Anda di halaman 1dari 21

Dasar-Dasar Komunikasi

Dosen : Tika Ramadanti,SKM,M.KM


konsep komunikasi
Pengertian dan
ruang lingkup

komunikasi

Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa


Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi
milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.
Secara harfiah
komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang
berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain,
komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun
saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu
menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi
antar anggota organisasi untuk menekan segala
kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Menurut Effendi

komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai


suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberikan atau untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik
secara langsung (lisan) maupun tak langsung.
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses
penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu
kepada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah
kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial.
JENIS – JENIS KOMUNIKASI
1. komunikasi verbal dengan kata-kata
 Vocabulary (perbendaharaan kata-kata).
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak
dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting
dalam berkomunikasi.
 Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif
dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur
dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat
Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan
secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain
artinya bila diucapkan dengan intonasi suara
yang berbeda. Intonasi suara yang tidak
proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang
bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan
bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa
mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus
diingat bahwa humor adalah merupakan satu-
satunya selingan dalam berkomunikasi.
Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif
bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya
sehingga lebih mudah dimengerti.
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis
yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang
bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.
2. komunikasi non verbal disebut dengan
bahasa tubuh
Ekspresi wajah. Wajah merupakan sumber yang kaya
dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk
berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya
dengan kemauan untuk memperhatikan bukan
sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi
personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal.
Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional,
kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara
seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
 Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang,
tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
Bila dikombinasikan dengan semua bentuk
komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau
suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
 Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas
pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian
total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan
kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress
bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan
stress.
Bentuk Komunikasi berdasarkan medianya

1. Komunikasi langsung
2. Komunikasi tidak langsung
Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya
sasaran
1. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan
sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang
besar
2. Komunikasi kelompok, adalah komunikasi yang
sasarannya sekelompok orang yang umumnya
dapat dihitung dan dikenal dan merupakan
komunikasi langsung dan timbal balik.
3. Komunikasi perorangan, adalah komunikasi
dengan tatap muka dapat juga melalui telepon
Bentuk komunikasi berdasarkan arah
pesan
1. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat
atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau
bertanya, misalnya radio.
A ------------------ B
2. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi
timbal balik.
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI KESEHATAN

pencegahan penyakit, promosi kesehatan,


kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan
kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan
kesehatan individu dalam masyarakat.
Fungsi dan manfaat Komunikasi
1. Untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang
meliputi keselamatan fisik, meningkatkan
kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri
kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.
2. Untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya
untuk memperbaiki hubungan sosial dan
mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
tujuan dari komunikasi secara umum
adalah terwujudnya perubahan, pembentukan
sifat, opini atau pendapat, pandangan, dan
perilaku masyarakat dari komunikasi sesuai
dengan tujuan penyampaian pesan yang
dilakukan oleh komunikator.
Dalam berkomunikasi, bukan hanya tentang
menyampaikan pesan dan informasi saja, tetapi
komunikasi juga harus membentuk makna serta
mengemban setiap harapan di dalamnya.
Tujuan Komunikasi Kesehatan

1. Menyampaikan informasi kesehatan dari satu


pihak ke pihak lain, yang mana diharapkan dan
ditujukan supaya pihak yang diberi informasi
akan menyampaikan lagi informasi tersebut ke
pihak selanjutnya.
2. Membuat orang yang diberikan informasi dan
edukasi dapat membuat keputusan mengenai
kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri
maupun orang sekitar seperti keluarga atau
kerabat.
3. Membentuk terciptanya perilaku hidup yang
sehat baik jasmani atau rohani, dimana orang-
orang yang mendapatkan informasi dapat menjaga
kesehatan mereka sendiri dan berusaha keras
untuk terus menciptakan lingkungan yang sehat.

4. Mengajak orang untuk memperhatikan dan


memelihara kesehatan diri mereka masing-
masing, sehingga dapat terus sehat jasmani dan
rohani serta terhindar dari berbagai ancaman
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai