ISPA PADA
ANAK
DIAH BUDIARTI
ISPA
INFEKSI RESPIRATORI AKUT
ATAS
Definisi :
Infeksi respiratori primer di atas laring
Berlangsung hingga 14 hari
Prevalensi
Usia 1-6 th 7-9x/tahun
Episode IRA di perkotaan lebih tinggi
TEACH A COURSE 2
FAKTOR RISIKO
Agent
Penyebab terbanyak virus (>90%)
Host
Status nutrisi
Imunisasi
Usia (50% dibawah 5 th)
Sosial ekonomi
Environtment
Polusi
TEACH A COURSE 3
RHINITIS AKUT
TEACH A COURSE 4
RHINITIS AKUT
COMMON COLD, CORYZA, COLD, SELEMSA, INFLUENZA
Definisi
infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, dan keterlibatan
permukaan mukosa yang dilapisi dengan epitel pernapasan.
Saluran hidung, sinus, tuba eustachius, ruang telinga tengah,
konjungtiva, dan nasofaring berpotensi terpengaruh.
Etiologi
Rhinovirus, RSV, virus Influenza, virus Parainfluenza, dan Adenovirus
Patofisiologi
deposit virus di mukosa hidung-anterior atau di mata vasodilatasi,
peningkatan permeabilitas kapiler, stimulasi kolinergik
Karena virus terdapat dalam jumlah besar di sekret hidung sehingga
dapat menyebar dengan mudah melalui jari dan tangan ke objek.
7
TERAPI?
8
JANGAN SAMPAI TERJADI...
TATALAKSANA
Nonmedikamentosa
Elevasi kepala saat tidur
Terapi suportif cairan yang adekuat
Medikamentosa
Asetaminofen (ibuprofen >6bulan)
Antihistamin (<1th generasi 1, Cetirizine <2th, Loratadine >2th)
Dekongestan
Mucolitic
Antitusif
Antibiotik (>10–14 hari tanpa ada perbaikan)
TEACH A COURSE 11
TATALAKSANA YANG EFEKTIF UNTUK COMMON COLD PADA ANAK
Durasi
Terapi Usia subyek Dosis Hasil studi
pengobatan
Asetilsistein 0-18 tahun Bervariasi Bervariasi sd Cochrane review : gejala batuk sedikit berkurang pada
28 hari hari ke 7 vs. plasebo
Analgetik 0-18 tahun Asetaminophen 15mg/kgbb; Bervariasi Cochrane review : asetaminofen dan/atau ibuprofen
ibuprofen 5-10mg/kgbb selama gejala menurunkan demam dan rasa tidak nyaman
Madu 2-5 tahun 2,5ml 1x/hari 2 Cochrane review dan 1 RCT : gejala signifikan
6-11 tahun 5ml berkurang
12-18 tahun 10ml
Intranasal 5-11 tahun 2 sprays (0.03% atau 0.6%) per Hari kedua Cochrane review dari 7 RCTs (N = 2,144) tanpa
ipratropium nostril 3-4 kali/hari dan ketiga metaanalysis : rhinorrhea berkurang signifikan namun
(Atrovent) gejala tidak nasal congestion vs. placebo
Irigasi hidung dg 6-10 tahun 3-9ml/per nostril Sd 3 minggu RCT (N = 401) : perbaikan dari gejala nasal,
cairan normal salin mengurangi penggunaan antipiretik, mukolitik, dan
antibiotic; angka tidak masuk sekolah berkurang (P
< .05)
Salep/balsam yang 2-5 tahun 5ml 1x/hari RCT (N = 138) : mengurangi batuk, kongesti, dan
mengandung mentol 6-11 tahun 10ml sulit tidur dibandingkan salep petroleum atau tanpa
dan minyak kayu terapi (P < .05)
putih
Vitamin C 0-18 tahun 1-2 gram/hari 40 hari-28 Cochrane review of 29 penelitian : tidak ada manfaat
minggu mencegah flu, namun mengurasngi durasi gejala 18%
(biasanya 3 (sekitar 1-2 hari); pemberian vitamin c suplementasi
bulan) setelah onset gejala tidak mengurangi durasi gejala
TEACH A COURSE 12
Recommended therapy (mainly symptomatic): paracetamol; non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs); second-
generation antihistamines with short-term benefit in reducing symptoms the first 2 days [36•]; nasal decongestants with
small effect in nasal congestion in adults [37]; combination of analgesics and nasal decongestants [38]; ipratropium
bromide for reducing rhinorrhea [39]; probiotics; zinc when administered the first 24 h after the onset of symptoms [40,
41•]; nasal saline irrigations [42]; vitamin C, in selected patients with suspected deficit or with high levels of physical
activity [43]; and some herbal medicines (BNO 1016, cineole, and Andrographis paniculata SHA-10) [1••].
