Anda di halaman 1dari 20

AIKA _Teknik Penyusunan Proposal Dakwah

Lapangan Pemberdayaan Keluarga Dhu’afa

Created by Kelompok 4:

Amanda Amalia (2115201070)


Fatimah (2115201074)
Lia Nurcahyawati (2115201062)
SubMateri :

01 02 03
Pengertian Hubungan Dakwah Karakteristik
Proposal Lapangan dan Keluarga Dhu’afa
Pemberdayaan
Keluarga Dhu’afa
LATAR BELAKANG

• Kesadaran kita untuk saling berbagi, tidak saja merupakan sikap mulia yang
diajarkan agama. Lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk
sosial selalu menuntut kita untuk bersikap peduli terhadap segala penderitaan,
kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan sesama.
• Ada sisi lain dari batin kita yang ikut menderita atau merasa bersalah ketika kita
memiliki dan merasakan kemudahan hidup dengan berbagai fasilitasnya,
sementara di saat yang sama kita tahu, ada di sekitar kita yang bahkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokokpun terasa sulit.
• Setitik cahaya menjadi harapan kita bersama, ketika naluri kesadaran
kita tergerak untuk melakukan amal nyata, dengan berbagi terhadap sesama maka
kitapun dapat saksikan tidak saja para tokoh dan pemuka agama,
paracendikiawan, profesional, mahasiswa, pejabat pemerintah bahkan
parapengusaha pun saat ini telah semakin menyadari hak orang lain dan ia merasa
harus memberikannya kepada yang berhak menerimanya.
• Dalam Al-Quran surat Al Maun ayat l - 7 Allah SWT berfirman:
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik
anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-
orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang
berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna”.
01
Pengertian
Proposal
PENGERTIAN PROPOSAL

Proposal berasal dari kata to propose yang artinya


mengajukan, bermaksud, berniat mengemukakan,
menganjurkan, menawarkan. Proposal, menurut Hariwijaya
dalam buku Panduan lengkap Menyusun proposal karangan
Happy Susanto, merupakan suatu bentuk pengajuan
penawaran, baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun
rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan,
izin, persetujuan, dana dan lain sebagainya.
Lanjutan…

Satu diantara langkah yang paling penting, bahkan sangat menentukan sukses

atau tidaknya sebuah kegiatan adalah aspek perencanaan. Dalam proses ini,

setiap kelompok akan melakukan fleksi mendalam tentang kenapa harus

melakukan kegiatan ini, manfaat, tujuan dan targetnya, bagaimana cara

melakukannya, pembagian tugas di antara anggota kelompok, sampai pada

berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini. Seluruh

komponen itu kemudian dirangkai dalam satu dokumen perencanaan yang

disebut dengan Proposal.


02

Hubungan Dakwah Lapangan


Dan Pemberdayaan Keluarga
Proposal pemberdayaan ekonomi keluaraga dhuafa merupakan tugas
dari mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan disusun secara
berkelompok dengan jumlah kelompok maksimal 3 mahasiswa. Tujuan dakwah
lapangan pemberdayaan ekonomi keluarga duafa adalah mensyiarkan kampus dan
dakwah Muhammadiyah melalui program pemberdayaan masyarakat setiap
kelompok membuat program pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing keluarga sebagai sasaran dakwah. Setiap kelompok membuat proposal
pemberdayaan ekonomi keluarga duafa dan melakukan fundraising ( Penghimpun
Dana) sehingga terhimpun dana untuk melaksanakan program pemberdayaan
dhuafa tersebut.
Pentingnya Sebuah Proposal bagi Kegiatan Pemberdayaan Dhu’afa

1. Bisa meyakinkan para pihak untuk memberikan dukungan terutama dari calon donatur.

2. Mendapat Izin dan Persetujuan dari Pihak yang berkepentingan

Memberikan kejelasan tentang apa yang menjadi target bagaimana cara mencapainya, serta siapa atau lembaga
3.
mana yang dapat bekerjasama untuk mencapai target tersebut.

4. Menjadi instrument untk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.


03 Karakteristik
Keluarga Dhuafa
Karakteristik Keluarga Dhuafa
1. Profil Keluarga Dhuafa

2. Permasalahan Keluarga Dhuafa

3. Tujuan dan Target Pemberdayaan Keluarga Dhuafa

4. Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dhuafa

5. Pendekatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa

6. Rencana Program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa


Nama seluruh
anggota
keluarga

Catatan
penting dan
menarik Form Usia
profile ada di
lampiran

Profil Keluarga
Dhuafa Kondisi tempat
tinggal
Alamat

Pendidikan
Pekerjaan dan
anggota
pendapatan
keluarga
Permasalahan Keluarga Dhuafa
a. Mengidentifikasi Masalah b. Membatasi Permasalahan
Membatasi permasalahan keluarga yang akan
Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh
diberdayakan. Tidak mungkin semua permasalahan
keluarga tersebut misalnya, permasalahan keluarga dhuafa bisa diselesaikan melalui kegiatan
ekonomi (pendapatan kecil, tanggungan banyak, Dakwah Lapangan ini. Dengan beberapa keterbatasan
pengangguran, anak usia sekolah turut yang dimiliki, terutama durasi waktu yang terbatas,
maka kelompok harus memutuskan 1 (satu) saja di
melakukan kegiatan ekonomi), permasalahan antara puluhan permasalahan yang dialami oleh
sumberdaya manusia (keterampilan pendidikan keluarga dhuafa tersebut. Dalam pembatasan masalah
anak, kondisi kesehatan, usia renta) dan kondisi ini, kelompok memutuskan dengan mempertimbangkan
tempat tinggal (bedeng, rumah sewa, rumah :
bocor, tidak ada toilet, tempat tidur tidak layak, (1). Masalah yang sifatnya paling urgen, bahkan
rumah berlantai tanah). mungkin terkategori darurat harus didahulukan.

(2). Masalah yang akan menimbulkan efek domino


untuk dicarikan solusinya. masalah masalah
yang lainnya. Masalah kemungkinan besar akan
diselesaikan dalam jangkauan kemampuan
kelompok.
Tujuan dan Target

Tujuan pemberdayaan keluarga dhuafa merupakan arah yang ingin dicapai

dalam kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa, biasanya dirumuskan dalam

narasi yang bersifat umum dan kualitatif. Sedangkan target merupakan sasaran

akhir yang ingin dicapai dari tujuan pemberdayaan keluarga dhuafa. Target

biasanya dirumuskan dalam kalimat yang lebih terukur dan kwantitatif.


Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dhuafa

Manfaat pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa merupakan manfaat yang

diperoleh setelah melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa bagi:

 Individu atapun kelompok setelah melakukan program pemberdayaan.

 Manfaat bagi subjek penerima program pemberdayaan ekonomi keluarga

dhuafa yaitu keluarga dhuafa.

 Manfaat bagi Fakultas dan Program Studi.


Pendekatan Pemberdayaan Keluarga

1.
Berdasarkan kondisi objektif keluarga dhuafa yang akan Pemberdayaan
Ekonomi
diberdayakan, kelompok harus memutuskan untuk melakukan kegiatan

pemberdayaannya dengan pendekatan yang paling tepat dan sesuai. Terdapat


2.
3 (tiga) pendekatan pemberdayaan yang dapat dipilih kelompok. Pemberdayaan
SDM

3. Pendekatan
Karitas
Rencana Program Pemberdayaan Dhuafa

Perencanaan program dilakukan setelah melakukan kajian yang mendalam

tentang sasaran program pemberdayaan sehingga tepat sasaran. Rencana program

merupakan rangkaian kegiatan yang terukur, terjadwal, lokasinya jelas, dan ada

penanggungjawab setiap kegiatan. Menyusun program kerja dan kegiatan ini sangat

penting, agar memudahkan kendali kerja kelompok, memudahkan koordinasi,

monitoring dan evaluasi, serta pembagian tugas yang jelas.


Kesimpulan :

1. Proposal teknik penyusunan dakwah lapangan pemberdayaan


keluarga dhuafa merupakan suatu bentuk pengajuan penawaran,
baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak
lain untuk mendapatkan dukungan, izin, persetujuan, dana dan lain
sebagainya.

2. Hubungan penyusunan dakwah lapangan dengan


pemberdayaan ekonomi keluarga duafa yaitu melakukan
fundraising ( Penghimpun Dana) sehingga terhimpun dana untuk
melaksanakan program pemberdayaan dhuafa tersebut.
Daftar Pustaka :

Prof. Dr. H. Suyatno, Mpd. 2018. “ Kemuhamadiyahan Peduli


1 Dhuafa “. Jakarta : UHAMKA

Lazismu, 2015. Aksi Bersama untuk sesama perilaku dan Potensi Filantropi

2 Wargdiyaha Muhamadiyah. Jakarta : Lazismu.


“Terimakasih Atas Perhatiannya
Semoga Bermanfaat”

Anda mungkin juga menyukai