PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK

dr. Riska Yuliana Sari

dr. Anggi Rizki Utami Nasution
 PENDAHULUAN

• Secara global => prevalensi PPOK sebesar 10,3% =>

beberapa aspek seperti perokok, usia ≥ 40 tahun, dan
jenis kelamin laki – laki.
• Global Burden of Disease Study (2017) => diperkirakan
angka kematian akibat PPOK sebesar 42/100.000
penduduk atau sekitar 4,72% dari semua penyebab
kematian.
• Peningkatan prevalensi perokok di negara maju,
diprediksi akan terjadi lebih dari 5,4 juta kematian akibat
PPOK pada tahun 2060

Lozano R, Naghavi M, Foreman K, et al. Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010. Lancet 2012; 380(9859): 2095-128.
Vos T, Flaxman AD, Naghavi M, et al. Years lived with disability (YLDs) for 1160 sequelae of 289 diseases and injuries 1990-2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010. Lancet 2012; 380(9859): 2163-96.
 DEFINISI

GOLD 2023
Kondisi paru yang heterogen yang ditandai dengan gejala
pernapasan yang kronis seperti sesak napas, batuk,
produksi sputum dan eksaserbasi akibat kelainan saluran
napas seperti bronkitis atau bronkiolitis dan atau kelainan
aleveoli seperti emfisema yang menyebabkan obstruksi
aliran udara secara persisten dan progresif

Celli B, Fabbri L, Criner G, et al. Definition and Nomenclature of Chronic Obstructive Pulmonary Disease: Time for its Revision. Am J Respir Crit Care Med 2022.
Agusti A, Melen E, DeMeo DL, Breyer-Kohansal R, Faner R. Pathogenesis of chronic obstructive pulmonary disease: understanding the contributions of gene-environment interactions across the lifespan. Lancet Respir Med 2022; 10(5):
512-24.
 FAKTOR RISIKO

“G” Genetik Mutasi gen SERPINA 1

Defisiensi protein a-1 antitrypsin

Lingkungan Merokok
“E” Polusi udara
Pajanan lingkungan kerja

Waktu Hidup Laki-Laki

Perkembangan dan perubahan struktur paru secara degeneratif
“T” Riwayat asma, bronkitis kronik dan infeksi

Agusti A, Melen E, DeMeo DL, Breyer-Kohansal R, Faner R. Pathogenesis of chronic obstructive pulmonary disease: understanding the contributions of gene-environment interactions across the lifespan. Lancet Respir Med 2022; 10(5):
512-24.
Yang IA, Jenkins CR, Salvi SS. Chronic obstructive pulmonary disease in never-smokers: risk factors, pathogenesis, and implications for prevention and treatment. Lancet Respir Med 2022; 10(5): 497-511
 DIAGNOSIS

FAKTOR RESIKO KLINIS

KONFIRMASI SPIROMETRI
( VEP1/KVP < 0,7 )

Miravitlles M, Worth H, Soler Cataluna JJ, et al. Observational study to characterise 24-hour COPD symptoms and their relationship with patient-reported outcomes: results from the ASSESS study. Respir Res 2014; 15: 122.
 DIAGNOSIS PPOK STABIL

Han MK, Muellerova H, Curran-Everett D, et al. GOLD 2011 disease severity classification in COPDGene: a prospective cohort study. Lancet Respir Med 2013; 1(1): 43-50.
 DIAGNOSIS
modified Medical Research Council (mMRC) COPD Assessment Test (CAT)

Han MK, Muellerova H, Curran-Everett D, et al. GOLD 2011 disease severity classification in COPDGene: a prospective cohort study. Lancet Respir Med 2013; 1(1): 43-50.
 Tatalaksana Farmakologis

Han MK, Muellerova H, Curran-Everett D, et al. GOLD 2011 disease severity classification in COPDGene: a prospective cohort study. Lancet Respir Med 2013; 1(1): 43-50.
 Tatalaksana Farmakologis
INDIKASI PERTIMBANGAN PEMBERIAN ICS
Saran Keterangan
Direkomendasikan  Riwayat rawat inap akibat eksaserbasi
 >2 x mengalami eksaserbasi derajat sedang setiap tahun
 Eosinofil darah > 300 sel

Dipertimbangkan  1 x eksaserbasi dalam setahun

 Eosinofil darah 100 – 300 sel
Kontraindikasi  Pneumonia berulang
 Eosinofil darah < 100 sel
 Riwayat infeksi mycobacterium

Burge PS, Calverley PM, Jones PW, Spencer S, Anderson JA, Maslen TK. Randomised, double blind, placebo-controlled study of fluticasone propionate in patients with moderate to severe chronic obstructive pulmonary disease: the
ISOLDE trial. BMJ 2000; 320(7245): 1297-303. .
Tashkin DP, Celli B, Senn S, et al. A 4-year trial of tiotropium in chronic obstructive pulmonary disease. N Engl J Med 2008; 359(15): 1543-54.
 PPOK Eksaserbasi
GOLD 2023
Serangan yang ditandai dengan peningkatan
gejala sesak napas dan/atau batuk dengan
peningkatan dan perubahan warna sputum
yang memburuk dalam <14 hari diikuti dengan
takipnea dan/atau takikardia akibat peradangan
lokal atau sistemik

Faktor Resiko

Infeksi Polusi lingkungan

Celli BR, Fabbri LM, Aaron SD, et al. An Updated Definition and Severity Classification of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Exacerbations: The Rome Proposal. Am J Respir Crit Care Med 2021; 204(11): 1251-8.
 Derajat Eksaserbasi
Derajat Kriteria
Eksaserbasi tanpa gagal napas RR <24 x/menit dan HR <95X/menit
Tidak ada penggunaan otot napas tambahan dan penurunan kesadaran
Hipoksemia membaik dengan suplementasi oksigen FiO2 24-35%
PaCO2 normal

Eksaserbasi dengan gagal napas RR >24 x/menit

akut tidak mengancam jiwa
Penggunaan otot nafas tambahan
Hipoksemia membaik dengan suplementasi oksigen FiO2 >35%
Hiperkarbia dan Peningkatan PaCO2 50-60 mmHg

Eksaserbasi dengan gagal napas RR >24 x/menit

akut mengancam jiwa
Penggunaan otot nafas tambahan dan penurunan kesadaran
Hipoksemia tidak membaik dengan suplementasi oksigen atau membutuhkan FiO2 >40%
Hiperkarbia dan Peningkatan PaCO2 >60 mmHg
Asidosis dengan Ph <7.25

Wedzicha JA, Seemungal TA. COPD exacerbations: defining their cause and prevention. Lancet 2007; 370(9589): 786-96.

Seemungal TA, Donaldson GC, Paul EA, Bestall JC, Jeffries DJ, Wedzicha JA. Effect of exacerbation on quality of life in patients with chronic obstructive pulmonary disease. Am J Respir Crit Care Med 1998; 157(5 Pt 1): 1418-22.
 Tatalaksana Eksaserbasi

• SABA+SAMA direkomendasikan untuk bronkodilator awal

• Kortikosteroid : Nebulisasi Budesonide atau Metiprednisolon
IV
• Antibiotik (jika diindikasikan) empiris selama 5-7 hari
• Terapi suplementasi oksigen (Ventury Mask / HFNC /
Ventilator non-mekanik / Ventilator mekanik)

Han MK, Muellerova H, Curran-Everett D, et al. GOLD 2011 disease severity classification in COPDGene: a prospective cohort study. Lancet Respir Med 2013; 1(1): 43-50.
Effing TW, Vercoulen JH, Bourbeau J, et al. Definition of a COPD self-management intervention: International Expert Group consensus. Eur Respir J 2016; 48(1): 46-54.
 KESIMPULAN

1. PPOK adalah suatu kelainan paru heterogen dengan karakteristik gejala pernapasan
kronis seperti sesak napas, batuk dan peningkatan produksi sputum yang diakibatkan
oleh kelainan pada saluran napas dan/atau alveolus sehingga terjadi obstruksi aliran
udara secara persisten dan progresif.
2. Faktor risiko PPOK terjadi melalui hubungan dan interaksi antara genetik host (G) dan
berbagai faktor risiko lingkungan (E) selama masa hidup pasien (T).
3. Saat ini sistim klasifikasi yang digunakan adalah A-B-E.
4. Tatalaksana pada pasien PPOK disesuaikan dengan derajat obstruksi saluran napas, klinis
yang dialami saat ini, riwayat eksaserbasi, dan multimorbiditas pasien

Ashikaga T, Vacek PM, Lewis SO. Evaluation of a community-based education program for individuals with chronic obstructive pulmonary disease. J Rehabil 1980; 46(2): 23-7.
 TERIMAKASIH
MOHON SARAN DAN BIMBINGAN
 Tatalaksana Farmakologis

Burge PS, Calverley PM, Jones PW, Spencer S, Anderson JA, Maslen TK. Randomised, double blind, placebo-controlled study of fluticasone propionate in patients with moderate to severe chronic obstructive pulmonary disease: the
ISOLDE trial. BMJ 2000; 320(7245): 1297-303. .
Tashkin DP, Celli B, Senn S, et al. A 4-year trial of tiotropium in chronic obstructive pulmonary disease. N Engl J Med 2008; 359(15): 1543-54.
 Tatalaksana Farmakologis

