Anda di halaman 1dari 10

MENGHIMPUN DANA UNTUK

PEMBERDAYAAN KELUARGA
DHU’AFA
KELOMPOK 5
ADISTI
DEWI SETIAWATI
SRI WIDYAS
LATAR BELAKANG

Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain di dalam kehidupannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Isra (17) ayat 26 “Dan berikanlah hak kepada kerabat
dekat, juga kepada orang miskin...” kemudianAllah SWT memerintahkan kita untuk memperhatikan
hak-hak anak yatim, fakir miskin, dan kaum duafa sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-
Ma’un (107) ayat1-7
Islam memandang sumber daya manusia secara personal menjadi agen utama dalam memberdayakan
umat. Sebagai umat manusia juga tentunya kita harus saling tolong-menolong. Dengan adanya kegiatan
pemberdayaan kaum duafa ini tentunya kita dapat mengentaskan kemiskinan pada keluarga duafa dan
dapat menjadi sarana dakwah untuk kita
PENGERTIAN PENGHIMPUNAN DANA

Pengumpulan Dana atau Fundraising,diambil dari kata fund artinya uang dan
raising artinya pengumpulan. Maka Fundraising adalah kegiatan yang
dilakukan untuk pengumpulan uang. Fundraising dapat diartikan sebagai
kegiatan dalam rangka menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari
masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun
pemerintah) yangakan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan
operasional lembaga menjalankan visi, misi dan tujuan lembaga tersebut.
MENURUT APRIL PURWANTO (2009) MENYATAKAN BAHWA
FUNDRAISING/PENGUMPULAN DANA ADALAH PROSES MEMPENGARUHI
MASYARAKAT BAIK PERORANGAN ATAU LEMBAGA AGAR
MENYALURKAN DANA ATAU BANTUANNYA KEPADA LEMBAGA

Kata mempengaruhi tersebut dapat berarti:


• memberitahukan kepada masyarakat tentang seluk beluk keberadaan organisasi.
• mengingatkan kepada para donatur dan calon donatur untuk sadar bahwa dalam sebagian
harta yang dimiliki ada sebagian hak orang lain yang harus ditunaikan.
• mendorong agar menyerahkan sumbangan kepada organisasi.
• membujuk para donatur agar mau memberi kansumbangannya kepada organisasi.
• merayu atau membuat donatur ingin untuk memberikan sumbangannya kepada organisasi
ASPEK DALAM STRATEGI PENGUMPULAN
DANA
1. Identifikasi calon donator, 2. Penggunaan metode
a. Face to face atau berdialog langsung atau
siapa dan bagaimana profil dari
presentasi.
potensial donatur terbagi menjadi b. Direct mail, yakni penawaran tertulis
dua yakni retail fundraising c. Special event, dengan menggelar acara-acara
(perorangan) dan institutional khusus, atau memanfaatkan acara-acara tertentu yang dihadiri
banyak orang untuk menggalang dana atau fundraising.
fundraising (dari Lembaga atau
d. Campaign, dengan kampanye melalui berbagai
organisasi) media komunikasi seperti melalui poster,internet, media
elektronik ataupun brosur yang digunakan sebagai komunikasi
dan promosi program lembaga ataupun merawat donator.
3. Pengelolaan dan penjagaan 4. Monitoring dan evaluasi
donatur, dengan tujuan meningkatkan
memantau bagaimana proses
jumlah sumbangan, mengarahkan donatur
untuk menyumbang pada program tertentu, dilakukannya dari kegiatan serta
atau meningkatkan status dari penyumbang menilai efektivitasnya. Hal ini
tidak tetap menjadi penyumbang tetap. dilakukan untuk menilai seberapa
Penjagaan donatur dapat dilakukan dengan efektif upaya yang dilakukan,
kunjungan hangat, mengirimkan memastikan apakah ada permasalahan
informasi,memberikan layanan kepada
dalam pelaksanaannya serta seberapa
donatur, melibatkan donatur dalam berbagai
besar pencapaiannya terhadap target
kegiatan, mengirimkan hadiah, atau
membantu memecahkan persoalan donator yang telah dilakukan.
PENGERTIAN KELUARGA
DHUAFA
• Secara Bahasa Dhuafa artinya lemah atau tidak berdaya. Menurut istilah Dhuafa memiliki arti
sebagai orang yang hidup dalam kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan dan kemiskinan
sehingga membutuhkan pertolongan orang lain untuk tetap bisa hidup.
• Dalam Al Qur’an, kata dhuafa juga berasal dari kata Dh’afa atau Dhi’afan. Makna kata lemah ini
menyangkut lemah dalam aspek kesejahteraan finansial. Kata ini seperti yang terdapat pada QS An-
nisa ‘: 9

