Anda di halaman 1dari 48

Laporan kasus :

G4P3A0 H 11-12 minggu + Abortus Inkomplit + Usia >35thn


Sinta Anisa, S.Ked
NIM. 2130912320120

Pembimbing:
dr. Ruth Widhiati R Putri, Sp.OG, Subsp. KFM

BAGIAN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Desember, 2023
Pendahulua
n

2
Menurut WHO, 5 penyebab kematian ibu
terbanyak adalah perdarahan, hipertensi
dalam kehamilan, infeksi, partus lama/macet
dan abortus.
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500
gram atau kurang dari 20 minggu.

Abortus Perdarahan bisa terjadi pada setiap usia kehamilan,


namun perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan
Inkomplit muda (trimester pertama)

Insiden sekitar 60 % dari wanita hamil yang


mengalami abortus inkomplit

80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama


usia kehamilan, dari faktor ibu dan faktor
janin. 3
Arab H, Alharbi AJ, Oraif A, Madani HA, Abduljabbar H, Bajouh OS, et al.
2019
Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Definisi
WHO mendefiniskan abortus
sebagai pengeluaran hasil
konsepsi secara spontan pada
usia kehamilan < 20 minggu
atau berat janin < 500 gram.

4
Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. 2019
Mellerup N, Sorensen BL, Kuriigamba G, Rudnicki M. 201
Epidemiologi
4,2 juta WHO memperkirakan dilakukan
setiap tahun di Asia Tenggara

antara 750.000-1,5 juta


terjadi di Indonesia perdarahan pervaginam yang
merupakan tanda awal abortus 20%
terjadi pada usia kehamilan < 20
minggu dan 50% dari kasus tersebut
adalah abortus spontan

5
Lee HJ, Park TC, Kim JH, Norwitz E. 2017.
Cunningham FG, Lebeno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al.
2018.
Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Abnormalitas
1 Kromosom 2 Nutrisi
Biasanya terjadi pada usia
kehamilan 8 minggu.

Penyakit Bawaan
3 pada Ibu 4 Infeksi
Hipertiroidisme, diabetes mellitus,
defisiensi progesteron.

Lingkungan
5 Bispenol A, Phthalates, 6 Tindakan Operatif
Polychlorinated Biphenlys, DDT.
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
Coomarasamy A, Devall AJ, Cheed V, Harb H, Middleton LJ, Gallos ID, et al. 2019. 6
Sarmalkar MS, Singh S, Nayak AH. 2016.
KLASIFIKASI
Abortus

Abortus Buatan (Abortus Abortus Buatan Kriminal


Abortus Spontan provocatus artificialis atau (Abortus provocatus
Abortus therapeuticus criminalis

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
Redinger A, Nguyen H. 2021
7
KLASIFIKASI
Abortus Imminens Abortus Insipiens

• Tanpa dilatasi serviks • Perdarahan banyak


• Tanpa pengeluaran konsepsi • Terdapat dilatasi serviks
• USG  DJJ (+) • Tanpa adanya pengeluaran
konsepsi

Abortus Inkomplit
Abortus komplit
• Sebagian hasil konsepsi
teraba pada OUE • Hasil konsepsi lahir secara
• Terdapat dilatasi serviks keseluruhan
• Perdarahan tidak
sebanyak pada abortus
Insipiens Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020
Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
Redinger A, Nguyen H. 2021
8
KLASIFIKASI Abortus Habitualis
(Reccurent Abortion)
Abortus Tertunda
(Missed Abortion) • Abortus yang terjadi 3x
berturut-turut atau lebih

• Perdarahan sedikit-sedikit
yang berulang
• TFU yang tidak bertambah
Abortus Septic
tinggi
• Tidak ada dilatasi serviks
• Abortus yang disertai
dengan Infeksi berat ke
dalam darah atau
pertioneum

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010. 9
Redinger A, Nguyen H. 2021
Patofisiologi
Terjadi perdarahan dalam desidua
basalis

Nekrosis Jaringan, sehingga menyebabkan


hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda
asing oleh uterus

Akbar A. 2019
Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. 2019 10
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
• nyeri di perut bagian • PP Test
bawah terutamanya di Pemeriksaan Fisik • Darah Lengkap
bagian suprapubik yang Pemeriksaan Fisik Umum (Hb,Hct,Plt,Leu,B-
bisa menjalar ke Pemeriksaan Ginekologi HCG,dll)
punggung,bokong dan • Inspeksi vulva • Pemeriksaan doppler
perineum, atau USG
• Inspekulo • Pemeriksaan kadar
• perdarahan pervaginam
• demam yang tidak tinggi
• Vagina toucher (VT) fibrinogen darah pada
• Rasa mulas atau kram perut missed abortion
di daerah simfisis, sering
disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus
Sarmalkar MS, Singh S, Nayak AH. 2016.
Lee HJ, Park TC, Kim JH, Norwitz E. 2017.
Cunningham FG, Lebeno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. 2018.
Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020 11
DIAGNOSIS

Sarmalkar MS, Singh S, Nayak AH. 2016.


Lee HJ, Park TC, Kim JH, Norwitz E. 2017.
12
Cunningham FG, Lebeno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. 2018.
Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020
Tatalaksana
Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al.
2020
13
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
Abortus Imminens
Penanganan :
• Pertahankan kehamilan.
• Tidak perlu pengobatan khusus
• Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan
atau
hubungan seksual.
• Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan
USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang
bila perdarahan terjadi lagi.
• Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG.
Nilai kemungkinan adanya penyebab lain

RAWAT INAP

• Untuk menunjang bedrest


• Observasi jika berlanjut menjadi Ab insipiens, inkomplit,
atau komplit. 14
Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al.
Abortus Insipiens
UK < 16 mg :
• Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
• Jk tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang
tiap 15 menit jk perlu)
• Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat
diulang tiap 4 jam jk perlu)
• Rencanakan evakuasi segera

UK ≥ 16 mg :
• Tunggu ekspulsi spontan dan evakuasi
sisa hasil konsepsi dari dalam uterus
• Jk perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000cc
NaCl 0,9% atau RL 40 tpm untuk
mempercepat ekspulsi
Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al.
2020
15
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
Missed Abortion
Jika usia kehamilan <12 minggu:
• Evakuasi dengan AVM atau sendok kuret.

Jika usia kehamilan 12-16 minggu:

• Pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan


serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase. Lakukan
evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.

Jika usia kehamilan 16-22 minggu:


• Lakukan pematangan serviks.
• Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 20 unitdalam
500 ml NaCl 0,9%/Ringer laktat dengan kecepatan
40 tetes/menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
• Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi,
evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut. Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al. 16
2020
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
Abortus Inkomplit
UK < 16 mg, perdarahan ringan sedang →
• gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang
mencuat dari serviks

UK < 16 mg, perdarahan banyak, terus menerus →


• Aspirasi vakum manual untuk evakuasi jaringan
• Jk tidak ada : kuretase dg sendok kuret tajam
• Jk perlu → ergometrin 0,2 mgIM (dpt diulang stlh 15 menit) atau
misoprostol 400 mcg PO (dpt diulang setelah 4 jam)

UK ≥ 16 mg :
• Oksitosin 40U dlm 1000 cc RL, drip 40 tpm sampai tjd
ekspulsi
• Jk perlu : misoprostol 200 mcg pervag tiap 4 jam smp ekspulsi (maks 800 Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et a
mcg) 2020
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
• Jk perlu : kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di
uterus.
17
Abortus Inkomplit
Evakuasi jaringan sisa di dalam uterus untuk
menghentikan perdarahan dilakukan dengan cara:

Perdarahan tidak << dan kehamilan kurang dari 16


minggu  evakuasi digital / cunam ovum  ergometrin
0,2 mg IM / misoprostol 400 mcg PO

Jika perdarahan >> usia kehamilan < 16


minggu Aspirasi vakum

GA >16 minggu: 20 IU dalam 500 kecepatan 40 tpm atau


misoprostol 200 mcg setisp 4 jam ekspulsi (maks 800
mcg)  evakuasi sisa konsepsi
Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019
18
Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al.
Recurrent / Habitual Abortion
(ACOG, 2016)
DEFINISI

• Abortus spontan yang terjadi ≥ 2 kali berturut.


• Jika sudah terjadi 3 kali berturut, direkomendasikan untuk dilakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencari penyebabnya.

PENYEBAB

• Abnormal chromosome (60%)


• Congenital problems (the most common is septate uterus)
• Medical conditions (the most common is Antiphospholip Syndrome)

Elgergawy AE, Abdelnaby AE, Elbohoty SB. 2019


Feng QT, Chen C, Yu QY, Chen SY, Huang X, Zhong YL, et al.
2020
Hastuti P, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti A, Yuliani DR. 2018
19
Komplikasi Abortus Inkompletus

Perforasi Infeksi
• Perdarahan
Pengosongan • Hiperretrofleksi • Infeksi berat • Flora normal
uterus dari sisa Uretra Genitalia
konsepsi • Laparatomi eksterna dan
vagina
Perdarahan Syok

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
20
Prognosis
Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi aborsi spontan
sebelumnya :
1. Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abotus yang
rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 %.
2. Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan
keberhasilan kehamilan sekitar 40-80 %.
3. Sekitar 77 % angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktivitas jantung
janin pada kehamilan 5 sampai 6 minggu pada wanita dengan 2 atau lebih
aborsi spontan yang tidak jelas.

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
21
Laporan
Kasus

22
Identitas
Pasien
Nama : Ny. MS
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Ir. PHM Noor Gg Satria No 24
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suami
Nama : Tn RE
Umur : 30 tahun
Alamat : Jl. Ir. PHM Noor Gg Satria No 24
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Wiraswasta 23
Anamnesis (7 November 2023)
Keluhan utama : Perdarahan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang sendiri mengaku hamil 2,5 bulan dengan keluhan keluar
darah pervaginam sejak 6 jam SMKB. Psien sudah 3x mengganti pembalut.
Pasien mengaku keluar darah berupa flek-flek disertai gumpalan darah seperti
hati ayam sejak 4 jam SMKB. Keluhan juga disertai dengan nyeri perut (+),
nyeri perut yang dirasakan hilang timbul sejak 6 jam SMKB dan berkurang
setelah keluar jaringan. 2 hari SMKB pasien mengeluhkan perdarahan
pervaginam berupa flek-flek dan menggati pembalut 2x dalam sehari. Riwayat
trauma (-), riwayat keputihan (-), riwayat pijat perut (-), riwayat nyeri saat BAK
(-)

24
Anamnesis (7 November 2023)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-), Alergi (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :


Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-), Alergi (-).

25
Riwayat Obstetri

Riwayat ANC : BPM/PKM sebanyak 1x  KRT ec Usia >35tahun


Sp.OG(-)
HPHT : 20 Agustus 2023
Usia kehamilan : 11-12 mminggu
Taksiran persalinan : 26 Mei 2023
Riwayat Pernikahan : 1x selama 6 tahun
Riwayat Kontrasepsi : Tidak ada
Riwayat Persalinan :
1. 2018/9bln/SptBK/BPM/3000gr/PR/H/5thn
2. 2020/9bln/SptBK/BPM/2900gr/PR/H/3thn
3. 2022/9 bln/SptBK/BPM/3000gr/LK/H/1thn
4. Hamil ini
Riwayat Haid :
Menarche : 13 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : teratur setiap 28 hari, 2-3 x ganti pembalut

26
Pemeriksaan Fisik (7 November 2023)
Keadaan Umum Tanda VItal
Tampak sakit sedang TD : 121/736 mmHg
Nadi : 78x/menit
GCS : E4 V5 M6 RR : 21 x/menit
Suhu : 36,8C
BB 54 kg SpO2 : 99% tanpa Supp.O2
TB 145 cm
IMT 21,4 (Normal)
BB Sebelum hamil : 54 kg

27
Pemeriksaan Fisik (7 November 2023)
Status Generalis Abdomen:
Kepala-leher: Ins : distensi (-), scar (-)
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), Aus : BU (+) 5-7 x/mnt
edema palpebra (-/-), hematoma periorbital Pal : Supel (+) Nyeri tekan
(-/-), refleks cahaya (+/+), isokor (+) epigastrium (-), hepar lien
3mm/3mm, refleks pupil (+/+)
tidak teraba
Thorax: Per : timpani (+)
Ins : simetris, retraksi (-)
Per : sonor (+/+) Ekstremitas:
Pal : VF (+/+), NT (-/-), krepitasi (-) edema (-/-), parese (-/-), akral hangat (+/+)
Aus : SN Vesikuler (+/+), wh
(-/-), rh (-/-), bising jantung (-)

28
Pemeriksaan Fisik (7 November 2023)
Status Obstetri
TFU : tidak teraba
Inspeksi : vulva/vagina: fluxus (+) tidak aktif, flour (-)
Inspekulo : fluxus (+) tidak aktif, flour (-), portio licin,
tampak jaringan di depan OUE
VT : Portio terbuka 1 cm, fluxus (+) tidak aktif, teraba
jaringan di depan OUE, nyeri goyang (-), flour (-)
CU : AF sedikit membesar

AP D/S : Massa tidak ada, parametrium lemas


CD : tidak ada kelainan
RT : Tonus sphincter ani (+) baik, mukosa licin
PP Test : Positif
29
FOTO KLINIS PASIEN

30
USG Abdomen

• VU terisi Sebagian
• Uterus AF uk 8.64 x 3.86 x 5.80 cm
• Tampak massa hipo-hyperechoic ukuran 4.67x0.74 cm
• Tidak didapatkan gambaran GS di intrauterine atau ekstrauterine
• Tak tampak cairan bebas di cavum douglass
Kesimpulan : Mendukung gambaran sisa konsepsi
31
DIAGNOSIS AWAL

G4P3A0 H 11-12 minggu + Abortus Inkomplit + Usia >35thn

32
TATALAKSANA AWAL
• IVFD RL 1500 cc/24 jam
• KIE kondisi ibu dan rencana Tindakan
• KIE KB => pasien dan suami memilih pil kb
• Usul pro kuretase hari ini
• Mo Ku/kel/ttv flx

33
Laboratorium
Pemeriksaan 07/11/2023 07/11/2023 Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 14.4 10.6 12.0 – 16.00 g/Dl

Lekosit 12.7 9.0 4.0 – 10.5 ribu/μL

Eritrosit 5.58 3.48 4.00 – 5.30 juta/μL

Hematokrit 44.3 31.4 37 – 47 vol%

Trombosit 303 282 150 – 450 ribu/μL

RDW-CV 17.1 12.5 12.1 – 14.0 %

MCV.MCH.MCHC

MCV 79.4 90.2 75.0 – 96.0 Fl

MCH 25.8 30.5 28.0 – 32.0 Pg

MCHC 32.5 33.8 33.0 – 37.0 %


34
Laboratorium
Pemeriksaan 07/11/2023 07/11/2023 Nilai Rujukan Satuan
HITUNG JENIS
Neutrofil% 69.4 67.8 50.0-81.0 %
Limfosit % 22.7 22.4 20.0-40.0 %
Monosit% 7.9 6.1 2.0 – 8.0 %
Neutrofil# 8.80 6.07 2.50-7.00 ribu/ul
Limfosit# 2.90 2.01 1.25-4.00 ribu/ul
Monosit# 1.0 0.55 0.30 – 1.00 ribu/ul

35
Laboratorium
Pemeriksaan 07/11/2023 Nilai Rujukan Nilai Rujukan
HEMOSTASIS

Hasil PT 11.9 9.9 – 13.5 Detik

INR 1.11 -

Control Normal PT 10.8 -

Hasil APTT 26.9 22.2 – 37.0 Detik

Control Normal APTT 24.8 -

KIMIA DIABETES

Glukosa Darah Sewaktu 130 <200.00 mg/dl

36
Laporan Operasi

37
DIAGNOSIS AKHIR

P3A1 Post kuratase tajam (H1) atas


indikasi Abortus Inkomplit

38
TATALAKSANA POST KURETASE
• IVFD RL 500cc + drip Oksitosin 20 IU sd 12 jam
post kuretase
• Inj Ceftriaxone 2x1 gr IV
• Po Asam Mefenamat 3x500mg
• Po Metilergometrin 3x0.125 mg
• Mo KU/Kel/TTV/Flx
• Cek DR 6 jam Post Kuretase
39
PEMBAHASAN

40
KASUS TEORI
Anamnesis Berdasarkan hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik , pasien
• Pasien datang sendiri mengaku hamil 2,5 bulan termasuk dalam definisi
dengan keluhan keluar darah pervaginam abortus berdasarkan Who,
sejak 6 jam SMKB. yaitu pengeluaran hasil
• Pasien mengaku keluar darah berupa flek-flek konsepsi secara spontan
disertai gumpalan darah seperti hati ayam pada usia kehamilan < 20
sejak 4 jam SMKB. minggu atau berat janin <
• Keluhan juga disertai dengan nyeri perut (+) 500 gram

Sarmalkar MS, Singh S, Nayak AH. 2016.


Lee HJ, Park TC, Kim JH, Norwitz E. 2017.
41
Cunningham FG, Lebeno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. 2018.
Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020
KASUS TEORI
Pemeriksaan fisik :
TFU tidak teraba
Inspeksi : V/V fluxus (+) tidak aktif
Inspekulo : fluxus (+) tidak aktif,
tampak jaringan di depan OUE
VT : pembukaan 1 cm, teraba jaringan
di OUE
• Sebagian hasil konsepsi teraba
pada OUE
• Terdapat dilatasi serviks
• Perdarahan tidak sebanyak
pada abortus Insipiens

Sarmalkar MS, Singh S, Nayak AH. 2016.


Lee HJ, Park TC, Kim JH, Norwitz E. 2017.
Cunningham FG, Lebeno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. 2018.
Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020 42
KASUS TEORI
Pemeriksaan fisik :
TFU tidak teraba
Inspeksi : V/V fluxus (+) tidak aktif
Inspekulo : fluxus (+) tidak aktif,
tampak jaringan di depan OUE
VT : pembukaan 1 cm, teraba jaringan
di OUE
• Sebagian hasil konsepsi teraba
pada OUE
• Terdapat dilatasi serviks
• Perdarahan tidak sebanyak
pada abortus Insipiens

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
43
Redinger A, Nguyen H. 2021
TEORI
KASUS
Gambaran USG abortus inkompletus tidak
spesifik
• Kavum uteri mungkin berisi kantung gestasi yang
bentuknya tidak utuh lagi.
• sisa konsepsi terlihat sebagai massa hiperekoik
yang tebal ireguler di dalam kavum uteri.
• terlihat sebagai massa kompleks bila sisa konsepsi
• VU terisi Sebagian bercampur dengan jaringan nekrotik dan bekuan
• Uterus AF uk 8.64 x 3.86 x 5.80 cm

darah. Kadang-kadang gambaran sisa konsepsi sulit
Tampak massa hipo-hyperechoic
ukuran 4.67x0.74 cm dibedakan dari bekuan darah
• Tidak didapatkan gambaran GS di
intrauterine atau ekstrauterine
• Tak tampak cairan bebas di cavum
douglass

Nepyivoda OM, Ryvak TB. 2020


Benson R. 2008
Prawirohardjo. 2010.
44
Redinger A, Nguyen H. 2021
KASUS TEORI
Nama : Ny. MS Risiko abortus semakin meningkan
Umur : 35 tahun dengan bertambahnya usia ibu,
Alamat : Jl. Ir. PHM Noor Gg Satria No 24 pada usia dibawah 20 tahun risiko
abortus meningkat 12%, dan
Jenis Kelamin : Perempuan
meningkat 10% pada usia ibu 35-
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 40

Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. 2019


45
Mellerup N, Sorensen BL, Kuriigamba G, Rudnicki M. 201
KASUS TEORI
.
Management abortus  intervensi
Atas pertimbangan abortus medikamentosa & operatif
inkomplit dengan fluksus tidak
aktif, maka diusulkan kuretase ● Operatif
semi akut hari kamis, 30-06- AVM (aspirasi vakum manual)
D&C (dilatation & curratage)
2022 D&E (dilataton& evacuation)

● Medikamentosa
Antiprogesteron  mifepristone
Analog prostaglandin  misoprostol

Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. 2019


46
Mellerup N, Sorensen BL, Kuriigamba G, Rudnicki M. 201
Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. 2019
47
Mellerup N, Sorensen BL, Kuriigamba G, Rudnicki M. 201
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai