STUDI KASUS
PERMASALAHAN GIZI KERJA
KELOMPOK 1
ARINA RIZKA FADHILAH (2251700097)
BEN ABRAM (2251700149)
FADILA KHASANAH (2251700056)
IRZAL FANDI DARMAWAN (2251700100)
NOVIANA RISTIKA SARI (2251700030)
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
Permasalahan :
1. Pengolahan makanan yang tidak sehat seperti penggunaan minyak yang berulang dan MSG yang
berlebih. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang
dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng bahan
makanan Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada minyak goreng adalah sebagai berikut :
Lamanya pemanasan
Suhu
Kecepatan aerasi
FKMIK
K3RS 2
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
2. Minimnya kesadaran karyawan tentang gizi dan pola makan yang sehat sesuai dengan anjuran
gizi sehat dan seimbang.
Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan jenis makan dalam bentuk susunan
makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi yang terdiri dari enam zat yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. dan keaneka ragam makanan.
Pola makanan yang sehat harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan minyak hal
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu pola makan yang dianjurkan ialah tiga kali sehari.
Selain itu makanan selingan juga dibutuhkan dan dikonsumsi ketika pagi hari dan siang hari saat
makanan utama belum tercukupi. Walaupun dibutuhkan, akan tetapi makanan selingan tidak boleh
terlalu banyak dikonsumsi dikarenakan dapat mengganggu nafsu makan yang menurun ketika
mengkonsumsi makanan utama.
FKMIK
K3RS 3
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
1. Faktor Penyebab
a. Kurangnya pengetahuan pengelola kantin tentang pengolahan makanan yang sehat, terutama dalam penggunaan
minyak. Terdapat beberapa cara mengelola makanan sehat tanpa minyak yaitu sebagai berikut :
Memilih bahan makanan yang sehat dan segar, seperti sayur – sayuran, buah – buahan, dan sumber protein
rendah lemak.
Menggunakan teknik memasak yang sehat, seperti merebus, mengukus atau memanggang untuk mengurangi
penggunaan minyak.
Menggunakan bumbu – bumbu alami seperti rempah – rempah dan bawang putih untuk memberikan rasa pada
makanan tanpa harus menambah minyak terlebih lagi msg.
Memperhatikan jumlah kalori dan nutrisi dalam makanan, dan memastikan makanan yang dikonsumsi seimbang
gizi dan nutrisinya (4 sehat 5 sempurna).
FKMIK
K3RS 4
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
b. Perilaku konsumtif yang berulang, dikarenakan kemudahan dalam membeli makanan. Terdapat beberapa cara
dalam mengatasi perilaku konsumtif makanan yang tidak sehat yaitu dengan :
Membuat daftar prioritas dalam membeli makanan yang benar – benar dibutuhkan dan menghindari makanan
yang tidak sehat atau tidak diperlukan.
Menjaga ketersediaan makanan sehat seperti buah – buahan, sayuran dan sumber protein rendah lemak.
Mencari alternatif makanan sehat dengan memakan camilan sehat atau makan makanan tanpa minyak.
Meminta dukungan dari keluarga atau kerabat untuk membantu mengatasi perilaku konsumtif makanan tidak
sehat yang berulang.
FKMIK
K3RS 5
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
c. Kurangnya kepedulian dalam mengkonsumsi makanan sehat. Beberapa cara menghadapi kepedulian terhadap
mengonsumsi makanan sehat yaitu sebagai berikut :
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat dengan mempelajari tentang jenis makanan sehat dan
manfaatnya bagi tubuh.
Membuat rencana makanan sehat (4 sehat, 5 sempurna) seperti buah – buahan, sayur – sayuran dan protein rendah
lemak.
Menghindari makanan olahan dan memilih makanan alami yang lebih sehat.
Memperbanyak konsumsi sayuran hijau yang mengandung banyak nutrisi dan serat yang baik untuk kesehatan
tubuh.
Membuat jurnal makanan untuk mencatat jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Menetapkan batas sehat untuk mengonsumsi gula, kalori dan lemak trans yang dapat berdampak buruk bagi
FKMIK kesehatan.
K3RS 6
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
a. Kinerja karyawan menjadi menurun dikarenakan masalah kesehatan (sering mengkonsumsi makanan
berminyak)
Dengan banyaknya karyawan yang mengalami gangguan kesehatan akibat mengonsumsi makanan berminyak
terlalu banyak, maka universitas mengalami penurunan kepercayaan terhadap penyedia jasa catering di kantin
tersebut
FKMIK
K3RS 7
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
Makanan berminyak mengandung lemak trans pemicu kolesterol tinggi. Lemak trans tidak hanya
meningkatkan kadar kolesterol jahat, tetapi mereka juga menurunkan kadar kolesterol baik. Ketika
kolesterol menumpuk di arteri, kondisi ini dapat menghalangi aliran darah yang dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau stroke.
b. Produktivitas menurun
Dengan mengonsumsi makanan berminyak terlalu banyak, karyawan menjadi mudah ngantuk,
mudah lelah, dan mudah terserang penyakit. Sehingga produktivitas karyawan tersebut akan
menurun seiring dengan menurunnya derajad kesehatannya.
FKMIK
K3RS 8
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
DASAR HUKUM
1. Permenaker No 2 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
2. Perpres Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi.
3. Permenkes Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi.
4. PP Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
5. Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
6. Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
7. Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lainnya pada
Label Pangan Olahan.
8. Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
9. Permenkes Nomor 028 Tahun 2012 tentang Standar Bubuk Tabur Gizi.
10. Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
FKMIK
K3RS 10
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
DASAR HUKUM
1. Permenaker No 2 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
2. Perpres Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi.
3. Permenkes Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi.
4. PP Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
5. Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
6. Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
7. Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lainnya pada
Label Pangan Olahan.
8. Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
9. Permenkes Nomor 028 Tahun 2012 tentang Standar Bubuk Tabur Gizi.
10. Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
FKMIK
K3RS 11
UNIVET
GIZI KERJA BANTARA
DASAR HUKUM
FKMIK
K3RS 12
UNIVET
BANTARA
TANYA
1. Sri Widodo :
a) Mengontrol konsumsi minyak berlebih dapat dilakukan saat di tempat kerja saja atau di rumah?
b) Apakah yang dimaksud dengan “menghindari godaan untuk tidak memakan makanan yang tidak
sehat” ?
c) agaimana cara memastikan pekerja benar – benar menghindari godaan untuk membeli makanan
yang tidak sehat?
2. Eko Prasetyo :
a) Scope mengonsumsi makanan yang tidak sehat di luar atau dalam tempat kerja?
b) Apa kaitannya dengan tingkat kepercayaan antara kantin dan tempat kerja (universitas)?
c) Apabila tenan / kantin tidak memenuhi mutu yang sudah ditetapkan oleh user (universitas),
apakah tidak sebaiknya diganti dengan tenan yang lain?
d) Apa dampaknya apabila tenan tersebut masih berjualan gorengan dan karyawan masih sering
FKMIK mengonsumsi gorengan di tenan / kantin tersebut?
K3RS 13
UNIVET
JAWAB BANTARA
FKMIK
K3RS 14
JAWAB UNIVET
BANTARA