‫َو ْلَيْخ َش اَّلِذ ْيَن َلْو َتَر ُك ْو ا ِم ْن َخ ْلِفِهْم ُذ ِّر َّيًة ِض ٰع ًفا َخ اُفْو ا َع َلْيِهْۖم َفْلَيَّتُقوا َهّٰللا َو ْلَيُقْو ُلْو ا َقْو اًل َسِد ْيًد ا‬
• Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan
yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar.
GOLONGAN KAUM DHUAFA

1. Orang miskin 6. Korban bencana


2. Anak yatim 7. Rakyat yang tertindas
3. Hamba sahaya 8. Orang difabel
4. Janda 9. Pekerja kasar
5. Lansia 10. Lemah fisik
3 PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUARGA
DHUAFA
Dapat dilakukan dengan memilih salah satu atau kombinasi dari 3 (tiga) pendekatan di bawah ini:

• 1. Pemberdayaan ekonomi, yaitu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan untuk


menumbuhkan meningkatakan potensi ekonomi dan usaha yang dimiliki oleh keluarga
bersangkutan. Bentuknya bisa berupa penambahan modal usaha, pengadaan sarana usaha atau
perbaikan tempat dan sarana usaha lain-lain yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan
pendapatan ekonomi keluarga bersangkutan
• 2. Pemberdayaan sumber daya insani, yaitu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan dengan
cara meningkatkan kemampuan dan kapasitassumberdaya insani yang ada dalm keluarga tersebut, bisa melalui
bantuan biaya Pendidikan atau fasiltas mendapatkan pelatihan khusus tertentu

• 3. Karitas, yaitu bantuan langsung berupa saandang atau pangan untuk dapat menjamin kelangsungan hidup
keluarga dhuafa. Pendekatan karitas hanya dipilih jika keluarga bersangkutan sudah tidak memiliki kemampuan untuk
berusaha dan kemungkinan ditingkatkan lagi kemampuan dan kapasitas sumberdaya insaninya, misalnya keuarga
KESIMPULAN
• Dasar teologi Al-Maun memberikan pelajaran bahwa berkhidmah kepada keluarga yang
membutuhkan membangun masyarakat yang mengedepankan solidaritas, kebersamaan, dan
toleransi terhadap sesama tanpa memandang stastus.
• Kegiatan menghimpun dana meliputi proses mempengaruhi, kegiatan memberitahukan,
mengingat, mendorong, membujuk merayu masyarakat (baik individu, kelompok,organisasi,
perusahaan, pemerintah ataupun badan hukum) untuk mendistribusikan hartanya guna disalurkan
kepada pihak yang membutuhkannya.
• Dhuafa memiliki arti sebagai orang yang hidup dalam kesengsaraan, kelemahan,
ketidakberdayaan dan kemiskinan sehingga membutuhkan pertolongan orang lain untuk tetap
bisa hidup.
• Dengan Pemberdayaan keluarga dhuafa diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian
keluarga untuk meningkatkan taraf kehidupan dalam menjalani masalah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai