Anda di halaman 1dari 47

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK


DENGAN AUTISME

Disusun oleh :
Nurul Akbar Naqsyabandi 2111011139
Ailifia Febyana P 2111011126
Arif Agil N. R 2111011147
Devi Ragilia P. I. Y 2111011133
Fikry M. Z 2111011148
Hilda Tri A 2111011134
Affisal Dika P 2111011153
Rini Tri A 2111011137
Fikhih W 2111011155
T I N JAUAN PU S TAK
A
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

E T I O AUTISME
DEFINISI LOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
AUTI S M E

Berdasarkan (Saadabadi,
Autis merupakan 2022)
kondisi anak yangAustisme
mengalami Penyebabnya
gangguan hubungan sosial yang terjadi sejak lahir atau pada masa
perkembangan,
masih belum sehingga anak tersebut
diketahui karena terisolasi dari kehidupan
onsetnya manusia. Gangguan autis sebagai gangguan dengan ciri
bervariasi.
utama yaitu gangguan
Perkembangannya interaksi
berbahaya sosial,
tanpa gangguan
onset yang pada dan minat
dibatasi serta imajinasi yang gejalanya mulai tampak sebelum
dengan
anak berusia tiga tahun. Interaksi sosial oleh beberapa factor, yaitu motivasi, jenis kelamin, lingkungan, nilai, latar
jelas. Anak-anak yang memiliki gangguan spektrum Autisme
belakang dan usia (Retno et al., 2019).
memiliki peningkatan risiko menderita epilepsi, namun, korelasi
kausal belum diidentifikasi.

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


1
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Berdasarkan (Saadabadi, 2022) Austisme Penyebabnya masih


belum diketahui karena onsetnya bervariasi. Perkembangannya
berbahaya tanpa onset yang dibatasi dengan jelas. Anak-anak yang
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS memiliki gangguan spektrum Autisme memiliki peningkatan risiko
AUTI S M E menderita epilepsi, namun, korelasi kausal belum diidentifikasi.

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


2
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

MANIFESTASI KLINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


JEMBER

Berdasarkan (CDC, 2022) Manifestasi atau tanda gejala atau Karakteristik khusus yang terkait dengan Austisme melibatkan sejumlah ciri dalam
perkembangan anak, sebagai berikut:

1 Menghindari kontak mata

2 Tidak merespon nama pada usia 9 bulan

3 Belum menemukan ekspresi wajah seperti senang, sedih, marah dan terkejut pada usia 9 bulan

4 Ketidakmampuan untuk bermain permainan interaktif sederhana pada usia 12 bulan

5 Selain itu, perilaku atau minat yang terbatas dan berulang menjadi ciri khas Austisme, seperti fokus pada bagian-bagian benda tertentu,

menjajarkan mainan dengan urutan tertentu, dan mengulangi kata atau frasa (echolalia ).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


3
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI /
KLINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PATHWAY JEMBER

Individu dengan Austisme juga sering menunjukkan minat obsesif, keharusan untuk mengikuti rutinitas tertentu, serta perilaku motorik berulang seperti
Pasien autisme biasanya mengalami gangguan kadar serotonin dan perubahan
mengepakkan tangan atau berayun tubuh. Selain ciri-ciri tersebut, banyak individu dengan Austisme juga mengalami:
metabolit akhir serotonin seperti asam 5-hidroksi indol asetat dalam tubuh dan cairan
serebrospinal (CSF), Selain itu, hampir sepertiga anak autis mengalami hiperserotonemia.
1 Keterlambatan dalam keterampilan bahasa, gerakan, dan kognitif
Autisme adalah penyakit perkembangan saraf, yang ditandai terutama oleh gangguan interaksi

2 sosial
Masalah kesehatan lain seperti epilepsi, gangguan dan atau
tidur, perilaku berulang.
masalah gastrointestinal.
Autisme lebih banyak terjadi pada anak laki-laki yang memiliki kelainan yang disertai

3 Kecemasan, stres, reaksi emosional yang berlebihan


gejala seperti kecemasan, epilepsi, depresi, gangguan tidur, dan tindakan menyakiti diri sendiri
Banyak penelitian tentang faktor etiologi autisme mengakui faktor genetik dan
Ketidak mampuan untuk merasakan rasalingkungan
takut ataubertanggung
kelebihan jawab
rasa takut juga dapatpenyakit
atas patogenesis menjadiini.
karakteristik tambahan
Banyak penelitian pada individu
sebelumnya
4
dengan Austisme. telah menghubungkan faktor genetik yang berhubungan dengan depresi dan penggunaan SSRI

dengan risiko ASD.

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


4
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Pasien autisme biasanya mengalami gangguan kadar serotonin dan perubahan


metabolit akhir serotonin seperti asam 5-hidroksi indol asetat dalam tubuh dan cairan
serebrospinal (CSF), Selain itu, hampir sepertiga anak autis mengalami hiperserotonemia.
Autisme adalah penyakit perkembangan saraf, yang ditandai terutama oleh gangguan interaksi
sosial dan perilaku berulang.
Autisme lebih banyak terjadi pada anak laki-laki yang memiliki kelainan yang disertai
PATOFISIOLOGI /
gejala seperti kecemasan, epilepsi, depresi, gangguan tidur, dan tindakan menyakiti diri sendiri
PATHWAY
Banyak penelitian tentang faktor etiologi autisme mengakui faktor genetik dan
lingkungan bertanggung jawab atas patogenesis penyakit ini. Banyak penelitian sebelumnya
telah menghubungkan faktor genetik yang berhubungan dengan depresi dan penggunaan SSRI

dengan risiko ASD.

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


5
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

PATOFISIOLOGI /
PENATALAKSANAAN
PATHWAY

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


6
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
Penatalaksanaan autisme pada anak sebagai berikut:

01 02 03
OBAT
TERAPI TERAPI LINGKUNGAN Obat-obatan digunakan untuk mengobati gejala saat
Analisis PERILAKU
perilaku terapan terutama berfokus
Dalam bentuk pengayaan sensorik berlaku
mereka berkembang selama penyakit karena tidak ada
pada pelatihan metodis pasien untuk obat yang tersedia untuk menyembuhkan penyakit ini
mempelajari kembali perawatan diri, bahasa, augmentasi pengalaman sensorik untuk secara langsung. Obat antipsikotik digunakan untuk
dan keterampilan sosial. Program perawatan ini pola perilaku berulang dan agresi. Untuk
dirancang sedemikian rupa sehingga mereka memperbaiki gejala pada Autisme , banyak di
mengendalikan perilaku bermasalah, terutama agresi,
menggunakan sistem penghargaan untuk antaranya juga hadir dalam gangguan para ahli menggunakan selective serotonin reuptake
memperkuat perilaku yang dapat diterima dan inhibitor (SSRI), stimulan, dan antipsikotik lainnya.
mencegah perilaku masalah. disintegratif masa kanak-kanak.
Ada risiko yang signifikan dari sindrom ganas
neuroleptik dengan penggunaan obat neuroleptik. Jika
kejang berkembang, antikonvulsan digunakan

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


7
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Pencegahan dalam kesehatan mental dapat dibedakan dalam tiga bentuk.

Pertama, sebagai pencegahan primer yang bertujuan untuk mengurangi kejadian suatu

kelainan dan menyasar masyarakat luas. Kedua sebagai pencegahan sekunder yang

PENCEGAHAN
KOMPLIKASI menyasar kelompok berisiko terpilih yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi
MANIFESTASI KLINIS gangguan (atau tingkat keparahannya). Ketiga, sebagai pencegahan tersier untuk

subjek yang terindikasi dengan tujuan untuk mempertahankan adaptasi fungsional dan

kesejahteraan orang tersebut, serta untuk menghindari kekambuhan (Fransiskus et al.,

2021).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


8
PRODI S1 KEPERAWATAN
T I N JAUAN PU S TAK
A FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Pencegahan dalam kesehatan mental dapat dibedakan dalam tiga bentuk.