Not recommended therapy: antibiotics [44], intranasal corticosteroids (INCS) [45], heated humidified air [46•], echinea
products [47], homeopathy products [48•].
Preventive therapy recommended: probiotics, with slight benefit but low-quality evidence [49], practice of moderate
and regular exercise [50].
TEACH A COURSE 13
There is no evidence of benefit from antibiotics for the common cold or for persisting acute purulent rhinitis in
children or adults.
There is evidence that antibiotics cause significant adverse effects in adults when given for the common cold and
in all ages when given for acute purulent rhinitis.
Routine use of antibiotics for these conditions is not recommended
TEACH A COURSE 15
FARINGITIS, TONSILITIS,
TONSILOFARINGITIS AKUT
Definisi
• infeksi akut pada faring, termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis)
Etiologi
• Terbanyak virus (Adenovirus, Rhinovirus, Parainfluenza, Campak,
EBV, CMV, Rubella),
• Bakteri : Streptokokus beta hemolitikus grup A (10-15%), jarang
<2th
Patofisiologi
• Bakteri maupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa
faring yang kemudian menyebabkan respon peradangan local
• Transmisi dari virus yang khusus dan SBHGA terutama terjadi
akibat kontak tangan dengan sekret hidung dibandingkan dengan
kontak oral.
• Gejala akan tampak setelah masa inkubasi (24−72 jam)
TEACH A COURSE 16
MANIFESTASI KLINIS
Difteri
Membran asimetris, mudah berdarah, dan berwarna kelabu pada faring.
Membran dapat meluas dari batas anterior tonsil hingga ke palatum mole
dan/atau ke uvula.
Baku emas : Kultur apusan
TEACH A COURSE 18
TATALAKSANA
Simptomatis
Antibiotik
• Harus berdasarkan pada gejala klinis dan hasil kultur positif pada
pemeriksaan usapan tenggorok
• Penisilin V oral 15-30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari
• benzatin penisilin G IM dosis tunggal dengan dosis 600.000 IU (BB<30 kg)
dan 1.200.000 IU (BB>30 kg).
• Amoksisilin dengan dosis 50 mg/kgBB/hari dibagi 2 selama 6 hari,
• eritromisin etil suksinat 40 mg/kgBB/hari, eritromisin estolat 20-40
mg/kgBB/hari, dengan pemberian 2, 3, atau 4 kali per hari selama 10 hari;
• azitromisin dengan dosis tunggal 10 mg/kgBB/hari, selama 3 hari berturut-
turut
Tonsilektomi
TEACH A COURSE 19
Antibiotics probably reduce the number of people experiencing sore throat and reduce the likelihood of headaches, and
some sore throat complications.
As the effect on symptoms can be small, clinicians must judge on an individual basis whether it is clinically justifiable to
use antibiotics to produce this effect and whether the underlying cause of the sore throat is likely to be of bacterial origin.
Furthermore, the balance between modest symptom reduction and the potential hazards of antimicrobial resistance must be
recognized.
TEACH A COURSE 21
DISKUSI DENGAN
PASIEN TENTANG
ANTIBIOTIK YANG
TIDAK PERLU
Jelaskan mengapa antibiotic
tidak membantu
Sarankan obat-obatan yang
dapat membantu
Jelaskan lama masa sakit
berlangsung dan membaik
Diskusikan langkah
berikutnya jika pasien tidak
membaik
TEACH A COURSE 22
Click icon to add picture
EDUKASI
Lama perjalanan penyakit
Indikasi re-evaluasi
- Perburukan gejala atau gejala tidak membaik
- Sulit makan dan minum
Terapi suportif
- Cukup minum untuk menjaga tetap terhidrasi
- Berikan nasal drop/spray saline untuk mengurangi gejala hidung buntu
TEACH A COURSE 23
DAFTAR PUSTAKA
TEACH A COURSE 24
THANK YOU!
DIAH BUDIARTI