Anda di halaman 1dari 25

kelompok 11

Ekonomi Syariah
Oleh : Abdul Latif 2201031002
Tomy Agustian 2201032.
Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi Islam adalah Tatanan pemenuhan


kebutuhan hidup manusia untuk mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran yang didasari pada
ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an dan assunnah yang
dikembangkan oleh pemikiran manusia.
Menurut Umar Chapra
Ekonomi Islam ialah ilmu pengetahuan da aplikasi
atas anjuran atau aturan syariah yang mencegak ketidak
adilan alam memperoleh sumber daya material
sehingga tercipta kepuasan manusia dan
memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah.
Ekonomi Islam telah lama hadir didunia ini seperti yang
telah di contohkan oleh Rasulullah SAW sewaktu berdagang,
terbukti selama rasulullah berdagang tidak pernah
pengalami kerugian, merugikan pihak lain dan hasil
dagangan beliau selalu berkah. Ini di sebabkan beliau
mempraktekkan Ekonomi berdasarkan tuntunan Al-quran
dan Al-Hadist. Tetapi umat islam sendiri lebih memilih untuk
beralih kepada sistem ekonomi Liberal, dimana pihak yang
memiliki banyak modal semakin kaya, yang sedikit modal
semakin terpuruk, dan menimbulkan kesenjangan ekonomi
yang tinggi antara si kaya dan si miskin, uang hanya berputar
di beberapa golongan saja, sementara golongan lain hanya
numpang lewat. Keadaan ekonomi seperti ini, mendorong
umat islam untuk sadar dan kembali kepada sistem ekonomi
yang telah lama di tinggalkanya.
Perbedaan Sudut Pandang tentang Ekonomi Islam

Islam adalah agama yang toleransi bagi umatnya,


kita sebagai umat dibebaskan dalam memilih mazhab
yang kita pandang sebagai dasar hukum dalam islam,
asalkan masih dalam konteks syahadat dan sholawat
yang masih sama.
a. Mazhab Iqtishaduna
b. Mazhab Mainstream
c. Mazhab Alternatif-Kritis
a. Mazhab Iqtishaduna

Mazhab ini berpandangan bahwa Ilmu ekonomi


tidak pernah bisa sejalan dengan islam. Adanya
perbedaan dalam pandangan mengenai ekonomi
(Kelangkaan), dengan alasan Allah menciptakan bumi,
langit dan segala isinya adalah untuk manusia. Masalah
muncul karena distribusi yang tidak merata dan ketidak
adilan.
Para tokoh Mazhab ini adalah :
Muhammad As-Sadr, Abbas Mirakhor dll.
Mazhab Mainstream

Mazhab ini berpandangan bahwa masalah ekonomi


muncul karena sumberdaya yang terbatas yang
dihadapkan pada keinginan manusia yang tanpa batas,
pandangan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan
konvensional.
Bedanya, dalam konvensional ditentukan oleh
pilihan dan skala prioritas berdasarkan hawa nafsu,
tetapi dalam mazhab ini, pilihan dalam memutuskan
dipandu oleh Al-quran dan Al-hadist.
Mazhab Alternatif - Kritis

Mazhab ini berpendapat bahwa analisis kritis


bukan saja dilakukan terhadap sosialis dan kapitalis,
tetapi juga terhadap ekonomi islam, islam pasti benar
tetapi ekonomi islam belum tentu benar, karna
ekonomi islam hasil tafsiran manusia dari Al-quran dan
hadist.
Tokoh mazhab ini ialah :
Timur juran, jomo, muhammad Arif dll.
Kerangka Bisnis Syariah

Harta/Modal Harus Berputar (QS : Al-Hasyr 59 : 7) :


- Menghindari Sentralisasi modal pada segelintir orang
- Mengembangkan yayasan yayasan kemanusiaan
dengan orientasi kemasyarakatan
- Menguatkan ikatan persaudaraan dan
kemasyarakatan
Yang harus diingat tentang Harta

“Menurut Islam, harta pada hakikatnya adalah milik Allah SWT


yang dititipkan pada manusia, maka ketika seseorang
memperoleh harta maupun bagaimana cara memperolehnya
harus sesuai dengan ketentuan Allah SWT, jadi esensinya
seseorang memperoleh harta harus digunakan sesuai yang
diperintahkan Allah SWT”

“Ekonomi Islam tidak mengajarkan bagaimana cara


pengembangan suatu harta tetapi mengajarkan bagaimana
tentang pengembangan kepemilikan harta, ini di maksudkan agar
pengembangan kepemilikan harta tidak berputar di satu golongan
saja, tapi harus bekembang ke semua golongan umat, agar tidak
terjadi ketimpangan sosial antara golongan kaya dan miskin.”
Hukum Muamalah

Hukum Muamalah :
“ Hukum asal menetapkan syarat dalam muamalah
adalah Halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya.”
Organisasi Bisnis Dalam Islam

QS 02 : 275
“Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan Riba”.
RIBA

Apa itu Riba ?


- Secara etimologi : Yarbu/ arba’a artinya tambahan,
kelebihan.
- Secara Terminologi : tambahan yang dibebankan/di
persyaratkan kepada orang lain saat transaksi pinjam
meminjam baik itu uang, bahan makanan dll.

Arti gampang riba :


Kita gak lakuin apapun tetapi kita mendapatkan aliran
keuntungan dari proses pinjam meminjam ataupun
transaksi keuangan
Pengertian RIBA
Riba krn pertukaran barang sejenis yg
tdk memenuhi kriteria sama kualitas,
FADL kuantitas dan wkt penyerahan

Riba krn hutang piutang yg


RIBA NASIAH menentukan persyaratan pada
pelunasannya (tambahan pembayaran).

Hutang yg dibayar melebihi pokoknya


JAHILIAH krn peminjam tdk mampu
mengembalikan tepat waktu.
Mudharabah

Secara Etimologi :
- Asal kata Dharaba = memukul berjalan
Yang berarti seseorang yang
memukul kakinya untuk menjalankan
usaha
- Asal kata qiradh/muqaradah =
memotong,memakai
Yang berarti pemilik modal
memotong sebagian dari hartanya
untuk diberikan kepada pelaksana
usaha guna diperdagangkan.
Alur Akad Mudharabah

Mudharabah

Shohibul Maal 1. Sepakat untuk berakad Mudharib


(Pemilik Harta/Modal) (Pengelola Usaha)

2. SM & M sepakat membuka


suatu bisnis

Laba/Rugi Usaha
3. Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang ditentukan diawal akad
Rukun Akad Mudharabah

Kedua belah
Ijab Kabul
pihak

Mudharabah

Modal Nisbah
Usaha Keuntungan
Jenis – Jenis Mudharabah

Mudharabah Mutlaqah
Merupakan akad yang memberikan kebebasan
kepada pengelola dana untuk mengalokasikan uang
miliknya.
Jenis – Jenis Mudharabah

Mudharabah Muqayyadah
Merupakan akad yang membatasi Mudharib
(pengelola dana ) untuk mengalokasikan dana milik
Shahibul Maal (Pemilik dana/Modal), biasanya
Shahibul Maal menentukan jenis usaha pada saat
akad.
Jenis – Jenis Mudharabah

Mudharabah Musytarakah
Merupakan akad di mana Shahibul Mall dan
Mudharib sama sama mengeluarkan porsi modal
masing –masing, Shahibul Maal hanya memberikan
modal miliknya sedangkan Mudharib selain
memberikan modal miliknya, juga sebagai pelaksana
suatu usaha tersebut.
Pembatalan Akad Mudharabah

Bencana Alam
Usaha
Bangkrut

Batalnya Akad
Mudharabah
Salah satu pihak
meninggal Dunia

Modal
Habis
Usaha tidak sesuai
kesepakatan Akad
Pembagian Keuntungan Usaha

“Kalau usaha yang dijalankan menghasilkan


keuntungan, maka keuntungan yang didapat
kemudian dibagi berdasarkan Kesepakatan Nisbah
masing -masing pihak pada awal akad.”

Contoh :
Keuntungan Usaha Rp 10 Juta
Kesepakatan nisbah saat awal akad:
- Nisbah Shahibul Maal 70%, maka Rp 10 Juta x 70%.
- Nisbah Mudharib 30%, maka Rp 10 Juta x 30%
Usaha Akad Mudharabah Merugi

“Apabila usaha yang dijalankan oleh Mudharib


tersebut gagal, maka kerugian ditanggung oleh
pemilik modal.”
Apabila lolos dari kriteria :
1.Usaha merugi bukan dikarenakan Mudharib lalai
dalam menjalankan usahanya.
2.Mudharib berencana dan sengaja menghancurkan
usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai