1
Pendahuluan SEJARAH
Leventopoulos G, et al. A clinical study of Sotos syndrome patients with review of the literature. Pediatr Neurol.
2009;40(5):357-364
4
Etiopatogenesis : mutasi gen NSD1 dan
sindrom Sotos
Gambaran skematik posisi gen NSD1
Gen NSD1
Mutasi intragenic NSD1 terjadi Mengandung 23 ekson
pada sekitar 60%-80% kasus Mengkode protein yg merupakan
sindrom Sotos di Eropa dan faktor transkripsional/ko-
Amerika aktivator sejumlah reseptor
hormon intisel
mikrodelesi 5q35 pada gen
NSD1 menjadi penyebab utama Ekspresi gen ini ditemukan di otak,
10% kasus sisanya ginjal, otot, lien, paru dan timus
• De Boer L, et al. Mutations in the NSD1 gene in patients with Sotos syndrome
associate with endocrine and paracrine alterations in the IGF system. European
Journal of Endocrinology 2004;151:333-341
• Verma A, ,et al. Sotos syndrome with a novel mutation in the NSD1 gene associated
with congenital hypothyroidism. International Journal of Pediatrics and Adolescent
Medicine 2020;8:1-4
9
Manifestasi Klinis
Dalam kurun waktu 40 tahun, diagnosis sindrom Sotos hanya
ditegakkan berdasar pada evaluasi subjektif gambaran klinis yang
ditemukan pada anak.
Gangguan belajar
14
Alur Diagnosis sindrom Sotos
15
Diagnosis banding
• Terdapat beberapa diagnosa kelainan lain yang
memiliki gambaran fenotipe yang tumpang tindih
dengan sindrom Sotos.
16
Diagnosis banding sindrom Sotos (1)
Diagnosis Gambaran klinis Pola Gen
inheritans
Perawakan tinggi, makrosefali, usia tulang Dominan Tidak
Sindrom yang lebih tua, gangguan belajar, dahi luas autosomal diketahui
Weaver dengan makrosefali, hipertelorisme,
perubahan metafisis pada foto rontgen
Sindrom Makrosefali, gangguan belajar, lipomatosis, Dominan PTEN
Bannayan- hemangiomatosis dan macula pigmentasi autosomal
Riley- pada shaft penis
Ruvalcaba
Perawakan tinggi, defek dinding abdomen, Bersifat Kelainan
Sindrom makroglosia, earlobe crease, helical pits, didapat pada
Beckwith- visceromegali, hemihipertrofi, hipoglikemia region
Widemann neonatal, kelainan ginjal, tumor embrional 11p15
Sindrom Overgrowth pre dan postnatal, gangguan Resesif GPC3
Simpson- belajar, hipertelorisme, lipatan epicanthus, terkait X
Golabi- hidung pesek, makrostomia, makroglosia,
Behmel supernumerary nipples
Makrosefali Makrosefali, namun tanpa kelainan Dominan Tidak
familial neurologis lainnya autosomal diketahui
benigna
Tatton-Brown K, Rahman N. Sotos syndrome. European Journal of Human Genetics. 17
2007;15(1):264-271
Diagnosis banding sindrom Sotos (2)
Diagnosis Gambaran klinis Pola inheritans Gen
Perawakan tinggi, makrosfefali, Resesif terkait X FMR1
Sindrom gangguan belaar, dahi yang lebar,
Fragile X mandibular prominen, hypoplasia mid-
face, telinga yang besar, testis yang
besar
Perawakan tinggi, araknodaktili, Dominan FBN1
Sindrom deformitas pectus, regurgitasi autosomal
Marfan mitral/aorta, ektopia lentis dan joint
laxity
Usia tulang menua, gagal tumbuh, Tidak diketahui Tidak
Sindrom dahi yang menonjol, mata yang diketahui
Marshall- menonjol, mikrognathia, nares
Smith anteversi, phalanx proximal dan media
yang luas
Overgrowth pre-natal, usia tulang yang Resesif PLOD1
Sindrom menua, makrosefali, ekstremitas yang autosomal
Nevo besar, edema tungkai, wrist drop,
kontraktur dan gangguan belajar
19
Tatalaksana : pendekatan multidisiplin
Tatalaksana sindrom Sotos bersifat
multidisiplin dan bergantung pada Masa bayi
usia anak.
adaptasi untuk makan dengan
Masa neonatus posisi tegak serta latihan
oromotor yang terprogram
Fototerapi sering diindikasikan
bila bayi dengan sindrom Masa kanak awal
Sotos menglami iketerus.
program terapi yang khusus
Gangguan menelan dan meliputi stimulasi, terapi
kesulitan menghisap okupasi, terapi wicara maupun
penyesuaian jenis makanan, fisioterapi adaptif untuk
penggunaan selang memfasiltiasi perkembangan
oro/nasogastric sebagai dan pertumbuhan yang normal
alternative pilihan bagi anak
Leventopoulos G, Kitsiou-Tzeli S, Kritikos K, et al. A clinical study of Sotos syndrome patients with review of
the literature. Pediatr Neurol. 2009;40(5):357-364
20
Tatalaksana : pendekatan multidisiplin
Masa sekolah
• Beberapa anak dapat mengikuti
pelajaran di kelas biasanya, namun
beberapa anak harus mengikuti kelas
khusus (terutama bila memiliki
gangguan neurokognitif)
21
Tatalaksana : pemantauan berkala
• Anak dengan sindrom Sotos paling baik melakukan
kunjungan ke dokter secara berkala minimal setahun sekali
• Kontrol kunjungan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
termasuk auskultasi, evaluasi tekanan darah maupun
urinalisis dipstick.
Penapisan tumor
• Penapisan tumor tidak direkomendasikan pada anak
dengan sindrom Sotos
• Terdapat beberapa laporan – namun jarang dan sangat
sedikit – individu dengan sindrom ini yang mengalami
beberapa jenis tumor (risiko absolut < 3%)
Leventopoulos G, Kitsiou-Tzeli S, Kritikos K, et al. A clinical study of Sotos syndrome patients with review of
the literature. Pediatr Neurol. 2009;40(5):357-364
22
Tatalaksana : deteksi dini dan alur tatalaksana
sindrom Sotos
24
25