Anda di halaman 1dari 10

TERAPI FARMAKOLOGI,

TERAPI DIET DAN


INTERVENSI PADA
PENYAKIT CEDERA
KEPALA
KELOMPOK 6
SYAHDILA WIDYA MARDANI
YUVA
ROBI
TERAPI FARMAKOLOGI KASUS CEDERA KEPALA

a. Buka jalan nafas yang aman


b. Berikan terapi oksigen NRM 8-12 lpm
c. Pasang bed side monitor
d. Pasang colar brace
e. Posisikan head up 30
f. Pasang ases intra vena NaCl 0,9%
g. Kolaborasi dalam pemberian terapi manitol 125 mg/6 jam (1mg/Kg/BB)
h. Jika di dapatkan kejang, maka perlu diberikan anticonvulsant
i. Bila TTV stabil, pasang asas intra vena NaCl 0,9% 1,5 ml/kg/BB/jam
j. Jika terjadi penurunan Hb dilakukannya kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
transfusi darah
k. Kolaborasi dalam pemberian anti hipertensi
NUTRISI/TERAPI DIET PADA PASIEN CEDRA KEPALA

b) Cedera otak sedang-berat


Pemberian Nutrisi Pada Pasien - Pada pasien dengan cedera otak sedang-berat perlu dipasang NGT
Cedera Otak - NGT (Nasogastric Tube) atau pipa lambung yang digunakan untuk
pemberian nutrisi
a) Cedera otak ringan  Dewasa ukurannya 14-16 Fr
- Pasien dipuasakan selama 6 jam.  Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
- Observasi keluhan pasien berupa  Bayi ukuran 6 Fr
- Pada cedera otak sedang dan berat pasien dipuasakan
mual, muntah.
- Observasi retensi cairan lambung minimal (< 100ml), terdapat bising
- Apabila tidak ada keluhan usus, tidak mual dan muntah, tidak ada distensi abdomen dapat mulai
diperbolehkan minum. diberikan diet cair.
- Pemberian nutrisi enteral dimulai “start low, go slow” atau sedikit
sedikit dan perlahan
- Diet cair dapat dimulai sejumlah 200ml kemudian diobservasi apakah
ada retensi lambung, normal jika < 150ml (Hartono, 2004).
INTERVENSI PEMBERIAN MANITOL
MEKANISME KERJA INDIKASI
Manitol digunakan untuk mengatasi kelebihan cairan di ● Menurunkan tekanan intrakranial yang
jaringan (intrasel) otak. Manitol efektif dalam mengurangi
tinggi karena edema serebral.
edema otak. Manitol adalah larutan hiperosmolar yang
● Meningkatkan diuresis pada pencegahan
digunakan untuk terapi meningkatkan osmolalitas serum.
Dengan alasan fisiologis ini, manitol meningkatkan pengobatan oliguria yang disebabkan
osmolalitas plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel gagal ginjal.
otak yang osmolarnya rendah ke intravaskuler yang osmolar ● Menurunkan tekanan intraokular.
tinggi, untuk menurunkan edema otak
● Meningkatkan ekskresi urine senyawa
(Nafrialdi, 2007) toksik (Bereczki, 2000)
INTERVENSI PEMBERIAN MANITOL
EFEK SAMPING

• Gangguan keseimbangan cairan


DOSIS
& elektrolit
● Loading dose : 1-2 gr/kgBB • Rasa tidak enak pada saluran
● Maintenance dose: 0,5-1 g/kgBB cerna

diulang tiap 4-6 jam (Nafrialdi, 2007) • Sakit kepala


• Takikardi
• Hiponatremia
• Hipotensi (Bereczki, 2000)
JURNAL
Judul jurnal : Perbandingan Efektivitas Natrium Laktat dengan Manitol untuk Menurunkann Tekanan Intrakranial
Penderita Cedera Kepala Berat

Penulis : Muhammad Zafrullah Arifin, Ajid Risdianto Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Peningkatan tekanan intrakranial masih menjadi penyebab utama kematian pada penderita cedera kepala.

Penggunaan obat baru sebagai terapi osmosis diharapkan mampu menurunkan tekanan intrakranial. Penelitian prospektif, samar
ganda, acak dilakukan terhadap 20 penderita cedera kepala berat di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung selama bulan Februari–Juli 2009. Penderita dikelompokkan dalam 2 kelompok yang mendapat terapi manitol atau natrium
laktat.

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan penurunan tekanan intrakranial dengan terapi konservatif manitol dan natrium laktat
sebagai terapi osmosis, juga untuk membandingkan kadar laktat, natrium, dan kalium pada pemberian natrium laktat dan manitol.
Pada kedua kelompok penelitian ini didapatkan penurunan tekanan intrakranial. Pada kelompok manitol
penurunan tekanan intrakranial bermakna sesudah pemberian natrium laktat. Secara teori penurunan
tekanan intrakranial pada pemberian manitol terjadi oleh karena efek osmosis manitol yang menarik air
dari parenkim otak ke intravaskular. Manitol juga menyebabkan vasokonstriksi serta mengurangi
produksi cairan serebrospinal yang berpotensi memperkecil peningkatan tekanan intrakranial. Pada
kelompok yang mendapat terapi natrium laktat terjadi penurunan tekanan intrakranial yang bermakna
antara sebelum dan sesudah pemberian natrium laktat. Hasil ini sesuai dengan penelitan Rockswold dkk
serta Chaterjee dkk yang menyatakan bahwa larutan natrium hipertonik dapat menurunkan tekanan
intrakranial. Penurunan tekanan intrakranial kemungkinan oleh karena penurunan volume sel otak akibat
pemberian natrium laktat. Kemungkinan kedua karena pengisian vaskular menyebabkan kenaikan mean
arterial pressure (MAP). Jika autoregulasi masih berfungsi baik, maka kenaikan MAP akan
mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah otak yang akhirnya akan menurunkan volume darah otak,
dengan akibat tekanan intrakranial akan menurun. Kemungkinan ketiga karena peningkatan keenceran
darah yang memperbaiki autoregulasi serebral. Perkiraan selanjutnya, efek osmotik natrium laktat akan
menyebabkan penurunan cairan serebrospinal sehingga tekanan intrakranial menurun.
Penelitian lain memperlihatkan penurunan tekanan intrakranial dapat terjadi oleh karena pengaruh kadar natrium yang lebih
tinggi di intravaskular, keadaan ini ditandai dengan penurunan kadar cairan di otak. Hal ini dibuktikan oleh Rockswold dkk.
bahwa penurunan kadar cairan otak berhubungan dengan kenaikan kadar natrium serum selama 72 jam.

Perbedaan penurunan tekanan intrakranial pada kedua kelompok penelitian tidak bermakna. Pada penelitian ini natrium
laktat menurunkan tekanan intrakranial sama efektifnya dengan manitol. Kadar laktat pada kelompok manitol tidak
menunjukkan perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian manitol. Kadar laktat pada kelompok natrium
laktat memperlihatkan perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian natrium laktat. Perbandingan
kadar laktat pada kelompok manitol dan natrium laktat berbeda bermakna, pada kelompok natrium laktat menunjukkan
kadar laktat yang lebih tinggi sesudah pemberian natrium laktat. Pada kedua kelompok penelitian tidak terdapat perbedaan
yang bermakna kadar natrium dan kalium antara sebelum dan sesudah pemberian terapi osmotik.
KESIMPULAN JURNAL
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa natrium laktat dan manitol
mampu menurunkan tekanan intrakranial pada penderita cedera kepala berat
dengan efektivitas sama. Natrium laktat dapat menaikkan kadar laktat pada
penderita cedera kepala, sedangkan kadar laktat pada pemberian manitol tidak
mengalami perubahan yang bermakna. Selain itu tidak terdapat perbedaan kadar
natrium dan kalium pada pemberian natrium laktat dan manitol.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai