َهَّللا واَّتُق َي ْل َف ْم ِه ْي َل َع واُف ا َخ ا ًف ا َع ِض ًة َّي ِّر ُذ َو ْلَي ْخ َش اَّلِذ يَن َلْو َت َر ُك وا ِم ْن َخ ْلِفِه ْم
َو ْلَي ُقوُلوا َقْو اًل َس ِد يًد ا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. (an-Nisa : 9)
Tangtangan Zaman yang Merusak
1. Pornografi
2. Kecanduan gadget
3. Kekerasan di sekolah
4. Ideologi agama yang membahayakan
5. Narkoba
6. Pergaulan bebas
7. Dll
Ibnu Qoyyim berkata :
Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya di dunia dan
akhirat.
Karena mereka tidak memperhatikan, tidak mendidik dan tidak
memfasilitasi syahwat dan ghodobnya secara benar.
Sementara mereka mengira telah memuliakannya padahal mereka telah
merendahkannya.
Mereka mengira telah menyayanginya padahal mereka telah
mendzliminya.
حديث األم المدرسة األولى
إذا أعددَت ها أعددَت َش ْع بًا َط ِّي َب األعراق
َو َم ا َي َّت ِبُع َأْك َث ُرُه ْم ِإاَّل َظ ًّن اۚ ِإَّن الَّظ َّن اَل ُيْغ ِني ِم َن اْلَح ِّق َش ْي ًئ اۚ ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم ِبَم ا َي ْف َع ُلوَن
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan
atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil.
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya;
adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
(QS. Ar-Rad : 17)
Ayat tersebut meyampaikan perumpamaan antara
yang Haq dan yang Bathil.
Menyampaikan tentang kualitas para pembawanya.
Maka, siapa saja yang tidak berminat untuk
berinteraksi dengan al-Qur’an sebagai panduang
yang Qath’iy diberbagai bidang ilmu akhirnya hanya
menjadi sekumpulan Zabad (buih)
Dan buih akan hilang walaupun menggunung.
Generasi Zabad akan menghasilkan peradaban
dzan, dan itu bukan generasi kita.
Hari ini generasi muda hidup dalam kegelapan
jahiliyah yang membungkus zaman dan setiap
jengkal bumi.
Remaja hari ini dilahirkan untuk menyingkap
kegelapan itu dan menggantikannya dengan
cahaya, agar manusia Kembali menemukan jati
dirinya.
Sehingga manusia bisa mengabdikan dirinya
kepada Sang Pencipta yang sesungguhnya
Bumi akan menemukan kenyamanan dan
memberikan yang terbaik bagi kehidupan
manusia.
Langit yang menaungi juga Kembali sejalan
dengan manusia yang telah membaik, sehingga
Kembali mengucurkan keberkahan.
Semua ini berawal dari generasi pembawa cahaya
yaitu al-Qur’an sebagai dasar pemikirannya.
Cahaya itu akan sampai hingga ke negri yang jauh,
suka atau tidak suka, cahaya itu akan sampai
menerangi dunia.
Sungguh hal itu sudah dilakukan oleh Rasulullah
dan para sahabatnya.
Mereka menerangi perjalanan manusia yang telah
lama terpuruk dalam Lorong gelap kedzliman dan
kemaksiatan.
Iman dan keyakinan yang teguh adalah cahaya bagi mitos-
mitos yang telah merasuk dihati setiap orang,
Ibadahnya adalah cahaya bagi berbagai ritual yang bahkan
tidak logis.
Akhlaknya adalah cahaya di tengah bobroknya moral
terkubur diantara syahwat-syahwat yang sengaja diumbar.
Muamalahnya adalah cahaya di tengah interaksi rimbawi
yang menghancurkan tatanan sosial.
Kenapa Rasulullah dan sahabat bisa demikian ? (5/15)
َي ا َأْه َل اْلِك َت اِب َقْد َج اَء ُك ْم َر ُسوُلَن ا ُيَب ِّيُن َلُك ْم َك ِثيًر ا ِم َّما ُكْنُتْم ُتْخ ُفوَن ِم َن
اْلِك َت اِب َو َي ْع ُفو َع ْن َك ِثيٍر ۚ َقْد َج اَء ُك ْم ِم َن ِهَّللا ُنوٌر َو ِك َت اٌب ُم ِبيٌن
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu
sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang
menerangkan.
Kini zaman Kembali kebingungan.
Masalah tanpa solusi
Hidup tanpa keamanan.
Kerja tanpa kesejahteraan.
Hukum tanpa keadilan.
Keluarga tanpa kebahagiaan.
Negara tanpa kepemimpinan.
Carut-marut, tanpa ada yang tahu bagaimana
dan siapa yang bisa mengurainya.