Oleh:
225170100111056
Daniswara Pradipa B.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
2
oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.
3
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta
dapat memperlambat proses penyembuhan. Jenis malnutrisi sebagai
berikut :
Defisiensi Nutrien : contohnya kurang makan buah dan
sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat
mengakibatkan perdarahan pada gusi.
Marasmus : kekurangan protein dan kalori sehingga
terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran
klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan,
kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti
tulang dibungkus kulit.
Kwashiorkor : kekurangan protein karena diet yang kurang
protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara
fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-
cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi
otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan
rambut.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
3.2 Rumus menentukan Indeks Massa Tubuh
1. Kelebihan :
Biaya murah
Pengukuran yang diperlukan hanya meliputi berat badan
dan tinggi badan seseorang.
Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai
standar yang telah dinyatakan pada tabel IMT.
2. Keterbatasan :
Olahragawan
Olahragawan yang sangat terlatih, mungkin
memiliki IMT yang tinggi karena peningkatan massa otot.
Massa otot yang meningkat dan berlebihan pada
olahragawan cenderung menghasilkan kategori obesitas
6
dalam IMT walaupun kadar lemak tubuh mereka dalam
kadar yang rendah.
Anak-anak dan remaja
Pada anak-anak dan remaja tidak dapat digunakan
rumus IMT yang sesuai pada orang dewasa. Pengukuran
dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai
persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia. Hal
ini karena kecepatan pertambahan ukuran linear tubuh
(tinggi badan) dan berat badan tidak berlangsung dengan
kecepatan yang sama.
Bangsa yang berbeda
Tidak akurat pada bangsa tertentu karena perbedaan
komposisi tubuh yang berbeda sehingga memerlukan
beberapa modifikasi untuk IMT. Bangsa barat seperti
negara di benua Eropa dengan IMT 24.9 kg/m2 termasuk
dalam kategori normal, namun bagi bangsa Asia dengan
IMT 24.9 kg/m2 sudah masuk dalam kategori BB lebih.
7
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Nutrisi merupakan sebuah aspek yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan manusia. Karena nutrisi merupakan sebuah
komponen yang berpertan lansung dalam kesehatan tubuh dan
penyakit yang diderita makhluk hidup. Dalam pemenuhan nutrisi
sendiri memiliki banyak jenis nutrisi yang harus dikonsumsi
makhluk hidup untuk dapat melakukan aktivitas sehari-harinya.
Nutrisi tentunya berhubungan dnegan indeks massa tubuh.
Walaupun indeks massa tubuh memiliki kekurangan ketika
digunakan untuk mengukur massa tubuh seorang yang diduga
obesitas. Namun, metode indeks massa tubuh ini dapat digunaka
sebagai langkah awal untuk mendeteksi stasus gizi seseorang.
1.2 Saran
Dikarenakan terdapat kekurangan ketika menggunakan
pengukuran indeks massa tubuh ketika digunakan untuk mengukur
seseorang yang diduga mengalami obesitas. Maka disarankan untuk
tidak berpatokan hanya pada penggunaan metode pengukuran indeks
massa tubuh.
8
DAFTAR PUSTAKA