisi sosial yang disebut sebagai keadilan sosial.

 PASAL 33 DAN 34 UUD 1945 TENTANG PEREKONOMIAN NASIONAL


DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal-pasal ini menegaskan norma hukum dasar cita-cita Bung Hatta dalam
kehidupan bernegara. Pasal 33 (1) ayat ini mengisyaratkan bentuk
perekonomian demokratis. Ayat (4) menegaskan Perekonomian ekonomi
nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan. Sedangkan pasal 34 dirumuskan untuk menetralisir dampak
negatif liberalisme. Terdapat tanggung jawab negara untuk menjamin seluruh
anggota masyarakat. Melaksanakan pengembangan jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat lemah dan tak mampu.
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 26

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
255
PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

• PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan adalah masalah kemanusiaan. Pembangunan tidak
hanya me mbangun kondisi di sekitar manusia. Pembangunan
berkaitan dengan manusianya sendiri. Jika kehidupan konkrit
manusia diabaikan, pembangunan menjadi tidak manusiawi.

• PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH KEMANUSIAAN


Pembangunan ala kapitalisme atau sosialisme ternyata tidak
berhasil memacu dan merangsang kesejahteraan setiap orang.
Argumentasi menekankan pentingnya prinsip etis bagi
pembangunan terutama dalam penyediaan prasarana-prasarana
kesejahteraan dan manusianya yang konkrit.
Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :
(1)
(2)
(3)
PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

• Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :


(1) Harus menghormati HAM. Sikap konkritnya berupa upaya hukum
untuk menjamin bahwa tidak ada yang dikorbankan dalam setiap
kebijakan. Kemajuan berarti mengembangkan martabat manusia. Prinsip
etis ini bersumber pada sila I dan sila II.
(2) Pembangunan harus demokratis. Dalam arti bahwa arahnya ditentukan
oleh seluruh masyarakat. Sruktur demokratis harus didukung mentalitas
demokratis, karena tanpanya pola kekuasaan akan tetap berarti hegemoni
negara atas rakyat. Ini merupakan kontektualisasi sila IV.
(3) Prioritas pertama pembangunan harus menciptakan taraf minimum
keadilan sosial. Taraf minimal keadilan sosial berarti menghapuskan
kemiskinan struktural.
Kemiskinan berarti :
1. Kebutuhan dasar tidak terpenuhi
2. Kedudukan dalam masyarakat begitu lemah sehingga menjadi
korban empuk segala perkosaan hak, penghisapan dan penindasan.
Ini merupakan kontekstualisasi sila V
PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

• TUJUAN PEMBANGUNAN
Pembangunan sama artinya dengan perkembangan masyarakat
dan cita-cita negara akan kesejahteraan. Pembangunan berkaitan
dengan manusianya. Kesejahteraan bukan konsep, tetapi kondisi
riil yang dialami masyarakat dan berkaitan dengan pikiran,
perasaan, kehendak, atau kondisi lahir batin setiap warganegara.

• NILAI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


Pancasila adalah seperangkat nilai, hakekat nilai adalah pola atau
paradigma (kerangka dasar) yang di dalamnya kita menempatkan
cara pandang, cara berfikir, dan bertindak dalam memaknai
kehidupan. Misalnya: Nilai persamaan derajat mendorong kita
memandang orang lain bukan berdasarkan kesenjangan status, ras,
agama. Nilai ini mendorong kita berpikir, bertindak kepada semua
orang secara setara. Paradigma diturunkan dalam prinsip-prinsip
etis, yang diharapkan menjadi tolak ukur dan acuan atau arahan
perumusan norma dasar sampai teknis sebuah program
pembangunan
“ Don’t ask what your country give to you,
but ask what have you given for your
country”
(John F.Kennedy)
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 27

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
260
1. UUD 1945;
2. KMK NO.491/1968 TTG PRTRAN
PNYLNGGARAAN SEKOLAH BIDAN
3. UU NO. 36 THN 2009 TTG KESEHATAN;
4. UU NO. 36 THN 2014 TTG TENAGA
KESEHATAN;
5. UU NO. 29 THN 2004 TTG PRAKTIK
KEDOKTERAN;
6. UU NO. 44 THN 2009 TTG RUMKIT;
7. PP NO. 46 THN 2014 TTG SISTEM INFORMASI
KESEHATAN 261
8. PERMENKES NO 1796/MENKES/PER/VIII/2011
TTG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN;
9. PERMENKES NO. 1464 THN 2010 TTG IZIN DAN
PENEYENGGARAAN PRAKTEK BIDAN;
10. KMK NO. 938 THN 2007 TTG STANDAR
ASUHAN BIDAN;
11. KMM NO. 900 THN 2002 TTG REGISTRASI DAN
PRAKTEK BIDAN;DAN
12. KMK NO. 369 THN 2007 TTG STANDAR
PROFESI BIDAN. Dll.
262
SEJARAH KEBIDANAN
1. Arti Kebidanan
Zaman Dahulu : Hukum keajaiban alam yang
tersebar ( manusia harus berkembangbiak )
Lebih Maju : Hukum alam bagi kedua mahluk
yang berlainan jenis sebagai akibat hawa nafsu
Lebih Maju Lagi : Ilmu yang mempelajari
kelahiran manusia mulai hamil, lahir dan nifas
dipelihara
2. Asal Kata Kebidanan
Berasal dari bahasa asing ( latin ) : OBSTO
OBSTERTRIC artinya mendampingi
263
PELOPOR YG BKRJA SAMA DLM PRKMBANGAN
KEBIDANAN
A. HIPOKRATES DARI YUNANI THN 460 - 370 SM

Disebut Bapak Pengobatan


 Mnaruh prhtian thdp kebidanan/keperawatan dan
pengobatan;
 Wanita yg bersalin dan nifas mdptkan prtlongan dan
plyanan selayaknya.
B. SORANUS THN 98-138 SM BRSAL dr EFESUS/TURKI
Disebut Bapak Kebidanan
• Brpdpt bhw seorang ibu yg tlh mlhirkan tdk tkut akn
hntu atau setan dan menjauhkan ketahyulan;
• Kmdian diteruskan oleh MOSCION bekas muridnya :
mnruskan usahanya dan menulis buku pelajaran bg
bidan2 yg berjudul : KATEKISMUS bg bidan2 Roma
Pengetahuan bidan semakin maju

264
 PERKEMBANGAN KEBIDANAN DI INDO
PELAYANAN KEBIDANAN
ZAMAN DAHULU
Dilakukan olh dukun pria atau wanita yg dilkkan
di rumah penderita atau dukun dg cara :
 Membaca Mantra

 Mengusir setan2 dg menyajikan kurban

 Melakukan masase pada penderita

265
 Tahun 1851
Pnddkan bidan dimulai pd masa pnjjahan hindia
belanda. Seorang dokter militer Belanda (DR. W.
Bosch) mmbuka pnddikan bidan bg wanita
pribumi di Batavia. Pnddikan ini tdk brlangsung
lma krn krangnya pserta didik krn adanya lrngan
bg wanita utk keluar rumah.

266
 Tahun 1902
Pnddikan bidan dibuka kmbli bg wanita pribumi
di RumKit militer di Batavia dan thn 1904
pnddikan bidan bg wanita Indo dibuka di
Makasar. Lulusan dr pnddikan ini hrs bersedia
ditmptkan dimna sj tnganya dibtuhkan dan mau
menolong masy yg tdk/krang mmpu scra
cuma2. Lulusan ini mndpt tunjangan dr
pmrintah kurang lebih 15-25 Gulden per bulan.
Kmdian dinaikkan mjd 40 Gulden perbulan
(tahun 1922).
267
 Tahun 1935-1938
Pmrintah colonial Belanda mlai mndidik bidan
llsan Mulo (stngkat SLTP bgian B) dan hmpir
brsamaan di bka sklah bidan di bbrpa kota besar
antara lain : di JKT di RumKit Bersalin Budi
Kemulyaan, RSB Palang Dua, dan RSB mardi
Waluyo di Semarang. Pd thn itu dikluarkan
prturan yg mbdakan llsan bidan brdsarkan latar
belakang pendidikan.
 Bidan dg ltar blkang pnddikannya Mulo dan pnddikan
kebidanan slma 3 thn dsb bidan kelas satu.
 Bidan dr llsan perawat (mantri) dsb bidan kelas dua.
 Prbdaan ini mnyngkut gaji pokok dan tunjangan bagi
bidan.
268
 Tahun 1550-1953
Dibuka sklah bidan dr lulusan SMP dg btsan usia minimal
17 thn dan lama pendidikan 3 tahun.
 Tahun 1953
Dibuka kursus tambahan bidan (KTB) di Yogyakarta.
Lamanya kursus antara 7-12 minggu. Dan Thn 1960 KTB
dipindahkan ke Jakarta.
 Tahun 1954
Dibuka pnddikan guru bidan scra brsma2 dg guru perawat
dan perawat kshtan masy di Bandung.
 Tahun 1970
Dibuka program pnddikan bidan yg mnrima llsan dr sklah
pengatur rawat (SPR) ditambah dg 2 thn pnddikan bidan
yg dsb Sklah Pnddikan Lnjutan Jrusan Kebidanan (SPLJK).

269
 Tahun 1974 Sklah Bidan ditutup
 Tahun 1975-1984
Institusi pnddikan bidan ditutup, shngga dlm 10 thn tdk
mnghsilkan bidan. Nmn organisasi profesi bidan (IBI) tetap
ada dan hidup secara wajar. Dan prkmbangan Sklah bidan
Tahun 1981 kmbli dibuka : Utk mningkatkan kmmpuan
perawat kshtan (SPK) dlm plyanan ibu dan anak trmasuk
kebidanan, dibuka pnddikan diploma I Kshatan Ibu dan
Anak. Hny brlngsung 1 thn.
 Tahun 1985
Dibuka lagi program pendidikan bidan yg dsb dg PPB. Dan
slnjutnya dibuka program2 yg lain brkaitan dg kebidanan,
pd thn Tahun 1989, Tahun 1993, Tahun 1993.
270
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 18

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
271
KODE ETIK suatu profesi adl norma2 yg hrs
diindahkan olh setiap anggota profesi yg
brsngkutan didlm mlksnakan tgs profesinya
dlm hdp di masy.
Norma2 tsb berisi ptnjuk bg anggota profesi ttg
bgm mrk hrs mnjlnkan profesinya, dan lrngan2,
trmsuk ktntuan2 apa yg blh dan tdk blh dilkkan olh
anggota profesi, tdk hny dlm mnjlankan tgs
profesinya, melainkan berkaitan jg dg tingkah
lakunya scra umum dlm pergaulan shari2 masy.
PROFESI
 Pkrjaan yg mngndalkan ktrampilan&keahlian khusus

 Pkrjaan yg dilkkan sbg smbr utama nafkah hdp dg

keterlibatan pribadi yg mendalam dlm mnekuninya


 Pkrjaan yg mnuntut pngmbangan utk trus-mnrus

mprbaharui pngtahuan&ketrampilan ssuai dg


prkmbangn teknologi.
ETIKA PROFESI
 Etika Profesi adl Etika sosial yg mnyangkut hub

antar mnsia dlm satu lingkup profesi dan masy


pngguna profesi tsb.

273
Secara umum, tujuan merumuskan KODE
ETIK adalah untuk kepentingan anggota dan
organisasi, meliputi ;
Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Meningkatkan mutu profesi
DIMENSI KODE ETIK meliputi ;.
Anggota profesi dan klien
Anggota profesi dan System
Anggota profesi dan profesi yang lain
Semua anggota profesi

 PRINSIP KODE ETIK meliputi ;


 Menghargai otonomi
 Melakukan tindakan yang benar
 Mencegah tindakan yg dapat merugikan
 Memperlakukan manusia secara adil
 Menjelaskan dengan benar
 Menepati janji yang telah disepakati
 Menjaga kerahasiaan
 Lahir : 24 juni 1951,
Anggota Kowani : 1951,
Anggota ICM :1956,
LSM : 1985
 Organisasi
Pengurus Pusat : 1 di Jakarta
PD : 31 Propinsi
PC : 344 di Kabupaten/Kota
PR : 1703 kecamatan, institusi pelayanan,
pendidikan
277
Kode Etik Bidan
Kode etik bidan Indonesia pertama kali
disusun pada tahun 1986 dan disahkan
dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan
Indonesia X tahun 1988, sedangkan
petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun
1991 sebagai pedoman dalam berperilaku.

278
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 19

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
279
KODE ETIK BIDAN INDONESIA terdiri atas 7
BAB yang dibedakan atas :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
(6 Butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa,
bangsa dan tanah air (2 butir)
7. Penutup (1 butir)
MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa
dan didorong oleh keinginan yg luhur
demi tercapainya ;
1. Masyarakat Indonesia yg adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan
undang-undang dasar 1945
2. Pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya
3. Tingkat kesehatan yg optimal bagi
setiap warga negara indonesia
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dg kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien dan menghormati hak klien dan menghormati
nilai-nilai yg berlaku dimasyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yg
dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yg serasi dlm
hubungan pelaksanaan tugasnya, dg mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan
paripurna kpd klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemapuan profesi yg dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dalam mengmbil keputusan
dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi dan atau rujukan
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yg dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien.
Bagian III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan baik


dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yg serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya
harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan
lainnya.
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan
menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yg tinggi dan memberikan
pelayanan yg bermutu kpd masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri
dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dg
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam
kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yg dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya
Bagian V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. setiap bidan harus memelihara kesehatannya


agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik
2. Setiap bidan seyogyanya berusaha unuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi
Bagian VI
KEWAJIBAN BIDAN
TERHADAP PEMERINTAH,
NUSA , BANGSA DAN
TANAH AIR

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,


senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dlm bidang
kesehatan khususnya dalam pelayanan
KIA/ KB dan kesehatan keluarga
2. Setiap bidan melalui profesinya
berpartisipasi dalam menyumbangkan
pemikirannya kpd pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB
dan kesehatan keluarga.
Bagian VII
PENUTUP

Setiap bidan dalam


melaksanakan tugasnya sehari-
hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Bidan
Indonesia
Pengertian kode etik profesi bidan
“suatu pernyataan komprehensif dr profesi yg
mmbrikan tntunan bg bidan utk mlksnakan
praktik dlm bidang profesinya baik
yg berhubungan dg klien/pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya
sendiri".

289
APA SICH PENGERTIAN BIDAN.....?
MENURUT SAYA ......?
BIDAN ADALAH BIDUAN IBU, DAN
ANAK..................?
ATAU
BIDAN ADALAH.....?

290
291
292
Bekerja di berbagai tingkat
KEPMENKES pelayanan kesehatan :Rumah,
369/2007 Masyarakat, RS, Klinik dll.

SABAR, PENUH PERHATIAN, CINTA,


MERABA, MENYENTUH,
MENDENGARKAN, PENUH
PENGERTIAN, MENCIUM, MEMBERI
WAKTU, PENDAMPING PEREMPUAN
DAN KELUARGANYA, PENGETAHUAN,
SIKAP DAN PRAKTEK KEBIDANAN.
294
295
Definisi ttg bidan di review dlm prtmuan
Internasional atau Kongres ICM. Definisi terakhir
disusun mllui konggres ICM ke 27, pd bln Juli thn
2005 di Brisbane Australia. Definisi bidan' mnrut
International Confederation Of Midwives (ICM)
yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi
bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan
Federation of International Gynecologist
Obstetrition (FIGO). Pengertian Bidan Menurut
WHO, IBI, ICM adalah sebagai berikut :

296
 Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of
Midwives)
Bidan adl ssorg yg tlh mngkuti program pnddkan bidan yg
diakui di negaranya, tlh lulus dr pnddkan tsb, srt mmnuhi
kualifikasi utk didaftar (register) dan atau mmliki ijin yg sah
(lisensi) utk mlkkan praktik kebidanan.
 Pengertian bidan menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
bidan adl Seorang prmpuan yg tlh lulus dr pnddkan bidan yg
diakui pmrintah dan organisasi profesi di wil NKRI srt mmliki
kompetensi dan kualifikasi utk diregister, sertifikasi dan atau
scra sah mdpt lisensi utk mnjlankan praktik kebidanan .
 Pengertian bidan menurut WHO
Bidan adl ssorg yg tlh mngkuti program pnddkan bidan yg
diakui di negaranya, tlh lulus dr pnddkan tsb, srt mmnuhi
kualifikasi utk didaftar (register) dan atau mmliki izin yg sah
(lisensi) utk mlkukan praktik bidan.

297
 Berasal dari bahasa Sanksekerta :
“wirdhan” yg artinya “wanita bijaksana” atau
dukun yg terdidik ( IBI, 2003)
“widwan” yg berarti “cakap membidan” ;
mereka yg memberikan semacam sedekah bagi
seorang penolong persalinan sampai bayi
berusia 40 hari (Klinkert dalam Darwis, 2002)
1. seorang bidan mngnut filosofi yg mpnyai kykinan
di dlm dirinya bhw smua mnsia adl makhluk bio
psiko sosio kultural dan spiritual.
2. Mnsia trdri dr pria&wanita yg kmdian kedua jns
individu itu berpasangan menikah mbntuk kelg yg
mpnyai anak.
3. Bidan brkyakinan bhw setiap individu berhak
mproleh plyanan kshtan yg aman dan memuaskan
ssuai dg kbtuhan mnsia dan prbedaan budaya.

299
4. Persalinan adl satu proses yg alami, peristiwa
normal, nmn apbla tdk dikelola dg tpt dpt brbah
mjd abnormal.
5. Setiap individu berhak utk dilhirkan scr sht utk itu
mk stiap wanita usia subur, ibu hamil, mlhirkan
dan bayinya brhak mdptkan plyanan yg
berkualitas.
6. Pengalaman mlhirkan anak mrpkan tgs
prkmbangan kelrga, yg mbtuhkan persiapan.
7. Kshatan ibu periode reproduksi dipngruhi olh
prilaku ibu, ling dan pelayanan kesehatan.
300
301
 Pengertian Filosofi Kebidanan
Filosofi kebidanan merupakan
keyakinan/pandangan hidup bidan yang
digunakan sebagai kerangka fikiran dalam
memberikan asuhan kepada klien.

