Anda di halaman 1dari 36

FENOMENOLOGI

GANDA SAMSON

DISIAPKAN OLEH GANDA SAMSON JS 1


Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa memahami konsep Sakral secara umum sebagai embrio
agama
2. Mahasiswa memahami konsep Sakral – Profan dalam agama-agama
3. Mahasiswa dapat menempatkan pengertian Sakral-Profan dalam studi
fenomenologi maupun analisis sosial
 Darimanakah Asal-usul Pemahaman Manusia tentang ‘Yang Sakral’?
 Bagaimanakah wujud ‘Yang Sakral’ dalam Agama-agama (Monoteisme & Politeisme)?
 Bagaimanakah konsep ‘Yang Sakral’ dalam kehidupan manusia modern?
 Apakah konsep ‘Yang Sakral’ berubah?

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 2


RELIGI
Berakar dari kata “relegere” = Menaruh perhatian pada sesuatu; atau kepedulian (atentif).

G. van Der Leeuw: Kepedulian yang diarahkan pada suatu Daya/ Energi (power).

Bukan sembarang daya, tetapi Daya Utama yang diyakini menggerakkan kehidupan
material secara total dan menyeluruh. Daya dimaksud mendapat sebutan sebagai Tuhan,
Allah, Yahwe, Ra, Azhura (wujud personal),Tao, Brahman, Dharma dsb (daya impersonal).

G. van Der Leeuw, Religion in Essence and Manifestation – Volume I (London: George Allen & Unwin, 1967), hal.14
+ 96.

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 3


RELIGI
Kepedulian manusia terhadap Daya Utama Kehidupan dimaksud selalu
menimbulkan perasaan bergetar, terdiam, tunduk dan takluk, yang
terungkap dalam berbagai bentuk tindakan: menghormati obyek yang
dianggap sebagai manifestasi Daya tersebut (doa, pemujaan, ibadah),
fokus dan mengingkari diri (hening, puasa, selibat), ataupun sikap baik
terhadap sesama manusia (sedekah, amal, darma dan sebagainya).
Kata relegere juga berarti “kehati-hatian dalam berhubungan dengan
yang sakral“

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 4


Karen Armstrong
Sejak lahir manusia sudah memiliki ide
bawaan tentang Allah yang ditanamkan
Sang Pencipta ke dalam akal budi. Sejak
itulah manusia tidak hanya ingin
mengetahui tetapi juga berusaha mencari
Apa dan Siapa (?). Upaya mencari Siapa
kemudian menjadi sebuah proses
religiositas: menghayati dan mendalami
kehidupan yang berpuncak pada
“Men and women started to worship gods as soon as penyatuan dengan Allah sebagai ultimate
they became recognizably human”. really tanpa harus mengetahui dan
membuktikan secara empirik siapakah
Allah yang dimaksud tersebut (apalagi
Keren Armstrong, Sejarah Tuhan (Bandung: MIZAN, 2003).
secara personal).

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 5


Sakral dan Profan (definisi)

Sakral ≈ The Sacred


Holy ≈ Yang Kudus
yang terpisahkan, yang menjadi khusus atau
dikhususkan, yang terlindungi, dijaga, yang tidak
boleh diganggu ataupun dicemarkan

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 6


“Karakter” Yang Sakral
→ Dirasakan melalui jiwa/ batin
→ Menjadi pengalaman (individual/ kolektif), menghasilkan pendalaman/
penghayatan
→ Misterium (aneh, melampaui batas yang dapat dikenali)
→ Menimbulkan “gentar”: takut, kagum, hormat, indah, mendesak untuk
takluk dan menyembah

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 7


Sakral dan Profan
 Manusia: nama, nabi, orang kudus (santo), malaikat
 Alam: hutan, puncak gunung
 Benda: api, air, salib, kitab suci (?), keris, baju
 Laku/ tindakan: doa, sembahyang, kidung, seksual

 Upacara: penyucian, pemanggilan, pernikahan


 Tempat: altar, mimbar, makam, ruangan, bangunan
 Waktu: malam, kelahiran
 Pikiran: spirit, suara, renungan, hening, masa depan, evolusi kehidupan, tafsir
DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 8
Sakral (perspektif modern)
Kata ‘sakral’ dimaknai sebagai fenomena yang dianggap penting, tetapi secara faktual membutuhkan usaha khusus/
ekstra, tetapi belum tentu juga bermanfaat dan/ atau diperhatikan

Pernikahan ~ banyak perceraian (?)


