OLEH:
Salah satu komoditas agribisnis yang berperan dalam perolehan pendapatan, kesempatan kerja dan
ekspor yaitu kakao (Theobroma cacao L). Kakao merupakan komoditas ekspor perkebunan yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat serta
penghasil devisa bagi negara sehingga memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional.
Produksi kakao di Kabupaten Gunung kidul juga terus terjadi. Pada tahun
2017 produksi mencapai 718,40 ton, tahun 2018 produksi 715,90 ton dan
pada tahun 2019 menurun hingga 407,10 ton. Luas Area perkebunan pun
mengalami penyempitan pada tahun 2017 1.432,5 Ha, tahun 2018 luas
area 1.403,8 Ha, dan di tahun 2019 hanya tersedia 972,3 Ha (Badan Pusat
Statistik Gunung Kidul, 2021).
Secara administratif, Dusun Gumawang Kalurahan Putat terletak di Kapanewon Patuk, Kabupaten
Gunung Kidul.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk merumuskan formula
prioritas alternatif upaya, strategi pengembangan agribisnis komoditas Kakao (theobroma cacao.l) di
dusun gumawang kelurahan putat kecamatan patuk kabupaten gunung kidul. Rumusan ini
dimaksudkan sebagai rekomendasi bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan
pertanian pada komoditas padi sehingga dapat memberikan kontribusi pada program swasembada
berkelanjutan.
Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) dalam strategi pengembangan agribisnis kakao di daerah penelitian.
2. Untuk memformulasikan strategi alternatif prioritas pengembangan agribisnis kakao di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui tingkat pendapatan petani kakao di dusun gumawang kelurahan putat kecamatan
patuk kabupaten gunung kidul.
Manfaat
Mamfaat penelitian ini dilakukan yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengembangan
agribisnis komoditas Kakao (theobroma cacao.l) di dusun gumawang kelurahan putat kecamatan patuk kabupaten
gunung kidul dan sebagai tambahan refrensi bagi peneliti sejenis dan pengembangannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
KAKAO
SWOT
AGRIBISNIS
A. Tanaman Kakao
SEJARAH
KAKAO KLASIFIKASI
Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan. Dengan tempat
tumbuhnya di hutan hujan tropis, tanaman kakao telah menjadi
bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun. Nama latin Divisi: Spermatophyta
tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan
untuk Tuhan. Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah Sub Divisio: Angiospermae
telah membudidayakan tanaman kakao sejak lama, yaitu sebelum
kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian Kelas: Dicotyledoneae
Mesoamerikalah yang pertama kali menciptakan minuman dari
serbuk coklat yang dicampur dengan air dan kemudian diberi perasa Ordo: Malvales
seperti: merica, vanili, dan rempah-rempah lainnya. Minuman ini
merupakan minuman spesial yang biasanya dipersembahkan untuk Familia: Sterculiaceae
pemerintahan Mayan dan untuk upacara-upacara spesial.(Hariyadi,
Ali, & Nurlina, 2017).
Genus: Theobroma
Spesies:Theobroma cacao L
SYARAT NILAI
TUMBUH EKONOMIS
Areal penanaman kakao yang ideal adalah daerah
yang bercurah hujan 1.000-3.000 mm per tahun. Komoditas Kakao (Theobroma cacao .L) sangat penting
Suhu ideal bagi pertumbuhan kakao adalah 30ᵒ- bagi Indonesia sebagai salah satu negara eksportir utama
32ᵒ(maksimum) dan 18ᵒ-21ᵒC (minimum). kakao dalam perdagangan internasional. Pasar kakao dunia
Berdasarkan keadaan iklim di Indonesia dengan
masih memiliki potensi sangat tinggi, yang ditunjukkan
suhu 25ᵒ-26ᵒC, Tanaman kakao dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang memiliki kemasaman oleh peningkatan konsumsi sehingga Indonesia diharapkan
tanah (pH) 6-7,5. pH tanah yang juga disebutkan mampu meraih peluang pasar yang ada
ideal bagi kakao adalah 5,6-7,2
B. Agribisnis
AGRIBISNIS
STRATEGI
PENGEMBANGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
INTERNAL EKSTERNAL
MATRIKS MATRIKS
IFAS EFAS
STRATEGI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
KAKAO
BAB III METODE PENELITIAN
WAKTU DAN
TEMPAT
PENELITIAN