Anda di halaman 1dari 16

MENDIDIK ANAK UNTUK PERADABAN ISLAM,

BUKAN GENERASI BUIH DALAM


PERADADBAN DZANN
1. Visi keluarga muslim
 “Kalau orang hebat hari ini berpikir 250 tahun ke depan. Kita dibiasakan
oleh Islam berpikir sangat-sangat jauh ; Sesudah kematian….
 visi dari keluarga Islam ada empat diantaranya adalah
a. menyejukkan pandangan mata,
b. pemimpin bagi masyarakat bertakwa,
c. terjaga dari api neraka
d. dan bersama hingga ke surganya.
2. Melahirkan generasi penegak khilafah
 “Ternyata masa depan yang dipikirkan orang tua hanya masa kini. Masa
depan sesungguhnya adalah kebesaran islam”
3. Melahirkan generasi pembuka roma
 “Carikalan pendidik yang bukan saja berilmu tinggi tapi juga berakhlak
mulia, berpikir kuat dan mahir dalam keterampilan
‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذ يَن آَم ُنوا ُقوا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْه ِليُك ْم َن اًر ا َو ُقوُد َه ا الَّن اُس َو اْل ِح َج اَر ُة َع َلْي َه ا‬
‫َم اَل ِئَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َداٌد اَل َي ْع ُصوَن َهَّللا َم ا َأَمَر ُه ْم َو َي ْف َع ُلوَن َم ا ُيْؤ َم ُروَن‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (At-Tahrim : 6)

‫َهَّللا‬ ‫وا‬‫َّتُق‬ ‫َي‬ ‫ْل‬ ‫َف‬ ‫ْم‬ ‫ِه‬ ‫ْي‬ ‫َل‬ ‫َع‬ ‫وا‬‫ُف‬ ‫ا‬ ‫َخ‬ ‫ا‬ ‫ًف‬ ‫ا‬ ‫َع‬ ‫ِض‬ ‫ًة‬ ‫َّي‬ ‫ِّر‬ ‫ُذ‬ ‫َو ْلَي ْخ َش اَّلِذ يَن َلْو َت َر ُك وا ِم ْن َخ ْلِفِه ْم‬
‫َو ْلَي ُقوُلوا َقْو اًل َس ِد يًد ا‬
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. (an-Nisa : 9)
Tangtangan Zaman yang Merusak
1. Pornografi
2. Kecanduan gadget
3. Kekerasan di sekolah
4. Ideologi agama yang membahayakan
5. Narkoba
6. Pergaulan bebas
7. Dll
Ibnu Qoyyim berkata :
 Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya di dunia dan
akhirat.
 Karena mereka tidak memperhatikan, tidak mendidik dan tidak
memfasilitasi syahwat dan ghodobnya secara benar.
 Sementara mereka mengira telah memuliakannya padahal mereka telah
merendahkannya.
 Mereka mengira telah menyayanginya padahal mereka telah
mendzliminya.
‫حديث األم المدرسة األولى‬
‫إذا أعددَت ها أعددَت َش ْع بًا َط ِّي َب األعراق‬

” Artinya : Ibu adalah madrasah atau pendidik


pertama anaknya. Jika engkau mempersiapkan ia
dengan baik, maka sama halnya engkau
mempersiapkan peradaban bangsa yang baik pokok
pangkalnya.
Apa yang harus kita sadari ?

Jangan sampai kita termasuk Generasi Buih hidup alam


Peradaban Dzan

 Ilmu selain dari Al-Qur’an dan Hadits adalah Dzan


(Prasangka)
 Perlu diketahui bahwa ilmu terbagi dua Qath’iy dan
Dzanny.
 Ilmu Dzanny adalah ilmu yang tidak mencapai kepada
tingkat keyakinan tapi lebih tinggi dari keraguan.
 Ilmu yang bersifat Dzanny sangat mungkin untuk dibantah
dan dibatalkan oleh ilmu atau penelitian berikutnya.
 Sementara ilmu Qath’iy tidak ada pertentangan
didalamnya dan tidak mungkin ada ilmu berikutnya yang
membatalkan kebenarannya.
 Contohnya dalam bidang pertanian dan lingkungan, ada
kesimpulan bahwa, apa yang hari ini terjadi adalah ‘Dzan’.
 Begitulah kenyataannya, pada ilmu apapun tanpa
kepastian wahyu hanya menghasilkan ilmu Dzan.
 Jika ada peradaban yang dibangun dari ilmu-ilmu Dzan
tersebut, maka hasilnya adalah ‘Peradaban Dzan’.
 Jika ada pengetahuan pertanian dan lingkungan dari
ilmu-ilmu Dzan, maka hasilnya adalah pertanian dan
lingkungan Dzan.
 Al-Qur’an mengkritisi tentang pengetahuan berbasis
Dzan.

‫َو َم ا َي َّت ِبُع َأْك َث ُرُه ْم ِإاَّل َظ ًّن اۚ ِإَّن الَّظ َّن اَل ُيْغ ِني ِم َن اْلَح ِّق َش ْي ًئ اۚ ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم ِبَم ا َي ْف َع ُلوَن‬

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.


Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QS. Yunus : 36)
 Itu artinya, sehebat apapun peradaban berbasis Dzann tidak
akan pernah sampai pada kebenaran.
 Ketika mereka menanam dan mengurus lingkungan tak pernah
sampai pada kebenaran.
 Ketika mereka mengurus tentang Pendidikan dan keluarga tak
pernah sampai pada tingkat kebenaran.
 Ketika mereka memimpin dengan semua teori politik dan
kepemimpinan tak pernah sampai pada kebenaran.
 Ketika mereka mengelola Kesehatan tak pernah sampai pada
kebenaran.
 Ketika mengelola keuangan, tak sampai pada kebenaran.
 Ketika mereka menemukan tekhnologi pun tak pernah sampai
kebenaran.
 Tak pernah sepurna dan tidak bisa, bahkan sekadar meniru
peradaban Islam yang telah lewat.
‫ۚ َأْن َز َل ِم َن الَّس َم اِء َم اًء َفَس اَلْت َأْو ِد َي ٌة ِبَقَد ِر َه ا َفاْح َت َمَل الَّسْيُل َز َب ًد ا َر اِبًي ا‬
‫ۚ َو ِم َّما ُيوِقُد وَن َع َلْي ِه ِفي الَّن اِر اْب ِتَغ اَء ِحْلَي ٍة َأْو َم َت اٍع َز َب ٌد ِم ْث ُلُه‬
‫ۖ َك َٰذ ِلَك َي ْض ِر ُب ُهَّللا اْلَح َّق َو اْلَب اِط َل ۚ َفَأَّما الَّز َب ُد َفَي ْذ َه ُب ُج َفاًء‬
‫َث‬ ‫َأْل‬ ‫َٰذ‬
‫َو َأَّما َم ا َي ْن َفُع الَّن اَس َفَي ْم ُك ُث ِفي اَأْلْر ِض ۚ َك ِلَك َي ْض ِر ُب ُهَّللا ا ْم اَل‬

Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan
atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil.
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya;
adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
(QS. Ar-Rad : 17)
 Ayat tersebut meyampaikan perumpamaan antara
yang Haq dan yang Bathil.
 Menyampaikan tentang kualitas para pembawanya.
Maka, siapa saja yang tidak berminat untuk
berinteraksi dengan al-Qur’an sebagai panduang
yang Qath’iy diberbagai bidang ilmu akhirnya hanya
menjadi sekumpulan Zabad (buih)
 Dan buih akan hilang walaupun menggunung.
 Generasi Zabad akan menghasilkan peradaban
dzan, dan itu bukan generasi kita.
 Hari ini generasi muda hidup dalam kegelapan
jahiliyah yang membungkus zaman dan setiap
jengkal bumi.
 Remaja hari ini dilahirkan untuk menyingkap
kegelapan itu dan menggantikannya dengan
cahaya, agar manusia Kembali menemukan jati
dirinya.
 Sehingga manusia bisa mengabdikan dirinya
kepada Sang Pencipta yang sesungguhnya
 Bumi akan menemukan kenyamanan dan
memberikan yang terbaik bagi kehidupan
manusia.
 Langit yang menaungi juga Kembali sejalan
dengan manusia yang telah membaik, sehingga
Kembali mengucurkan keberkahan.
 Semua ini berawal dari generasi pembawa cahaya
yaitu al-Qur’an sebagai dasar pemikirannya.
 Cahaya itu akan sampai hingga ke negri yang jauh,
suka atau tidak suka, cahaya itu akan sampai
menerangi dunia.
 Sungguh hal itu sudah dilakukan oleh Rasulullah
dan para sahabatnya.
 Mereka menerangi perjalanan manusia yang telah
lama terpuruk dalam Lorong gelap kedzliman dan
kemaksiatan.
 Iman dan keyakinan yang teguh adalah cahaya bagi mitos-
mitos yang telah merasuk dihati setiap orang,
 Ibadahnya adalah cahaya bagi berbagai ritual yang bahkan
tidak logis.
 Akhlaknya adalah cahaya di tengah bobroknya moral
terkubur diantara syahwat-syahwat yang sengaja diumbar.
 Muamalahnya adalah cahaya di tengah interaksi rimbawi
yang menghancurkan tatanan sosial.
 Kenapa Rasulullah dan sahabat bisa demikian ? (5/15)

‫َي ا َأْه َل اْلِك َت اِب َقْد َج اَء ُك ْم َر ُسوُلَن ا ُيَب ِّيُن َلُك ْم َك ِثيًر ا ِم َّما ُكْنُتْم ُتْخ ُفوَن ِم َن‬
‫اْلِك َت اِب َو َي ْع ُفو َع ْن َك ِثيٍر ۚ َقْد َج اَء ُك ْم ِم َن ِهَّللا ُنوٌر َو ِك َت اٌب ُم ِبيٌن‬
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu
sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang
menerangkan.
 Kini zaman Kembali kebingungan.
 Masalah tanpa solusi
 Hidup tanpa keamanan.
 Kerja tanpa kesejahteraan.
 Hukum tanpa keadilan.
 Keluarga tanpa kebahagiaan.
 Negara tanpa kepemimpinan.
 Carut-marut, tanpa ada yang tahu bagaimana
dan siapa yang bisa mengurainya.

 Generasi ini harus Bersama cahaya


 Siapakah cahaya itu
 siapakah yang memberikan solusinya
 siapakah yang akan menebarkan cahaya Allah al-
Qur’anul Karim
 Kalianlah menjadi cahaya.
Darimana dan bagaimana
memulainya ?

Begin From The End

Anda mungkin juga menyukai