302
 Mlhirkan  suatu pnglaman bsar  pnting bg
prmpuan, kelrga dan masy;
 Klhiran  Proses fisiologis normal;
 Bidan  Pmberi plyanan  mndmpingi
prmpuan msa khmilan, prslinan dan nifas;
 Plyanan kebidanan  Kemitraan dg prmpuan
dan scra prorangan, brklanjutan&tdk otoriter;
 Plyanan kebidanan  Memadukan seni dan ilmu
 bersifat holistik;
 Bidan mnghrmati prmpuan  yakin kmmpuan
utk melahirkan;dan
 Perempuan  pengambil kptsan dlm asuhan 
brhak mdptkan infrmsi utk mningkatkan
kmmpuan dlm mengambil kptusan.
PRINSIP DASAR FILOSOFI KEBIDANAN
 Hub antara ibu dan bidan adl dasar dlm

mbrikan asuhan yg baik;


 Ibu adl fokus dlm mbrikan asuhan;

 Mbrikan plhan pd ibu utk mlhirkan;

 Mnggnakan slruh ketrampilan bidan;

 Asuhan yg berkesinambungan;

 Asuhan dasar komunitas;

 Brtnggungjwb dlm mbrikan plyanan;dan

 Mbrikan asuhan yg ramah kpd ibu dan

bayinya.
304
305
306
307
 DI ATAS SDH DIJLSKAN TTG PNGRTIAN
BIDAN BAIK MNRUT, ICM, IBI, DAN WHO.
JD APA YG DIMKSUD DG :
1. Ruang lingkup kebidanan
2. kebidanan/Midwifery;
3. Plyanan kebidanan/Midwifery service;
4. Praktek kebidanan;
5. Manajemen asuhan kebidanan;dan
6. Asuhan kebidanan
 Mnrut KMK/RI/NO. 369/MENKES/SK/III/2007
ttg Standas Profesi Bidan adalah :

308
RUANG LINGKUP PELAYANAN
KEBIDANAN BERDASARKAN
KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN 2007.
1. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
berfokus pada upaya pencegahan, promosi
kesehatan, pertolongan persalinan normal,
deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
melaksanakan tindakan asuhan sesuai
dengan kewenangan atau bantuan lain jika
diperlukan, serta melaksanakan tindakan
kegawat daruratan.

309
310
2. Kebidanan
Kebidanan adl satu bidang ilmu yg mpljari
keilmuan dan seni yg mpersiapkan
kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan
kesuburan, klimakterium dan menopause,
bayi baru lahir dan balita, fungsi2 reproduksi
mnsia srt mbrikan bantuan/dukungan pd
prmpuan, keluarga dan komunitasnya.
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN
2007)

311
3. Pelayanan kebidanan
Adl bgian integral dari sstem plyanan kshtan
yg dibrkan olh bidan yg tlh trdftar (teregister)
yg dpt dilkkan scra mndiri,
kolaborasi/rujukan.
4. Praktek kebidanan
Adl implimentasi dr ilmu kebidanan olh bidan
yg brsfat otonom kpd prmpuan, kelg, dan
kmnitasnya didasari etika dan kode etik bidan
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN
2007).

312
5. Manajemen asuhan kebidanan
Adl pndktan&krangka pkir yg digunkan olh
bidan dlm mntapkan mtde pmchan mslh scra
sstmtis mlai dr pngmpulan data, analisa data,
diagnosa kebidanan, prncanaan, dan evaluasi.
6. Asuhan kebidanan
Adl proses pngmbilan kptusan&tndkan yg
dilkkan olh bidan ssuai dg
kwnangan&ruanglngkup prakteknya
brdsarkan ilmu&kiat kebidanan.
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN
2007)

313
 Memberikan pelayanan yang aman dan
memuaskan sesuai dengan kebutuhan
individu,keluarga dan masyarakat.

314
315
1. Tnggngjwab thdp prtran prndang2an.
Bidan adl slh stu tnga kshtan. Pngturan tnga kshtan
dittpkan dlm UU dan PP. Bidan hrs dpt
mprtanggungjwabkan tgs dan kgtan yg dilkkannya
ssuai dg prtran prndang2an yg berlaku.
2. Tnggngjwab thdp pngbangan kmptensi
Stiap bidan mmliki tnggngjwab mmlhara kmpuan
profesionalnya. Olh krn itu bidan hrs sllu
mnngkatkan pngthuan dan ktramplannya dg jln
mengikuti pelatihan, pendidkan berkelanjutan,
seminar dan pertemuan ilmiiah lainnya.

