KEPERAWATAN
PADA PASIEN POST
ORIF
JEFRI BANJARNAHOR,
SKEP., NERS., M.KEP
LATAR BELAKANG
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organiation (WHO) mencatat dalam kurun waktu 2017-2018 terdapat 5,6
juta orang meninggal dunia, dan 1,3 juta orang menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2018). tahun
tahun 2020 menyatakan bahwa Insiden Fraktur semakin meningkat mencatat terjadi fraktur kurang lebih 13 juta orang
dengan angka prevalensi sebesar 2,7%.
The National Trauma Data Bank tahun 2016, fraktur ekstermitas bawah menjadi cedera yang
paling banyak terjadi dengan 354.558 (40,09%) kasus dengan case fatality rate (CFR) adalah
16,17%, tertinggi kedua setelah cedera kepala.
Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (RISKESDAS) tahun 2018,
tercatat angka kejadian fraktur di Indonesa sebanyak 5,5%, dan dari sekian banyak kasus fraktur di
Indonesia, fraktur ekstermitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling tinggi yaitu 67,9%.
Adapun dari 45.987 kasus, 19.754 diantaranya merupakan fraktur femur yang menempati angka tertinggi
kasus fraktur ekstermitas bawah akibat kecelakaan. (Kemenkes RI, 2018)
DEFENISI FRAKTUR
◦ Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik
yang bersifat total maupun yang parsia.
Bones
206 bones in the human body (membentuk kerangka Tulang dan tulang rawan )
Tulang berfungsi
1. Melindungi struktur vital
2. Menopang Tubuh
3. Mendasari gerak secara mekanik
4. Membentuk sel darah ( sel darah merah, limposit seldarah putih, granulosit dan trombosit )’
5. Menimbun atau menyimpan mineral (kalsium, posfor dan magnesium )
Anatomy and Physiology
Type Muscles
Penyebab fraktur
- Trauma langsung
- Tarikan Otot
- Fraktur patologik
◦ Cancer
◦ Infeksi
◦ Rhakhitis (defesiensi vit D )
◦ Stres Tulang ( polio )
ETIOLOGI FRAKTUR
Penyebab fraktur
- Trauma langsung
- Tarikan Otot
- Fraktur patologik
◦ Cancer
◦ Infeksi
◦ Rhakhitis (defesiensi vit D )
◦ Stres Tulang ( polio )
CEDERA TRAUMATIC
◦ TRAMA LANGSUNG
Cedera langsung adalah pukulan langsung terhadap
tulang sehingga tulang patah secara spontan.
RAKITIS
TANDA DAN GEJALA FRAKTUR
2. CT- Scan
- Fraktur Terbuka
◦ Fraktur yang disertai hancurnya jaringan
mayor crush injur
2. Mengurangi nyeri
A. Hip Arthroplasty
◦ Hip Arthroplasty atau yang sering disebut dengan Total Hip Replacement (THR)
merupakan penggantian total pada sendi panggul yang telah mengalami
destruksi. Total Hip Replacement merupakan tindakan pilihan pada penderita
artritis sendi panggul.
B. Knee Arthroplasty
Sendi lutut mempunyai peranan yang amat penting untuk melakukan aktivitas
sehari-hari seperti berdiri, berjalan, serta berlari. Pada orang tua, seringkali terjadi
penyakit degeneratif yang menyerang sendi ini, sehingga mereka sering
mengeluhkan gangguan dalam beraktivitas yang disertai dengan nyeri pada lutut
3. Bone Graf
Bone grafting adalah prosedur bedah yang menggantikan tulang
yang hilang dengan bahan dari tubuh pasien sendiri, pengganti
buatan, sintetis, atau alami.
3. Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang.
Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan yang lainnya
4. Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit akibat pendarahan yang mengikuti
fraktur
RUANG EVALUASI
PEMULIHAN/RECOVER SELANJUTNYA
KAMAR BEDAH
Y /RUANGAN RAWAT
INAP
JENIS PEMBEDAHAN
Lokasi Tujuan Pembebedahan
5. Bedah kosmetik
JENIS ANESTESI
Regional anestesi/
UMUM Anestesi lokal
Spinal anaestesi
5. Meneliti, menghitung, dan mencatat obat-obatan serta cairan yang telah diberikan pada pasien.
8. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pre, intra, dan post operasi di kamar bedah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN POST OPERASI
1. INDENTITAS
2. KELUHAN
3. Menegakkan diagnosis
4. Memberi intervensi
5. Melakukan evaluasi
Askep dengan fraktur
Pengkajian
Keluhan utama : nyeri (gunakan PQRST)
Riwayat psikososial
PROSES PENYEMBUHAN POST
OPERASI
4. Fase konsolidasi
• Terjadi pada minggu V –
VIII
• Kalus mengalami maturasi
terbentuk tulang dengan
lamellae
PROSES PENYEMBUHAN POST
OPERASI ORIF
5. Fase remodeling
• Tulang dan medulla sudah terbentuk
• Dengan stress tarikan dan tekanan
seperti :
- Kontraksi otot
- Lingkup gerak sendi
• Tulang yang berlebihan akan diresorpsi
oleh osteoklas
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
4. Resiko infeksi
Pola eliminasi
Pola aktifitas
dll
Diagnosa keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik
Faktor yg berhubungan : ketidaknyamanan, hilangnya integritas struktur tulang, gangguan
muskuloskeletal, nyeri, program pembatasan pergerakan, keengganan untuk memulai pergerakan