Anda di halaman 1dari 25

skripsi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA BERBANTUAN
MULTIREPRESENTASI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

ASNITA DAHIBA
441418009

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN KIMIA


BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan wawancara dari guru kimia yang berada di SMAN 4


Latar Belakang Masalah Gorontalo yang dilakukan pada tanggal 15 januari 2022 bahwa
permasalahan yang ditemukan d sekolah tersebut yakni masih banyak
sebagian siswa yang masih kurang memiliki kemampuan berpikir
Identifikasi Masalah kritis hal ini dikarenakan siswa belum sesuai dengan indikator atau
yang menjadi parameter seseorang dapat dikatakan berpikir kritis
karena dari 5 indikator yang ada yang menjadi kelemahan siswa pada
materi larutan penyangga ini yakni siswa masih kurang tepat dalam
Rumusan Masalah memberikan kesimpulan beserta alasannya apabila disajikan suatu
gambar terkait penambahan asam maupun basa , siswa juga belum
mampu menjelaskan lebih lanjut terkait dengan bagaimana dengan
penambahan basa maupun asam pada materi larutan penyangga
Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah • Masih minimnya penggunaan model pembelajaran


yang berpusat pada siswa seperti model
pembelajaran Problem Based Learning
Identifikasi Masalah • Masih banyak siswa yang belum mampu untuk
memecahkan soal yang berupa masalah karena
tingkat berpikir siswa yang masih kurang
Rumusan Masalah • Masih banyak siswa yang tidak mampu
menjelaskan proses dan struktur dari suatu zat
yang mengalami reaksi
Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut : apakah ada pengaruh model
Rumusan Masalah pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa berbantuan multiplerepresentasi pada
materi larutan penyangga di SMAN 4 Gorontalo?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada


Rumusan Masalah
pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa berbantuan
multiplerepresentasi pada materi larutan penyangga di SMAN
Tujuan Penelitian 4 Gorontalo.

Manfaat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

1.Bagi Guru
Sebagai tambahan referensi mengenai alternative model
pembelajaran yang tepat, agar dapat meningkatkan kualitas
Latar Belakang Masalah pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif
Memaksimalkan kinerja guru dalam upaya perbaikan kualitas
pembelajaran kimia
Identifikasi Masalah 2.Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman konsep siswa materi larutan
penyangga melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model
Rumusan Masalah pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan
multirepresentasi
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dalam
pembelajaran kimia terutama pada materi larutan penyangga
Tujuan Penelitian 3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah serta meningkatkan
wawasan dan pengetahuan mengenai model pembelajaran yang
menarik untuk diterapkan yaitu model pembelajaran Problem
Manfaat Penelitian Based Learning (PBL)
BAB I
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Problem Based Learning


Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
Berpikir Kritis H0 = (Hipotesis nol) tidak ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap kemampian berpikir
kritis peserta didik berbantuan
Multi Representasi
multirepresentasi di SMAN 4 Gorontalo.
Ha = (Hipotesis alternatif) terdapat pengaruh
penggunaan model pembelajaran Problem
Kerangka Berpikir Based Learning terhadap kemampian berpikir
kritis peserta didik berbantuan
multirepresentasi di SMAN 4 Gorontalo
Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Waktu Penelitian

Desain Penelitian Waktu Penelitian ini dilakukan selama


bulan April-Mei tahun 2022
Populasi dan Sampel
Tempat Penelitian
Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA
Teknik Pengumpulan di SMAN 4 Gorontalo tahun ajaran
Data 2021/2022

Teknik Analisis Data


BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu
metode quasy experiment dengan desain nonequivalent
Desain Penelitian control group design

Populasi dan Sampel Kelompok Pre-test Perlakuan Postest

Kelompok 01 X 02
Variabel Penelitian eksperimen

Kelompok 03 - 04
Teknik Pengumpulan
control
Data

Teknik Analisis Data


BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Populasi

Desain Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa


kelas XI semester genap SMAN 4 Gorontalo yang
Populasi dan Sampel berjumlah 101 siswa , yang terbagi atas 4 kelas
Sampel
Variabel Penelitian
sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu
Teknik Pengumpulan Kelas XI IPA 2 adalah kelas eksperimen yang
Data menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning berbantuan multirepresentasi dan kelas
Teknik Analisis Data X IPA 1 adalah kelas kontrol
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Variabel Bebas

Desain Penelitian Variabel Bebas atau variabel independen merupakan suatu


variable yang mempengaruhi atau yang menyebabkan timbulnya
varibel terikat atau variable dependen. Berdasarkan uraian
Populasi dan Sampel tersebut maka variable bebas pada penelitian ini adalah model
PBL (Problem Based Learning) berbantuan Multirepresentasi
(X)
Variabel Penelitian
Variabel Terikat
Teknik Pengumpulan
Variabel terikat atau variable dependen merupakan variable yang
Data
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya varuabel
bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan
Teknik Analisis Data berpkir kritis (Y).
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian instrumen


 dokumentasi Uji Validitas
Penelitian

Desain Penelitian
Berikut rumus untuk
dokumentasi ini menguji validitas
Populasi dan Sampel digunakan sebagai data sebuah instrument
Tes pendukung penelitian yang
Kemampuan meliputi perangkat
berpikir kritis pembelajaran (RPP, bahan
Variabel Penelitian ajar, LKPD), nama-nama
Kisi-kisi
instrumen siswa sebagai subyek, dan
Teknik Pengumpulan Rubrik data nilai ujian mata
penskoran pelajaran kimia larutan
Data penyangga serta foto-foto
kegiatan pada saat proses
Teknik Analisis Data pembelajaran dikelas
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Menentukkan tingkat kemampuan


Uji Reliabilitas siswa berdasarkan indicator
kemampuan berpikir kritis
Desain Penelitian Untuk menguji reabilitas suatu
tes maka menggunakan
rumus Alfa Cronbach yaitu
Populasi dan Sampel

Variabel Penelitian
keterangan
r11 = Reabilitas soal
Teknik Pengumpulan n = banyaknya siswa
Data St2 = jumlah varian skor tiap
item
St2 =varians total
Teknik Analisis Data
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian


Uji normalitas data Uji homogenitas

Desain Penelitian
Uji normalitas ini bertujuan Setelah data terdistribusi
untuk memeriksa apakah normal, maka selanjutnya
Populasi dan Sampel dilakukan uji homogenitas
data yang akan dianalisis ini
sudah normal atau tidak. varian (uji-F), yaitu:
Variabel Penelitian Agar dapat mengetahui
bahwa data sampel yang
diambil dari populasi
Teknik Pengumpulan berdistribusi normal maka Dengan kriteria, sampel
Data digunakan dengan uji homogeny apabila Fhit ˂ Ftab
Liliefors (F α (dk1,dk2) ), dengan α = 1%
Teknik Analisis Data (Sugiyono, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu dan Penelitian Uji hipotesis

Hipotesis merupakan suatu bentuk jawaban sementara dari


Desain Penelitian pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.
Untuk hipotesis yang akan diuji adalah:
Populasi dan Sampel H0 : µ1 = µ2(tidak berpengaruh)
Ha : µ1 µ2(berpengaruh)

Variabel Penelitian Dalam menguji hipotesis menggunakan uji t. Untuk


menentukkan t hitung maka menggunakan rumus berikut:
Teknik Pengumpulan
Data

Teknik Analisis Data


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kelas Pre-test Posttest

Eksperimen 31.15 81,73

Control 37,8 64,2

Kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 yang menerapkan model pembelajaran problem based learning
berbantuan multi representasi dan kelas kontrol yaitu XI IPA 1 yang menerapkan model pembelajaran
problem Based Learning. Adapun data yang dianalisis adalah data yang diperoleh dari nilai pretest dan
nilai posttest siswa pada materi larutan penyangga. Jumlah siswa yang dilibatkan pada penelitian ini
terdiri dari 51 siswa dari kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 SMAN 4 Gorontalo
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis

No Indikator kemampuan berpikir kritis Kelas control Kelas eksperimen


Persentase (%) kategori Persentase (%) Kategori
1 Elementary Clarification (Memberikan penjelasan 28 kurang 28,8 Sangat kurang
mendasar
2 Membangun keterampilan dasar menyesuaikan 30 kurang 30,8 Sangat kurang
dengan sumber (kemampuan memberikan alasan)

3 Inference 37 kurang 33,7 Sangat kurang


(menyimpulkan)
4 Advance Clarification 35 kurang 25,96 Sangat kurang
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
5 Strategi and Tactics 59 kurang 36,5 Sangat kurang
(Mengatur strategi dan taktik)
Rata-rata 37,8 kurang 31,15 Kurang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


Hasil Penelitian Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)

1 Hasil Posttest Kelas


Elementary Eksperimen
Clarification 58 Dan
CukupKontrol
95,2 Berdasarkan
Sangat baik Kemampuan Berpikir Kritis
(Memberikan penjelasan mendasar
2 Membangun keterampilan dasar 60 Cukup 67,31 Baik
No Indikator
menyesuaikan kemampuan
dengan sumber berpikir kritis Kelas control Kelas eksperimen
(kemampuan memberikan alasan)
3 Inference 64 Baik 84,62 Sangat baik
(menyimpulkan) Persentase (%) kategori Persentase (%) Kategori
4 Advance Clarification 61 Baik 80,77 Baik
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
5 Strategi and Tactics 78 Baik 80,77 baik
1 Elementary
(Mengatur Clarification
strategi dan taktik) (Memberikan 58 Cukup 95,2 Sangat baik
Rata-rata penjelasan mendasar 64,2 Baik 81,73 Sangat baik

2 Membangun keterampilan dasar 60 Cukup 67,31 Baik


menyesuaikan dengan sumber (kemampuan
memberikan alasan)
3 Inference 64 Baik 84,62 Sangat baik
(menyimpulkan)
4 Advance Clarification 61 Baik 80,77 Baik
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
5 Strategi and Tactics 78 Baik 80,77 baik
(Mengatur strategi dan taktik)
Rata-rata 64,2 Baik 81,73 Sangat baik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


Hasil Penelitian Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
Uji Normalitas (%) (%)
Uji Homogenitas
1 Elementary Clarification 58 Cukup 95,2 Sangat baik
(Memberikan penjelasan mendasar
Data sumber
2 Membangun Lketerampilan
hitung
dasar
Ltabel
60 KesiCukup 67,31 Baik
Pretest Posttest
menyesuaikan dengan sumber
Pre- memberikan
(kemampuan Post-
alasan) mpu Kesimpulan
Kelas Eksperimen & Kontrol Kelas Eksperimen & Kontrol
3 Inference
test test 64 lan Baik 84,62 Sangat baik
(menyimpulkan) fhitung ftabel Keputusan fhitung ftabel Keputusan
4 Advance Clarification 61 Baik 80,77 Baik
(memberikan penjelasan lebih lanjut) pengujian pengujian
Kelas 5 0,142
Strategi and Tactics 0,120 0,169 78 Normal
Baik 80,77 baik
eksperimen (Mengatur strategi dan taktik) 1,93 2,01 H0 1,81 2,01 H0 diterima Homogen
Rata-rata 64,2 Baik 81,73 Sangat baik
diterima
Kelas kontrol 0,151 0,165 0,172 Normal
Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas dengan taraf Tabel 4.8 memuat hasil uji homogenitas dari data pretest dan
signifikan 0,05 dapat dilihat bahwa data pretest dan posttest posttest pada kelas eksperimen dan kontrol. Hasil uji pada kedua
pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal. Hal kelas diperoleh fhitung≤ ftabel, dimana untuk pretest sebesar 1,93 dan
ini dikarenakan Lhitung ≤ Ltabel, sehingga H0 diterima.. posttest sebesar 1,81 sedangkan nilai ftabel adalah 2,01 sehingga
fhitung yang diperoleh lebih kecil dari ftabel. Berdasarkan hasil uji
tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kedua
kelas homogen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


PEMBAHASAN Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)

1 Elementary Clarification 58 Cukup 95,2 Sangat baik


(Memberikan penjelasan mendasar Berdasarkan hasil dan analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-
2 Membangun Kemampuan
Peningkatan
menyesuaikan
keterampilanBerpikir
dengan
dasar Kritis Siswa
sumber
60 Cukup 67,31
rata tertinggi
Baik
dari kemampuan berpikir kritis yaitu pada kelas
90 (kemampuan memberikan alasan) eksperimen. Karena setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan
3 Inference 64 Baik 84,62 Sangat baik
80 (menyimpulkan) hasil, 4,98 > 1,67655 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
70 4 Advance Clarification 61 Baik 80,77
(memberikan penjelasan lebih lanjut) ini dapatBaik
dilihat dari perbedaan rata-rata nilai kemampuan berpikir
60 5 Strategi and Tactics 78 Baik 80,77kritis pada
baik kelas eksperimen sebesar 81,73 sedangkan pada kelas
nilai rata-rata

50 (Mengatur strategi dan taktik)


Rata-rata 64,2 Baikpretest 81,73kontrol Sangat
mempunyai
baik nilai rata-rata sebesar 64,20. Sehingga dapat
40 postest
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model
30
pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan
20
berpikir kritis berbantuan multi representasi dibandingkan dengan
10
0
yang tidak berbantuan multi representasi dalam pembelajaran, jadi
eksperimen kontrol kemampuan berpikir kritis yang menggunakan pembelajaran
kelas model pembelajaran berbantuan multi representasi lebih tinggi
dari pada yang menggunakan pembelajaran Problem Based
Learning tanpa bantuan multi representasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


PEMBAHASAN Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)

1 Elementary Clarification 58 Cukup 95,2 Sangat baik


Grafik Kemampuan Berpikir
(Memberikan penjelasan Kritis Berdasarkan
mendasar Berdasarkan diagram ini dilihat bahwa indikator
2 Indikator
Membangun Berpikir dasar
keterampilan kritis 60 Cukup 67,31 Baik
menyesuaikan dengan sumber
(kemampuan memberikan alasan)
menyimpulkan ini pada kelas eksperimen dengan kategori
100
3 Inference 64 Baik sangat
84,62 baik sementara
Sangat baik pada kelas kontrol dengan kategori
90 (menyimpulkan)
4 Advance Clarification 61 Baik baik
80,77 dari Baik
kelima indikator ini pada kelas eksperimen yang
80 (memberikan penjelasan lebih lanjut)
kontrol tes awal memiliki baikpersentase paling tinggi yaitu indikator
Persentase pencapaian

70 5 Strategi and Tactics 78 Baik 80,77


(Mengatur strategi dan taktik) kontrol tes akhir
60 Rata-rata 64,2 Baik
memberikan
81,73
penjelasan sederhana sementara yang paling
Sangat baik
eksperimen tes
50 awal rendah yaitu membangun keterampilan dasar . sedangkan
40 eksperimen tes
akhir
pada kelas kontrol persentase nilai paling tinggi yaitu
30 sebesar 78% terdapat pada indikator pertama yaitu
20 mengatur strategi dan taktik. Sementara persentase nilai
10
paling rendah yaitu sebesar 58% terdapat pada indikator
0
1 2 3 4 5 pertama yaitu memberikan penjelasan sederhana.
Indikator
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


PEMBAHASAN Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)

1 Elementary Clarification 58 Cukup 95,2 Sangat baik


(Memberikan penjelasan mendasar
2 MembangunBerdasarkan hasil penelitian
keterampilan dasar 60 ini didapat
Cukup 67,31 kemampuan
Baik berpikir kritis siswa pada kelas
menyesuaikan dengan sumber
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control hal ini dikarenakan karena
(kemampuan memberikan alasan)
3 Inference
dipengaruhi
(menyimpulkan) oleh adanya
64
perlakuan
Baik
yang
84,62
berbeda
Sangat baik
seperti menggunakan model PBL
4
berbantuan
Advance Clarification
multi
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
representasi
61 Baik
dalam
80,77
hal ini
Baik
penggunaan multi representasi pada
5 Strategi model
and Tactics PBL juga sangat 78 berpengaruh
Baik pada kemampuan
80,77 baik berpikir siswa, karena dengan
(Mengatur strategi dan taktik)
Rata-rata bantuan multi representasi 64,2 yang tertuang
Baik 81,73 dalam
Sangat baikLKPD, siswa menjadi lebih cepat

memahami permasalahan yang disajikan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wela et al ( 2020) yaitu terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis
siswa yang belajar menggunakan model PBL berbantuan multi representasi dengan
siswa yang hanya belajar menggunakan model PBL Selain itu adapun Hasil penelitian
oleh Septiwi, dkk.,(2018) yang membuktikkan bahwa terdapat pengaruh model PBL
terhadap kemampuan berpikir kritis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


KESIMPULAN Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)

1 Elementary Clarification 58 Cukup 95,2 Sangat baik


(Memberikan penjelasan mendasar
2 Membangun keterampilan dasar 60 Cukup 67,31 Baik
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
menyesuaikan dengan sumber
(kemampuan memberikan alasan)
pengaruh
3 Inference model Problem Based 64 Learning
Baik terhadapSangatkemampuan
84,62 baik berpikir kritis
(menyimpulkan)
berbantuan
4 multi representasi61 pada Baik
Advance Clarification materi larutan
80,77 penyangga.
Baik Hal ini dapat dilihat
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
dari
5 perbedaan
Strategi and Tactics rata-rata nilai78 kemampuan
Baik berpikir baik
80,77 kritis pada kelas eksperimen
(Mengatur strategi dan taktik)
sebesar 81,73 sedangkan pada64,2kelas kontrol
Rata-rata Baik
mempunyai
81,73
nilai rata-rata sebesar 64,20.
Sangat baik
Adanya pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa ini didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran melibatkan siswa secara
aktif dalam memecahkan masalah selain itu dengan adanya bantuan multi
representasi memberi pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
dimana siswa cenderung mudah memahami, karena permasalahan dilengkapi dengan
gambar atau grafik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol


Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis
SARAN No Indikator kemampuan berpikir Kelas control Kelas eksperimen
kritis
Persentase kategori Persentase Kategori
(%) (%)
Berdasarkan
1 Elementary kesimpulan
Clarification tersebut,
58 maka
Cukup penulis
95,2 dapat mengemukakan
Sangat baik
(Memberikan penjelasan mendasar
saran
2 agar model
Membangun pembelajaran
keterampilan dasar 60 ini hendaknya
Cukup dikembangkan
67,31 Baik dan menjadi
menyesuaikan dengan sumber
alternative
(kemampuanpilihan guru
memberikan alasan) dalam pembelajaran dan juga untuk meningkatkan
kemampuan
3 Inference
(menyimpulkan) berpikir siswa sebaiknya
64 Baik
siswa dilatih
84,62
dengan
Sangat baik
meggunakan
pembelajaran
4
berbantuan
Advance Clarification
(memberikan penjelasan lebih lanjut)
multi61
representasi
Baik
karena
80,77
pembelajaran
Baik
dengan
berbantuan
5 gambar, grafik 78 maupun
Strategi and Tactics
(Mengatur strategi dan taktik)
Baik simbolik
80,77 dapat
baik meningkatkan
kemampuan berpikir siswa 64,2
Rata-rata Baik 81,73 Sangat baik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai