Anda di halaman 1dari 9

Tatalaksana

Lung Abscess
1. Pemberian
Antibiotic
Pada tahap awal terapi diberikan antibiotik intravena sampai demam menghilang dan terdapat
perbaikan klinis dalam4- 8 hari diikuti dengan terapi oral hingga 6-8 minggu. Keberhasilan terapi
antibiotik dapat dinilai dari menghilangnya gejala tanpa bukti radiologis atau perbaikan menipisnya
dinding kaviti setelah terapi 4-6 minggu.
Jenis Antibiotik yang digunakan dalam terapi
abses paru

Prevotella : metronidazole, klindamisin, k o m b in asi


in h ib o to r b etalak tam ase d an k arb ap en em
Bakteriodes: metronidazole Klostridium:

Fusobakterium: k lin d am isin


metronidazole, penisilin Aktinomises:

Peptostreptokokus: k o m b in asi in h ib ito r


penisilin dosis tinggi, klindamisin

betalaktamase, karbapenem, penisilin


dosis tinggi
2. Drainase Postural

Teknik p en g atu ran p o sisi terten tu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus
p aru d en g an p en g aru h g rav itasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari
10 p o sisi tu b u h yang berbeda.

Postural Drainage menggunakan p o sisi spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu
dalam mengalirkan sekresi lendir dari saluran paru yang kecil dan sempit menuju ke saluran p aru yang

refleks batuk maupun p en g h isap an .


lebih besar dan longgar, sehingga sekresi lendir lebih mudah untuk dikeluarkan dengan mekanisme

Drainase postural perlu dilakukan pada penderita abses paru dan harus dilakukan dengan hati- hati. Tindakan
drainase ini sangat penting dalam p en y em b u h an abses.
3. Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah prosedur kesehatan yang dilakukan dengan memasukkan alat bernama bronkoskop

melalui tenggorokan, laring, trakea ke dalam bronkus untuk melihat bagian toraks (dada). Tindakan ini dapat
dilakukan u n tu k mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit serta mengambil sampel jaringan atau mukus melalui tindakan yang
disebut biopsi.

Bronkoskopi dapat membantu drainase dan pengambilan benda asing serta diagnosis tumor. Perlu diingat bahwa bronkoskopi
mengandung risiko pecahnya abses paru sehingga dapat tumpah ke bronkus dan menyebabkan asfiksia.
4. Penyaliran perkutan
Penyaliran perkutan (percutaneus drainage) menggunakan kateter French-10 (F-10) biasanya dilakukan
pada kasus abses paru yang tidak berhasil dengan terapi medis adekuat dan penyaliran postural .

5. Intervensi bedah

komplikasi misalnya u k u ran ab ses lebih dari 6 cm, hemoptisis masif, empiema, obstruksi bronkial, fistel
Intervensi bedah berupa reseksi segmen paru nekrotik atau lobektomi biasanya dilakukan bila terdapat faktor

bronkopleural, kecurigaan kanker secara klinis atau obstruksi benda asing, kegagalan terapi medis setelah 4-6 minggu atau
terdapatnya infeksi yang berlangsung progresif.
6. Terapi penunjang lain

● Terapi p en u n jan g lain misalnya p em b erian nutrisi adekuat, terapi p en y ak it dasar dan

m em p erb aik i kebiasaan hidup yang kurang baik diantaranya meningkatkan kebersihan gigi dan
gusi terutama pada penderita berusia lanjut atau mengalami sakit berat dan m en g h en tik an
kebiasaan p en g g u n aan alkohol.
Referensi
● Selby CD. Lung abscess. In: Selby CD, editors. Respiratory medicine. 1st edition. London:

Churchill Livingstone; 2002.p.32-3. 2.


● Fishman JA. Aspiration, empyema, lung abscesses and anaerobic infection Pulmonary
diseases and disorders. 4th edition. New York: McGraw-Hill Companies; 2008.
● Yazbeck MF, Dahdel M, Kalra A, Browne AS, Pratter MR. Lung abscess: Update on
microbiology and management. Am J Ther. 2014;21(3):217–21
● Campbell, et al. (2017). Non-cardiac Chest Pain: A Review for the
Consultation-

Liaison Psychiatrist. Psychosomatics, 58(3), pp. 252-265.


● Sabbula BR, Rammohan G, Akella J. Lung Abscess. [Updated 2020 Aug 10]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan- Available

Anda mungkin juga menyukai