Pertama, sebagai pencegahan primer yang bertujuan untuk mengurangi kejadian suatu

kelainan dan menyasar masyarakat luas. Kedua sebagai pencegahan sekunder yang

MANIFESTASI KLINIS
menyasar kelompok berisiko terpilih yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi PENCEGAHAN
gangguan (atau tingkat keparahannya). Ketiga, sebagai pencegahan tersier untuk

subjek yang terindikasi dengan tujuan untuk mempertahankan adaptasi fungsional dan

kesejahteraan orang tersebut, serta untuk menghindari kekambuhan (Fransiskus et al.,

2021).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


9
AS U HAN K E PE RAWATA
N
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Pengkajian keperawatan menggabungkan keterampilan komunikasi, sosial,


sensorik, dan perilaku anak serta strategi kepatuhan yang berhasil.
Mendiskusikan kekuatan dan keterbatasan sosial, komunikasi, dan perilaku
anak dengan orang tua adalah langkah pertama. Mengidentifikasi kekuatan
DIAGNOSA KLINIS
MANIFESTASI
PENGKAJIAN anak; ini dapat membantu anak berpartisipasi dalam kunjungan perawatan
KEPERAWATAN kesehatan. Anak-anak dengan ASD sering memiliki kosakata dan ingatan yang
baik. Ini dapat dimasukkan sebagai bagian dari strategi perilaku. Misalnya,
menyuruh anak menghitung atau mengucapkan huruf mereka selama prosedur
dapat mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas procedural (Yunike et al.,
2023).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


10
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Kaji kemampuan anak untuk mengikuti perintah dan bagaimana anak berkomunikasi secara
verbal atau non- verbal. Jika anak non-verbal, sistem augmentatif dapat digunakan oleh anak dan
dapat meningkatkan komunikasi selama kunjungan perawatan kesehatan. Sistem Komunikasi
Pertukaran Gambar (Picture Exchange Communication System), bahasa isyarat, dan/atau papan

DIAGNOSA KLINIS
MANIFESTASI
komunikasi elektronik (misalnya, pembicara alfa) adalah contoh sistem augmentative.
PENGKAJIAN Identifikasi strategi yang dapat memfasilitasi kunjungan seperti penggunaan role model, imitasi,
KEPERAWATAN atau teknik distraksi yang efektif. Keakraban dengan protokol perilaku yang digunakan di rumah
atau di sekolah untuk mendapatkan kepatuhan terhadap tugas sangat membantu (misalnya, token
dan hadiah).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


11
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Penilaian perilaku bermasalah dan apa yang memicunya mungkin termasuk agresi, tantrum,
melukai diri sendiri, perilaku muntah, dan rutinitas pengawet dan berulang. Agresi khas yang
ditunjukkan eh anak-anak dengan ASD termasuk menggigit, meludah, menyeruduk
kepala, mencakar, mencubit, meninju, menampar, dan menendang. Agresi, berteriak, menjatuhkan
DIAGNOSA KLINIS
MANIFESTASI
diri ke lantai, menelanjangi, dan perusakan properti adalah komponen umum dari amukan. Cedera
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN diri mungkin termasuk membenturkan kepala, mencungkil kulit, menggaruk, meninju, menyodok
mata, dan menggigit. Diskusikan protokol yang akan digunakan sebagai respons terhadap perilaku
yang telah dikembangkan antara terapis perilaku anak dan orang tua. Jika tidak ada protokol,
perawat dapat bertanya kepada orang tua bagaimana mereka menangani masalah perilaku tersebut
(Yunike et al., 2023).

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


12
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Anak-anak dengan ASD sering menunjukkan gangguan somatosensori, reaktivitas indra yang
berlebihan atau kurang. Ini termasuk masalah sensitivitas sentuhan. Banyak anak tidak dapat
mentolerir perban, pembalut, papan lengan, dan manset tekanan darah (BP). Suara dan bau tertentu
dapat memicu perilaku yang tidak pantas. Banyak anak memiliki daya tarik dan fiksasi visual.
Keengganan terhadap tekstur tertentu dapat berkontribusi pada kesulitan makan atau sebaliknya,
DIAGNOSA KLINIS
MANIFESTASI
ketertarikan pada tekstur tertentu, dapat menyebabkan mencicipi makanan dan pica. Orang tua dapat
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN memberikan informasi penting tentang pengalaman perawatan kesehatan anak mereka sebelumnya.
Mendiskusikan tugas-tugas yang perlu diselesaikan selama kunjungan perawatan kesehatan akan
berkontribusi pada perencanaan yang tepat dan identifikasi prosedur yang berpotensi bermasalah
seperti memperoleh tanda-tanda vital, proses mengeluarkan darah, pemeriksaan fisik, suntikan
intramuskular (IM). merangkum bidang pengkajian keperawatan (Yunike et al., 2023) .

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


13
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

1. Gangguan Interaksi Sosial b.d Hambatan perkembangan


2. Gangguan Komunikasi verbal b.d gangguan neuromuskuer
3. Gangguan tumbuh kembang b.d efek ketidakmampuan fisik
4. Gangguan Citra tubuh b.d gangguan psikososial
DIAGNOSA
5. Ansietas b.d krisis situasional
PERENCANAAN
6. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan KEPERAWATAN
7. Gangguan identitas diri b.d
8. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
9. Konstipasi b.d penurunan murtilitas gastrointestinal
10. Gangguan Memori b.d gangguan ketidakadekuatan stimulasi intelektual

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


14
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1. Gangguan Interaksi Sosial b.d Tujuan : SIKI: Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
Hambatan perkembangan Interaksi sosial meningkat setelah di lakukan (I.13484)
tindakan 3x24 jam. 1. Observasi
a. Identifikasi penyebab kurangnya keterampilan
MANIFESTASI KLINISSLKI : Interaksi Sosial (L.13115)
Kriteria hasil :
sosial
b. Identifikasi focus pelatihan keterampilan sosial
1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial 2. Terapeutik
meningkat a. Motivasi untuk berlatih keterampilan sosial
2. Perasaan mudah menerima atau b. Beri umpan balik positif (mis: pujian atau
mengkomunikasikan perasaan meningkat penghargaan) terhadap kemampuan sosialisasi
3. Responsif pada orang lain meningkat c. Libatkan keluarga selama Latihan keterampilan
4. Minat melakukan kontak emosi meningkat sosial, jika perlu
5. Minat melakukan kontak fisik meningkat

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


15
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan melatih keterampilan sosial
b. Jelaskan respons dan konsekuensi keterampilan
sosial
c. Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat
MANIFESTASI KLINIS masalah yang dialami
d. Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap
interaksi
e. Edukasi keluarga untuk dukungan keterampilan
sosial
f. Latih keterampilan sosial secara bertahap

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


16
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

2. Gangguan Komunikasi verbal Tujuan : SIKI: Promosi Komunikasi: Defisit Bicara (I.13492)
b.d gangguan neuromuskuler Komunikasi verbal meningkat setelah di 1. Observasi
lakukan tindakan 3x24 jam. a. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitias, volume,
dan diksi bicara
MANIFESTASI KLINISSLKI : Komunikasi
(L.13118)
verbal meningkat b. Monitor progress kognitif, anatomis, dan fisiologis
yang berkaitan dengan bicara (mis: memori,
Kriteria hasil : pendengaran, dan Bahasa)
1. Kemampuan berbicara meningkat c. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang
2. Kemampuan mendengar meningkat mengganggu bicara
3. Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh d. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai
meningkat bentuk komunikasi
2. Terapeutik
a. Gunakan metode komunikasi alternatif (mis: menulis,
mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan
huruf, isyarat tangan, dan komputer)

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


17
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

b. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis: berdiri di


depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukkan satu gagasan
atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan perlahan sambal
menghindari teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta
bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien)
c. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
MANIFESTASI KLINIS d. Ulangi apa yang disampaikan pasien
e. Berikan dukungan psikologis
f. Gunakan juru bicara, jika perlu
3. Edukasi
a. Anjurkan berbicara perlahan
b. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan
fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara
4. Kalaborasi
a. Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


18
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Gangguan tumbuh kembang b.d Tujuan : SIKI: Perawatan perkembangan (I.10339)


efek ketidakmampuan fisik Tumbuh Kembang membaik setelah di 1. Observasi
lakukan tindakan 3x24 jam. a. Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
b. Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang
MANIFESTASI KLINISSLKI: Status Perkembangan (L. 10101)
Kriteria hasil :
ditunjukkan bayi (mis: lapar, tidak nyaman)
2. Terapeutik
1. Keterampilan/perilaku sesuai usia a. Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi
meningkat premature
2. Kemampuan melakukan perawatan b. Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-
diri meningkat ragu
c. Minimalkan nyeri
d. Minimalkan kebisingan ruangan
e. Pertahankan lingkungan yang mendukung
perkembangan optimal
f. Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


19
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

g. Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi


dengan anak lainnya
h. Fasilitasi anak berbagi dan bergantian/bergilir
i. Dukung anak mengekspresikan diri melalui
penghargaan positif atau umpan balik atas usahanya
MANIFESTASI KLINIS j. Pertahankan kenyamanan anak
k. Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan
kebutuhan secara mandiri (mis: makan, sikat gigi, cuci
tangan, memakai baju)
l. Bernyanyi Bersama anak lagu-lagu yang disukai
m. Bacakan cerita atau dongeng
n. Dukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakulikuler
dan aktivitas komunitas

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


20
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Edukasi
a. Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang
milestone perkembangan anak dan perilaku anak
b. Anjurkan orang tua menyentuh dan menggendong
bayinya
MANIFESTASI KLINIS c. Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
d. Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
e. Ajarkan anak teknik asertif
4. Kolaborasi
a. Rujuk untuk konseling, jika perlu

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


21
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

4. Gangguan Citra Tubuh b.d Tujuan : 1. Observasi


Gangguan Psikososial Setelah dilakukan intervensi keperawatan a. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
selama 3 x 24 jam, maka citra tubuh b. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
meningkat, dengan kriteria hasil: tujuan
1. Melihat bagian tubuh membaik c. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
2. Menyetuh bagian tubuh membaik d. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan
MANIFESTASI KLINIS 3. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh
membaik
sosial
e. Identifikasi metode penyelesain masalah
4. Verbalisasi kehilangan bagian tubuh 2. Terapeutik
membaik a. Diskusikan perubahan peran yang dialami
b. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
c. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
d. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
e. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
f. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


22
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Edukasi
a. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
b. Anjurkan keluarga terlibat
c. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
d. Latih mengembangkan penilain obyektif

5. Ansietas b.d Krisis Tujuan: 1. Observasi


MANIFESTASI KLINIS
Situasional Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3x24 jam, maka tingkat ansietas
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis : kondisi,
waktu, stressor)
menurun, dengan kriteria hasil : b. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
1. Verbalisasi kebingungan menurun c. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
2. Perilaku gelisah menurun 2. Terapeutik
3. Perilaku tegang menurun a. Ciptakan suasan terapeutik untuk menumbuhkan
4. Konsentrasi membaik kepercayaan
b. Pahami situasi yang membuat ansietas
c. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
d. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


23
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Edukasi
a. Jelaskan proseduk, termasuk sensasi yang mungkin dialami
b. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
c. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
d. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
e. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
MANIFESTASI KLINIS 4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

6. Gangguan Persepsi Sensori Tujuan: 1. Observasi


b.d Gangguan Penglihatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan a. Monitor perilaku yang mengindikasikan halusinasi
selama 3x24 jam, maka persepsi sensori b. Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi
membaik, lingkungan
c. Monitor isi halusinasi (mis : kekerasan atau membahayakan
diri)

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


24
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

dengan kriteria hasil : 2. Terapeutik


a. Pertahankan lingkungan yang aman
1. Verbalisasi mendengar bisikan b. Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi
menurun c. Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
2. Distorsi sensori menurun 3. Edukasi
MANIFESTASI KLINIS 3. Perilaku halusinasi menurun a. Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi
4. Respons sesuai stimulus membaik dukungan dan umpan balik korektif terhadap halusinasi
b. Anjurkan melakukan distraksi (mis : mendengarkan musik,
melakukan aktivitas dan teknik relaksasi)
c. Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


25
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

7. Gangguan identitas diri b.d Tujuan: 1. Observasi


gangguan neurologis Mampu mengenali identitas diri setelah a. Monitor perubahan orientasi
di lakukan tindakan 3x24 jam. b. Monitor perubahan kognitif dan perilaku
2. Terapeutik
SLKI : identitas diri (L.09070) a. Perkenalkan nama saat memulai interaksi
MANIFESTASI KLINIS Kriteria hasil:
1. Persepsi terhadap diri membaik
b. Orientasikan orang, tempat, dan waktu
c. Hadirkan realita (mis: beri penjelasan alternatif, hindari
2. Kebingungan dengan nilai-nilai perdebatan)
budaya menurun d. Sediakan lingkungan dan rutinitas secara konsisten
3. Kebingungan dengan e. Atur stimulus sensorik dan lingkungan (mis: kunjungan,
4. Perasaan fluktuatif terhadap diri pemandangan, suara, pencahayaan, bau, dan sentuhan)
menurun f. Gunakan simbol dalam mengorientasikan lingkungan (mis:
5. Perilaku konsisten meningkat tanda, gambar, warna)
6. Hubungan yang efektif meningkat g. Libatkan dalam terapi kelompok orientasi
h. Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup, sesuai
kebutuhan

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


26
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
i. Fasilitasi akses informasi (mis: televisi, surat kabad,
radio), jika perlu
3. Edukasi
a. Ajarkan keluarga dalam perawatan orientasi lansia
8. Gangguan pola tidur b.d Tujuan: SIKI: Dukungan tidur (I.05174)
kurang kontrol tidur Pola tidur pasien membaik setelah di lakukan 1. Observasi
tindakan 3x24 jam. a. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
MANIFESTASI KLINIS b. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
SLKI : Pola tidur membaik (L.05045) psikologis)
Kriteria hasil: c. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
1. Keluhan sulit tidur menurun tidur (mis: kopi, teh, alcohol, makan mendekati waktu
2. Keluhan sering terjaga menurun tidur, minum banyak air sebelum tidur)
3. Keluhan tidak puas tidur menurun d. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
4. Keluhan pola tidur berubah menurun
5. Keluhan istirahat tidak cukup menurun

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


27
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

2. Terapeutik
a. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
b. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
psikologis)
c. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
(mis: kopi, teh, alcohol, makan mendekati waktu tidur,
MANIFESTASI KLINIS minum banyak air sebelum tidur)
d. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
3. Edukasi
a. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
b. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
psikologis)
c. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
(mis: kopi, teh, alcohol, makan mendekati waktu tidur,
minum banyak air sebelum tidur
d. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


28
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

9. Konstipasi b.d penurunan Tujuan: SIKI: Manajemen Eliminasi Fekal (I.04151)


murtilitas gastrointestinal Eliminasi fekal membaik setelah di 1. Observasi
lakukan tindakan 3x24 jam. a. Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
b. Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi
SLKI : Eliminasi fekal (L.04033) gastrointestinal
Kriteria hasil: c. Monitor buang air besar (mis: warna, frekuensi, konsistensi,
MANIFESTASI KLINIS 1. Kontrol
meningkat
pengeluaran feses volume)
d. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
2. Keluhan defekasi lama dan sulit 2. Terapeutik
menurun a. Berikan air hangat setelah makan
3. Mengejan saat defekasi menurun b. Jadwalkan waktu defekasi Bersama pasien
4. Konsistensi feses membaik c. Sediakan makanan tinggi serat
5. Frekuensi BAB membaik
6. Peristaltik usus membaik

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


29
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3. Edukasi
a. Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan
keteraturan peristaltik usus
b. Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume
feses
c. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik, sesuai toleransi
d. Anjurkan pengurangan asupan makanan yang
meningkatkan pembentukan gas
MANIFESTASI KLINIS e. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung
tinggi serat
f. Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu

10. Gangguan Memori b.d gangguan Tujuan: SIKI: Latihan Memori (I.06188)
ketidakadekuatan stimulasi Memori meningkat setelah di lakukan 1. Observasi
intelektual tindakan 3x24 jam a. Identifikasi masalah memori yang dialami

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


30
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

SLKI : Memori meningkat (L.09079) b. Identifikasi kesalahan terhadap orientasi


Kriteria hasil: c. Monitor perilaku dan perubahan memori selama
terapi
1. Verbalisasi kemampuan 2. Terapeutik
mempelajari hal baru meningkat a. Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan
2. Verbalisasi kemampuan mengingat pasien
MANIFESTASI KLINIS
3.
informasi faktual meningkat
Verbalisasi kemampuan mengingat
b. Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yang
terakhir kali diucapkan, jika perlu
perilaku tertentu yang pernah c. Koreksi kesalahan orientasi
dilakukan meningkat d. Fasilitasi mengingat Kembali pengalaman masa lalu,
4. Verbalisasi kemampuan mengingat jika perlu
peristiwa meningkat e. Fasilitasi tugas pembelajaran (mis: mengingat
5. Verbalisasi pengalaman lupa informasi verbal dan gambar)
menurun f. Fasilitasi kemampuan konsentrasi (mis: bermain kartu
pasangan), jika perluStimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi (mis: bertanya ke
mana saja ia pergi akhir-akhir ini), jika perlu

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


31
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PERENCANAAN

NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur Latihan
b. Ajarkan Teknik memori yang tepat (mis: imajinasi visual,
perangkat mnemonic, permainan memori, isyarat memori,
Teknik asosiasi, membuat daftar, computer, papan nama)
MANIFESTASI KLINIS 4. Kolaborasi
a. Rujuk pada terapi okupasi, jika perlu

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


32
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan N Tindakan keperawatan
1. Gangguan Interaksi Sosial b.d Hambatan 1. Mengidentifikasi penyebab kurangnya keterampilan sosial
perkembangan 2. Mengidentifikasi focus pelatihan keterampilan sosial
3. Memotivasi untuk berlatih keterampilan sosial
4. Memberi umpan balik positif (mis: pujian atau penghargaan) terhadap kemampuan
sosialisasi
5. Melibatkan keluarga selama Latihan keterampilan sosial, jika perlu
MANIFESTASI KLINIS 6. Menjelaskan tujuan melatih keterampilan sosial
7. Menjelaskan respons dan konsekuensi keterampilan sosial
8. Menganjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
9. Menganjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
10. Mengedukasi keluarga untuk dukungan keterampilan sosial
11. Melatih keterampilan sosial secara bertahap

2. Gangguan Komunikasi verbal b.d 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
gangguan neuromuskuer 2. Memonitor pola napas
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
4. Memonitor adanya produksi sputum
5. Memonitor adanya sumbatan jalan napas

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


33
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan N Tindakan keperawatan
6. Melakukan palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Melakukan Auskultasi bunyi napas
8. Memonitor saturasi oksigen
9. mengatur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
10. Menelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
11. menginformasikan hasil pemantauan, jika perlu
MANIFESTASI KLINIS
3. Gangguan tumbuh kembang b.d efek 1. Mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
ketidakmampuan fisik 2. Mengidentifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan bayi (mis: lapar, tidak
nyaman)
3. Mempertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi premature
4. Memberikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu
5. Memiinimalkan nyeri
6. Meminimalkan kebisingan ruangan
7. Mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
8. Memotivasi anak berinteraksi dengan anak lain
9. Menyediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan anak lainnya

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


34
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan N Tindakan keperawatan
10. Memfasilitasi anak berbagi dan bergantian/bergilir
11. Mendukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau umpan balik atas
usahanya
12. Mempertahankan kenyamanan anak
13. Memfasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara mandiri (mis: makan,
sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
14. Bernyanyi Bersama anak lagu-lagu yang disukai
MANIFESTASI KLINIS 15. Membacakan cerita atau dongeng
16. Mendukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakulikuler dan aktivitas komunitas
17. Menjelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan perilaku
anak
18. Menganjurkan orang tua menyentuh dan menggendong bayinya
19. Menganjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
20. Mengajarkan anak keterampilan berinteraksi
21. Mengajarkan anak teknik asertif
22. Merujuk untuk konseling, jika perlu

4. Gangguan Citra tubuh b.d gangguan 1. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki


psikososial 2. Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


35
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan
N Tindakan keperawatan
3. Mengidentifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
4. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
5. Mengidentifikasi metode penyelesain masalah
6. Mendiskusikan perubahan peran yang dialami
7. Memotivasi untuk menentukan harapan yang realistis
8. Memotivasi terlibat dalam kegiatan sosial
9. Memotivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
MANIFESTASI KLINIS 10. Mendukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
11. Mengurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
12. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
13. Menganjurkan keluarga terlibat
14. Melatih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
15. Melatih mengembangkan penilain obyektif

5. Ansietas b.d Krisis situasional 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis : kondisi, waktu, stressor)
2. Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
4. Menciptakan suasan terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


36
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan
N Tindakan keperawatan
1. Memahami situasi yang membuat ansietas
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
3. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
4. Menjelaskan proseduk, termasuk sensasi yang mungkin dialami
5. Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
6. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
7. Mengnjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
MANIFESTASI KLINIS 8. Melalatih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
9. Berkolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

6. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan 1. Memonitor perilaku yang mengindikasikan halusinasi
2. Memonitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
penglihatan 3. Memonitor isi halusinasi (mis : kekerasan atau membahayakan diri)
4. Mempertahankan lingkungan yang aman
5. Mendiskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi
6. Menghindari perdebatan tentang validitas halusinasi
7. Menganjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan umpan balik
korektif terhadap halusinasi

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


37
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan
N Tindakan keperawatan
8. Menganjurkan melakukan distraksi (mis : mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan
teknik relaksasi)
9. Mengajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
10. Berkolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu

7. Gangguan identitas diri b.d gangguan 1. Memonitoring perubahan orientasi


2. Memonitoring perubahan kognitif dan perilaku
MANIFESTASI KLINIS
neurologis 3. Memperkenalkan nama saat memulai interaksi
4. Mengorientasikan orang, tempat, dan waktu
5. Menghadirkan realita (mis: beri penjelasan alternatif, hindari perdebatan)
6. Menyediakan lingkungan dan rutinitas secara konsisten
7. Mengatur stimulus sensorik dan lingkungan (mis: kunjungan, pemandangan, suara,
pencahayaan, bau, dan sentuhan)
8. Menggunakan simbol dalam mengorientasikan lingkungan (mis: tanda, gambar, warna)
9. Meliibatkan dalam terapi kelompok orientasi
10. Meberikan waktu istirahat dan tidur yang cukup, sesuai kebutuhan
11. Memfasilitasi akses informasi (mis: televisi, surat kabad, radio), jika perlu
12. Mengajarkan keluarga dalam perawatan orientasi lansia

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


38
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
No Diagnosis keperawatan
N Tindakan keperawatan
8. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol 1. Memonitor status oksigen sebelum dan sesudah mengubah posisi
tidur 2. Menempatkan pada matras tidur yang tepat
3. Menempatkan bel panggilan dalam jangkauan
4. Menyediakan matras yang kokoh
5. Mengatur posisi untuk mengurangi sesak (fowler, semifowler)
6. Menginformasikan saat akan di lakukan perubahan posisi
MANIFESTASI
9. KLINIS
Konstipasi b.d penurunan murtilitas 1. Mengidentifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
2. Mengidentifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
gastrointestinal 3. Memonitoring buang air besar (mis: warna, frekuensi, konsistensi, volume)
4. Memonitoring tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
5. Memberikan air hangat setelah makan
6. Menjadwalkan waktu defekasi Bersama pasien
7. Menyediakan makanan tinggi serat
8. Menjelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
9. Menganjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
10. Menganjurkan meningkatkan aktivitas fisik, sesuai toleransi

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


39
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER PENATALAKSANAA
EVALUASI
N
No Diagnosis keperawatan Tindakan keperawatan
11. Menganjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
12. Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
13. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
14. Berkolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu

MANIFESTASI
10. Gangguan KLINIS
Memori b.d gangguan 1. Mengidentifikasi kemampuan dan kesipaan menerima informasi
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
ketidakadekuatan stimulasi intelektual hidupp bersih dan sehat
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan bersama
4. Memerikan kesempatan untuk bertanya
5. Menjelakan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
6. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
7. Mengajarkan strategi yang di gunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


40
PRODI S1 KEPERAWATAN
AS U HAN K E PE RAWATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah


kegiatan yang di sengaja dan terus menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim
kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi pada pasien anak dengan autisme adalah untuk menilai apakah
tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.

bronkitis di antaranya yaitu:


TERIMAPERENCANAAN
Berikut contoh tercapainya tujuan rencana keperawatan pada diagnosa keperawatan pasien dengan

EVALUASI
1.
2.
Interaksi Sosial Meningkat
Komunikasi Meningkat
6.
7.
Persepsi Sensori Membaik
Mampu Mengenali Identitas Diri KASIH
3. Tumbuh Kembang Membaik 8. Pola Tidur Pasien Membaik
4. Citra Tubuh Meningkat 9. Eliminasi Fekal Membaik
5. Maka Tingkat Ansietas Menurun 10. Memori Meningkat

2023 – PATOFISIOLOGI DAN ASKEP ANAK DENGAN AUTISME


41
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai