Anda di halaman 1dari 26

Seminar Pendinasan S-1 Farmasi

RUMAH SAKIT GRANDMED

STROKE NON-SPESIFIK
HEMORAGIK INFARK
DINAS PAGI DAN SIANG
INSTALASI FARMASI
1. Ezra Monita Sijabat 9. Bulan Andriani Harianja

2. Linne Zebua 10. Oktavia Sagala


11. Aron Rivaldi Purba
3. Elsa Yuliananda Nadeak
12. Sabar Pamingotan Lahagu
4. Esta Vitta Idola
13. Mena Iriyani Medilina S
5. Nora Juliani Sihombing
14. Santa Dewi A. Girsang
6. Yuni Shara Lumban Tobing
15. Angellita Regina
7. Jenny H. Tampubolon 16. Charisty Sidabutar
8. Fionita S. Hutapea
STROKE NON-SPESIFIK
HEMORAGIK INFARK
Apa itu stroke ?
Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung
dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di
dunia (Permatasari, Dwita. 2011).

Stroke merupakan suatu Stroke iskemik atau stroke non


sindrom yang diakibatkan hemoragik adalah kematian
oleh adanya gangguan aliran jaringan otak karena gangguan
darah pada salah satu bagian aliran darah ke daerah otak,
otak yang menimbulkan yang disebabkan oleh
gangguan fungsional otak tersumbatnya arteri serebral
berupa defisit neurologik atau servikal (Uchino K, Pary
atau kelumpuhan saraf J, 2011).
(Gustaviani, Reno. 2007).
Patofisiologi Stroke Non Hemoragik

Stroke non hemoragik disebabkan oleh trombosis


akibat plak aterosklerosis yang memberi vaskularisasi
pada otak atau oleh emboli dari pembuluh darah diluar
otak yang tersangkut di arteri otak (Sudoyo,2007).
Patofisiologi Stroke Non Hemoragik…..
Trombus dan emboli di dalam pembuluh darah akan terlepas
dan terbawa hingga terperangkap dalam pembuluh darah distal,
lalu menyebabkan berkurangnya aliran darah yang menuju ke
otak sehingga sel otak akan mengalami kekurangan nutrisi dan
juga oksigen, sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan
glukosa akan menyebabkan asidosis lalu asidosis akan
mengakibatkan natrium klorida dan air masuk ke dalam sel
otak dan kalium meninggalkan sel otak sehingga terjadi edema
setempat (Esther,2010).
Penatalaksanaan
FARMAKOLOGI

1.
Fibrinolitik 3. Antiplatelet
Contoh: Contoh: Apirin
Alteplase

4. Anti
2. Anti hipertensi
koagulan Contoh:
Contoh: ACEI/ARB,
Warfarin CCB, B-
Blocker
EDUKASI PASIEN SECARA NON FARMAKOLOGI

MENGONTROL kadar Pemberian nutrisi


gula dalam darah yang sesuai

Mengontrol tekanan Fisioterapi


darah dalam batas
normal

Mengontrol kadar
kolesterol
Konsumsi sayuran dan
buah
Contoh resep
Skrining Resep
a. Persyaratan Adminitrasi
Persyaratan administrasi keterangan
Nama Surliana Sinaga
Umur 59 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Berat badan pasien Tidak Ada
Tinggi badan pasien Tidak Ada
Nama dokter dr.Benny Mariduk Silaen,SpS
Nomor izin dokter(SIP Tidak Ada (tertera Online bisa
dokter) dilihat di pusat informasi RS)
Alamat dokter Tidak Ada (tertera Online bisa dilihat
di pusat informasi RS)
Paraf dokter Tidak Ada
Tanggal resep 13 Januari 2022
Ruangan/unit asal resep Spesial Saraf (Neurologis)
b. Persyaratan Farmasetik
1. Nama obat :
NAMA OBAT DOSIS
Bentuk dan kekuatan
Piracetam 800 mg sediaan :
Mecobalamin 500 mcg
NAMA OBAT SEDIAAN
Osteocal 500 mg
Piracetam tablet
Atorvastatin 20 mg Mecobalamin Kapsul
Eperison hcl 50 mg Osteocal tablet

Paracetamol 350 mg Atorvastatin tablet


Eperison hcl tablet
Diazepam 1mg
Paracetamo tablet
Diazepam tablet
Nama obat jumlah
Piracetam 800 mg 14
Mecobalamin 500 mgc 14
Osteocal 500 mg 7
Atorvastatin 200 mg 7
Eperison hcl 50 mg 14
Paracetamol 500 mg racikan (20 caps)
Diazepam
Stabilitas obat
Aturan dan cara penggunaan
Nama obat stabilitas
Piracetam stabil
Nama obat Aturan pakai
Mecobalamin stabil
Piracetam (2x1) sesudah
Osteocal stabil makan
Atorvastatin stabil Mecobalamin (2x1) sesudah
makan
Eperison hcl stabil
Atorvastatin (1x1) sesudah
Paracetamol stabil makan (malam
Diazepam stabil hari)
Osteocal (1x1) sesudah
makan
Eperison hcl (2x1) sesudah
makan
Paracetamol (3x1)Sesudah
makan (malam
Diazepam hari)
c. Persyaratan klinis
Ada Tidak Ada
Ketepatan indikasi Ada
dosis Ada
Waktu penggunaan Ada
obat

Duplikasi pengobatan Tidak ada


alergi Tidak ada
Reaksi obat yang Tidak ada
tidak dikehendaki

kontraindikasi Tidak ada

Interaksi obat Tidak ada


7. Wawancara terhadap keluarga pasien di RSGM

 Dengan ibu siapa ? Surliana Sinaga


 Tanggal lahirnya berapa bu? 01 januari 1963
 Berobat dari dokter mana bu? dr.Benny
 Diagnosa apa yang dikatakan dokter bu ? Stroke
 Sebelumnya obat apa yang pernah di konsumsi ibu? Obat Herbal
 Sudah berapa lama sakitnya bu ? Sudah lama
 Obat apa yang biasa ibu konsumsi ? Tidak tahu
 Sudah berapa lama konsumsi obat yang kita berikan ? Sudah
sekitaran 2 bulan
 Apakah ada masalah selama mengkonsumsi obat ini bu ? Tidak
Ada
 Selama mengkonsumsi obat ini apakah ada berkurang
penyakitnya bu ? Alhamdulillah,sudah sedikit membaik
8. Nama obat
1. Piracetam
Golongan : obat keras
Kelas terapi : nootropik dan neurotonik
Bentuk obat : tablet
kandungan : piracetam 800 mg
Indikasi : obat yang dapat meningkatkan
kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi
Dosis : 800 mg dan 400 mg
Mekanisme kerja : Piracetam (2-oxo-1 pyrolidine-acetamid)
merupakan golongan nootropik yang berbentuk bubuk
kristal putih dan tidak berbau. Piracetam bekerja dengan
cara meningkatkan efektivitas dari fungsi telensefalon otak
melalui peningkatan fungsi neurotransmiter
kolinergik(Ikawati,2011).
2. Mecobalamin
Golongan : obat resep
Kelas terapi : neurotropik dan neurotonik
Bentuk obat : kapsul
kandungan : vitamin B12
Indikasi : Obat ini digunakan untuk mengobati neuropati perifer
(saraf tepi) dengan memperbaiki gangguan metabolisme asam
nukleat dan protein di dalam jaringan saraf serta memperbaiki
gangguan saraf sensoris.
Dosis : 500 mcg per hari yang diberikan 3 kali sehari
Mekanisme : Mecobalamin merupakan salah satu vitamin
B12 yang larut dalam air di dalam tubuh. Mecobalamin
meningkatkan produksi sel darah merah dengan merangsang
pembentukkan asam nukleat di sumsum tulang dan
merangsang agar sel darah merah (eritrosit) lebih
matang(Li,G,1999).
3. Osteocal
Golongan : obat bebas
Kelas terapi : kalsium/dengan vitamin
Bentuk obat : tablet kunyah
kandungan : Ca karbonat 1.250 mg (setara dengan 500 mg
unsur kalsium)
Indikasi : Memenuhi kebutuhan kalsium harian tubuh.
Mencegah pengeroposan tulang. Mengatasi gangguan pada
tulang akibat defisiensi metabolisme kalsium.
Dosis : 500 mg
Mekanisme : Osteocal adalah suplemen yang mengandung Ca
karbonat 1.250 mg (setara dengan 500 mg unsur kalsium)
yang digunakan untuk mengatasi kekurangan kalsium dan
mencegah osteoporosis (pengroposan tulang),
(Notoadmojo,2010)
4. Atorvastatin
Golongan : golongan obat statin
Kelas terapi : Antihiperlipidemia
Bentuk obat : Tablet
Isi kandungan : bahan aktif atorvastatin 20 mg

Indikasi : obat untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida,


serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah. Jika
kolesterol dalam darah tetap terjaga dalam kadar normal, risiko terjadinya
stroke dan serangan jantung akan semakin rendah.
Dosis obat : Dosis awal: 10–20 mg 1 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan
dengan respons tubuh pasien terhadap pengobatan dalam 2–4
minggu. Dosis lanjutan: dosis dapat ditambah menjadi 40 mg 1 kali
sehari. Dosis maksimal: 80 mg per hari.
Mekanisme kerja : bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase,
yaitu enzim yang mengkonversi perubahan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-
coenzyme A menjadi mevalonate(Krakowski,2011)
5. Eperison hcl
Golongan : antispasmodik
Kelas terapi : relaksan otot
Bentuk obat : tablet salut selaput
kandungan : eperisone hcl 50 mg
Indikasi: Eperisone adalah obat untuk meredakan rasa sakit, kaku,
dan tegang pada otot. Eperisone termasuk dalam
golongan obat relaksan atau pelemas otot yang harus digunakan
sesuai resep dokter.
Dosis : Dosis eperisone untuk meredakan rasa nyeri atau
ketegangan otot adalah 50 mg, 3 kali sehari.
Mekanime: Mekanisme dari eperisone hydrochloride sendiri pada
pasien nyeri punggung adalah menghambat jalur reflek nyeri dan
menyebabkan vasodilatasi, menaikkan aliran darah yang
menyebabkan penghambatan dari jalur reflek nyeri.
6. Paracetamol
Golongan : (obat bebas)
Kelas terapi : Antipiretik
Bentuk obat : tablet
Isi kandungan : paracetamol 500 mg
Indikasi : untuk meredakan gejala demam
Dosis : Konsumsi paracetamol oleh orang dewasa sebanyak 500
mg untuk tiap 4 hingga enam jam sekali. Sedangkan untuk
anak-anak, dosis yang diberikan harus disesuaikan dengan
anjuran dokter.
Mekanisme: paracetamol diketahui bekerja pada pusat
pengaturan suhu yang ada di otak untuk menurunkan suhu
tubuh saat seseorang sedang mengalami
demam(Toussaint,k,2010)
7. Diazepam
Golongan : psikotropika (golongan benzodiazepine)
Kelas terapi : antikonsulvan
Bentuk obat : tablet
kandungan : diazepam 2 mg
Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan
pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Dosis Dewasa : 2–10 mg, 2–4 kali sehari. Lansia: Dosis awal 2–2,5
mg, 1–2 kali sehari. Dokter akan meningkatkan dosis secara bertahap
sesuai kondisi pasien. Anak-anak usia >6 bulan: Dosis awal 1–2,5 mg, 3–4
kali sehari.
Mekanisme : Diazepam termasuk dalam golongan benzodiazepine. Obat
ini bekerja untuk meningkatkan aktivitas asam gamma–aminobutirat
(GABA), yaitu senyawa kimia di otak yang betugas menghambat kerja zat
kimia penghantar sinyal saraf (neurotransmitter) di otak(Stockley,1994)
Perhitungan Dosis Racikan
Paracetamol : 350 x 20 = 14
500

Diazepam : 1 x 20 20 = 10
2 2

Paracetamol :
Dosis yang tersedia : 500 mg
Dosis yang minta : 350 mg
Diazepam :
Dosis yang tersedia : 2 mg
Dosis yang minta : 1 mg
Daftar Pustaka
Batticaca Fransisca, C.(2008). Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Persarafan .Jakarta : Salemba
Medika.
Esther, Chang. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktek
Keperawatan. Jakarta : EGC
Gustaviani, Reno. 2007. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes
Melitus. Dalam (Sudoyo, Aru W; Bambang Setiyohadi;

Idrus Alwi; Marcellus Simadibrata K; Siti Setiadi. Ed.).


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 3, edisi 4. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Imu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal
1857-1859.
Permatasari, Dwita.(2011). Kejadian
Hiperkolesterolemia Disertai Hipertensi dan
yang tidak dapat diubah adalah hipertensi
Diabetes Mellitus pada Penderita Stroke
(82,30%) Trombotik Akut. Bulletin Penelitian
RSUD Dr Soetomo, 13(3), 112-120.

Uchino k,Pary J, Grotta J.(2011). Acute Stroke Care,


2nd ed.New York: Cambridge University
Press. 2011.
Sekian
dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai