Gagal Nafas
1
Definisi dan diagnosis
Panduan Praktik Klinis. Gagal Napas. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Interna Publishing; 2015
3
Definisi dan diagnosis
Perbandingan definisi
4
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Definisi dan diagnosis
Perbandingan definisi
5
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Definisi dan diagnosis
Perbandingan definisi
6
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Definisi dan diagnosis
ARDS
• 75.000 kematian setiap tahun
• Mortalitas 35% sampai 46%
• Morbiditas
Fisik
Neuropsikiatrik
Neurokognitif
Gangguan kualitas hidup
7
Fan E, Brodie D, Slutsky AS. Acute Respiratory Distress Syndrome. Jama. 2018;319(7).
Diagnostik
X-foto thoraks
8
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Diagnostik
X-foto thoraks
• Opasitas harus bilateral dan konsisten dengan
gambaran edema paru
• Opasitas juga tidak menunjukkan tanda-tanda
efusi, atelektasis lobaris/paru, ataupun
massa/nodul pada foto toraks
9
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Diagnostik
CT-scan
fluorodeoxyglucose (FDG)
positronemission tomographic
10
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Diagnostik
Lung ultrasound (LUS)
• B-lines disertai dengan Alveolar Interstitial
Syndrome (AIS)
Abnormalitas garis pleura
Berkurangnya gerakan paru
Spared areas
Air bronchogram
• sensitivitas dan spesifisitas >95%
11
Confalonieri M, Salton F, Fabiano F. Acute respiratory distress syndrome. European Respiratory Review. 2017;26(144).
Diagnostik
Lung ultrasound (LUS)
13
Panduan Praktik Klinis. Gagal Napas. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Interna Publishing; 2015
Diagnosis
Penyebab gagal
nafas
Akut Kronik
Tipe II (Hiperkapnia)
Gangguan SSP (intoksikasi, trauma batang otak)
Ganguan fungsi neuromuskular (GBS, miastenia gravis)
Peningkatan beban resistive
Tipe III (akibat atelektasis)
Tipe IV (hipoperfusi otot pernapasan)
Pasien renjatan
15
Panduan Praktik Klinis. Gagal Napas. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Interna Publishing; 2015
Tatalaksana
Atasi hipoksemia
Managemen jalan nafas, dan pernafasan
Suportif
Fan E, Del Sorbo L, Goligher EC, Hodgson CL, Munshi L, Walkey AJ, et al. An Official American Thoracic Society/European Society of Intensive Care
Medicine/Society of Critical Care Medicine Clinical Practice Guideline: Mechanical Ventilation in Adult Patients with Acute Respiratory Distress Syndrome. Am J 16
Respir Crit Care Med. 2017;195(9):1253–63.
Tatalaksana
Atasi hipoksemia
Manajemen
Pernafasan
jalan nafas
• Invasif Ventilasi
• Non-invasif (pada ARDS ringan mekanik
menurunkan angka intubasi)
Fan E, Del Sorbo L, Goligher EC, Hodgson CL, Munshi L, Walkey AJ, et al. An Official American Thoracic Society/European Society of Intensive Care
Medicine/Society of Critical Care Medicine Clinical Practice Guideline: Mechanical Ventilation in Adult Patients with Acute Respiratory Distress Syndrome. Am J 17
Respir Crit Care Med. 2017;195(9):1253–63.
Tatalaksana
Tipe gagal nafas
Tipe II (Hiperkapnia)
Memperbaiki ventilasi alveolar menjadi normal
Patensi jalan nafas (suction, drainase postural, stimulasi batuk)
Alat nafas buatan : ventilator mekanik
Oksigen: jika ada hipoksemia, diberi secara hati-hati
18
Panduan Praktik Klinis. Gagal Napas. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Interna Publishing; 2015
Tatalaksana
Ventilasi mekanik konvensional
• Volume tidal besar (12–15 mL/kg) cegah
atelektasis
• Pada pasien ARDS, lesi/infiltrasi terbatas pada
area posterior yang merupakan area dependen
pada posisi supine
• Lung protective ventilation pasien ARDS
dengan volume tidal rendah 6 mL/kg
19
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Tatalaksana
Ventilasi mekanik konvensional
Lung protective ventilation
20
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
Ventilasi mekanik konvensional
Lung protective ventilation
21
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
Gambaran unit alveolar pada posisi supinedan posisi prone
22
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
ATS/ESICM/SCCM Clinical Guideline Recommendations untuk
ventilasi mekanik pada pasien dewasa dengan ARDS
Intervensi Derajat GRADE Rekom Keterangan
ARDS
Ventilasi Semua ARDS Sedang- Kuat Volume tidal awal
mekanik dengan tinggi diatur pada 6 ml/
volume tidal dan kg predicted body
tekanan inspirasi weightdan dapat
Rendah ditingkatkan sampai 8
mg/kg bila mengalami
double triggering
23
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
ATS/ESICM/SCCM Clinical Guideline Recommendations untuk
ventilasi mekanik pada pasien dewasa dengan ARDS
Intervensi Derajat GRADE Rekom Keterangan
ARDS
High-frequency Sedang Sedang- Kuat tidak menggunakan
oscillatory atau tinggi secara rutin
ventilation berat highfrequency
oscillatory venitlation
pada pasien dengan
ARDS sedang
atau berat
PEEP lebih tinggi Sedang Sedang Kondisi PEEP lebih tinggi yang
atau onal digunakan
berat pada randomized
clinical trialsbesar
24
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
ATS/ESICM/SCCM Clinical Guideline Recommendations untuk
ventilasi mekanik pada pasien dewasa dengan ARDS
Intervensi Derajat GRADE Rekom Keterangan
ARDS
Manuver Sedang Rendah- Kondisi Perhatian pada pasien
recruitment atau sedang onal dengan hipovolemia
berat atau syok
25
Rakhmatullah R, Sudjud R. Diagnosis dan Tatalaksana ARDS. Anestesia dan Critical Care. Vol 37 No.2,Juni 2019
Tatalaksana
Indikasi ventilasi mekanik
Gagal nafas (respiratory failure)
• RR > 35 atau < 5 x/m
• SaO2 < 90% atau PaO2 < 60 mmHg (Hipoxemia)
• pCO2 > 55 mmHg (Hipercapnia)
• Penurunan kesadaran (GCS < 8)
• Tidal volume < 5 mL/kg
Pasca operasi mayor
Pasca henti jantung
26
Arifin. Mode Dan Setting Dasar Ventilator. Workshop lecture. SMF Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tatalaksana
27
Arifin. Mode Dan Setting Dasar Ventilator. Workshop lecture. SMF Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tatalaksana
Pernafasan ventilasi mekanik
Kapan inspirasi
berakhir dan
Berapa ikspirasi dimulai?
banyak nafas Fase inspirasi CYCLE
diberi?
LIMIT
28
Arifin. Mode Dan Setting Dasar Ventilator. Workshop lecture. SMF Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tatalaksana
Pernafasan ventilasi mekanik
29
Arifin. Mode Dan Setting Dasar Ventilator. Workshop lecture. SMF Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta
thankyou
30