316
317
4. Tnggngjwab thdp klrga yg dilayani
Bidan mmliki kwjiban mbrikan asuhan kpd ibu
dan anak yg mminta prtlongan kpdnya.
Tnggngjwab bidan tdk hny pd kshtan ibu dan
anak, akn ttpi jg mnyngkut pd kshtan klrga.
Olh krn itu, bidan hrs mngrahkan sgla
kmmpuan pngtahuan, sikap dan perilakunya
didlm mbrikan plyanan kshtan pd klrga yg
membutuhkan.

318
1. Fungsi Pelaksana mencakup:
 Mlkkan bmbngan&pnyluhan kpd individu,

keluarga, srt masy.


 Mlkkan asuhan kebidanan utk proses

kehamilan normal, kehamilan dg kasus


patologis tttu, dan kehamilan dg risiko tinggi.
 Mnlong prslinan normal&kasus prslinan

patologis tttu.

319
 Mrwat bayi sgra stlh lhir normal dan bayi
dg risiko tinggi.
 Mlkkan asuhan kebidanan pd ibu nifas.
 Mmlhara kshtan ibu dlm ms menyusui.
 Mlkkan plynan kshtan pd anak balita.
 Mmberi plynan klrga brncna ssuai dg
wewenangnya.
 Mmberi bmbngan&plynan kshtan utk kasus
gangguan sistem reproduksi, trmsuk wanita
pd msa klimakterium internal dan
menopause sesuai dg wewenangnya.
320
Fungsi Pelaksana mencakup

321
2. Fungsi Pengelola mencakup :
 Mngmbangkan knsep kgtan plyanan kebidanan
bg individu, klrga, klmpok masy, ssuai dg
kondisi&kbtuhan masy.
 Mnyusun rncna plksanaan plyanan kebidanan
di ling unit kerjanya.
 Mmimpin koordinasi kgtan plyanan kbidanan.
 Mlkukan krj sm srt komunikasi inter dan antar
sektor yg terkait dg pelayanan kebidanan
 Mmimpin evaluasi hsl kgtan tim atau unit
pelayanan kebidanan.

322
. Fungsi Pendidik mencakup

323
3. Fungsi Pendidik mencakup :
 Mmberi pnyluhan kpd individu, klrga, dan

klmpok masy terkait dg plyanan kebidanan


dlm lingkup kesehatan serta KB
 Mmbmbing&mlatih dukun bayi srt kader

kshtan ssuai dg tnggngjwab bidan.


 Mmberi bmbingan kpd para psrta didik

bidan dlm kgtan praktik di klinik&di masy.


 Mndidik psrta didik bidan atau tnga kshtan

lainnya ssuai dg bidang keahliannya.

324
. Fungsi Pendidik mencakup

325
326
HAK dan KEWAJIBAN ad/ hubungan
timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-
hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan
atas pelayanan yg diterimanya. Hak
berhubungan dengan individu, yaitu pasien
sedangkan bidan mempunyai
kawajiban/keharusan untuk pasien.
HAK ad/ sesuatu yg diterima oleh pasien,
KEWAJIBAN ad/ sesuatu yg diberikan oleh
bidan begitu sebaliknya.
 Pasien brhak mproleh infrmsi mngnai tatib&prtran yg brlku
di RS.
 Pasien brhak ats pelynan yg manusiawi, adil dan jujur.
 Pasien brhak mproleh pelynan kebidanan ssuai dg profesi
bidan tanpa diskriminasi.
 Pasien brhak memilih bidan yg akn mnlongnya ssuai dg
keinginannya.
 Pasien brhak mdptkan infrmsi yg mlpti kehamilan,
persalinan, nifas dan bayinya yg baru dilahirkan.
 Pasien brhak mdptkan pendampingan suami/
kelg slma proses persalinan brlngsung.
 Pasien brhak mmlih dokter&kls prwatan ssuai dg
keinginannya&ssuai dg prtran yg berlaku di RS.
 Pasien brhak dirawat olh dokter yg scra bebas
mnntukan pdpt kritis&pdpt etisnya tnpa campur
tangan dr pihak luar.
 Pasien brhak mminta konsultasi kpd dokter lain
yg terdaftar di RS tsb thdp pnykit yg dideritanya
spngetahuan dokter yg merawat.
 Pasien brhak mminta ats privasi dan krhasiaan pnykit
yg diderita trmsuk data2 medisnya.
 Pasien brhak mdptkan infrmsi yg meliputi :
a. Penyakit yg di derita
b. Tindakan kebidanan yg akan dilakukan
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
 Pasien brhak mnytujui/mbrikan izin ats tndkan yg akn
dilkkan olh dokter shbngan dg penyakit yg dideritanya.
 Dll.
331
 Pasien & kelg nya berkewajiban
untuk mentaati segala peraturan &
tata tertib RS atau institusi pely
kesh

 Pasien berkewajiban untuk


mematuhi segala instruksi dokter,
bidan, perawat yg merawatnya
KEWAJIBAN
PASIEN
 Pasien & atau penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pely
rumah sakit atau institusi pely
kesh, dokter, bidan & perawat

 Pasien & atau penanggungnya


berkewajiban memenuhi hal2 yg
selalu disepakati/perjanjian yg
telah dibuatnya
o Bidan brhak mdptkan prlindungan hukum dlm
mlksanakan tgs ssuai dg profesinya.
o Bidan brhak utk bkrja ssuai dg standar profesi
pd stiap tingkat jenjang pely kesh.
o Bidan brhak menolak keinginan pasien/klien&
kelg yg brtntangan dg prtran prndangan& kode
etik profesi.
o Bidan brhak ats privasi&mnntut apbla nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, kelg
maupun profesi lain.
o Bidan brhak ats ksmptan utk mnngkatkan diri
baik mllui pddikan maupun pelatihan.
o Bidan brhak mproleh ksmpatan utk
mnngkatkan jenjang karir dan jabatan yg sesuai.
o Bidan brhak mdpt kompensasi dan
kesejahteraan yg sesuai.
335
 Bidan wajib mematuhi peraturan RS sesuai
dengan hub hukum antara bidan tsb dengan RS
bersalin & sarana pely dimana ia bekerja
 Bidan wajib memberikan pely asuhan
kebidanan sesuai dengan standar profesi
dengan menghormati hak2 pasien
 Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit
kepada dokter yg mempunyai kemampuan &
keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien
 Bidan wajib memberi kesempatan kepada
pasien untuk didampingi suami atau kelg nya
 Bidan wajib memberikan kesempatan kepada
pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya
 Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yg
diketahuinya tentang seorang pasien
 Bidan wajib memberikan informasi yg akurat
tentang tindakan yg akan dilakukan serta risiko
yg mungkin dapat timbul
 Bidan wajib meminta persetujuan tertulis
(informed consent) atas tindakan yg akan
dilakukan

 Bidan wajib mendokumentasikan asuhan


kebidanan yg diberikan

 Bidan wajib mengikuti perkembangan


IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal
atau non formal

 Bidan wajib bekerja sama dengan profesi


lain & pihak yg terkait secara timbal balik
dalam memberikan asuhan kebidanan. Dll.
PERILAKU PROFESIONAL BIDAN
1.Bertindak sesuai keahliannya
2.Mempunyai moral yang tinggi
3.Bersifat jujur
4.Tidak melakukan coba-coba
5.Tidak memberikan janji yang berlebihan
6.Mengembangkan kemitraan
7.Terampil berkomunikasi
8.Mengenal batas kemampuan
9.Mengadvokasi pilihan ibu

338
1. KONSEP DIRI;
2. PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN DIRI;
DAN
3. KEPRIBADIAN

339
 PENGERTIAN KONSEP DIRI
Konsep diri adl smua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu ttg dirinya dan mpngaruhi
individu dlm brhbungan dg org lain. Atau
Konsep Diri adl smua persepsi kt thdp
aspek diri kita yg mlputi aspek fisik, aspek
sosial, dan aspek psikologis, yg trbentuk krn
pnglaman masa lalu kta dan interaksi kita
dengan orang lain.

340
Konsep diri trbntuk dr gambaran diri (self
image) yg pmbentuknya mllui proses
bertanya pd diri sendiri,
 “Siapakah saya?”
 “Apa peran saya dalam kehidupan?”
 “Bagaimana nilai-nilai yang saya anut?”
 ”Baik atau buruk?”
 “Ingin jadi seperti apa saya kelak?”

341
 Mnrut Sunaryo, trdpt lima komponen konsep diri
yaitu :
1. Body image , ksdaran ttg tubuhnya, yakni bgmna
ssorg mlhat dirinya sendiri.
2. Ideal self, yatu bgmna cita2 hrpan2 ssorg mengenai
dirinya.
3. Social self, yaitu bgmna org lain mlhat dirinya.
4. Peran diri adl pola prlaku, sikap, nilai dan aspirasi
yg di hrpkan individu brdsarkan posisinya di
masy.
5. Identitas diri adl ksdaran akn diri pribadi yg
brsmber dr pngmatan dan penilaian, sbg sintesis
semua aspek konsep diri dan mjd satu kesatuan yg
utuh. 342
Jenis-jenis Konsep Diri, diantaranya sbb:
1. Tanda2 seorang individu yg mpnyai konsep
diri positif adalah :
 Ykin akn kmpuannya dlm mngtasi brbgai

mslh.
 Mrsa setara dg org lain.

 Mnrima pujian tanpa rasa malu.

 Mnydari bhw stiap org mmiliki perasaan,

keinginan&jg prlaku yg tdk slruhnya


disetujui olh masyarakat.
 Dpt mprbaiki dirinya sendiri, sbb dia mmpu

mngungkapkan aspek2 kepribadian yg tdk


disenanginya&jg berusaha mengubahnya.
343
2. Tanda2 seorang individu yg mmliki konsep
diri negatif adalah :
 Peka terhadap kritik.

 Sangat responsif terhadap pujian.

 Cenderung bersikap hiperkritis.

 Cenderung merasa dirinya tidak disukai

oleh orang lain.


 Cenderung bersikap selalu pesimis terhadap

kompetisi.

344
 FAKTOR2 YG MPNGARUHI KONSEP DIRI :
1. Reaksi dengan orang lain
2. Perbandingan dengan orang lain
3. Peranan individu

345
Pngmbangan diri adl suatu kegiatan
mnngkatkan kmmpuan diri, brdsarkan
pmhaman ttg potensi diri yg positif dan mmpu
mngangkat kprcayaan diri, shingga dpt mrbah
keadaan diri dr yg sblumnya hny bermanfaat
bg sedikit org mjd bermanfaat bg org banyak.

346
 Kepribadian adl kslruhan sikap, perasaan, ekspresi
dan temparmen ssorg. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dlm tindakan ssorg jka
di hadapan pd situasi tttu.

347
SUB BAB TERAKHIR AKAN
DISAJIKAN :
pengertian komunikasi
teori – teori perubahan
Bidan sbg change of agent
Manajemen konflik individu
dan sosial

348
BAHAN KULIAH HUMANIORA
TATAP MUKA KE 28

DRS.H .WARMAN MARTSHELL.SE. MM. Phd


0813 8217 1111 - 0857 1894 1111 - 087887687111 - 0821 2281 8888
JL. HANKAM RAYA KOMANDO LOGISTIK ANGKATAN DARAT {KOLOGAD}
RT 003/009 NO. K 30 PONDOK GEDE
349
Komunikasi adl pesan yg disampaikan kpd
komunikan (penerima) dr komunikator
(sumber) mllui saluran2 tttu baik secara
langsung/tdk langsung dg maksud mbrikan
dampak/effect kpd komunikan sesuai dg yg
diingikan komunikator.

350
351
1. TEORI KURT LEWIN
 Lewin mngngkapkan bhw prbhan dpt dibedakan mjd 3 tahapan :
a. Pencairan (unfreezing) Motifasi yg kuat utk brnjak dr keadaan
smla&brbahnya keseimbangan yg ada.
b. Bergerak (moving) Brgerak mnju keadaan yg bru atau tdk/tahap
prkmbangan bru, krn mmliki ckp informasi, srt sikap dan
kmmpuan utk berubah.
c. Pembekuan (refresing) Tlh mncpai tingkat/tahap bru, mncapai
keseimbangan bru. pembinaan yg trus-menerus dan berkelanjutan.

352
2. TEORI ROGER
 Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu :
Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba,
Penerimaan.
 Roger percaya proses penerimaan terhadap
perubahan lebihh komplek dari pada 3 tahap yang
dijabarka lawin.
3. TEORI LIPITTS
 Kunci mengalami perubahan menurut lipitts adl
mengidentifikasi tujuh tahap dalam proses
perubahan:

353
a. Menentukan masalah
b. Mengkaji motifasi dan kapasitas perubahan
c. Mengkaji motifasi change agent dan sarana yang
tersedia
d. Mengseleksi tujuan perubahan
e. Memilih peran yang sesuai untuk dilaksanakan
oleh agen pembaharu
f. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai
g. Mengakhiri bantuan

354
355
356
BIDAN SEBAGAI CHANGE OF AGENT (AGEN
PERUBAHAN)

bidan tdk hny sbtas mbntu prslinan ibu hamil. Bidan


dpt brlaku sbg garda depan peningkatan ksjhtraan
prmpuan&bayi srt agen perubahan (agent of change)
bg pmbangunan kesehatan nasional.

357
 Bidan sbg agen perubahan yaitu utk mnngkatkan
pmbngunan kesehatan nasional, trtama dlm hal
ksjhteraan ibu dan anak srt mengajak masy utk brprilaku
hidup sehat. Slh stu tgas pnting yg musti dilkkan bidan
utk mnyukseskan pmbngunan kshatan nasional adl
pnrunan angka kmtian ibu (AKI) dan angka kmtian bayi
(AKB) di Indo. Diketahui, tingginya AKI dan AKB
masih menjadi permasalahan penting di Indonesia.

358
WASALAM

DRS H WARMAN MARTSHELL,SE.MM.PHd

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

359

Anda mungkin juga menyukai