Seksual ~ desakralisasi seks (?)
Nama ~ asal-asalan, dapat disesuaikan, kepribadian lebih penting (?)
Upacara ~ tergantung mood, buang-buang waktu (?)
Kitab Suci ~ dapat dibaca kapan saja, sudah berbentuk elektronik (?)
Doa ~ formalitas, kurang bermanfaat secara langsung, yang bersifat material (?)
Tempat ~ cara berpikir sia-sia atau dihindari saja (?)
Masa Depan ~ dicapai sesuai dengan usaha hari ini (?)
DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 9
Profan (by definition)
Profan ≈ Kodrati
Biasa ≈ Inderawi

Realitas sebagaimana yang dapat diterima atau


ditangkap secara inderawi, yang biasa, yang kasar;
keseharian yang dapat dijelaskan secara terbuka

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 10


Bacaan “Sakral” dan “Profan”
Rudolf Otto, The Idea of the Holy (NY: Penguin, Durkheim, Emile, The Elementary Forms of the
1958). Religious Life (NY: Free Press, 1992).
Mircea Eliade, The Sacred and the Profane – trjh Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion – trjh
(Jogyakarta: Fajar Baru, 2002) (Jogyakarta: Qalam, 2002).
Maria S. Dhavamony, Fenomenologi Agama – trjh FW Dillistone, The Power of Symbols – trjh
(Jogyakarta: Kanisius, 1995). (Jogyakarta: Kanisius, 2002).

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 11


Yang Sakral (di masa sekarang)
Modernitas melahirkan kompleksitas sekaligus simplisitas
hidup yang mempengaruhi pemahaman, “tindakan” dan
pengakuan tentang The Sacred. Namun konsep Yang
Sakral belum lekang sepenuhnya dari cara berpikir
manusia. “Dunia modern tetap membutuhkan bagian-bagian
yang sakral, sebab jika semua realitas telah menjadi profan,
tidak ada lagi alasan untuk bertahan”.

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 12


Untuk Apa Memahami The Sacred?
1. Sadar atau tidak, cara berpikir manusia masih dipengaruhi dua kutub: sakral dan
profan.
2. Simplisitas modern membuat manusia menyederhanakan banyak pemahaman Yang
Sakral, termasuk dalam agama (desakralisasi)
3. Kompleksitas modern membuat manusia juga banyak mensakralisasi berbagai unsur
profan/ faktual
4. Untuk melihat lebih dalam pemahaman tentang Yang Sakral dalam agama-agama,
sehingga menemukan pengertian eksistensial agama

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 13


Asal Usul Yang Sakral & Profan
(Agama Tradisional)
Dunia Atas
(Sakral )
1. Dunia Tengah merupakan “wilayah”
pertarungan antara kekuatan dunia
atas dan kekuatan dunia bawah.
2. Dunia atas maupun Dunia bawah
Dunia Tengah sama-sama berusaha mempengaruhi
Dunia Tengah.
3. Kekuatan Dunia Atas diyakini lebih
kuat dari kekuatan Dunia Bawah
Dunia Bawah
(Profan)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 14


Yang Sakral
(Agama Tradisional)
→ Yang sakral tidak bisa diraba, membuat orang
bersikap hati-hati, menyita perhatian, mendorong
untuk diam dan gemetar
→ Manusia ketika berjumpa Yang Sakral: berbicara
secara teratur (kidung), sopan dan penuh hormat
→ Pengalaman tentang Yang Sakral juga muncul
secara kolektif: karena itu banyak orang ingin
berkomunikasi dengan Yang Sakral
→ “Kehadiran” Yang Sakral tidak seperti
penampakan keseharian
→ Yang Sakral memiliki struktur: yang terendah
hingga tertinggi

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 15


Struktur Yang Sakral
(Agama Tradisional)
Pribadi
Tertinggi
Hati-hati

Mengagumkan

Menggugah

Terendah
Kolektif
DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 16
Yang Sakral
(HINDU)
Dalam penghayatan Hindu, Yang Sakral adalah
Yang ILAHI (yang Mutlak = yang meliputi
keseluruhan kenyataan). Sedangkan
manifestasi Yang Mutlak adalah Terang, Abadi/
Kekal, Yang Terdalam dan Kesatuan.
Hindu memposisikan Yang Sakral ke dalam dua
domain: (1) menjadi yang terdalam atau yang
mengendalikan dari dalam (2) menjadi yang Mutlak
atas segala sesuatu, di luar maupun di dalam

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 17


Struktur Yang Sakral
(HINDU)
Pribadi/ Batin/ BRAHMAN
Terdalam

BHAGAWAN

Kolektif/ Total/
Pengendalian/ diri Kesatuan
yang terdalam

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 18


Dari Profan Menuju Sakral
(BUDDHA)
Secara dogmatis, The Sacred tidak terkait eksistensi TUHAN, tetapi
berhubungan dengan Nirvana sebagai tujuan akhir. Selama belum
mencapai Nirvana, setiap manusia mengalami proses reinkarnasi
(lahir kembali), dan proses re-birth ini sepenuhnya berlangsung di
alam profan.
Dunia profan berisi penderitaan, tetapi manusia dapat
mengarahkan diri menuju The Sacred melalui proses: dukkha,
samudaya, nirodha-moksa dan marga-nirvana.

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 19


Sakral – Profan [Buddha]

Profan SAKRAL

Keyakinan, Pikiran, Perkataan,


Perbuatan, Hidup, Usaha,
Perhatian, Meditasi
Marga
Nirvana
Samudaya
Nirodha
Moksa
Dukkha

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 20


Dari Profan Menuju Sakral
(BUDDHA)
Berdasarkan uraian sebelumnya,
Buddha tidak mengenal sakral dan
profan sebagai struktur/ hirarki
kehidupan, tetapi memahami bahwa
yang Profan merupakan realitas
yang mana manusia senantiasa
berusaha melepaskan penderitaan
(dukkha), didasari kesadaran bahwa
kenyataan akhir seharusnya menjadi
Kualitas Yang Suci (The Sacred).

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 21


Yang Sakral
(Kepercayaan Tradisional Tiongkok)
→ Tiongkok memiliki Sistem Kepercayaan Khas Bacaan:
yang sudah terbangun sebelum ajaran agama-
agama (Konfusius dan Buddha) lahir dan menyebar. Dasuki, A., et.al., Sejarah
→ Sistem kepercayaan yang dijelaskan di sini Peradaban Cina (Bandung:
diasumsikan terbentuk pada periode Dinasti Chou Humaniora, 2003).
→ Dinasti Chou berkuasa antara 1126-256 SZB Durkheim, Emile, The
(sejarah panjang) atau 1050-256 SZB (sejarah
pendek)
Elementary Forms of the Religious
Life (NY: Free Press, 1992)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 22


Yang Sakral
(Kepercayaan Tradisional Tiongkok)
Sakral ≡ Kekuatan Yang Mengatasi Kekuatan Dunia Kasar
Konsekuensi:
1. Jangan Dilawan (Aturan)
2. Diikuti Cara-caranya (Supaya Mendapatkan Pengaruh)
3. Menuntun Kepada Keistimewaan (Mencapai Kualitas Khusus)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 23


Struktur Yang Sakral
(Kepercayaan Tradisional Tiongkok)
Kekuatan Supra/
Adikodrati Kualitas Sesuai Tatanan
Kekuatan Dunia Kekal Alam
Kekuasaan Raya
Besar/ Penguasa

Pengaruh TAO
Kekuatan Menengah (Penciptaan dan
Pemeliharaan)
Cara-cara
Lapisan Bawah

TAO = Kebaikan, Kesederhanaan, Kemurahan, Kedamaian


DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 24
Yang Sakral (Yahudi)
Sakral ≡ Kekuasaan YHWH dan Ketaatan Umat
“Qados…Qados…Qados” = (Kitab Keluaran)
Takut kepada YHWH ≈ Mencintai YHWH

1. “Hanya ketika umat taat kepada kehendakNya maka YHWH menyertai setiap jengkal kehidupan Israel”
2. Iman dan berkat YHWH dinyatakan secara geneologis langsung melalui Abraham (bapak orang
percaya)
3. Israel adalah bangsa Pilihan YHWH (dikhususkan)
4. Setiap ritus Yahudi dinyatakan langsung di Sinai melalui Musa (hukum-hukum Israel)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 25


Yang Sakral (Yahudi)
Sakral (Yahudi):
Kekudusan atau Sakral dalam keyakinan
1. Sebutan Allah: YHWH Yahudi berakar dalam Keilahian,
berkembang dalam praktek dan mengarah
2. Rumah Ibadah: Bait Allah (Raja Salomo) pada berkat. Lawan dari Kudus adalah
3. Tempat Ibadah: Synagoga (diaspora) Kutukan dan tidak ada Jalan Tengah

4. Kitab Suci (Talmud)


5. Imam (kaum Lewi)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 26


Yang Sakral (Yahudi)

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 27


Yang Sakral (Islam)
Islam mengungkapkan Yang Sakral melalui kesadaran iman
mendalam bahwa Manusia tergantung total/ sepenuhnya pada
Allah SWT (la illah haillahlah’) = Tauhid
Kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT tidak ada artinya tanpa
ketaatan dan penghambaan manusia kepadaNya.
Umat Islam harus taat dan beriman sesuai sabdaNya yang termuat
dalam Al Quran

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 28


Struktur Pemahaman Yang Sakral (Islam)
Tauhid

Ketergantungan Mutlak

Ketaatan

Mengenal Sifat Allah SWT

Ikhtiar dan Perbuatan

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 29


Elaborasi dan Summary
≈ Gagasan & Konsep tentang The Sacred ada dalam setiap agama/
kepercayaan
≈ The Sacred adalah unsur khas (unik) dalam agama/ kepercayaan
≈ Dalam pengalaman manusia, Yang Sakral merupakan misteri terdalam
(takut/ gentar, kagum, mulia/ agung sekaligus memikat)
≈ Melalui pengalaman tersebut, Yang Sakral mengajarkan penyerahan diri,
cinta dan kesatuan dengan Sang Illahi

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 30


Pertanyaan Refleksi
1. Bagaimanakah konsep Yang Sakral dalam pemahaman Anda
secara pribadi?
2. Apa konsekuensi pemahaman Yang Sakral terhadap perilaku
keseharian Anda?
3. Apakah Agama tetap dapat diterima sebagai institusi/ lembaga
kepercayaan Yang Sakral, ataukah agama adalah (salah satu)
bagian dari usaha untuk menggumuli Yang Sakral?

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 31


Mitos, Simbol dan Ritus
Mitos, Simbol dan Ritus
≈ bentuk pengungkapan intuisi religius
manusia untuk mengalami dan
menghadirkan Yang Ilahi dalam
kesadarannya
DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 32
DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 33
Mitos Legenda Dongeng
Kisah mengenai suatu Narasi yang dapat Narasi yang tidak perlu
asal-usul: tempat, diterima sebagai imitasi/ diyakini sebagai realitas
perilaku dan peristiwa tiruan kenyataan (fakta).

Kebenarannya tidak Dikisahkan untuk Tidak terkait dengan


terletak pada fakta mendukung kepercayaan tindakan yang harus
empirik tetapi dapat atau keyakinan kelompok dilakukan
dihubungkan dengan mengenai suatu subyek
kenyataan saat ini (manusia, makhluk lain, Dapat menggugah
(makna dan artikulasi) alam), peristiwa ataupun (afeksi), mengandung
tingkah laku, unsur hiburan
Dapat diterima sebagai
pondasi dasar kehidupan Dapat diterima sebagai Memuat pesan-pesan
masa lalu penggugah (afeksi) didaktis

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 34


1. Terjadinya Dunia 1. Terbentuknya 1. Kancil dan Buaya
2. Adanya Surga- Bangsa-bangsa (ex. 2. Nenek Rumi dan
Neraka Dayak, Batak, Jawa, Ikan Lele
3. Konflik Si Baik versus Ras Mongoloid) 3. Animal Farm
Si Jahat 2. Munculnya Pulau 4. Roro Jonggrang
4. Penciptaan Manusia Kreta (Yunani) 5. Dongeng Pelangi
5. Hubungan Laki-laki – 3. Asal Mula Danau 6. Malin Kundang
Perempuan (Adam Toba
dan Hawa) 4. Jaka Tarub (Rawa
6. Asal Mula Patriakhi Pening)
7. Peralihan Budaya 5. Awal Penentuan
Berburu  Agraris Weton
8. Kematian Manusia – 6. Asal Usul Nyi Loro
Kiamat/ Akhir Zaman Kidul
9. Lahirnya Ilmu 7. Kejayaan Prabu
Psikologi Siliwangi dan Asal
Usul Ki Sunda

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 35


Terima kasih

DISIAPKAN OLEH SAMSON GANDA JS 36

Anda mungkin juga menyukai