Anda di halaman 1dari 16

CABANG KEJAKSAAN NEGERI DONGGALA

DI SABANG

RESTORATIVE
JUSTICE
Pada Perkara An. ASRUL BIN ARJUDIN Alias
ASRUL

Yang Disangka Melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHP

JAKSA FASILITATOR: HASYIM, S.H.


IDENTITAS TERSANGKA

Nama : ASRUL BIN ARJUDIN Alias ASRUL

Tempat Lahir : Sandakan

Umur/Tanggal Lahir : 30 Tahun / 15 November 1993

Jenis Kelamin : Laki - laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Desa Sibayu Kec. Balaesang Kab. Donggala PROFIL TERSANGKA
Tersangka selama ini berperilaku baik dan
Agama : Islam
tidak pernah membuat keributan di
Pekerjaan : Petani
lingkungan tempat tinggalnya dan tidak
Pendidikan : SMP (Tidak Tamat )
memiliki catatan kriminal di kepolisian
RIWAYAT PENAHANAN

Penyidik 30 Oktober – 19 November 2023

Perpanjang PU 19 November- 28 Desember 2023

PU 28 Desember 2023– 16 Januari 2024


KASUS POSISI
Bahwa bermula pada hari Kamis, 07 Oktober 2023 sekitar pukul 16.00 WITA pada saat korban
bersama-sama dengan Terdakwa ASRUL, Saksi Sarman Alias KAMANG Alias PAPA NISA dan
Saksi WAHIDUDIN sedang minum-minuman beralkohol dirumah korban. Pada saat hendak
bubar, tiba-tiba Terdakwa ASRUL mengatakan telah kehilangan sebuah Handphone sebanyak 2
(dua) unit merk REALME warna Hitam, dan handphone Merk OppoA17 warna hitam
kemudian langsung menuduh Korban, dan 2 (dua) orang lainnya yakni Saksi SARMAN Alias
KAMANG dan SAKSI WAHIDUDIN menyembunyikan handphone tersebut tetapi tidak ada yang
mengetahui. Dikarenakan dibawah pengaruh Alkohol sehingga kondisi emosi tidak stabil
menyebabkan Terdakwa langsung mengamuk. Melihat Terdakwa mengamuk Saksi SARMAN
Alias KAMANG berinisiatif membantu mencari Handphone milik Terdakwa namun tidak
menemukannya dan juga korban langsung pergi kerumah Terdakwa yang terletak tidak jauh
dari rumah korban dan melaporkan kepada Mama Terdakwa bahwa Terdakwa mengamuk.
Terdakwa semakin emosi ketika melihat Korban pergi tanpa membantu mencari handphone
miliknya sehingga Pada saat diperjalanan pulang Terdakwa ASRUL menghadang korban
dengan membawa parang yang berada ditangan kanannya Tanpa bertanya terlebih dahulu
Terdakwa langsung mengayunkan sebilah parang kearah korban. Secara reflek korban
langsung menangkis dengan menggunakan tangan kiri yang mengakibatkan tangan kiri korban
mengeluarkan darah akibat terkena benda tajam tersebut.
Kejadian tersebut dilerai oleh saksi SARMAN dengan cara mendekati Terdakwa
dan mengambil Parang tersebut, tidak lama kemudian datang Adik Terdakwa
yakni Saudara AZLAN mengatakan “sudah ada HP didapat dekat WC”.
Mendengar hal tersebut Terdakwa langsung pulang kerumahnya sementara
korban di bawa ke Pustu di Desa Malino untuk mendapatkan pengobatan.

Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari Dokter RSUD Tambu nomor:
812/445-1177a/VER/RSUDX/2023 tanggal 09 Oktober 2023 yang
ditandatangani oleh dokter pemeriksa dr. Dwiki Gumelar telah memeriksa
korban ABD. MAJID, umur 49 tahun, laki-laki, kebangsaan Indonesia, agama
islam, alamat desa Sibayu kec. Balaesang Kab. Donggala dengan kesimpulan
ditemukan tampak luka robek berukuran tiga sentimeter pada tangan kiri
kemudian tidak ditemukan pembengkakan, Akibat kejadian tersebut tidak
menghalangi aktivitas korban sehari-hari.
PERSYARATAN YANG TERPENUHI UNTUK
PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE

 Dasar Hukum Restorative Justice :


