2. Teori Biogenesis
Teori Abiogenesis
Abiogenesis
Tidak
Hidup
Pembentukan
Hidup
Pembentukan
Percobaan Redi.
Model perangkat
percobaan Miller
dan Urey untuk
sintesis molekul
organik secara
abiotik.
CH4 = metana
NH3 =amoniak
H2 = gas hidrogen
RICHARD DAWKINS
“Makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup
jenis lain.”
KEKELIRUAN:
• Atmosfir bumi purba terdiri atas gas: Oksigen,
Nitrogen, CO2 Dan Uap Air. Ini tidak bisa membentuk
Asam Amino.
Evolusi Hewan
FENOMENA EVOLUSI
Adaptasi pada kaktus dan belalang. Seleksi alam terhadap Biston betularia.
TEORI EVOLUSI
Perbandingan Morfologi
Divergensi morfologi dan struktur homolog
Perbandingan Biokimia
Perbandingan asam nukleat
Perbandingan Embriologi
Divergensi morfologi pada Konvergensi morfologi pada ikan hiu,
tungkai depan vertebrata. pinguin, dan lumba-lumba.
Perbandingan
embrio
vertebrata.
Organ sisa
MEKANISME EVOLUSI
Frekuensi alel dan genotip suatu populasi selalu konstan dari generasi
ke generasi dengan kondisi sebagai berikut:
• Ukuran populasi harus besar
• Ada isolasi dari populasi lain
• Tidak terjadi mutasi
• Perkawinan acak
• Tidak terjadi seleksi alam
Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen (Genotip) pada Populasi
• Hanyutan genetik
• Arus gen
• Mutasi
• Perkawinan tidak acak
• Seleksi alam
SPESIASI
Syarat Terjadinya Spesiasi
• Adanya perubahan lingkungan
• Adanya relung (niche) yang kosong
• Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Isolasi geografi
Proses
Spesiasi
Isolasi reproduksi
Keanekaragaman Makhluk
Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan
pernyataan terdapatnya berbagai macam
keragaman bentuk, penampilan, jumlah,
sifat yang ada pada berbagai tingkatan
mkhluk, yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.
Apakah keanekaragaman hayati itu ?
Makhluk Hidup
Prokariot
Eukariot
Bakteri
Cyanobakteri Animalia
Protista Fungi
Plantae
Keanekaragaman Hayati
Contoh Keanekaragaman
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEBERADAAN
FLORA DAN FAUNA
a. Faktor penyebab
1). Cuaca dan iklim (klimatik): suhu, curah hujan,
kelembaban dan angin
2). Keadaan tanah (edafik): humus, tekstur,
tingkat kegemburan, mineral hara, air dan
kandungan udara
3). Relief/ketinggian tempat yang mempengaruhi
pola penyinaran matahari
4). Manusia (biotik) yang dapat mengubah
bentang alam
b. Sarana penyebaran
1). Angin
misalnya biji-bijian yang terbawa oleh
hempasan angin
2). Aliran air
misalnya tumbuhan atau biji-bijian yang
terbawa oleh aliran sungai
3). Lahan
misalnya adanya gerakan spesies di daratan
4). Manusia
misalnya flora dan fauna yang dipindah oleh
manusia
Penyebaran Buah/ Biji
17.000 pulau
Luas daratan : 1,9 juta Km2
Luas Perairan : 3,1 juta Km2
Negara kepulauan tropik terluas di dunia
47 tipe ekosistem
25% ikan
Usaha melestarikan
Untuk menghindari kepunahan, maka dilakukan beberapa
usaha antara lain larangan berburu dan dibutkan suaka
margasatwa sebagai berikut :
LOKASI
PROPINSI JENIS HEWAN
MAGASATWA
DI Aceh Kluet Orang Utan, Gajah
Gunung Leuser Orang Utan, gajah,
tapir, macan, rusa
Sumatra Utara Sikindur Gajah, orang utan
Langkat Gajah, orang utan,
macan
LOKASI
PROPINSI JENIS HEWAN
MAGASATWA
Riau Kerumutan Gajah dan tapir
Pulau Berkah Burung-burung laut
Sumatra Barat Rimbo Pantai Siamang, tapir,
harimau
Lampung Waykambas Gajah, orang utan,
harimau
Jawa Barat Panaitan dan ujung Badak cula satu, babi
Kulon hutan, banteng dan
rusa
Kalimantan Barat Gunung Palung Bekantan
Kalimantan Tengah Kotawaringin Bekantan, orang utan,
Tanjun Puting banteng, babi hutan
LOKASI
PROPINSI JENIS HEWAN
MAGASATWA
Sulawesi utara Maspepayaroja Penyu laut
Sulawesi Tengah Pati-pati, Lore Lindu Rusa dan anoa
Kalamantan dan
lombuyan
Bali Bali Barat Banteng dan jalak putih
Kapas, rami, yute, kenaf, abaca, dan acave serta ulat sutera potensial sebagai
bahan sandang. Tanaman ini tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Jawa
dan Kalimantan dan Sulawesi. Di samping itu beberapa Suku di Kalimantan,
Irian dan Sumatera menggenakan kulit kayu, bulu- bulu burung serta tulang-
tulang binatang sebagai asesoris pakaian mereka. Sementara masyarakat
pengrajin batik menggunakan tidak kurang dari 20 jenis tanaman untuk
perawatan batik tulis termasuk buah lerak yang berfungsi sebagai sabun.
Masyarakat suku Dani di Lembah Baliem Irian Jaya menggunakan 6 macam
tumbuhan sebagai bahan sandang. Untuk membuat yokal (pakaian wanita yang
sudah menikah) menggunakan jenis tumbuhan (Agrostophyllum majus) dan
wen (Ficus drupacea). Untuk pakaian anak gadis dipergunakan jenis tumbuhan
kem (Eleocharis dulcis). Untuk membuat koteka/holim yaitu jenis pakaian pria
digunakan jenis tanaman sika (Legenaria siceraria). Sedangkan pakaian perang
terbuat dari mul (Calamus sp).
Manfaat Keanekaragaman Hayati
3. Sumber daya Hayati sebagai Sumber Obat dan Kosmetik
Indonesia memiliki 940 jenis tanaman obat, tetapi hanya 120 jenis yang masuk dalam Materia
medika Indonesia. Masyarakat pulau Lombok mengenal 19 jenis tumbuhan sebagai obat kontrasepsi.
Jenis tersebut antara lain pule, sentul, laos, turi, temulawak. Alang-alang, pepaya, sukun, lagundi,
nanas, jahe, jarak, merica, kopi, pisang, lantar, cemara, bangkel, dan duwet. Bahan ini dapat diramu
menjadi 30 macam. Masyarakat jawa juga mengenal paling sedikit 77 jenis tanaman obat yang dapat
diramu untuk pengobatan segala penyakit Masyarakat Sumbawa mengenal 7 jenis tanaman untuk
ramuan minyak urat yaitu akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, kayu sengketan,"
ayu sekeal, kayu tulang. Masyarakat Rejang Lebong Bengkulu mengenal 71 jenis tanaman obat.
Untuk obat penyakit malaria misalnya masyarakat daerah ini menggunakan 10 jenis tumbuhan. Dua
di antaranya yaitu Brucea javanica dan Peronemacanescens merupakan tanaman langka. Cara
pengambilan tumbuhan ini dengan mencabut seluruh bagian tumbuhan, mengancam kepunahan
tanaman ini. Masyarakat Jawa Barat mengenal 47 jenis tanaman untuk menjaga kesehatan ternak
terutama kambing dan domba. Di antara tanaman tersebut adalah bayam, jambe, temu lawak, dadap,
kelor, lempuyang, katuk, dan lain-lain. Masyarakat Alor dan Pantar mempunyai 45 jenis ramuan obat
untuk kesehatan ternak sebagai contoh kulit kayu nangka yang dicampur dengan air laut dapat
dipakai untuk obat diare pada kambing. Di Jawa Timur dan Madura dikenal 57 macam jamu
tradisional untuk ternak yang menggunakan 44 jenis tumbuhan. Jenis tumbuhan yang banyak
digunakan adalah marga curcuma (temuan-temuan). Di daerah Bone Sulawesi Utara ada 99 jenis
tumbuhan dari 41 suku yang diprgunakan sebagai tanaman obat. Suku Asteraceae, Verbenaceae,
Malvaceae, Euphorbiaceae, dan Anacardiaceae merupakan suku yang paling banyak digunakan.
Mengapa Evolusi Masih Saja Dipertahankan?