SIN G K A T
K E M B A N G A N
PER IH
ILMU F IQ
a m p u : B e n i e s
Dosen p e n g
Huse i n i M . p d
6 Periode
01 Periode Rasullah
04 Periode Sahabat
02 Periode Makkah
05 Periode Tadwin
03 Periode Madinah
06 Periode taqlid
Periode Rasulallah
Periode ini dimulai sejak diangkatnya
Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi
dan Rasul sampai Nabi Muhammad
SAW wafat. Periode ini sangat singkat
sekali, hanya sekitar 23 tahun.
Yakni masa Nabi SAW telah berhijrahke Madinah, dan Nabi menetapkan di Madinah
selama 10 tahun sampai wafatnya.Dalam masa inilah umat Islam berkembang dengan
pesatnya dan pengikutnya terusmenerus bertambah. Mulailah Nabi SAW membentuk
suatu masyarakat Islam yang
berkedaulatan.
ayat-ayat tentang hukum danpranata sosila mendominasi, sehingga indikasi penetapan hukum terlihat
lebih jelas. Selanjutnya suatu hal yang nyata terjadi adalah bahwa Nabi telah berbuatsehubungan
dengan turunnya ayat-ayat Al-quran yang mengandung hukum (ayat-ayat hukum). Tidak semua ayat
hukum itu memberikan penjelasan yang mudahdifahami untuk kemudian dilaksanakan secara praktis
sesuai dengan kehendakAllah. Karena itu Nabi memberikan penjelasan mengenai maksud setiap ayat
hukumitu kepada umatnya, sehingga ayat-ayat yang tadinya belum dalam bentuk petunjukpraktis,
menjadi jelas dan dapat dilaksanakan secara praktis. Nabi memberikanpenjelasan dengan ucapan,
perbuatan, dan pengakuannya yang kemudian disebutsunnah Nabi. Apakah hukum-hukum yang
bersifat amaliah yang dihasilkan olehNabi yang bersumber kepada al-quran itu dapat disebut fiqih.
Periode Sahabat
dimulai dari wafatnya Rasulullah SAW sampai akhir abad pertama
hijrah. Pada masa sahabat, Islam telah menyebar luas misalnya ke
negeri Persia, Irak,Syam dan Mesir. Negara-negara tersebut telah
memiliki kebudayaan yang tinggi, mempunyaiadat-adat kebiasaan
tertentu, peraturan-peraturan dan ilmu pengetahuan. Bertemunya
Islamdengan kebudayaan di luar Jazirah Arab ini mendorong
pertumbuhan Fiqh Islam pada periode-periode selanjutnya. Bahkan
juga mendorong ijtihad para sahabat.
Metode yang digunakan pada masa sahabatdalam berijtihad
melalui beberapa cara diantaranya :
1. Dengan semata pemahaman lafaz yaitu memahami maksud yang terkandung
dalamlahir lafaz. Umpamanya bagaimana hukum membakar harta anak yatim.
Ketentuanyang jelas dalam Al Quran hanya larangan memakan harta anak yatim
secara aniaya,sedangkan hukum membakarnya tidak ada. Karena semua orang
itu tahu bahwamembakar dan memakan harta itu sama dalam hal mengurangi
atau menghilangkanharta anak yatim, maka keduanya juga sama hukumnya
yaitu haram. Cara inikemudian disebut penggunaan metode ma
2. Dengan cara memahami alasan atau illat yang terdapat dalam suatu
kasus (kejadian)yang baru, kemudian menghubungkannya kepada dalil
nash yang memiliki alasan atauillat yang sama dengan kasus tersebut.
Cara ini kemudian disebut metode qiyas. Jadi, pada masa sahabat ini
sudah ada tiga sumber hukum yaitu Al-Qur’an, Alsunnahdan Ijtihad
sahabat
Periode Tadwin
Pemerintah Islam pasca keruntuhan Daulah Umayyah segera digantikan oleh Daulah
Abbasiah. Masa Abbasiah ini disebut juga masa Mujahidin dan masa pembukuan
fikih, karena pada masa ini terjadi pembekuan dan penyempurnaan fikih. Pada masa
Abbasiyyah, yang dimulai dari pertengahan adab ke-2 H sampai peretngahan abad ke-
4 ini, muncul usaha-usaha pembukuan al-Sunnah, fatwa-fatwa sahabat, dan tabi’in
dalam bidang fikih, tafsir, ushul al-fiqh. Pada masa ini pada lahir para tokok dalam
istinbat dan perundangan-undangan Islam. Masa ini disebut Masa Keemasan