َص َّلى ُهللا َع َلْيِه ِبَها َعْش ًر ا,َم ْن َص َّلى َع َلَّي َص اَل ًة.
Artinya: Siapa orang yang bersolawat kepadaku satu kali. Allah akan membalasnya dengan kebaikan sepuluh kali”. (Muslim, 2015)
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana Hadis-Hadis Inspirasi shalawat terhadap tradisi pembacan Shalawat Asyghil di Majlis Ta’lim Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon?
2.Bagaimana proses dan pelaksanaan tradisi Shalawat Asyghil dikaitkan kepada hadis dalam pembacaannya di Majlis Ta’lim Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten
Cirebon?
3.Bagaimana fungsi Shalawat Asyghil bagi Jama’ah Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon
4.Bagaimana pemahaman dan motivasi bagi Ja’maah Majlis Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dalam mengamalkan shalawat Asyghil ?
Tujuan Penelitian
a.Memahami tradisi living hadis dalam pembacaan Shalawat Asyghil di Majlis Ta’lim Al-Huda
Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
b.Mengetahui fungsi living hadis bagi masyarakat di Majlis ta'lim Al-Huda Citemu dalam
pembacaan shalawat Asygil.
Sumber data
a. Yang dimaksud Data primer (Data yang akan diambil dan yang akan lebih ditekankan untuk mencari informasi serta acuan pengamatan
penulis. Data tersebut diambil dari Kyai, Ustadz, Santri, beserta jama’ah masyarakat majlis ta’lim Al-huda Citemu Kecamatan Mundu.
b. Data Sekunder. (Suatu referensi untuk memudahkan penelitian. Dalam hal ini dapat menghasilkan informasi seperti jurnal, tesis,
makalah website (situs yang dapat dipercaya untuk bahan rujukan ) dan karya ilmiah yang lainnya, hal tersebut untuk referensi living hadis
dalam tradisi pembacaan shalawat asyghil yang dapat memperkuat penelitian dalam skripsi ini .
Teks hadits
َاَّنُه َسِمَع الَّنِبى َص َّل ُهللا, َع ْن َع ْبِد هللا ْبِن ُع َم ُر ْبِن اْلَع اِص, َع ْن َع ْبِد الَّرْح مِن ُج َبْيٍر, َع ْن َك ْع ِب ْبِن َع ْن َع ْلَقَم َة, َح َّد َثَنا َع ْبُد ِهللا اْبُن َو ْهٍب َع ْن َح ْيَو َة َو َسِع ْيِد ْيِن َاِبْي َاُّيْو َب َو َغْيِر ِهَم ا. َح َّد َثِنى ُمَحَّم ُد ْبُن َس َلَم َة اْلُمَر اِد ُئ
) ( رواه مسلم. َص َّلى ُهللا َع َلْيِه ِبَها َع ْش ًرا, َم ْن َص َّلى َع َلَّي َص اَل ًة. ُثَّم َص ُّلوا َع َلَّى, ِاَذ ا َسِم ْع ُتُم اْلُم َؤ َّذ ُن َفُقوُلوا ِم ْثَل َم ا َيُقوُل: َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقْو ُل
Telah menceritakan kepada saya Muhammad Abu Salamah al-Muraadi. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Haywah Wasa’id dan ayah Ayub dan diantara
lainnya. dari Ka’b bin ‘Alqomah, dari Abdurrahman Jubair, dari ‘Abdullah bin ‘Ash, sesungguhnya dia pernah mendengar Nabi saw berkata: jika kalian mendengar Adzan maka
berkatalah seperti apa yang kamu katakan, kemudian bersholawatlah. Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali. Allah akan membalasnya dengan shalawat sepuluh kali”.
(Muslim, 2015)
Kesimpulan
Dalam tradisi i pembacaan shalawat Asyghil merupakan bukan hal yang baru, sebagaimana dilihat dikalangan santri atau Pondok Pesantren bahkan Majlis di sekitar masyarakat sejarah mencatat bahwa
shalawat Asyghil yang sering kita dengar di YouTube dan video menggunakan nada-nada indah shalawat ini dipopulerkan oleh Habib Umar Al-Hinduan dalam kitabnya sampai tersebar luas di kalangan
muslim Indonesia khususnya daerah Jawa.
Tepatnya Di daerah Citemu, di majlis Al-huda desa Citemu ini terdapat tradisi pembacaan Shalawat Asyghil yang rutin dilakukan, tradisi shalawat ini setiap hari dan setiap waktu ba’da solat fardu denga
satu kali bacaan dan tujuh kali bacaan di hari Jum’at yang bertujuan meminta kepada Allah Swt khususnya Jama’ah Al-Huda dan umat Islam diselamatkan dari kejahatan orang-orang Yang dzolim
Padanya dan dijauhkan dari bahaya serta penyakit yang akan menimpanya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa penelitian ini membahas living hadis dalam tradisi shalawat Asyghil di
Majlis Ta’lim Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dengan menggunakan pendekatan teori fungsionalisme struktural maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Majlis Ta’lim Al-Huda Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon
bahwa fokus penelitian ini yaitu Tradisi living hadis di Majlis Ta’lim Al-Huda Citemu, peneliti berharap agar tradisi pembaca
shalawat Asyghil ini bisa bermanfaat dan menjadikan sebuah amaliyah dalam meneladani Sunnah Rasulullah Saw oleh
seluruh umat Islam dan seluruh dunia ini khususnya bagi Ja’maah majlis ta’lim Al-Huda ini yang dijadikan tradisi. Dengan
demikian penelitian ini jauh dari kata sempurna maka dari peneliti semoga ada yang bisa melanjutkan guna bisa diperbaiki
oleh penelitian lain.
Sekian Dan Terimakasih
Wasallamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh