Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Wajib dilaksanakan oleh Penyelenggara Perguruan Tinggi
di Indonesia bagi orang percaya. Mata kuliah ini sebagai landasan hidup agar kita berkarakter
Kristiani dan menjadi saksi Kristus untuk melayani umat manusia menurut talenta yang
dianugerahkan-Nya.

Oleh, Pdt SungguL Pasaribu,STh,M.PAK.


Pendidikan S1, STT-HKBP Pematang Siantar.
Pendidikan S2, Universitas Kristen Indonesia Jakarta
Sebagai Dosen Universitas HKBP Nommensen sejak Thn. 1995
PENGERTIAN AGAMA
Asal muasal agama atau kepercayaan adalah pegangan hidup,
saat manusia sudah tidak sanggup menggunakan segala daya upaya dan
pikiran manusia untuk menghadapi segala sesuatu yang ‘bukan manusia’

Pada saat manusia menyadari bahwa dunia ini ‘bergerak’, karena ada
perputaran siang dan malam, pergantian cuaca, musim, kemarau (panas) –
hujan (semi) – musim gugur (rontok) – musim dingin, maka manusia,
cara berpikirnya sangat sederhana bahwa ada sosok yang sangat besar yang
menggerakkan, mengawasi, dan merubahnya. Jika raksasa itu ‘mood’-nya baik,
maka semua akan berjalan aman dan tenteram, namun ada saat-saatnya mereka
itu ‘kelelahan’ atau ‘kelaparan’, sehingga getarannya dirasakan sungguh hebat
dan mengacaukan, mengguncang, maka terjadilah gempa bumi, lautan bergolak
dan muncul korban harta benda dan jiwa. Semua peristiwa itu diakuinya berada
di luar kontrol manusia .
PENGERTIAN AGAMA
Dalam perkembangan selanjutnya manusia mulai melakukan tetarian dengan
iringan tetabuhan, muncul mantra yang bercampur dengan nyanyian sakral –
bertuah (keramat) yang dianggap mampu menghalau segala ‘roh bebendu’
yang dapat menewaskan siapa saja yang melanggar ketentuan adat istiadat,
kemudian muncul kutuk, santet dan ikatan-ikatan yang dapat dikendalikan
melalui seorang dukun (pawang, paranormal) untuk ‘membelenggu’ manusia
pada hal-hal keyakinan primitif, dan dengan ritus-ritus tertentu dapat
me-normal-kannya kembali.
Catatan : Yang dimaksudkan ‘bukan manusia’ adalah adanya sosok yang tidak
dikenal, namun keberadaannya benar-benar dirasakan, bahkan kekuatannya
melebihi manusia, sehingga masuk kategori ‘mengganggu’ manusia,
sehingga muncullah gagasan unutk menaklukkannya, dengan memberikan
sesajian, menyembelih korban, bahkan ada yang sampai mengorbankan manusia
Kekristenan sebagai agama, sebenarnya tidak luput dari pentahapan (proses)
tersebut. Jika anda amati dengan seksama perjalanan Umat Allah - Israel,
dapat anda perhatikan, bahwa Alkitab kita penuh dengan benda-benda bertuah
Seperti, :
BENDA YANG DIANGGAP BERTUAH
Alkitab, Ikan, Salib, Dua Loh Batu Tongkat Musa Kalung Salib

Roti dan Anggur Perjamuan Kudus Ular Tembaga Tabut Perjanjian


PENGERTIAN AGAMA
Menurut Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, pada
definisi kata "Agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama (आगम)
yang berarti "tradisi".[10]. Kata lain untuk menyatakan konsep ini
adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali".
Maksudnya dengan ber-religi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Defenisi Agama :
Agama merupakan suatu sarana individu atau kelompok untuk memeroleh ketenangan
hidup melalui suatu proses ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Dalam proses ibadah terjadi hubungan individu atau kelompok dengan suatu “kuasa”
yang statusnya lebih tinggi dari individu atau kelompok tersebut. Proses ibadah tersebut
terjadi akibat adanya daya tarik individu atau kelompok yang dianggap dapat memberikan
bantuan, atau perlindungan pada setiap individu yang membutuhkannya.
MANUSIA SEBELUM PERCAYA AGAMA

Pembantaian
Suku Amalek
Dan
Median
(Keluaran
17:8-13,
Ulangan 25:17)
CIRI-CIRI AGAMA PRIMITIF
CIRI-CIRI AGAMA PENYEMBAH
CIRI-CIRI AGAMA MITRA (REKANAN)
FUNGSI AGAMA

Agama Sebagai
Media Manusia
Kepada Allah
FUNGSI AGAMA

Agama Sebagai
Harapan dan
Tantangan
FUNGSI AGAMA

Fungsi Agama.
Keyakinan manusia terhadap agama tersebut karena ia dapat berfungsi kepada
manusia itu, adapun yang menjadi fungsi agama menurut piskologi agama, yaitu
sebagai berikut,:
1. Membimbing umat mengenal penciptanya.
2. Menyadarkan umat agar melaksanakan kehendak penciptanya dalam
memelihara dan meyelamatkan karya ciptaan tersebut.
3. Membimbing umat ke jalan yang benar
4. Menyadarkan umat memperjuangkan persatuan dan kesatuan masyarakat
sehingga nampak harmonisasi dalam seluruh masyarakat walaupun beraneka
suku, bahasa, budaya dan agama.
Bila disimak ke 4 fungsi agama di atas, maka respon manusia terhadap fungsi
agama, ada dua, yaitu, : Pertama, sebagai respon manusia kepada Tuhan. Kedua,
sebagai realitas sosial.
FUNGSI AGAMA KRISTEN

Pengakuan Kepada
Allah
Yesus Kristus
Roh Kudus
KESIMPULAN

Setiap agama menyadari bahwa ia hidup di


dalam masyarakat yang majemuk, misalnya,
Indonesia mengacu kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai realitas
sosial agama tidak bertentangan dengan lembaga
sosial yang sudah ada tetapi agama harus
mengisi dan memberi kontribusi positif.

Anda mungkin juga menyukai