Anda di halaman 1dari 24

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN

LAPORAN KASUS

TRAUMA THORAX

IKA PURNAMA 1707101030058


TELAVANI UMRI 170710103091

PEMBIMBING:
dr. Yopie Afriandi Habibie, Sp.BTKV
TRAUMA THORAX
 Trauma toraks adalah luka atau cedera rongga toraks yang menyebabkan
kerusakan dinding toraks ataupun isi dari cavum toraks.

 Mechanism of injury: - Penetrating


- Blunt
 Gangguan fisiologis yang dapat terjadi akibat trauma thoraks:
- Hypovolemic shock
- Hypoxia
- Hypercarbia
- Acidosis
Add a full screen image

PNEUMOTHORAX
DEFINISI PEMERIKSAAN FISIK

Pengumpulan udara dalam ruang potensial antara  Inspeksi : Toraks lebih besar dari sisi yang sehat
pleura viseral dan parietal yang menyebabkan (asimetris/bisa normal), penderita bernapas lebih cepat.
paru-paru kolaps.  Palpasi : Fremitus melemah dibandingkan sisi sehat,
(bisa teraba krepitasi karena emfisema subkutan).
 Perkusi : hipersonor.
 Auskultasi : Vesikuler melemah atau menghilang.
Pneumotoraks
Pneumotoraks

Spontaneous Traumatic

Closed Open Tension


pneumotoraks pneumotoraks pneumotoraks
Primary Secondary Iatrogenic Non iatrogenic

Inter Positi
ventio ve Penet
Blunt
nal press rating
trau
ure trau
ma.
proce ventil ma
dures. ation
 OPEN PNEUMOTHORAX
Gangguan pada dinding dada berupa hubungan langsung antara ruang pleura dan lingkungan
luar (sucking chest wound).

 CLOSED PNEUMOTHORAX
Disebabkan oleh karena kebocoran udara dari paru,dapat terjadi karena luka tembus dada dan
trauma tumpul. Kebocoran pada pleura sehingga udara dapat masuk ke dalam rongga pleura.
 Pneumothorak ringan  Paru hanya mengalami kolaps
sekitar 10% saja.
 Pneumotorak sedang  Paru mengalami kolaps sekitar
50% saja.
 Pneumothorak berat  Pneumotoraks berat adalah
pneumotoraks dengan keadaan paru yang sudah kolaps total
(100%) karena terdesak udara dalam rongga pleura yang
cukup banyak dengan tekanan yang cukup besar.
PENATALAKSANAAN  CHEST TUBE

Tujuan utama penanganan kasus dengan pneumothorax adalah untuk


membebaskan tekanan dari paru, sehingga memungkinkan paru
untuk berkembang kembali, dan mencegah terjadinya pneumothorax
ulangan.

 5% sampai 10% pneumotoraks  konservatif.


10%-30%, bisa diatasi dengan aspirasi jarum tapi bila tidak
memberikan hasil yang baik bisa kita lakukan WSD.
 >30% bisa dengan cepat menjadi tension pneumotoraks, pada
kasus ini WSD mesti dikerjakan secepatnya.
Add a full screen image

TENSION
PNEUMOTHORAX
DEFINISI PEMERIKSAAN FISIK

Kebocoran udara yang berasal dari  Merupakan suatu keadaan yang life Temuan Awal
paru-paru atau melalui dinding dada threathening. • Nyeri dada, sesak, cemas, takikardia, takipneu

masuk ke rongga pleura dan tidak  Diagnosis ditegakkan secara klinis. Temuan Lanjut
• Penurunan kesadaran, hipotensi, sianosis
dapat keluar lagi (one way valce)  Tidak boleh menunggu konfirmasi
sehingga tekanan pleura meninggi, radiologis. Inspeksi : deviasi trakea ke arah kontralateral, distensi
paru-paru menjadi kolaps, JVP

mediastinum terdorong kesisi Palpasi : stem fremitus merendah


berlawanan dan menghambat darah Perkusi : hipersonor
vena ke jantung. Auskultasi : suara paru-paru melemah atau
menghilang
PENATALAKSANAAN  NEEDLE TORACOSINTESIS

NEEDLE TORACOSINTESIS CHEST TUBE


Lokasi : ICS II Linea Midklavicula thorax yg terkena mengguakan Simple Pneumothorax
abocath
Add a full screen image

HEMATOTHORAX
DEFINISI PEMERIKSAAN FISIK
 Akumulasi darah pada rongga thorax.  Inspeksi : bisa ada dan tidak adanya kelainan, gerakan
 Ditemukan sesak nafas, nyeri dada, tanda syok nafas tertinggal, penderita bernapas lebih cepat.
hipovolemik yang disertai suara nafas menghilang.
 Palpasi : fremitus melemah atau menghilang
Hemathorax massif adalah akumulasi darah >1500
dibanding kontra lateral.
ml didalam kavum thoraks.
 Perkusi : redup.
Auskultasi : vesikuler melemah atau menghilang
PENATALAKSANAAN  CHEST TUBE

Pada hematotoraks masif  > 5 cc/kg BB/Jam (evaluasi 3 jam pertama)  Surgical
Resusitasi  Antero lateral THORACOTOMY emergency
Add a full screen image

FLAIL CHEST
DEFINISI PEMERIKSAAN FISIK
 Fraktur iga multipel ≥ 2 iga berturutan, dan • Inspeksi : gerakan pernapasan tak teratur dan toraks
memiliki garis fraktur segmental pada tiap iganya. bergerak secara asimetris serta tidak terkoordinasi.
Inspirasi : flail segmen akan bergerak dengan cara • Palpasi : ada krepitasi iga atau fraktur tulang rawan
paradoksal  jumlah udara yang dihirup berkurang • Perkusi : hipersonor (bila disertai pneumotoraks),
redup (bila disertai hematotoraks), bisa juga sonor (bila
Ekspirasi : tekanan intrathoraks melebihi tekanan tidak ada pneumotoraks atau hematotoraks)
atmosfir  flail segmen terdorong keluar
• Auskultasi : Vesikuler menghilang (bila disertai dengan
pneumotoraks atau hematotoraks
PENATALAKSANAAN

 Pasien dirawat intensif bila ada indikasi atau tanda-tanda kegagalan pernapasan atau karena
ancaman gagal napas yang biasanya dibuktikan melalui pemeriksaan AGD (Analisa gas darah)
berkala dan takipneu.
 Pain control.
 Stabilisasi area flail chest (memasukkan ke ventilator, fiksasi internal melalui operasi).
 Fisioterapi.
Add a full screen image

CONTUSIO PARU
DEFINISI PEMERIKSAAN FISIK
Cedera fokal dengan edema pada pulmonar yang  Takikardi
 Dyspnoe
disertai perdarahan alveolar dan interstisial akibat dari
 Bronchoorhea
cedera tumpul dada.  Takipnea
 Hipoksia
 Hipoksemia
 Sianosis
 Perubahan Kesadaran

 Sebanyak setengah dari kasus tidak menunjukkan gejala pada


presentasi awal
 Dapat timbul atau memburuk dalam 24-72 jam setelah trauma
 Pada kasus berat, gejala dapat terjadi tiga atau empat jam setelah
trauma
PENATALAKSANAAN

 Pre-hospital Care
 Fluid Resuscitation
 Oxygenation and Ventilation
 PEEP/NIPPV
 Optimal Positioning
 Surfactant
 High-Frequency Oscillatory Ventilation
 High-frequency Jet Ventilation
 Pain Control
 Antibiotics and Steroids
Add a full screen image

CARDIAC
TAMPONADE
DEFINISI DIAGNOSIS
Cardiac tamponade merupakan akumulasi darah di TRIAS BECK : peningkatan tekanan/distensi vena
dalam pericardium. leher, penurunan tekanan arteri/ nadi kecil dan cepat, dan
suara jantung yang menjauh.
Dispnue, kussmaul’s sign ( penurunan atau bahkan
menghilangnya distensi vena leher saat inspirasi )
Pulsus paradoksus ( menurunnya tekanan darah sistole
> 10 mmHg saat inspirasi ).
PENATALAKSANAAN

SUBXYPHOID PERICARDIAL WINDOW yang dilanjutkan


dengan STERNOTOMI BLEEDING CONTROL
Thank You

Anda mungkin juga menyukai