Burge PS, Calverley PM, Jones PW, Spencer S, Anderson JA, Maslen TK. Randomised, double blind, placebo-controlled study of fluticasone propionate in patients with moderate to severe chronic obstructive pulmonary disease: the
ISOLDE trial. BMJ 2000; 320(7245): 1297-303. .
Tashkin DP, Celli B, Senn S, et al. A 4-year trial of tiotropium in chronic obstructive pulmonary disease. N Engl J Med 2008; 359(15): 1543-54.
 Tatalaksana Farmakologis

Burge PS, Calverley PM, Jones PW, Spencer S, Anderson JA, Maslen TK. Randomised, double blind, placebo-controlled study of fluticasone propionate in patients with moderate to severe chronic obstructive pulmonary disease: the
ISOLDE trial. BMJ 2000; 320(7245): 1297-303. .
Tashkin DP, Celli B, Senn S, et al. A 4-year trial of tiotropium in chronic obstructive pulmonary disease. N Engl J Med 2008; 359(15): 1543-54.
 Tatalaksana Farmakologis

Burge PS, Calverley PM, Jones PW, Spencer S, Anderson JA, Maslen TK. Randomised, double blind, placebo-controlled study of fluticasone propionate in patients with moderate to severe chronic obstructive pulmonary disease: the
ISOLDE trial. BMJ 2000; 320(7245): 1297-303. .
Tashkin DP, Celli B, Senn S, et al. A 4-year trial of tiotropium in chronic obstructive pulmonary disease. N Engl J Med 2008; 359(15): 1543-54.
 FOLLOW UP DAN MONITORING TATALAKSANA
NON FARMAKOLOGI

Ashikaga T, Vacek PM, Lewis SO. Evaluation of a community-based education program for individuals with chronic obstructive pulmonary disease. J Rehabil 1980; 46(2): 23-7.
 Tatalaksana Non-Farmakologis

VAKSINASI SUPLEMENTASI OKSIGEN

REHABILITASI PEMBEDAHAN

Effing TW, Vercoulen JH, Bourbeau J, et al. Definition of a COPD self-management intervention: International Expert Group consensus. Eur Respir J 2016; 48(1): 46-54.

Spruit MA, Singh SJ, Garvey C, et al. An official American Thoracic Society/European Respiratory Society statement: key concepts and advances in pulmonary rehabilitation. Am J Respir Crit Care Med 2013; 188(8): e13-64
 Tatalaksana Non-Farmakologis
Grup Penting Rekomendasi Berdasarkan paduan
A Berhenti merokok Aktivitas fisik Vaksinasi Influenza
Vaksinasi Pneumokokus
Vaksinasi Pertusis
Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi Shingles

B dan E Berhenti merokok Aktivitas fisik Vaksinasi Influenza

Rehabilitasi paru Vaksinasi Pneumokokus
Vaksinasi Pertusis
Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi Shingles

Effing TW, Vercoulen JH, Bourbeau J, et al. Definition of a COPD self-management intervention: International Expert Group consensus. Eur Respir J 2016; 48(1): 46-54.

Spruit MA, Singh SJ, Garvey C, et al. An official American Thoracic Society/European Respiratory Society statement: key concepts and advances in pulmonary rehabilitation. Am J Respir Crit Care Med 2013; 188(8): e13-64
 Suplementasi Oksigen

STABIL EKSASERBASI

• Terapi oksigen jangka panjang => PPOK stabil yang memiliki PaO2 ≤ 55 mmHg
atau SaO2 ≤ 88% dengan atau tanpa hiperkapnia.
• Indikasi lainnya => pasien dengan PaO2 antara 55-60 mmHg atau SaO2 88%
disertai dengan hipertensi pulmonal, edema perifer sebagai gagal jantung
kongestif, dan polisitemia.

Ashikaga T, Vacek PM, Lewis SO. Evaluation of a community-based education program for individuals with chronic obstructive pulmonary disease. J Rehabil 1980; 46(2): 23-7.
 Suplementasi Oksigen

Ashikaga T, Vacek PM, Lewis SO. Evaluation of a community-based education program for individuals with chronic obstructive pulmonary disease. J Rehabil 1980; 46(2): 23-7.
 PEMBEDAHAN

Ashikaga T, Vacek PM, Lewis SO. Evaluation of a community-based education program for individuals with chronic obstructive pulmonary disease. J Rehabil 1980; 46(2): 23-7.