 Pasal 139 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
 Pasal 35 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan
Republik Indonesia;
 Pasal 5 ayat (1) Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif;
 Surat Edaran Nomor : 01/E/EJP/02/2022 Tentang Pelaksanaan Penghentian Penuntutan
Berdasarkan Keadilan Restoratif;
 Surat Edaran Nomor : B-2453/E/EJP/09/2022 Tentang Pengendalian dan Penghentian
Penuntutan Perkara Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.
PERSYARATAN YANG TERPENUHI UNTUK
PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan

Berdasarkan Keadilan Restoratif yaitu :

1.Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana;

2.Tindak pidana hanya diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun;

3.Telah ada kepakatan perdamaian antara korban dan Tersangka.


PERTIMBANGAN LAIN PENUNTUT UMUM

 Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana;


 Tersangka telah bertanggung jawab terhadap Kesehatan korban dengan memberikan
biaya untuk pengobatan kepada korban sebesar Rp. 2.500.000 (Dua Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah);
 Tersangka merupakan tulang punggung keluarga
 Korban sudah memaafkan perbuatan tersangka dan bersedia untuk berdamai;
 Tersangka dan Korban masih memiliki hubungan persaudaraan yakni SEPUPU.
 Tersangka dan korban tinggal di dusun yang sama sehingga masyarakat merespon
positif upaya perdamanian ini;
 Memulihkan kondisi situasi dan keamanan kembali kondusif;
 Telah ada kepakatan perdamaian antara korban dan Tersangka;
 Tersangka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
ANALISA KASUS

Pasal yang Disangkakan Pasal 351 Ayat (1) KUHP

Nilai Kerugian Tidak Ada

Ancaman Pidana 2 (Dua) Tahun 8 (Delapan) Bulan


PELAKSANAAN PROSES PERDAMAIAN
UPAYA PERDAMAIAN
Nota pendapat upaya penyelesaian perkara tanggal 28
Desember 2023 dengan pertimbangan:

PEMANGGILAN PARA PIHAK Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana; PROSES
Tindak pidana hanya diancam dengan pidana penjara
RJ-2 tanggal 28 Desember 2023 RJ-8 tanggal 28 Desember 2023
tidak lebih dari 5 (lima) tahun;
panggilan kepada para pihak proses perdamaian dengan
Tersangka telah bertanggung jawab terhadap
Kesehatan korban dengan memberikan biaya untuk syarat
RJ-3 Pemberitahuan kepada pengobatan kepada korban sebesar Rp. 2.500.000 (Dua
penyidik Polsek Balaesang Juta Lima Ratus Ribu Rupiah PELAKSANAAN
Tersangka merupakan tulang punggung keluarga RJ-10 tanggal 28 Desember
Telah ada kepakatan perdamaian antara korban dan
KESEPAKATAN PERDAMAIAN 2023 Berita Acara berhasilnya
Tersangka; dan
RJ-7 tanggal 28 Desember 2023 pelaksanaan perdamaian
Tersangka dan Korban masih memiliki hubungan
telah tercapai kesepakatan persaudaraan yakni SEPUPU antaraTersangka dengan
perdamaian dengan syarat Masyarakat merespon positif. Korban
UPAYA PERDAMAIAN

Upaya Perdamaian dilakukan di depan Jaksa


Fasilitator pada Hari Kamis Tanggal 28 Desember
2023 Pukul 08.30 Wita di rumah restoratif justice
Cabang Kejaksaan Negeri Donggala di Sabang yang
dihadiri oleh para pihak.
Dalam upaya tersebut dicapai kesepakatan
perdamaian yang dilakukan dengan syarat
sebagaimana tertuang dalam RJ-7 dan RJ-8 dan
ditandangani oleh para pihak yang hadir
DOKUMENTASI

RJ-7 RJ-8
KESEPAKATAN PERDAMAIAN

Korban ABD. MAJID BIN LABONU ALIAS

MAJID telah berdamai dengan Terdakwa

ASRUL BIN ARJUDIN Alias ASRUL,

disaksikan oleh Kepala Desa, Tokoh

Agama, keluarga dan Jaksa Fasilitator


DOKUMENTASI

KESEPAKATAN PERDAMAIAN
Tersangka ASRUL BIN ARJUDIN ALIAS ASRUL telah mengganti biaya pengobatan
kepada saksi korban
DOKUMENTASI

Kesepakatan Perdamaian yang Dituangkan dalam RJ-14


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai